Anda di halaman 1dari 2

1.

WOC GIZI BURUK


Kehamilan

Gangguan Psikologis Gangguan Fisik

Kehamilan yang tidak S. Gastrointestinal S. Endokrin


diharapkan/direncanakan
Estrogen Progesteron Hormon Thyroid
Stress
Sekresi saliva menjadi Penggunaan energi
Penurunan sistem asam dan lebih banyak
parasimpatis Metabolisme

Mual muntah Hipertermi

Nafsu makan Lambung kosong Output

BB Tonus otot polos

Kebutuhan metabolisme Peristaltik usus

Kebutuhan nutrisi ke janin Disfungsi motilitas


gastrointestinal
BBL

< 2500 gram (BBLR) > 2500 gram (Normal)

Sanitasi dan pelayanan Sosial ekonomi Pola asuh anak Defisit


kesehatan tidak memadai malabsorbsi, kegagalan tidak memadai Pengetahua
melakukan sintesis n
Program gizi tidak jalan protein dan kalori Pola makan
tidak terkontrol
Intake nutrisi
Asupan nutrisi
Gizi Buruk

Hilangnya lemak Daya tahan tubuh Asam amino esensial menurun


dibantalan kulit menurun dan produksi albumin menurun

Turgor kulit Keadaan umum Gangguan pertumbuhan Keletihan


menurun dan keriput lemah dan imun tubuh rendah

Resiko Resiko InfeksiKeterlambatan Petumbuhan dan Perkembangan


Resiko infeksi
Kerusakan saluran pencernaan
Integritas Kulit
Anoreksia Hiperperistaltik Diare
Usus
Ketidakseimbangan Nutrisi :
Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Etiоlоgi :
Defenisi : 1. Agen
 Makanan tidak seimbang
 Penyakit infeksi yang mungkin di derita anak.
Gizi buruk (sering kali tersebut  Tidak cukup tersedia pangan atau makanan di
malnutrisi) muncul akibat asupan energi dan keluarga
 Pola pengasuhan anak yang tidak memadai
makronutrien yang tidak memadai. Pada beberapa 2. Host
orang gizi buruk juga terkait dengan defisiensi  Berat Badan Lahir Anak Balita
 Status Imunisasi
mikronutrien nyata ataupun subklinis (Webster-  Status ASI Eksklusif
Gandy, 2014)  Pemberian Kolostrum
 Tingkat pendidikan Ibu
 Pengetahuan Gizi Ibu
Pemeriksaan Penunjang :  Pekerjaan Ibu
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan radiologi (dada, AP dan lateral)  Jumlah Anak dalam Keluarga
 Tes mantoux  Penyakit Infeksi
 EKG
3. Environment (Lingkungan)
 Akses atau keterjangkauan anak dan keluarga
terhadap air bersih dan kebersihan lingkungan.
 Tidak cukupnya persediaan pangan di keluarga
(household food insecurity).

Manifestasi Klinis :
 Secara umum anak tampak sembab, letargik, cengeng, dan mudah terangsang. Pada tahap lanjut anak menjadi apatik, sopor
atau koma.
 Gejala terpenting adalah pertumbuhan yang terhambat, berat dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan dengan BB baku.
Penurunana BB ini tidak mencolok atau mungkin tersamar bila dijumpai edema anasarka.
 Sebagian besar kasus menunjukkan adanya edema, baik derajat ringan maupun berat. Edema ini muncul dini, pertama kali
terjadi pada alat dalam, kemudian muka, lengan, tungkai, rongga tubuh, dan pada stadium lanjut mungkin edema anasarka.
 Jaringan otot mengecil dengan tonusnya yang menurun, jaringan subkutan tipis dan lembek.
 Kelainan gastrointestinal yang mencolok adalah anoreksia dan diare. Diare terdapat pada sebagian besar penderita, yang selain
 Infeksi penyebabnya mungkin karena gangguan fungsi hati, pankreas, atau usus (atrofi). Intoleransi laktosa juga bisa terjadi.
 Rambut berwarna pirang, berstruktur kasar dan kaku, serta mudah dicabut. Pada taho lanjut, terlihat lebih kusam, jarang,
kering, halus, dan berwarna pucat atau putih, juga dikenal signo de bandero.

Anda mungkin juga menyukai