Anda di halaman 1dari 21

PENGUATAN PERAN PEMERINTAH

PROVINSI DALAM MENYUSUN


LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH YANG BERKUALITAS

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN


ASET DAERAH PROV JATENG
DASAR HUKUM
 ICW = Indonesische Comptabiliteitswet
 UU No 17 Thn 2003 ttg Keuangan Negara;
 UU No 1 Thn 2004 ttg Perbendaharaan Negara;
 UU Nomor 31 Tahun 1999 Jo. No.20 Tahun 2001 Tentang TPK
 UU No 15 Thn 2004 ttg Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara;
 UU No 23 Thn 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 PP No 58 Thn 2005 ttg Pengelolaan Keuda
 PP No 60 Thn 2008 ttg SPIP
 PP No 65 Thn 2010 ttg Perub PP No 56 Thn 2005 ttg SIKD
 PP No 71 Thn 2010 ttg SAP
 PP No 33 Thn 2018 ttg Pelaks Tugas & Wewenang Gubernur sbg Wakil Pem Pusat
 Permendagri No 55 Thn 2008 ttg Tata Cara Penatu & Peny Lap Pertanggungjawaban
Bend serta Penyampaiannya
 Permendagri No 21 Thn 2012 ttg Perub kedua Permendagri No 13 Thn 2006 ttg
Pedoman Lola Keuda
2
 Perda No 1 Thn 2008 ttg Pengelolaan Keuda
PERAN GUBERNUR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN
2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERAN GUBERNUR

Pasal 65 Pasal 91

KEPALA DAERAH OTONOM WAKILPEMERINTAH PUSAT

a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yg a. mengoordinasikan pembinaan & pengawasan


menjadi kewenangan Daerah berdasarkan penyelenggaraan Tgs Pembantuan di Kab/Kota;
ketentuan peraturan per UU & kebijakan yg b. melakukan Monev, supervisi terhadap
ditetapkan bersama DPRD;
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kab/kota
b. memelihara Trantibmas;
c. menyusun & mengajukan Ran Perda ttg RPJPD, yang ada di wilayahnya;
RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD c. memberdayakan & memfasilitasi Daerah Kab/Kota
serta menyusun & menetapkan RKPD; di wilayahnya;
d. menyusun & mengajukan Ran Perda ttg APBD, Ran d. melakukan evaluasi terhadap Ran Perda
Perda ttg perubahan APBD & Ran Perda ttg Kab/Kota ttg RPJPD, RPJMD, APBD, perubahan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada
APBD, pertanggungjawaban
DPRD untuk dibahas bersama;
e. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, pelaksanaan APBD, tata ruang daerah, pajak
dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk daerah dan retribusi daerah;
mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan e. melakukan pengawasan terhadap Perda
perundang-undangan; dan Kab/Kota; dan
f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. peraturan perundang-undangan.
PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN

Menyelesaikan inventarisasi Personel,


Pendanaan, Prasarana dan Sarana serta
Dokumen (P3D), antar tingkatan
UU NO. 23 pemerintahan & serah terima personel, sarana
TAHUN 2014
dan prasarana serta dokumen
mengambil
langkah-langkah
inventarisasi P3D menjadi
dokumen & dasar
pengalihan urusan penyusunan RKPD, KUA/PPAS &
antartingkatan RANPERDA ttg APBD Prov/Kab/Kota
pemerintahan

pelayanan kpd masyarakat tdk boleh


gubernur, berhenti, harus ttp dilaksanakan oleh
bupati/walikot
tingkatan pemerintahan yg saat ini
a
menyelenggarakan urusan pemerintahan yg
akan dialihkan antartingkatan pemerintahan
dari kab/kota ke provinsi atau kepada
Pemerintah Pusat
Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang Efektif

Peru-
musan
Kebijaka
n
Perenca TERTIB
MONEV ADMINISTRASI
- AKUNTA
naan
-
BILITAS WAJAR TANPA
KEUANGAN
PENGECUALIAN
PENGELOLAAN
Pelapo
KEUANGAN DAERAH Pengang
- - WB
ran garan
GOOD K
GOVERNANCE
& CLEAN
Pelaksa-
Panata-
naan GOVERNMEN
Anggara T
usahaa
n
n

Peran Akuntan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Optimal (Consulting &


