Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN RANGSANG

MENINGEAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Marselina Lidia, SKM


SIMPANG TIGA NIP. 19721208 199103 2001

1. Pengertian

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan rangsang meningeal


a. Bickley, LS. Szilagyi PG: Bates’ Guide to Physical Examination and
History Taking, 10th edition. Lippincott Williams & Wilkins,
China, 2009.
3. Kebijakan b. Duijnhoven, Belle. Skills in Medicine: The Neurology
Examination. 2009.
c. Lumbantobing. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental.
Jakarta. Balai penerbit FKUI. 2008. p18-20
About BMI for adults 2013, dilihat 12 maret 2014,
<http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi
4. Referensi
/ind
ex.html>
a. Prosedur a. Siapkan alat dan bahan.
b. Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan
yang
dilakukan.
c. Cuci tangan dahulu.
d. Pemeriksaan kaku kuduk.
1) Pasien dalam posisi berbaring tanpa menggunakan
bantal
kepala.
2) Pemeriksa berdiri di sebelah kiri pasien.
3) Tangan kiri pemeriksa ditempatkan dibelakang kepala
pasien.
4) Tempatkan tangan kanan pemeriksa pada sternum
pasien,
untuk memfiksasi tubuh pasien.
5) Dengan hati-hati, putar kepala pasien ke kanan dan kiri.
Selanjutnya, dengan hati-hati, fleksikan kepala pasien
sehingga dagu pasien menyentuh dada.
6) Nilai adakah nyeri atau tahanan pada leher saat
pemeriksaan ini dilakukan.
e. Pemeriksaan lasegue
1) Pasien dalam posisi berbaring tanpa menggunakan
bantal kepala dengan kedua tungkai diekstensikan (lurus).
2) Pemeriksa mengangkat salah satu kaki dengan fleksi
pada sendi panggul.
3) Nilai adanya tahanan atau rasa nyeri
4) Lakukan pemeriksaan pada tungkai lainnya dan
bandingkan
hasilnya.
f. Pemeriksaan kernig
1) Pasien dalam posisi berbaring tanpa menggunakan bantal
kepala dengan kedua tungkai diekstensikan (lurus).
2) Pemeriksa memfleksikan sendi panggul dan lutut
sehingga membentuk sudut 90 derajat.
3) Kemudian tungkai bawah diekstensikan.
4) Nilai adanya tahanan maupun rasa nyeri.
5) Lakukan pemeriksaan pada tungkai lainnya dan
bandingkan hasilnya.
g. Tanda Brudzinski I
1) Saat dilakukan prosedur pemeriksaan kaku kuduk, nilai
posisi kaki pasien.
2) Adakah fleksi pada kedua tungkai.
h. Tanda Brudzinski II
1) Pasien dalam posisi berbaring tanpa menggunakan bantal
kepala dengan kedua tungkai diekstensikan (lurus).
2) Tungkai difleksikan pada sendi panggul dan lutut.
3) Nilai tungkai lainnya, adakah fleksi yang terjadi.
4) Lakukan pemeriksaan pada tungkai lainnya dan
bandingkan
hasilnya.
a. RP. Umum
b. Unit Terkait
b. UGD
c. Rekam Histori Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai