Anda di halaman 1dari 85

Pengenalan Komunikasi Data

tutun itb
Pengertian
Komunikasi Data:
Penggabungan antara dunia komunikasi dan
komputer,

Komunikasi umum  antar manusia (baik dengan


bantuan alat maupun langsung)

Komunikasi data  antar komputer atau perangkat


dijital lainnya (PDA, Printer, HP)

tutun itb
Pengertian
Komunikasi di mana informasi yang dikirimkan
(source) adalah data,
Data adalah semua informasi yang berbentuk digital
(bit 0 dan 1).
Transmisi suara (analog) dapat juga dijadikan
transmisi data jika informasi suara tersebut diubah
(dikodekan) menjadi bentuk digital

tutun itb
Digital vs Analog
Keuntungan • Kekurangan
Cepat
– Rawan Error

tutun itb
Ketika sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer
lain maka mereka saling mempertukarkan bit-bit informasi
yang dikirimkan melalui suatu medium transmisi
Hal ini bisa dilakukan dengan relatif mudah bila mereka
berada di alam ruangan atau gedung yang sama
Jika jarak antar mereka semakin jauh maka diperlukan
sebuah jaringan telekomunikasi yang menyediakan kanal
komunikasi end-to-end
Komunikasi data antar komputer dapat dilakukan dengan
beberapa cara dan beberapa diantaranya akan kita bahas
saat ini
tutun itb
Komunikasi data serial
Jika hanya ada satu kanal komunikasi yang tersedia
sedangkan kita harus mengirimkan data yang terdiri dari
lebih dari satu bit maka kita bisa mengirimkan data secara
serial
Pada komunikasi data serial, bit-bit yang menyusun words
(sekumpulan bit-bit data) dikirimkan satu per satu ke
kanal komunikasi

tutun itb
Komunikasi data serial cocok untuk komunikasi jarak
jauh
Data dikodekan sedemikian hingga informasi timing
diterima bersama data dan hanya satu kanal yang
diperlukan
Kita akan pelajari nanti cara melakukan hal ini
Pada komunikasi jarak dekat, bisa digunakan kanal
tambahan untuk sinyal clock

tutun itb
Komunikasi data paralel
Kadang-kadang komputer perlu berkomunikasi dengan
misalnya sebuah printer yang berada di dalam ruangan yang
sama
Pada kasus ini kita bisa menggunakan komunikasi paralel
Sebuah kabel yang terdiri dari beberapa kawat digunakan
untuk melakukan komunikasi paralel
Bit-bit data yang menyusun words dapat dikirimkan secara
bersamaan secara paralel pada masing-masing kawat
Transmisi data paralel lebih cepat daripada transmisi data
serial tapi biasanya hanya digunakan untuk komunikasi
jarak dekat
 Jarak maksimum biasanya 10m

tutun itb
tutun itb
Komunikasi paralel tidak cocok untuk transmisi jarak
jauh karena:
Memerlukann banyak kawat atau kanal
Memerlukan sinyal timing tambahan

tutun itb
Terminal komunikasi data disebut data terminal equipment
(DTE) sedangkan perangkat yang merupakan ujung
(terminates/terminasi) kanal transmisi yang akan melalui
jaringan disebut data circuitterminating equipment (DCE)
 Contoh DCE adalah modem
Banyak tersedia standard interface antara DTE dan DCE
 Yang umum dipakai adalah yang dibuat oleh ITU-T dan Electronic
Industries Association (EIA)
Salah satu interface yang biasa digunakan dan dibuat oleh
ITU-T adalah V.24/V.28 yang sama dengan standard RS-
232-C yang dibuat EIA

tutun itb
Pada transmisi data jarak jauh kita dapat
menggunakan transmisi data serial secara asinkron
(asynchronous) maupun sinkron (synchronous)
Transmisi data serial jarak jauh mengharuskan
informasi timing dikirimkan ke penerima bersama-
sama dengan data agar tidak perlu memakai satu
saluran khusus untuk clock