Assurance)
AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Kerangka Konseptual & Aturan Main yg hrs


dipahami & jelas
ACCOUNTABLE

T L
A OPINI
R
PO Pemeriksaan WAJAR
A
R Keuangan
N
PEMBUKUAN AN
dan EFEKTIF
S
A K Kinerja
K E EFISIEN
S - LRA UA
I - Perub SAL N
- GA EKONOMIS
LO
- Neraca
N BPK RI
- LPE
- Arus Kas
- CaLK
KRITERIA W A J A R
Auditor memberikan opini lapkeu berdasarkan kriteria penilaian
yg paten & resmi sesuai Psl 16 ayat (1) UU No 15 Thn 2004 ttg
Pemeriksaan Keuangan Negara bahwa opini merupakan
pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi
keuangan yg disajikan dlm lapkeu dgn kriteria :
Kesesuaian dgn SAP

Kecukupan pengungkapan

Kepatuhan thdp peraturan perundangan

Efektifitas SPI
Strategi Meningkatkan Kualitas LKPD

Menindaklanjuti Memperkuat SPI dalam Meningkatkan


seluruh rekomendasi rangka mencegah, mendeteksi kapasitas SDM
hasil pemeriksaan BPK dan memperbaiki kesalahan pengelola keuangan,
serta menindak fraud TI dan Auditor

Pro aktif Menyiapkan data


mengkonsultasikan Melaksanakan koreksi audited pendukung untuk
permasalahan melalui LK tahun sebelumnya by menjelaskan
APIP system permasaahan sedini
(Inspektorat & BPKP) mungkin
OPINI PEMERIKSAAN
LK disajikan secara wajar dlm semua hal yg material,
realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, posisi
keuangan, operasional, arus kas, dan perubahan ekuitas,
WTP serta CaLK sesuai dengan SAP)

- Penyimpangan dari prinsip akuntansi (salah saji)


- pembatasan lingkup (ketidakcukupan bukti)
WDP
Pemeriksa menyimpulkan penyimpangan dari
prinsip akuntansi (salah saji) yang ditemukan,
baik secara individual maupun agregat, adalah

TW material dan pervasive

Adanya pembatasan lingkup yang luar


biasa sehingga pemeriksa tidak dapat
memperoleh bukti yang cukup memadai
sebagai dasar menyatakan pendapat (opini)
TMP
PERSYARATAN OPINI
Sesuai SAP &TERTINGGI
diterapkan scr konsistenWTP
dr periode ke periode

Tlah diungkapkan scr cukup shg tdk terdapat ketidakjelasandan ketidakpastian yg mengganggu penyajian wajar

Tdk terdapat kelemahan SPI yg signifikan dan dpt meragukan keyakinan auditor akan kewajaran informasi lapkeu

Tdk melanggar kepatuhan yg berdampak material atas kewajaran informasi lapkeu

Tdk terdapat pembatasan lingkup shg auditor tdk dpt memberikan pendapat
35

OPINI 30

LKPD SE-
JATENG 25

TAHUN 20

2015-2017 15

10

0
WTP WDP
Lanjutan .........
KENDALA PENCAPAIAN WTP

Sistem Informasi Akt & pelaporan tdk memadai, sehingga tdk dpt diyakini kewajarannya

SDM bid Akt blm memadai & satuan pengawas intern blm berfungsi optimal

Kasus kerugian daerah

Peraturan ttg pengelolaan daerah belum dipahami sehingga sering timbul penafsiran
yg berbeda-beda

Tdk terdapat pembatasan lingkup shg auditor tdk dpt memberikan pendapat
LANGKAH PENCAPAIAN/MEMPERTAHANKAN
OPINI WTP

Opini BPK LANGKAH AKSI Opini BPK


WTP
WDP
Stock Implementa
Penatausahaan Piutang Opname, si Sistem Saldo persediaan dan
Penelusura Pengendalia
Belum Tertib, Pencatatan n Piutang n Intern Piutang wajar dan
Persediaan Belum dapat ditelusuri
Memadai

Manajemen Aset Manajemen


Belum Memadai Capacit Aset Membaik
Penertiba y
n Aset Buildin
Kompetensi SDM g Kompetensi SDM
SDM meningkat
Lemah

Regulasi & Prosedur


Belum Memadai Regulasi, Sistem dan
Penyusuna Penggu
n naan Prosedur yang memadai
Perangkat Sistem
Regulasi, Informasi
Sistem Informasi Sistem dan Keuangan dan Sistem Informasi
Keuangan Belum Prosedur Barang Keuangan dan Barang
Terintegrasi Daerah yang
Akuntabel
TEMUAN DALAM PEMERIKSAAN
LAPORAN KEUANGAN
Pengendalian & Pencatatan dan Pencatatan
pengelolaan Kas yg Penyajian Piutang dan
kurang cermat dan Utang Daerah yang Persediaan y
menyimpang dr aturan tidak sesuai dgn aturan kurang tepa

