Anda di halaman 1dari 12

ANALISA DATA

Nama : Ny. T
Ruang : VIII

NO DATA SENJANG KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


1. DS: DM Tipe II Gangguan pemebuhan
- Klien kebutuhan nutrisi
mengatakan sering lapar Glukosa darah meningkat berhubungan dengan
walaupun telah makan. peningkatan glukasa
- Klien Glukosa darah tidak dapat
mengatakan berat ditransfer ke jaringan
badannya turun dari 59Kg
menjadi 55 Kg sejak 10 Glikogen otot menurun
hari yang lalu

Pemecahan lemak dan protein di


DO:
hati
- Program diet 1700 klori
- Gula darah

puasa 152 mg/ dL
- Gula darah 2
Merangsang Penururnan
JPP 264 mg/dl
hipolthalamus berat badan
- Glukosa

urine 2 JPP ++++
Nafsu makan Pemenuhan
- Klien
Meningkat nutrisi tidak
tampak lemah
adekuat
Perubahan pola
Nutrisi Gangguan
pemenuhan
Polipagia nutrisi
2.
Gangguan rasa aman
Kurangnya informasi
cemas berhubungan
kurat/terbatasnya pengetahuan
dengan kurangnya
DS: klien tentang penyakit, penyebab,
pengetahuan tentang
- Klien mengatakan kurang gajala, komplikasi, pengobatan
perawatan penyakitnya
pengetahuan yang lebih (pemberian insulin,diet DM dan
jelas tentang perawatan obat-obatan oral), perawatan kaki
penyakitnya dan latihan.
- Klien mengeluh bahwa
dirinya tidak teratur kontrol
gula darahnya
DO:
3. - Terjadinya peningkatan gula
darah Sel tidak mendapatkan energi dari
glukosa Gangguan aktivitas
DS: berhubungan dengan
- Klien mengatakan selama Terjadi katabolisme protein di suplai energi ke dalam
sakit dia tidak lagi mampu dalam otot jaringan menurun.
bekerja dan beraktivitas
seperti biasanya. Suplai energi ke dalam jaringan
- Klien sering merasa menurun
pusing.
- Klien mengatakan sering Kelelahan
merasa lapar sehingga
tubuhnya lemas.

DO:
- Selama di rumah sakit klien
terlihat hanya berbaring
dan duduk-duduk di tempat
tidur.
- porsi makan habis.

II. Diagnosa Keperawatan


1. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
peningkatan glukosa
2. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan suplai energi ke dalam
jaringan menurun di tandai dengan tubuh lemas
3. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya informasi
akurat/terbatasnya pengetahuan klien tentang penyakit, penyebab,
gejala, komplikasi, pengobatan (pemberian insulin dan obat-obatan
oral), perawatan meliputi diet.
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. T No. Register : 040510/0022


Umur : 55 tahun Diagnosa Medis : HT + DM
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Perubahan pemenuhan Kebutuhan nutrisi 1. Timbang 1. Dapat Mengkaji pemasukan
kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria berat badan secara teratur makanan yang adekuat (termasuk
berhubungan dengan 1.Jangka Pendek : absorbsi dan utilisasinya.
peningkatan glukosa dalam - Mempert 2. Tentukan 2. Dapat Mengidentifikasi kekurangan
darah ahankan kadar gula program diet dan pola makan dan penyimpangan dari kebutuhan
DS: mendekati normal. pasien serta bandingkan dengan terapeutik.
- Klien mengatakan - BB stabil makanan yang dapat dihabiskan
sering lapar walaupun - Menunju pasien.
telah makan. kan tingkat energi a. Ingatkan pada klien agar
- Klien mengatakan berat biasanya. tidak makan selain diet DM
badannya turun dari 59 1700 kalori.
Kg menjadi 55 Kg 2.Jangka Panjang : b. Berikan diet DM 1700
sejak 10 hari yang lalu - Klien kalori sesuai program. 3. Dapat Mengidentifikasi tingkat
dapat mencerna 3. Lakukan penyimpangan dan perkembangan
DO : makanan dengan pemeriksaan GD secara teratur. GD klien; berperan untuk
- Program diet 1700 kadar gula dan menyesuaikan kadar/dosis terapi.
klori protein stabil. 4. Dengan pemberian Insulin yang
- Gula darah puasa 152 - Gula 4. Berikan cepat dapat membantu memindahkan
mg/ dL darah stabil. pengobatan insulin (actrapid) glukosa darah ke dalam jaringan.
- Gula darah 2 JPP 264 sesuai program . 5. Karena metabolisme mulai terjadi,
mg/dl gula dalam darah akan berkurang dan
- Glukosa urine 2 JPP ++ 5. Pantau sementara insulin tetap diberikan
++ tanda-tanda hiperglikemi, seperti maka hipoglikemi dapat terjadi.
- Klien tampak lemah penurunan tingkat kesadaran,
kulit lambab, dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka rangsang, sakit
kepala, pusing, sempoyongan.
2 Gangguan Aktivitas Kebutuhan nutrisi 1. Timbang berat badan secara 1. Dapat Mengkaji
berhubungan dengan sel terpenuhi dengan teratur pemasukan makanan yang adekuat
yang tidak mendapatkan kriteria : (termasuk absorbsi dan
energi dari glukosa yang 1. Jangka Pendek : 2. Tentukan program diet dan utilisasinya.
ditandai dengan : - Mempert pola makan pasien serta 2. Dapat
DS: ahankan kadar gula bandingkan dengan makanan Mengidentifikasi kekurangan dan
- Klien mendekati normal. yang dapat dihabiskan pasien. penyimpangan dari kebutuhan
mengatakan selama - BB stabil - Ingatkan pada klien terapeutik.
sakit dia tidak lagi - Menunju agar tidak makan selain diet
mampu bekerja dan kan tingkat energi DM 1700 kalori.
beraktivitas seperti biasanya. - Berikan diet DM
biasanya. 2. Jangka Panjang : 1700 kalori sesuai program.
- Klien - Klien 3. Lakukan pemeriksaan GD
sering merasa pusing . dapat mencerna secara teratur.
- Klien makanan dengan 3. Dapat
mengatakan sering kadar gula dan 4. Berikan pengobatan insulin Mengidentifikasi tingkat
merasa lapar sehingga protein stabil. (actrapid) sesuai program penyimpangan dan perkembangan
tubuhnya lemas. - Gula GD klien; berperan untuk
darah stabil. menyesuaikan kadar/dosis terapi.
DO : 5. Pantau tanda-tanda 4. Dengan pemberian
- Selama di hiperglikemi, seperti Insulin yang cepat dapat membantu
rumah sakit klien penurunan tingkat kesadaran, memindahkan glukosa darah ke
terlihat hanya berbaring kulit lambab, dingin, denyut dalam jaringan.
dan duduk-duduk di nadi cepat, lapar, peka 5. Karena metabolisme
tempat tidur. rangsang, sakit kepala, pusing, mulai terjadi, gula dalam darah
- Porsi sempoyongan. akan berkurang dan sementara
makan habis. insulin tetap diberikan maka
hipoglikemi dapat terjadi.
3. Gangguan rasa aman Pengetahuan klien Memberikan penjelasan kepada 1. Dapat Menjadi tolak ukur dan
cemas berhubungan dgn bertambah dengan keluarga dan klien mengenai patokan pemberian Health
kurangnya pengetahuan ttg kriteria : penyakit, penyebab, gejala, Education (HE).
perawatan penyakitnya di Jangka pendek : komplikasi, pengobatan 2. Adanya perubahan perilaku
tandai dengan Klien dan keluarga (pemberian insulin dan obat- yang mendukung usaha perawatan.
mengerti tentang obatan oral), perawatan meliputi
DS : penyakit, penyebab, diet, Memberikan pemahaman 3. Dengan memberikan
klien sering bertanya gejala, komplikasi, yang sederhana tapi memadai penyuluhan klien mengerti dan
kepada perawat tentang pengobatan (pemberian kepada klien dan keluarga memahami tentang penyakitnya
penyakitnya insulin,diit DM dan obat- mengenai penyakit, penyebab,
obatan oral), perawatan gejala, komplikasi, pengobatan
dan latihan. (pemberian insulin dan obat-
Jangka panjang : obatan oral), perawatan meliputi
Adanya perubahan diet, dan latihan.
perilaku yang mendukung
usaha perawatan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Ny. T
Ruang : VIII