tutun itb
Transmisi Asinkron
Pada transmisi asinkron, setiap kali transmisi
dilakukan data yang dikirimkan berjumlah sedikit
Biasanya jumlah bit yang dikirimkan setiap kali
transmisi dilakukan adalah sebanyak 8 bit yang
merupakan satu karakter ASCII (American Standard
Code for Information Interchange)
Di awal setiap satu blok data yang terdiri dari 8 bit
disertakan sebuah start bit
Start bit merupakan indikasi bagi penerima untuk
bersiap-siap menerima 8 bit data

tutun itb
Start bit ditandai dengan
perubahan level

Idle stage

 Start bit ditandai dengan terjadinya perubahan level tegangan dari kondisi
idle
 Data rate harus ditentukan dulu sebelum transmisi dilakukan agar penerima
dapat menerima bit-bit data dengan tepat
 Jumlah bit data: 7-8 bit (termasuk bit parity)
 Setelah data selesai dikirimkan, satu atau lebih stop bits dikirimkan sebagi
tanda pengiriman data sudah selesai
 Setelah stop bits selesai dikirimkan, kondisi kanal harus sama dengan kondisi idle
 Skema pendeteksian kesalahan pada transmisi asinkron dapat menggunakan
parity

tutun itb
 Ada dua macam teknik parity:
 Even parity (parity genap)
 Odd parity (parity ganjil)
 Pada even parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity) harus
genap
 Pada odd parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity) harus
ganjil
 Agar pendeteksian kesalahan dapat dilakukan dengan benar, pengirim
dan penerima harus bersepakat untuk menggunakan teknik parity
yang sama
 Misalnya pengirim dan penerima sepakat untuk menggunakan teknik
parity genap: apabila penerima menerima data yang jumlah bit ‘1’-nya
ganjil maka penerima dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi
kesalahan

tutun itb
Transmisi Sinkron
 Untuk mengirimkan informasi yang jauh lebih banyak digunakan teknik
transmisi sinkron
 Informasi disusun dalam bentuk frame-frame informasi
 Setiap frame diawali oleh deretan bit start-of-frame
 Setiap frame dapat terdiri dari lebih 1.000 bytes informasi
 Setiap frame mengandung error control words dan suatu deretan end-of-frame
 Penerima menggunakan bagian error control dari frame untuk mendeteksi
error
 Metoda pendeteksian error yang paling banyak digunakan adalah cyclic
redundancy check (CRC)
 CRC merupakan teknik yang lebih andal daripada parity
 Jika terjadi error, pengirim akan mengirimkan ulang frame yang error
 Pada umumnya, penerima akan mengirimkan acknowledgment (ACK) untuk setiap frame bebas error
yang diterimanya.
 Sebaliknya jika error terjadi penerima tidak akan mengirimkan ACK. ACK yang tidak diterima pengirim
merupakan indikasi bagi pengirim untuk melalkukan retransmisi

tutun itb
Banyak metoda transmisi asinkron merupakan protokol
“bit-oriented” yang artinya blok-blok data tidak dibagi-bagi
kedalam byte-byte yang terpisah karena banyak jenis
informasi yang tidak dinyatakan di dalam bytes seperti
informasi grafis
Suatu flags yang berupa deretan bit start-of-frame dan end-
of-frame digunakan untuk sinkronisasi frame
Flag-flag ini harus unique
Deretan data yang dikirimkan tidak boleh memiliki pola yang
sama dengan deretan flags
 Untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi, salah satu metoda agar frame
misalignment tidak terjadi adalah dengan menggunakan teknik bit stuffing
atau zero insertion

tutun itb
Bit stuffing/zero insertion
Sebagai contoh, pada protokol high-level data link control
(HDLC) digunakan flag yang berupa deretan (01111110)
 Perhatikan bahwa flag ini mengandung 6 buah bit 1 yang berurutan
Setelah flag start-of-frame deretan bit yang mengandung 6 bit
‘1’ berturut-turut tidak diperkenankan ada di dalam bagian
data dari frame
Untuk menjamin agar hal di atas tidak terjadi maka di akhir
setiap deretan 5 bit ‘1’ yang berurutan disisipkan sebuah bit 0
Di penerima, setiap 0 yang mengikuti 5 bit ’1’ yang berurutan
dihilangkan
 Jika ada bit ‘1’ yang mengikuti 5 bit ‘1’ berurutan maka frame
dinyatakan telah selesai (end-of-frame flag)