Pemilihan jenis Pengelolaan Aset Tetap yg Penyajian dan


Investasi yg kurang kurang baik dan tidak wajar pengungkapan
tepat sehingga dpt serta tidak sinkronnya pendapatan yg ma
dokumen dgn pencatatan
merugikan daerah kurang

Pengelolaan Belanja
yg menyimpang dr
peraturan
TEMUAN ASET DLM PEMERIKSAAN
PERMASALAHAN AKTUAL

1. Perubahan SOTK Pemerintah Daerah


2. Dana Desa
3. Laporan Keuangan Desa
4. Pengeluaran Modal setelah perolehan awal aset tetap
belum dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan
5. Pemberian hibah kepada Badan/Lembaga dan Organisasi
Masyarakat yang tidak memenuhi syarat (SKT/Badan
Hukum)
6. Penerapan Transaksi Non Tunai
KEBIJAKAN DLM MENCIPTAKAN LKPD YG BERKUALITAS

Komitmen PA/PB serta para pengelola keuangan daerah

Melakukan Evaluasi Manajemen Lola Keu Pemda, Kurang tepatnya penganggaran


dapat berakibat kesalahan pelaporan

Komunikasi,koordinasi, tertib dan hati2 dalam Lola Keu & MENGHILANGKAN BUDAYA
LOLA KEU YG TIDAK PAS DAN ISTILAH “BIASANY BEGINI TDK APA2 KAN PEMERIKSA
TDK MENJADI TEMUAN”

Pemilihan tenaga lola keuangan dan aset berdasarkan kemampuan BUKAN


SENIORITAS dan Transfer knowledge melalui diklat, bimtek dan forum akuntan

Infrastruktur dan jaringan IT yg memadai dan terintegrasi

Penerapan lola keu yg baik merupakan bagian reformasi birokrasi dan Mengikuti
aturan main = kunci mendapatkan/mempertahankan WTP
Tahapan Penyusunan Perda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
No. Uraian Waktu Keterangan
1. Penyampaian Raperda kepada DPRD Bulan Juni Dilampiri dengan laporan
(6 bulan setelah Tahun keuangan yang telah diperiksa
Anggaran berakhir) oleh Badan Pemeriksa
Keuangan
(Pasal 320 ayat (1) UU
No.23/2014)
2. Persetujuan Bersama Raperda antara KDH dan DPRD Paling lama bulan Juli Pasal 320 ayat (5) UU
(7 bulan setelah Tahun No.23/2014
Anggaran berakhir)

3. Pengambilan Keputusan/Persetujuan Bersama antara 1 (satu) bulan sejak diterimanya Apabila dalam jangka waktu 1
KDH dan DPRD rancangan Perda tentang bulan tidak diambil keputusan
pertanggungjawaban bersama, KDH menyusun dan
pelaksanaan APBD dari kepala menetapkan Perkada tentang
daerah pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
(Pasal 323 ayat (1) UU
No.23/2014)

4. Penyampaian Raperda yang telah disepakati bersama Paling lama 3 (tiga) hari kerja Pasal 322 ayat (1) UU
untuk dilakukan Evaluasi ke Gubernur setelah dilakukan persetujuan No.23/2014
bersama
5. Evaluasi Raperda oleh Gubernur 15 (lima belas) hari kerja Pasal 322 ayat (3) UU
setelah Reperda diterima oleh No.23/2014
Pemprov
6. Tindak lanjut/penyempurnaan hasil evaluasi paling lama 7 (tujuh) Hari bupati/wali kota bersama
terhitung sejak hasil evaluasi DPRD melakukan
diterima penyempurnaan paling lama 7
(tujuh) Hari terhitung sejak
hasil evaluasi diterima
(Pasal 322 ayat (5) UU
No.23/2014)
Evaluasi Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
TA. 2017

terlamb
at
Permasalahan yang
dihadapi
• Masih terdapat Kabupaten/Kota yang melaksanakan
persetujuan bersama Raperda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD melebihi 7 (tujuh) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
• Masih terdapat Kabupaten/Kota yang melaksanakan
persetujuan bersama Raperda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD melebihi 1 (satu) bulan setelah
disampaikan Raperda oleh KDH kepada DPRD.
• Masih terdapat beberapa Kabupaten/Kota yang mengalami
kendala dalam Sistem Informasi Keuangan nya sehingga
menyebabkan beberapa permasalahan antara lain : belanja
yang melebihi penganggarannya; kesalahan input kegiatan
dan program; anggaran program/kegiatan yang mempunyai
obyek dan rincian obyek yang tidak terkait/acak.
MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai