Anda di halaman 1dari 5

TEORI KRITIS : PIJAKAN

KAJIAN SOSIOLOGI
KELOMPOK 3 EKONOMI DI ERA POST-
INDUSTRIAL
NUR HAYATI
PUTRI MAYA ANDINI
NUR AZIZAH PUTRI GAFUR
SITI AISYAH
TAUFIK USMAN
MUHAMMAD TAKDIR
Jurgen Habermas : Generasi Kedua Frankfrut Scool

Jurgen Habermas bergabung dengan Institut Penelitian Sosioal di Universitass Frankfrut, yang didirikan Kembali
oleh Horkheimer dan Adorno, pada decade pasca-perang Dunia II setelah mereka Kembali ke Jerman.
Pada tahun 1956, Habermas belajar filsafat dan sosiologi dibawah bimbingan teorites kritis Max Horkheimer dan
Theodor Adorno dan Institut Penelitian Sosial Franlfrut.
Pasca perang dunia, Adorno mengembangkan cara berpikir yang disebut dialektika negative yang menolak segala
bentuk pemikiran afirmatif tentang etika dan plotik. Sementara Horkheimer semakin tertarik pada teologi.
Di titik inilah Jurgen Habermas, yang bergabung dengan Frankfrut School pasca-Perang Dunia II, mulai
mengembangkan pemikiran nya yang membuat ia diakui sebagai salah satu tokoh kunci dalam perkembangan teori
kritis di era post-modernitas.
Habermas, sebagai representasi generasi kedua Frankfrut School menampilakn dirinya sebagai penjaga proyek
modernitas yang menurutnya merupakan tujuan pencerahan.
Ciri dan Sumbangan Teori Kritis

Habermas melakukan pengembangan terhadap teori kritis dimana


membedakan antara instrumental (non-social), stratejik (social) dan
aksi komunikasi (communicative action) (Fuch, 2015). Teori kritis ini
mengatakan bahwa steering media (uang dan kekuasaan),
menghancurkan rasionalitas dan kebebasan dengan menghancurkan
infrastruktur komunikasi secara sosial. Ini merupakan kritik terhadap
kapitalisme. Dikarenakan komunikasi adalah aspek yang penting untuk
membentuk masyarakat yang bebas dominasi.
Kelemahan Fundamental

Analisis fundamental membutuhkan analisis yang kompleks. Mengingat


analisis fundamental ini mempelajari saham perusahaan, maka diperlukan
banyak data. Sehingga, analisis ini sangat kompleks dalam pelaksanaannya.
Selain itu, analisis ini juga membutuhkan waktu berjam-jam bahkan bisa
berhari-hari untuk membandingkan perusahaan satu dengan yang lainnya.
Analisis fundamental ini juga memerlukan banyak sekali metode-metode
analisis khusus dan cara analisisya pun tidak mudah.
Perkembangan Teori Kritis saat ini

Perkembangan teknologi yang sangat masif di era disrupsi menimbulkan dampak


positif dan juga membuka berbagai permasalahan-permasalahan baru dalam kehidupan
bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan guna meninjau latar belakang lahir dan berkembangnya
teori kritis serta relevansinya apabila diterapkan pada masyarakat industri 4.0. Penelitian ini
menggunakan metode hermeneutik dalam menjelaskan realitas yang terjadi. Hasil analisis
didapatkan bahwa lahirnya teori kritis disebabkan oleh adanya dominasi ilmu pengetahuan,
manusia, serta budaya yang diakibatkan oleh berkembangnya positivisme, liberalisme dan
kapitalisme pada masyarakat sehingga melahirkan cara pandang yang dilandaskan pada
pemikiran pragmatis dan kacamata sains bahkan untuk mengamati fenomena sosial yang tidak
dapat dijelaskan dengan metode tersebut, hal ini sering disebut sebagai perspektif one
dimensional man.

Anda mungkin juga menyukai