WAKTU DP IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


19 Mei 1. 1. Memberikan makanan S : Klien merasa cukup kenyang, tidak
2004 sesuai dengan program terjadi keluhan-keluhan hiperglikemi
diet yaitu 1700 kalori. dan hipoglikemi.
2. Memberikan injeksi O :Klien menghabiskan porsi makanan
actrapid 8 u SC yang disediakan.
dengan daerah injeksi A : Masalah teratasi sebagian.
di M. deltoideus kiri P : Intervensi di lanjutkan.
sudut injeksi 45 O.
3. Kolaborasi dengan
dokter tentang
pemberian terapi yang
di berikan

19 Mei 2. 1. Menggali pengetahuan S : Klien dan keluarganya tampak


2004 klien dan keluarga menyimak materi penyluhan dengan
tentang penyakit DM, seksama dan mengajukan beberapa
penyebab, gejala, pertanyaaan.
komplikasi, O : Klien dan keluarga mampu menjawab
pengobatan dan pertanyaan-pertanyaan pada post test
perawatannya. dengan benar.
2. Memeriksa TTV klien A : Masalah teratasi.
dan memeriksa P : Intervensi dipertahankan.
perkembangan
kondisi klien

19 Mei 3 1.Memberikan diet S : Klien mengatakan kepalanya agak


2004 makanan rendah gula pusing, masih lemah dan belum dapat
dan lemak beraktivitas seperti biasanya.
2. Mengkaji TTV O : TD :120/70 mmHg
3.Membnerikan suasan N : 84 x/mnt,
yang nyaman A : Masalah belum teratasi
4.Menghindarkan suara- P : Intervensi dilanjutkan.
suara yang bising
5.Memberikan obat
Analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. T
Ruang : VIII

WAKTU DK CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


18 Mei 04 4 S : Klien mengatakan karena pusingnya ini dia belum bisa mulai
beraktivitas seperti berjalan-jalan di sekitar rumah.
O : Klien tampak lemah.
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 1,2 dan 4 dilanjutkan.
E : Klien mengatakan masih terasa pusing.
R : Tujuan tidak tercapai.

1 S : Klien mengatakan tadi malam makanan klien telah ditakar


sesuai dengan anjuran perawat.
O : Klien terlihat agak lemah.
TD : 100/70 , N : 88x/mnt.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Berikan pengobatan insulinh sesuai program. Ingatkan klien
untuk tidak makan selain diit DM 1700 kalori.
R : Tujuan tercapai sebagian.
5 S : Istri klien menyatakan dirinya akan mencoba menyuntik
insulin untuk suaminya pagi ini.
O : Istri klien mau menyiapkan dan terlihat sudah siap untuk
mencoba menyuntik secara mandiri.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dipertahankan.
I : Intervensi no.1-2 dilanjutkan.
E : Istri klien telah mampu mempersiapkan peralatan.
Istri klien mampu mengambil 8 u insulin dari vial dengan
steril.
Istri klien mampu mendesinfektan daerah injeksi dan
melakukan
tindakan injeksi kepada klien.
Istri klien mampu membereskan kembali peralatan-peralatan
yang
telah dipergunakan.
R : Tujuan tercapai
2 S : Klien masih merasakan kesemutan.
O : Tes sensasi benda halus dan tajam (+), tes sensasi suhu (+).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 1 6 dilanjutkan.
E : Pada waktu diganti balutan, klien sudah dapat merasakan
nyeri, darah pada luka (+), jaringan sekitar tampak memerah
dan agak mengering.
R : Tujuan tercapai sebagian.

18.20 - 2 S : Klien mengatakan saat ini dia sudah bisa merasakan adanya
19.20 rasa nyeri pada lukanya, darah pada luka (+).
O : Klien tampak meringis apabila luka trersentuh gunting perban
padsa saat balutan dibuka.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 1- 6 dilanjutkan.
R : Tujuan teratasi sebagian.

1/4 S : Klien mengatakan pusingnya telah berkurang


O : Klien tampak masih lemah, porsi makan habis.
A : masalah teratasi sebagian.
P : intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 2-6 dilanjutkan.
E : Klienh mengkonsumsi sesuai dengan program diit DM 1700
kalori.
R : Tujuan tercapai sebagian.

3 S : Klien mengatakan luka semakin membaik, agak mengering.


O : Luka tampak mengering, pus masih ada sedikit, jaringan
sekitar tampak memerah dan tes sensassi suhu maupun sensasi
halus dan tajam (+).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Mengganti balutan dan melakukan masase pada waktu kaki
direndam dengan air hangat. Balutan diganti .
E : Klien merasa lebih nyaman, luka semakin bersih dan
mengering.
R : Tujuan tercapai sebagian.

