Anda di halaman 1dari 6

TEORI KRITIS MAZHAB FRANKFRUT

(FRANKFRUT SCHOOL)

RAFLI SYAFIKRI AL RAIHAN


195221082
AKS 2B
 Teori Kritis Mazhab Frankfrut

Mazhab Frankfurt merupakan kumpulan beberapa pemikir Jerman yang


mengangap bahwa pemikiran Marx telah didistorsi oleh Engels dan para pemikir
Lenin-Marxis yang diakibatkan oleh kegagalan revolusi kaum pekerja di Eropa
Barat setelah Perang Dunia I dan oleh bangkitnya Nazisme di negara yang secara
ekonomi, teknologi, dan budaya maju yaitu Jerman.
Cara berpikir aliran Frankfurt dapat dikatakan sebagai teori kritik
masyarakat. Maksud teori ini adalah membebaskan manusia dari manipulasi
teknokrasi modern. Khas pula apabila teori ini berinspirasi pada pemikiran dasar
Karl Marx, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa inspirasi Teori Kritis
banyak didialogkan dengan aliran-aliran besar filsafat.
 Sejarah Perkembangan Teori Kritis Madzhab
Frankfurt
Aliran Frankfurt atau dikenal dengan Madzhab Frankfurt merupakan sekelompok pemikir sosial yang
muncul dari lingkungan Institute Of Sosial Reserch Universitas Frankfurt, yang dipelopori oleh Felix
Weil pada tahun 1923. Latar belakang didirikannya lembaga pendidikan itu adalah karena terjadinya
kemenangan Revolusi Bolhesvick, kegagalan-kegagalan Revolusi di Eropa Tengah khususnya di Jerman.
Peristiwa itu membangkitkan semangat Intelektual Kiri Jerman untuk melakukan kajian kembali secara
serius teori- teori marxis khususnya yang berkaitan dengan akal budi dan praktik dalam kondisi-kondisi
sosial yang baru. Misalnya, melakukan kajian mengenai cara bagaimana agar teori marxis dapat terus
relevan dan cocok untuk setiap perkembangan sosial.
Perkembangan Teori Kritis semakin nyata, ketika aliran Frankfurt dipimpin oleh Max Horkheimer
dan mempunyai anggota Friederick Pollock (ahli Ekonomi), Adorno (musikus, sastrawan dan psikolog),
H. Marcuse (murid Heidegger yang fenomenolog), Erich Fromm (psikoanalis), Karl August Wittfogel
(sinolog), Walter Benjamin (kritikus sastra) dan lainnya. Pada saat itu ,Horkheimer pelan-pelan
memasukkan pemikiran psikoanalisa Sigmund Freud ke dalam pemikiran sosial Teori Kritis (meskipun
dengan hal ini, pemikiran kritis menuai kritik tajam sebagai pengkhianatan terhadap marxis orthodox
 Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
1). Fase Pertama
Fase pembentukan aliran, yaitu sekitar tahun 1923-1933 ketika penelitian-penelitian pertama dilakukan
di lembaga penelitian Frankfurt. Direktur pertama lembaga itu adalah Carl Grunberg, seorang ahli ekonomi,
sejarahwan sosial. Grunberg berhasil mengarahkan kajian-kajian teoritis Aliran Frankfurt lebih berorintasi
empiris .dan menekankan pentingnya pendekatan ekonomi maupun dlam mengkaji mfenomenafenomena
sosial. a
2). Fase Kedua
Fase pengungsian anggota Aliran Frankfurt ke Amerika Utara pada tahun 1933-1950. Dimasa
pengungsian ini, gagasan-gagasan teori kritis Neo Hegelian mulai dijadikan dasar pemikiran kegiatan
berbagai lembaga Frankfurt. Horkhemeir menjadi direktur pada fase ini. Dialah yang melakukan reorientasi
teoritis dan pendekatan yang kemudian menjadikan kajian-kajian teoritis para pendahulunya.
3). Fase Ketiga
Perkembangan aliran Frankfurt mulai pada awal 1950 sampai 1973. pada fase ini, pengaruh aliran ini
mulai memudar dengan meninggalnya Adorno tahun 1969 dan Horkheimer tahun 1973. Dengan kematian
dua tokoh terkemuka praktis aliran Frankfurt terhenti. Aliran itu tidak lagi berperan dalam dunia pemikiran
sosial.
 Asumsi Dasar Teori Kritis

1. Kritis terhadap masyarakat. Teori Kritis mempertanyakan sebab-sebab yang mengakibatkan


penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat. Struktur masyarakat yang rapuh ini harus diubah.
2. Teori kritis berpikir secara historis, artinya berpijak pada proses masyarakat yang historis. Dengan
kata lain teori kritis berakar pada suatu situasi pemikiran dan situasi sosial tertentu, misalnya
material-ekonomis.
3. Teori kritis tidak menutup diri dari kemungkinan jatuhnya teori dalam suatu bentuk ideologis yang
dimiliki oleh struktur dasar masyarakat. Inilah yang terjadi pada pemikiran filsafat modern. Menurut
Madzhab Frankfurt, pemikiran tersebut telah berubah menjadi ideologi kam kapitalis. Teori harus
memilikikekuatan, nilai dan kebebasan untuk mengkritik dirinya sendiri dan menghindari
kemungkinan untuk menjadi ideologi.
4. Teori kritis tidak memisahkan teori dari praktek, pengetahuan dari tindakan, serta rasio teoritis
dari rasio praktis. Perlu digarisbawahi bahwa rasio praktis tidak boleh dicampuradukkan dengan rasio
instrumental yang hanya memperhitungkan alat atau sarana semata. Madzhab Frankfurt menunjukkan
bahwa teori atau ilmu yang bebas nilai adalah palsu. Teori kritis harus selalu melayani transformasi
praktis masyarakat.
HATURNUHUN SADAYANA 

Anda mungkin juga menyukai