Perencanaan Program Gizi Kelompok 3
Perencanaan Program Gizi Kelompok 3
Kelompok 3:
3. Hanifah Azari(20170302004)
tinggi sesuai dengan usia, terlihat mulai dari pralansia berumur 45 tahun
dengan prevalensi 31,95%. Dan prevalensi di Jakarta Pusat memiliki
angka yang paling tinggi dari wilayah DKI Jakarta lainnya yaitu 20,0%.
Problem Tree
Jantung Gagal Ginjal Stroke
Hipertensi
Tidak mengulangi
Memperbaiki
kesalahan pola hidup yang Memperbaiki kecukupan gizi
buruk dimasa lalu tingkat pengetahuan makro dan mikro
IBU HAMIL
Latar Belakang
• Di Indonesia masih banyak ibu hamil mengalami masalah gizi
Akibat
Sebab
Pendidikan rendah Usia saat hamil < 20 Kurang dukungan Antenatal Care Status Paritas
tahun / >35 tahun Keluarga/suami Tidak rutin tinggi
Pengetahuan
Ketidakpatuhan konsumsi Terkena Penyakit
rendah table Fe Infeksi
Kadar Fe Anemia
Status Paritas
rendah
>4 orang
Pendidikan cukup/tinggi Usia saat hamil 20- Didukung keluarga dan Antenatal Care Status Paritas
35 tahun suami rutin rendah
Pengetahuan
Rutin mengonsumsi table Terhindar Penyakit
cukup/tinggi Fe Infeksi
Kadar Fe
Status Paritas
tercukupi
<4 orang
dari 4% sangat kurus dan 7,2% kurus, prevalensi gemuk masih tinggi yaitu 18,8%, terdiri dari
10% gemuk dan 8,8% sangat gemuk (obesitas), dimana prevalensi pendek yaitu 30,7%
diantaranya 12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek dan prevalensi anemia secara global
menujukan angka yang tinggi yaitu 37% sedangkan di Indonesia menujukan sebanyak 20-
25%.
• Data Riskesdas 2010 menujukan bahwa status gizi anak usia sekolah (6-12 tahun)
berdasarkan TB/U menujukan bahwa 35,6% anak sekolah dalam kategori sangat pendek
dan pendek. Distribusi anak usia sekolah usia 6-12 tahun menurut jenis kelamin, laki-laki
(36,5%) lebih tinggi dibanding perempuan (34,5%) sedangkan menurut tempat tinggal,
prevalensi anak kependekan di perkotaan (29,3%) lebih rendah dari anak di pedesaan
(41,5%). Prevalensi kependekan terlihat semakin rendah dengan meningkatnya pendidikan
kepala rumahtangga. Pada pendidikan rendah (SD dan tidak pernah sekolah) prevalensi
kependekan lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi kependekan pada kepala rumah
tangga yang berpendidikan SLTP ke atas.
Problem Tree
PENYAKIT KRONIS
TERGANGGUNYA PERKEMBANGAN
OTAK MUDAH TERSERANG PENYAKIT
STUNTING
BERKURANGNYA PREVALENSI
STUNTING
Balita memiliki periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, namun rawan
terjadi masalah gizi.
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa 17,7% bbalita mengalai masalah gizi, gizi
buruk sebesar 3,9% dan gizi kurang sebanyak 13,8%.
Wilayah Jakarta Pusat terdapat 0,5% balita gisi kurang (BB/U), 2,4% balita pendek (TB/U),
0,6% balita kurus (BB/TB). Masalah gizi akan berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan balita untuk itu kita membuat Perencanaan Program Gizi untuk memperbaiki
status gizi balita di wilayah Jakarta Pusat.
Problem Tree
KEK Berat Badan Lahir Anak Penyakit Infeksi
Malnutrisi
Wanita Usia Subur sangat rawan menderita defisiensi zat gizi seperti anemia, KEK dan
obesitas. Obesitas yang dialami oleh Wanita Usia Subur (WUS) merupakan prioritas dalam
Program Perencanaan Gizi,
Data Riskesdas 2018 prevalensi status gizi dengan kategori obesitas pada penduduk dewasa
(>18 tahun) di Indnesia adalah 21,8%, di DKI Jakarta adalah 29,8%.
DiIndonesia yang mengalami obesitas lebih banyak adalah wanita dengan persentase 29,3%.
Sedangkan di wilayah Jakarta Pusat presentase wanita yang mengalami obesitas berjumlah
11,67%.
Problem Tree
JANTUNG
HIPERTENSI STROKE
KORONER
OBESITAS
Berkurangnya
Prevelensi Obesitas
Meningkatkan kebiasaan
Meningkatkan pengetahuan hidup sehat
tentang asupan zat gizi