19 Mei 04 1/4 S : Klien mengatakan pusing sudah hilang, dan saat ini klien
07.30 merasa lebih kuat, porsi makan malam habis 1 porsi sesuai
08.15 dengan diit DM 1700 kalori, tapi sejak tadi malam klien
dipuasakan untuk menjalani pemeriksaan kadar gula darah
puasa dan 2 J PP.
O : Klien tampak segar dan kuat.
TD : 130/80, N : 80x/mnt, suhu normal.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 2 6 dilanjutkan.
E : Klien mengatakan akan terus berdisiplin dalam menjaga kadar
kalori makanannya.
R : Tujuan tercapai.
3
S : Klien mengatakan lukanya sudah membaik.
O : Luka semakin mengering, tapi pus yang sudah mengering
masih ada yang sulit untuk diambil.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Melihat istri klien mengganti balutan klien secara mandiri,
luka klien dimasase sambil direndam dalam air hangat.
R : Tujuan tercapai sebagian.

18.20 1 S : Klien merasa kepalanya pusing kembali, ,porsi makan yang


19.10 dikonsumsinya dirasakan tidak mencukupi kebutuhannya.
O : Klien tampak lemah.
TD : 120/80 mmHg, N : 82 x/mnt kaki = tangan, suhu
normal.
Hasil pemeriksaan GDP : 198 mg/dL
Hasil pemeriksaan GD 2 J PP : 234 mg/dL
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Meriviu kembali tentang diit DM dan pentingnya variasi
dalam penyajian makana.
E : Istri klien akan mencoba membuat variasi dalam menu, istri
klien memberikan terapi injeksi insulin.
R : Tujuan teratasi sebagian.

3 S : Klien merasa kakinya sudah membaik.


O : Luka tampak lebih mengering, darah (+), pus mengering.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Mengganti balutan klien, memasase dan merendam kaki klien
dalam larutan air hangat dan PK.
E : Klien merasa lebih nyaman, luka tampak lebih bersih.
R : Tujuan tercapai sebagian.
1 S : Klien mengatakan kepalanya pusing kembali sehingga tadi
malam tidurnya terganggu, gatal-gatal pada ekstremitas atas.
O : Klien tampak lesu dan lemah.
A : Masalah tidak teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Meriviu tentang strategi pemberian makan dan porsi yang
disesuaikan, istri klien memberikan injeksi insulin secara
mandiri.
R : Istri klien mengatakan akan memebrikan makanan yang
bervariasi tapi memenuhi kadar DM yang telah ditentukan.

3/2 S : Klien mengatakan kakinya kesemutan lagi, luka sudah


mengering.
O : Luka sudah tampak lebih bersih, tes sensasi suhu dan nyeri
(+).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Mengganti balutan luka, mengompres dengan larutan PK dan
memasase kaki klie.
E : Klien merasa lebih nyaman, luka lebih bersih dan memerah.

1 S : Klien mengeluh kepala masih pusing, badan masih lemah.


O : Klien tampak kurang segar dan lemah.
TD : 110/70 mmHg, N : 84x/mnt di tangan, N : 100x/mnt.
A : Masalah tidak teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Memberikan suntikan insulin dan meriviu tentang diit DM.
R : Tujuan tercapai sebagian.

2/3 S : Klien mengeluh kakinya terasa nyeri, dan membengkak.


O : Kaki tampak bengkak, nadi di kaki yang bengkak lebih cepat
(100x/mnt).
A : Masalah tidak teratasi.
P : Intervensi dimodifikasi.
I : Menganjurkan klien untuk mengurangi minum dan
memposisikan kaki agak ke atas ketika tidur dengan
disanggah oleh bantal.
Kaki tetap dikompres dengan larutan PK, dimasase dan
balutan diganti.
R : Sesudah dikompres klien merasa lebih nyaman.

3 S : Klien mengatakan bengkaknya sudah berkurang, nyeri kaki


juga mengurang.
O : Bengkak tampak berkurang.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Tindakan merawat luka dilanjutkan.
E : Klien tampak lebih merasa nyaman.
R : Tujuan tercapai sebagian.

Anda mungkin juga menyukai