tutun itb
tutun itb
Transmisi sinkron mengharuskan
bahwa informasi timing bit disertakan
kedalam aliran data itu sendiri
menggunakan teknik line coding

tutun itb
Standard KomDat
Agar supaya sistem komunikasi data dapat berjalan
secara lancar dan global, maka perlu dibuat suatu
standar protocol yang dapat menjamin:
Kompatibilitas penuh antara dua
peralatan setara.
Bisa melayani banyak peralatan dengan
kemampuan berbeda-beda
Berlaku umum dan mudah untuk
dipelajari atau diterapkan

tutun itb
Apple Mac
Linux Workstation Radio tower

Windows Based PC Beragam


komputer Sun’s Solaris
(h/w & s/w)
Ingin
berkomunikasi
HOW? Public switch Telephone

Unix Server

IBM Compatible 22
Kuch kuch ho ta hai…..
People Analogy

Tidak akan terjadi


percakapan yang
Romo ono maling…! meaningful

Bade naon anjeun teh?


23
Supaya percakapan meaningful
English please…
Nice to meet you….

How are you ?

Thank you very much…

Aturan penggunaan bahasa Inggris: protokol


24
Apple Mac
Linux Workstation Radio tower

Windows Based PC Harus menggunakan


protokol yang disetujui bersama
Supaya semua komputer dapat Sun’s Solaris
berkomunikasi satu sama lain

Public switch Telephone

Unix Server

IBM Compatible

25
Protokol komunikasi komputer
 Adalah :
Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur
pertukaran informasi antar komputer
 mendefinisikan
• Syntax : susunan, format, dan pola bit serta bytes
• Semantics : Kendali sistem dan konteks informasi
(pengertian yang dikandung oleh pola bit dan bytes)

Contoh: header frame Ethernet


7 bytes Syntax: 10101010...
10101010 ...
Semantic: please synchronize...

26
Open System Interconnection (OSI)
Reference Model
Dikembangkan oleh International Organization for
Standardization (ISO) pada tahun 1984 (ISO standard
7498-1)
Pada model referensi OSI, fungsi-fungsi protokol dibagi ke
dalam tujuh layer  masing-masing layer mempunyai
fungsi tertentu
Setiap layer adalah self-contained  fungsi yang diberikan
ke setiap layer dapat diimplementasikan secara independent
dari layer yang lain Updating fungsi pada suatu layer tidak
perlu mempertimbangkan layer lain
 Pengaruh perubahan pada suatu layer dapat dirasakan oleh layer yang
lain
OSI memungkinkan interkoneksi komputer multisystem
27
7 Layer OSI
1. Lapis Fisik (hubungan fisik)
2. Link Data (lewat modem)
3. Lapis Network (jaringan)
4. Lapis Transport
5. Lapis Session (perkenalan/basa-basi)
6. Lapis Presentasi (format, encrytion)
7. Lapis Applikasi (e-mail, file transfer)

tutun itb
OSI Layers
Application Data Application
Presentation Data Presentation
Session Data Session
Transport Segments Transport
Network Packets Network
Data-Link Frames Data-Link
Physical Bits Physical

tutun itb
tutun itb
Model OSI dan komunikasi antar sistem
Sistem A Sistem B

Proses Proses
aplikasi aplikasi

Peer-to-peer communications
Application Application

Presentation Presentation

Session Session

Transport Transport

Network Network Network

Data Link Data Link Data Link

Physical Physical Physical

Intermediate node (repeater, bridge, router)


31
Aplikasi 7 Layer OSI
7 Application Part (AP)
Application Data User ISDN
User
Telephone
User
Part Part Part
(ISUP) (TUP)
(DUP)

