Anda di halaman 1dari 12

METODE

SRI (System of Rice


Intensification)
KELOMPOK 2 :
Daffa Fadhilah Muhtar (613419002)
Nur Afni Adam (613419007)
Lindrawati Saleh (613419019)
Sagita Putri Moha (613419022)
Arif Mansur (613419027)
Ade Mulyani Patata (613419028)
Metode SRI
Bertujuan untuk peningkatan produktifitas
padi dengan cara berkelanjutan tanpa
merusak lingkungan (sustainable
agriculture)

Keuntungan
• Dapat meningkatkan hasil dua
kali lipat bahkan lebih
• Hanya menggunakan sedikit air
• Pebaikan mutu tanah dan
pemakaian pupuk lebih efisien
• Meningkatkan hasil mutu benih
yang unggul
Asal Usul Metode SRI

Metode SRI pertama kali dikembangkan di


Madagaskar pada tahun 1980-an, oleh Fr. Hendri de
Laulanie. Kemudian dikembangkan ke negara-
negara yang sedang berkembang seperti Kamboja,
India, Vietnam, Laos, Piliphina, Thailand, dan sampai
ke Indonesia
Teknis Metode SRI

• Pengelolaan Tanah
• Seleksi Benih
• Persemaian
• Pemupukan
• Penanaman
• Penyiangan
• Panen dan Pasca
Panen
PENGELOLAAN LAHAN

Pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 12


ton/ha ditaburkan merata sebelum bajak singkal atau
garu .
Pengolahan tanah ditujukan agar tanah melumpur
dengan baik, kedalaman lumpur minimal 20 cm, tanah
bebas gulma, pengairan lancar, struktur tanah baik,
dan ketersediaan hara bagi tanaman meningkat.

4 Tahapan persipaan lahan yaitu


•Lahan digenangi air
•Pembajakan tanaha ke-1
•Perbaikan pematang dan pemopokan
dilakukan agar tidak terjadi rembesan air
•Pembajkan tanah ke-2
SELEKSI BENIH PERSEMAIAN

 Benih bermutu/bersertifikat. • Lahan untuk persemaian aman dari gangguan


 Benih memiliki berat jenis tinggi, binatang
mempunyai mutu fisiologis (daya • Media tumbuh persemaian berupa campuran tanah
berkecambah dan vigor) tinggi, dengan kompos jerami atau pupuk kandang dan abu
mampu memberikan • Persemaian SRI dilakukan dengan cara kering dan
pertumbuhan cepat dan seragam. dilakukan penyiraman setiap hari
 Benih murni, bersih, dan sehat. • Saat benih berkecambah, ditambahkan air .
• Persemaian dipantau
PEMUPUKAN

• Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk organik


sewaktu lahan digaru, kemudian ditambah dengan pupuk kimia
denganpemberian Urea, TSP, dan KCl dilakukan tiga hari
sebelum tanam.
PENANAMAN

Kegiatan tanam meliputi penyediaan bibit, pencaplakan dan tanam bibit.


Cara tanam dan jarak tanam SRI adalah jarak tanam longgar/lebar dengan
alternatif antara lain: 25 cm x 25 cm atau 30 cm x 30 cm.
PENYIANGAN

Penyiangan dilakukan pada umur


satu mingu setelah bibit ditanam dan
selambat-lambatnya umur 10 hari
setelah tanam.
Pada metode SRI, gulma sangat
mudah tumbuh dan berkembang
karena lahannya yang lembab dan
tidak tergenang. Ada tidak ada gulma
maka penyiangan harus dilakukan
dengan cara mengaduk tanah. Hal ini
akan merangsang petumbuhan akar
tanaman padi.
Penyiangan dapat dilakukan
dengan memakai alat atau langsung
dengan tangan atau secara mekanis
dan juga dapat dilakukan dengan cara
kimia. Namun cara kimia ini sedapat
mungkin dihindari peggunaannya
karena kalau kurang hati-hati dalam
pemakaiannya maka dapat
mencemari lingkungan.
PANEN DAN PASCA PANEN

Panen dilakukan apabila sudah terlihat kriteria matang panen, dimana daun sudah
menguning 80-90% dan gabah sudah bernas, apabila gabah ditekan dengan kuku, gabah
sudah keras.
Perontokan tanaman padi dapat dilakukan secara manual ataupun dengan alat
sederhana dan modern seperti mesin perontok gabah. Setelah gabah dirontokan maka
dibersihkan dengan alat pompa angin.
Setelah gabah bersih maka gabah dimasukan ke dalam karung
kemudian dikeringkan atau dijemur dibawah sinar matahari untuk
menurunkan kadar air gabah sampai 14% atau disebut dengan Gabah
Kering Giling (GKG). Setelah itu, gabah digiling di kinsir atau di huller atau rice milling.

Pembersihan gabah padi dan


Panen Perontokan tanaman padi
dimasukkan kedalam karung
Mina Padi SRI
Metode ini biasanya dilakukan dengan menambahkan
ikan pada lahan yang tergenang, dengan metode ini
saluran air sekitar selalu digenangi air sehingga ikan
dilepaskan begitu saja.

Dengan menggunakan metode ini dapat saling


menguntukan pada kedua unsur, yaitu dengan
kotoran ikan sebagai penambah unsur hara dan
meningkatkan produktivitas lahan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai