3teori Kegagalancontoh
3teori Kegagalancontoh
(FAILURE THEORIES)
TEORI TEGANGAN NORMAL MAKSIMUM (RANKINE)
TEORI TEGANGAN GESER MAKSIMUM (TRESCA)
TEORI ENERGI DISTORI (VON MISES)
TEORI REGANGAN NORMAL MAKSIMUM
(ST.VENANT)
DLL.
1
TEORI TEGANGAN NORMAL MAKSIMUM
(RANKINE)
• Berdasarkan hasil eksperimen insinyur Inggris W.J.M.
Rankine Teory Tegangan Normal Maksimum
(Maximum Normal Stress Theory)
2
Tegangan 2 Dimensi (Biaxial Stress) :
x y x y 2
maks ( ) ( xy ) 2
2 2
maks 1 ys luluh
3
TEORI TEGANGAN GESER MAKSIMUM
(TRESCA)
• Kriteria ini didahului pertama kali oleh C.A. Coulomb
(1773) dan kemudian oleh H. Tresca (1864) Kriteria
Tresca (Tresca Criterion)
• Suatu material yang mendapat beban tegangan
biaxial atau tegangan triaxial dinyatakan gagal bila
tegangan geser maksimum yang terjadi pada setiap
titik mencapai tegangan luluh geser dari material
tersebut
• Tegangan luluh geser = ½ tegangan luluh tarik
yp = ½ yp
• Kriteria ini cocok untuk material ulet (ductile materials)
4
Tegangan 2 dan 3 Dimensi :
x y 2
maks ( ) ( xy )2
Kondisi tegangan
2 biaxial
1 3
maks ys luluh Kondisi tegangan
2 multiaxial
5
TEORI ENERGI DISTORI
(HUBER-VON MISES-HENCKY)
6
Tegangan 3 Dimensi (Multiaxial Stress) :
1
eq
2
2
1 2 2
2 3 2
3 1 2 2
Atau :
eq
2
2
x y 2 y z 2 z x 2 6 2xy 2yz 2zx 1
2
Bila :
eq ys luluh
7
TEORI REGANGAN NORMAL MAKSIMUM
(ST. VENANT)
8
Tegangan 3 Dimensi (Multiaxial Stress)
1 f
2 f
3 f
1 f
2 f 1,2,3 = regangan normal
3 f f
utama
= regangan patah
9
Bila dinyatakan dalam bentuk tegangan :
1 2 3 f
2 1 3 f
3 1 2 f
1 2 3 f
2 1 3 f
3 1 2 f
1,2,3 = tegangan normal utama
f = tegangan patah
10
RANKINE – TRESCA – VON MISES
Shear stress
Distorsion energy
theory
theory
Normal stress
theory
11
CONTOH SOAL
SOAL 1 :
Sebuah poros berdiameter 50 mm mendapat beban
tekan aksial sebesar 200 kN dan momen puntir sebesar
2 kNm secara simultan.
Ditanyakan:
a)Gambar kondisi tegangan pada elemen kubus dari
poros
b) Matriks tegangan pada elemen kubus
c)Tegangan utama yang bekerja pada silinder tersebut
d)Tegangan geser maksimum yang terjadi pada silinder
tersebut 12
Penyelesaian :
Gaya tekan aksial akan menimbulkan tegangan tekan
aksial sebesar :
200 x103
x
1
102MPa
(50) 2
4
Tegangan geser yang terjadi pada bagian terluar dari poros
adalah terbesar , dihitung dengan menggunakan rumus :
xy
Tr
J
T = momen puntir
r = jari-jari silinder
J = momen kelembaman polar luasan silinder
13
Tegangan geser yang terjadi pada bagian terluar dari
poros :
xy
3 3
Tr (2 x10 )(10 )(25)
130MPa
J (25) / 32
4
14
(a) Kondisi tegangan pada elemen kubus
xy = 130 MPa
102 130 0
ij 130 0 0 MPa
0 0 0
15
(c) Tegangan utama :
x
maks ( x / 2) ( xy )
2 2
2
102
( 102 / 2)2 (130)2 88,6MPa
2
x
min ( x / 2)2 ( xy )2
2
102 2 2
( 102 / 2) (130) 191MPa
2
(d) Tegangan geser maksimum :
x 2 102 2
maks 2
( ) ( xy ) ( ) (130)2 140MPa
2 2
16
SOAL 2 :
(a) (b)
Tegangan tarik aksial sebesar 200 MPa menghasilkan
distribusi tegangan yg uniform sepanjang silinder sebesar :
P 200 x103
x
A (400)(2)
79,6 MPa
xy
Tr
J
T = momen puntir
r = jari-jari silinder
J = momen kelembaman polar luasan silinder
19
Tegangan geser pada silinder dinding tipis :
x = 79,6 MPa
xy = 100 MPa
20
(a) Kondisi tegangan pada elemen kubus dari dinding
silinder :
xy = 100 MPa
x = 79,6 MPa
x = 79,6 MPa
xy = 100 MPa xy = 100 MPa
79,6 100 0
ij 100 0 0
0 0 0
21
Tegangan tarik x dan tegangan geser xy bekerja secara
simultan :
2
maks ( x / 2) ( xy )
x 2
2
79,6 2 2
(79,6 / 2) (100) 147,4MPa
2
22
2
min ( x / 2) ( xy )
x 2
2
79,6 2 2
(79,6 / 2) (100) 67,8MPa
2
maks x 2
( ) ( ) 2
xy
2
79,6 2 2
( ) (100) 107,7 MPa
2 23
(e) Kondisi material menurut Kriteria Luluh Rankine,
Tresca dan Von Mises :
eq
2
2
x y y z
2 2 2
z x 6 xy yz zx
2 2 2
2
1
eq
2
2
79,6 2
79,6 2
6 100 2 2
1
190,62 MPa
25
SOAL 3 :
26
Gambar konstruksi poros dan bantalan
27
a) Diagram Benda Bebas
28
Resultan momen bending di B dan C :
2 2
M B (0,55) (0,15) 0,57kNm
3 -3
T (2 x 10 500)(200 x 10 ) 0,3 kNm
29
Momen puntir (torsi) di B dan C adalah sama elemen
kritis pada poros terdapat pada titik B
( 0,3 x 10 )( 103 )( 30 / 2 )
3
xy
T.r
J
4
π( 30 ) / 32
56,5 MPa
30
c) Tegangan utama (principal stress) :
1 1
maks x ( x )2 ( xy )2
2 2
1 1
min x ( x )2 ( xy )2
2 2
31
SOAL 4 :
32
(a)
1 kN 2,5 kN
1 kN
2 kN
(b)
(c)
(d)
33
Reaksi pada bantalan dinyatakan dalam RB dan RC terdapat
dalam satu bidang vertikal seperti pada gambar (b).
Dari statika diperoleh : RB = 2,83 kN dan RC = 3,67 kN.
Variasi momen bending sepanjang poros dinyatakan pada
gambar (c ), dengan cara yang sama momen puntir
digambarkan sama sepanjang poros (gambar d) .
Daerah kritis sepanjang poros terdapat pada titik C
(gambar c), sehingga pada elemen di C terjadi tegangan
x dan xy yx
xy xy
x x
yx
34
Tegangan normal akibat bending :
x y 2
x y
maks ( xy ) 2 (3)
2 2
Substitusi pers (1), (2), dan (3), dengan menggunakan
angka keamanan 3, maka :
2 2
250 5,4 x106 0 5,4 x106 0 3,06 x106
3 2d 3 2d 3 d3
2 7 3
ij 7 10 5 ksi
3 5 5
Ditanyakan :
a)Gambar kondisi tegangan multiaxial pada elemen kubus
tersebut
b)Besar tegangan utama yg terjadi akibat pembebanan
multiaxial tsb.
c)Cos arah (l,m,n) dari tegangan utama
37
Penyelesian :
yx
yz
xy = 7 ksi
xx = 2ksi zy xx= 2ksi
zx
xz
x
zz = -5 ksi
z
yy = 10 ksi
38
xx = 2 ksi , yy = 10 ksi, zz = -5 ksi,
xy = 7 ksi, yz = 5 ksi, zx = -3 ksi
zzxy2)
= 95 (ksi)3
Sehingga :
39
Arah tegangan utama
40
n = 0.183
41
SOAL LATIHAN
SOAL 1 :
Sebuah komponen dibuat dari bahan baja St 60 mendapat beban
multiaksial sbb : tegangan tarik ke arah sb x dan sb y sebesar 50 kg/mm2
dan 10 kg/mm2, tegangan tekan ke arah sb Z sebesar 20 kg/mm2,
tegangan geser pada bid x ke arah sb z sebesar 30 kg/mm2
42
SOAL 2 :
Sebuah silinder berdinding tipis mempunyai diameter 250 mm dan tebal
dinding 2,5 mm. Di dalam silinder tersebut mendapat tekanan yang
seragam (uniform) sebesar 1 MPa. Berapa gaya tarik axial yang
bekerja pada dinding silinder tersebut secara simultan tanpa tegangan
tarik maksimum melebihi 150 MPa?
SOAL 3 :
Sebuah silinder berdinding tipis mendapat gaya tekan axial 200 kN dan
momen torsi 3 kNm secara simultan. Diameter silinder adalah 300 mm dan
tebal dinding silinder 3 mm. Tentukan tegangan utama yang terjadi pada
elemen dinding silinder dan tegangan geser maksimumnya. Abaikan
kemungkinan terjadi buckling pada silinder.
43
Bejana Dinding Tipis
pr
c
pr
l 2h
h
44