6 Transaction

5
Presentation Capabilities
(TCAP)
4

4
Session
Transport

Signalling Connection
Control Part

3
Network
Network Function 3
Message
Transfer Part
(MTP)
Link Function 2

1
Data Link 1
Physical Data Link Function

tutun itb
Host Layers vs. Media Layers
Application Host Layers
Presentation Menjamin
Session pengiriman data
Transport secara akurat antar
perangkat
Network
Data-Link
Physical

tutun itb
Host Layers vs. Media Layers
Application
Presentation
Session
Transport
Media Layers
Network
Mengontrol pengiriman
Data-Link
pesan secara fisik
Physical melalui jaringan

tutun itb
Aplikasi
Sebagai interface user ke
lingkungan OSI.
User biasa berinteraksi melalui
Application
suatu program aplikasi
Presentation (software)
Session Contoh pelayanan atau
Transport protokolnya:
Network e-mail (pop3, smtp)
Data-Link file transfer (ftp)
Physical browsing (http)

tutun itb
Application Layer
Layer OSI yang paling “dekat” dengan end user
Menyediakan aplikasi bagi user untuk mengakses
jaringan
End-to-end
Data unit: data
Contoh protokol application layer:
Telnet, FTP, SMTP (TCP/IP suit)
OSI Common Management Information Protocol
(CMIP)
Contoh aplikasi: web browser, e-mail client

36
Internet (TCP/IP) protocol stack
application Application
http,ftp,snmp

Transport
transport TCP, UDP

network IP

link
Network interface

physical

37
TCP/IP & OSI
 Dalam terminologi model referensi OSI, TCP/IP protocol suite
meliputi network dan transport layers
OSI TCP/IP
7 Application
6 Presentation 4 Application
5 Session
4 Transport 3 Transport
3 Network 2 IP
2 Data Link
1 Network inteface
1 Physical

38
Presentasi
Untuk mengemas data dari sisi
aplikasi sehingga mudah untuk
lapisan sesi mengirimkannya
Application
atau sebaliknya,
Presentation Berfungsi untuk mengatasi
Session perbedaan format data,
Transport kompresi, dan enkripsi data
Contoh pelayanan atau
Network
protokolnya:
Data-Link ASCII, JPEG, MPEG, Quick
Physical Time, MPEG, TIFF, PICT,
MIDI, dan EBCDIC.

tutun itb
Sesi
Berfungsi untuk mengontrol
komunikasi antar aplikasi,
membangun, memelihara dan
Application mengakhiri sesi antar aplikasi.
Contoh pelayanan atau
Presentation protokolnya:
Session XWINDOWS, SQL, RPC,
NETBEUI, Apple Talk Session
Transport Protocol (ASP), dan Digital
Network Architecture Session
Network Control Program (DNASCP)
Data-Link Penggunaan lapis sesi akan
menyebabkan proses pertukaran
Physical data dilakukan secara bertahap
tidak sekaligus

tutun itb
Transport Berfungsi untuk transfer data yang
handal, bertanggung jawab atas
keutuhan data dalam transmisi data
dalam melakukan hubungan
Application pertukaran data antara kedua belah
Presentation fihak
Paketisasi :
Session
panjang paket
Transport banyaknya paket,
Network penyusunannya
Data-Link kapan paket-paket tersebut

Physical dikirimkan

tutun itb
 Connection oriented
Paket TCP  Reliable
 Byte stream service
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Source port
Destination port

Sequence number

Acknowledge number
UR AC
Header length Reserved
G K
PSH RST SEQ FIN

Windows
Checksum
Urgent pointer
Options
Padding

User data = besarnya tidak ditentukan

tutun itb
Jaringan
Untuk meneruskan paket-paket
dari satu node ke node yang
lain dalam jaringan komputer
Application Fungsi utama :
Presentation Pengalamatan
Session Memilih jalan
Transport (routing)
Network Contoh Protokol
Data-Link IP
Physical ICMP

tutun itb
Internet Protocol
Protokol paling populer dijagat raya
Kelebihan:
Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada alamat yang sama,
unik)
Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP, HTTP, SNMP, dll)
De facto standar protokol lapis 3
Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4 (sejak 1970) dan IPv6
(mulai 199x)
IPv4: 32bit ≈ 4G alamat
IPv6: 128 bit ≈ 256G4

tutun itb
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Priority (0-7) low high high  “1”

Header Precedenc unuse


Version D T R
length e d
Total length
Identification
D M Fragment offset
Time to live (seconds) Protocol
Header checksum
Source IP address (4 Byte)
Destination IP address (4 Byte)
Option (0 word atau lebih)
Data
 64 kB

tutun itb
Karakteristik Kelas A Kelas B Kelas C

Bit pertama 0 10 110

Panjang NetID 8 bit 16 bit 24 bit

Panjang HostID 24 bit 16 bit 8 bit

Byte pertama 0 – 127 128 – 191 192 – 223

Jumlah network 126 kelas A (0 dan 127 16.384 kelas B 2.097.152 kelas C
dicadangkan)

Jumlah host IP 16.777.214 IP address 65.532 IP address 254 IP address pada


pada tiap kelas A pada tiap kelas B tiap kelas C

tutun itb
Karakteristik Kelas D Kelas E
4 Bit pertama 1110 1111
Bit multicast 28 bit -
Byte Inisial 224 – 247 248 – 255
Bit cadangan - 28 bit
Jumlah 268.435.455 kelas D 268.435.455 kelas E
Deskripsi Digunakan untuk multicast dicadangkan utk keperluan
eksperimental

tutun itb
Contoh :

tutun itb
Datalink Menyajikan format data untuk
Application lapis fisik / pembentukan
frame,
Presentation
pengendalian kesalahan (Error
Session Control)
Transport Pengendalian arus data (flow
Network control)
Data-Link
Physical

tutun itb
Lapis fisik
Pertukaran data secara fisik terjadi
pada lapis fisik,
Deretan bit pembentuk data di
ubah menjadi sinyal-sinyal listrik
yang akan melewati media
Application transmisi,
Diperlukan sinyal yang cocok
Presentation
untuk lewat di media transmisi
Session tertentu.
Dikenal tiga macam media
Transport
transmisi yaitu :
Network kabel logam,
kabel optik dan
Data-Link
gelombang radio
Physical

tutun itb
Physical Layer
Mendefiniskan spesifikasi elektrik dan mekanik perangkat
komunikasi data
 Misalnya penentuan level tegangan yang digunakan untuk
mengirimkan informasi, bentuk konektor dan jumlah pin yang
digunakan, spesifikasi kabel dsb.
Pembentukan dan pemutusan koneksi ke medium transmisi
 Komunikasi full-duplex atau half-duplex, prosedur untuk memulai
dan menghentikan transmisi
Pembentukan sinyal untuk ditransmisikan ke medium
transmisi
 Line coding, modulasi dsb.,
Data unit: bit
Contoh : RS232C
51
RS 232 Specs

Konektor RS232 Konektor RS232


9 pin male 9 pin female

52
Local Area Networks
 Suatu Jaringan yang menghubungkan komputer yang
berada di dalam suatu gedung atau kampus
- High speed
- Bersifat private
Ethernet
 1976 : Ethernet dikembangkan oleh Xerox
Palo Alto Research Center (termasuk Bob
Metcalfe (yang kemudian mendirikan
3Com))
 1980: Spesifikasi Ethernet 10Mbps oleh
DEC, Intel, and Xerox (DIX
Ethernet/Ethernet II)
 1985: Diadopsi IEEE pada standard IEEE
802.3 (dengan sedikit perubahan pada
format frame)
 1995: “Fast Ethernet” 100 Mbps
distandardkan dalam IEEE 802.3u (sudah
digunakan secara luas sebelumnya)
 1998: IEEE mengeluarkan standard
“Gigabit Ethernet” 1Gbps
 1999: Dikembangkan 10Gbps ethernet
(2002 – standard completed)

54
Ethernet Hardware Address
 Ethernet hardware address merupakan identitas suatu kartu jaringan (Network Interface Card (NIC))
 Identitas ini harus unique, artinya tidak boleh ada NIC yang identitasnya (hardware addressnya) sama

 Identitas suatu NIC disertakan ketika kartu itu dibuat dipabrik

 Ethernet hardware address dinyatakan oleh suatu bilangan yang terdiri dari 48 bits
 Biasanya dinyatakan oleh 12 digit hexadecimal (0-9, plus A-F, huruf kapital)

 Cara penulisan :
 123456789ABC
 123456-789ABC
 Recommended: 12:34:56:78:9A:BC
 6 digit pertama (di sebelah kiri) menunjukkan vendor ethernet network interface [Organizationally Unique Identifier
(OUI) assigned by IEEE]
 6 digit berikutnya (sebelah kanan) menunjukkan serial number interface dari vendor yang bersangkutan

 Beberapa list identifikasi vendor ethernet interface card :


 00000C Cisco

 00000E Fujitsu

 080020 Sun

 Contoh : sebuah NIC yang Ethernet address-nya 08:00:20:00:70:DF dibuat oleh Sun Microsystems

55
Unique ID number

56
Ethernet Topology
50 ohm terminator
10Base2 - Thin Ethernet
repeater
10Base5 - Thick Ethernet

repeater
10Base5 - Thick Ethernet

hub AUI cables


server
10BaseT-Twisted pair

57
Twisted Pair Wiring

STRAIGHT-THRU
CABLE HUB

CROSS OVER
CABLE

Koneksi PC to PC menggunakan
Cross over cable

Koneksi PC hub/switch menggunakan


Straight-thru cable

58
Wiring Pattern
59
568-A versus 568-B

60
61
Ujung kabel 568A+ Ujung kabel 568A = straight-thru

Ujung kabel 568B+ Ujung kabel 568B = straight-thru

Ujung kabel 568B+ Ujung kabel 568A = cross over

62
Membuat konstruksi kabel UTP sendiri
 Minimal tools yang diperlukan

Modular Plug Crimp Tool


- Untuk memasang konektor RJ-45
ke kabel UTP
- Bisa untuk memotong kabel UTP

Diagonal Cutters
- Lebih enak untuk memotong kabel UTP

63
 Memotong dan mengupas kabel UTP

½”=1,27 cm

64
 Memasukkan kabel ke konektor

65
Crimp the cable

66
Repeater

Menghubungkan dua segmen LAN yang setipe


Memperkuat sinyal dari satu segmen ke segmen yang lain
Noise dan collision ikut disebarkan (tdk dapat memecah collision domain)
Tidak mengerti format paket
Known as hub 67
Bridge
 Perangkat layer 2
 Menghubungkan dua segmen LAN (bisa berbeda tipe)
 Mem-forward frame bila perlu
 Dapat mengenal alamat hardware dan melakukan filtering terhadapnya
 Noise dan collision tidak ikut disebarkan (tidak diforward)
 Broadcast/multicast traffic diforward ke seluruh port
 Memungkinkan transmisi beberapa frame secara independent
 Bisa memecah collision domain tetapi tidak dapat memecah broadcast
domain

Ethernet bridge

Token Ring

68
69
Switch
 Mampu mengenali frame (perangkat layer 2)
 Mengenali alamat
 Hanya mem-forward jika diperlukan
 Memungkinkan lebih dari satu pasang komputer
berkomunikasi pada saat yang bersamaan

70
Perbedaan antara hub dan switch
Hub: shared media access Switch: selective access

71
Router

72
Gateway

73
X.25
 X.25 lahir atas dorongan kebutuhan transfer informasi dalam bentuk data
dalam jaringan publik
 PSTN sebagai jaringan telekomunikasi yang telah lebih dahulu lahir,
kurang efisien untuk digunakan bagi transfer data serta kecepatan transfer
yang dapat diakomodasi rendah
 X.25 dipublikasikan pertama kali sebagai X.25 Recommendation oleh
CCITT (Comité Consultatif International Télégraphique et
Téléphonique)/(International Consultative Committee for Telegraphy and
Telephony) pada tahun 1974 sebagai draft pertama (the "Gray Book").
Direvisi pada tahun 1976,1978,1980, dan 1984 dengan dipublikasikannya
Rekomendasi "Red Book“
 Hingga tahun 1988, X.25 telah direvisi dan dipublikasikan kembali
 X.25 dikenal sebagai standard interface untuk wide area packet networks
(WAN)
74
Perangkat X.25
Ada tiga katagori perangkat jaringan X.25
 Data terminal equipment (DTE)
 Data circuit-terminating equipment (DCE)
 Packet switching exchange (PSE)
DTE : end system yang berkomunikasi melalui jaringan X.25.
Biasanya berupa terminal, personal computers, atau network
hosts, dan terletak di lokasi pelanggan (subscribers premises)
DCE : perangkat komunikasi seperti modem. Menyediakan
interface antara perangkat DTE dengan PSE dan pada
umumnya terletak di penyedia jaringan
PSE : adalah switches yang membentuk jaringan. Mentransfer
data dari satu DTE ke DTE yang lain melalui jaringan X.25
PSN.
75
Hubungan antar tiga jenis perangkat jaringan X.25

Cisco

76
Packet
 Assembler/Disassembler
Perangkat (PAD) X.25
yang juga sering digunakan pada jaringan
Digunakan bila suatu perangkat DTE tidak dapat
mengimplementasikan protokol X.25. Misalnya suatu
character-mode terminal
PAD terletak antara perangkat DTE dengan DCE
PAD melakukan tiga fungsi berikut :
 Buffering : menyimpan sementara data yang dikirimkan ke atau dari
perangkat DTE
 Packet assembly : menyusun data ke dalam bentuk paket dan
mengirimkannya ke perangkat DCE (termasuk menambahkan header
X.25)
 Packet disassembly : membongkar paket menjadi data untuk
dikirimkan ke DTE (termasuk menghilangkan header X.25
77
Prinsip kerja PAD ketika menerima paket dari WAN X.25

Cisco
78
Ada dua macam virtual circuit yang terdapat pada X.25 yaitu
switched virtual circuit dan permanent virtual circuit.
Switched virtual circuits (SVC) merupakan koneksi temporer
. SVC harus dibentuk, dipertahankan, dan diputuskan oleh
kedua DTE yang berkomunikasi (call-by-call based)
Permanent virtual circuits (PVC) merupakan koneksi yang
dibentuk secara permanen sehingga DTE dapat
mengirimkan data kapan saja karena sesi selalu aktif (serupa
dengan leased lines)
In X.25 networks, the VC information is called the logical
channel identifier (LCI) and is included in the packet header

79
Frame relay
Teknologi packet switching
Connection-oriented
Mendefinisikan interface antara perangkat user
dengan perangkat jaringan
Tidak mendefinisikan operasi (ruting) di dalam
jaringan (diserahkan ke vendor)
Scalable – kecepatan implementasi dapat dilakukan
mulai 56 kbps sampai T1 (1.544 Mbps) atau bahkan T3
(45 Mbps)

80
81
Frame Relay Virtual Circuits

The VC information is called a


data link control identifier
(DLCI) and is included in the
frame header
Ada dua macam virtual circuit
• Switched Virtual Circuits
(SVCs)
• Permanent Virtual Circuits
(PVCs)
PVC
• Koneksi statis antar end system
• Serupa dengan leased lines,
only :
– Store and forward
– Variable delays
82
Frame Relay Virtual Circuits (cont.)
SVC

Setup koneksi dan pemutusan dinamis antar end


system
Serupa dengan koneksi dial-up

83
www.lintasarta.net

ET2080 Jaringan Telekomunikasi 84


Macam-macam Pelayanan Data
1. Jaringan data lokal
2. Internet
3. Reservasi tiket layanan
4. Kebutuhan bank
5. Iuran sewa (Leased channel)
6. Percetakan jarak jauh
7. GPRS (General Packet Radio Service)

tutun itb

Anda mungkin juga menyukai