MANAJEMEN PIUTANG

AGUS SUPTIYANTO, SE, MM

Piutang (receivable) timbul karena adanya kebijaksanaan perusahaan dalam penjualan yaitu apa yang disebut
dengan penjualan kredit. Penjualan kredit adalah suatu kondisi dimana sipenjual menyerahkan barang/jasanya
kepada sipembeli dan pembayaran atas penyerahan barang/jasa tersebut dilakukan dikemudian hari sesuai
dengan persyaratan dan perjanjian yang telah dibuat. Tujuan dan adanya penjualan kredit ini adalah untuk
memperbesar volume penjualan barang / jasa dan memperbanyak para langganan sehingga diharapkan dapat
memperlancar proses penjualan barang/jasa suatu perusahaan. Yang dibicarakan dalam piutang adalah;
a) Jumlah piutang,
b) Perputaran piutang,
c) Kebijaksanaan dalam piutang.
Dan penjualan kredit ini yang diharapkan disini adalah semakin cepat perputaran piutang semakin baik usaha
yang di lakukan. Dengan demikian hal yang dilakukan dalam manajemen piutang adalah bagaimana
menempatkan piutang secara seimbang sehingga dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan perusahaan terutama
pencapaian keuntungan.
 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya piutang mencakup beberapa aspek yaitu :
1. Kebijaksanaan Kredit (Credit Policy), Meliputi :
a. Penetapan Standard Kredit
b. Analisis Kredit
1. Ketentuan Tentang Pembatasan, Jangka Waktu Dan Syarat Kredit.
2. Kebijaksanaan Pengumpulan Piutang.
3. Kebiasaan Membayar Para Langganan.
4. Pencatatan Piutang
5. Metode Penghapusan Piutang, Metode 
6. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan
TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG (RECEIVABEL TURNOVER) DAN BUDGET PENGU
MPULAN
PIUTANG (RECEIVABLE COLLECTION BUDGET)
CONTOH
 SOAL
Perusahaan kerupuk SEDAP sedang membuat estimasi pengumpulan piutang untuk enam bulan pertama tahun 2000. Data penjualannya adalah sebagai berikut:
Januari 250.000.000 April 240.000.000
Februari 270.000.000 Mei 280.000.000
Maret 260.000.000 Juni 290.000.000

Syarat pembayaran 4/20-n/60. Ini artinya diberikan sebesar discount 4 % bila dibayar dalam 20 hari sedang batas waktu yang diberikan adalah 60 hari. 
Cara penjualan ditetapkan dengan syarat 5/20 net 30.
Berdasarkan pengalaman bulan yang lalu perusahaan akan menerima 70 % dari penjualan dalam waktu 20 hari sesudah barang diserahkan, 15 % akan diterima dalam waktu sesudah
20 hari dalam bulan yang sama, sisanya akan diterima pada bulan berikutnya kecuali 5 % dan sisa tersebut menjadi tidak terkumpul (bed debt).

Pada 1 januari 2000, perusahaan kerupuk sedap merilis laporan keuangannya untuk kinerjanya. Adapun piutang usaha perusahaan kerupuk SEDAP saat itu adalah sebesar
rp46.167.000. Kemudian, pada 31 desember 2000, perusahaan kerupuk SEDAP mempublikasikan lagi laporan keuangannya untuk kinerjanya setahun penuh di tahun 2000, dengan
nilai piutang usahanya sebesar rp134.276.000 dan pendapatan bersihnya sebesar rp40.023.961.
Jika tahun 2000 perusahaan kerupuk sedap telah menjual hasil produksinya sebanyak 190.000 bungkus. Untuk tahun 2001 di usulkan agar periode kreditnya diubah, sehingga
diharapkan penjualan akan naik 37 %. data lain yaitu biaya tetap sebesar rp278.550,- biaya variabel sebesar rp1520 per unit.
Jika perusahaan kerupuk sedap sekarang ini dianggap menjual secara kredit dengan average collection period 30 hari dan di usulkan untuk diperpanjang menjadi 45 hari. Rate of
return yang diharapkan menjadi 17 %. Bila perusahaan kerupuk SEDAP mempunyai bad debt untuk tahun 2000 rata-rata 0,5 % dan tahun yang akan datang diperkirakan menjadi 2,7
%.

Diminta:
• Estimasi bulan januari sampai juni 2000.
• Rencana pengumpulan piutang untuk bulan januari sampai juni tahun 2000
• Berapakah nilai return turn over perusahaan kerupuk SEDAP tahun 2000
• Jika biaya dan harga jual per unit tidak berubah, hitunglah rata-rata biaya (average cost per unit) untuk tahun 2000 dan 2001
• Kontribusi kenaikan penjualan terhadap profit dari rencana yang diusulkan
• Hitunglah biaya rata-rata investasi tahun 2004 dan 2005, dan biaya tambahan pada investasi
• Hitunglah cost of marginal debt
• Bagaimana akibatnya terhadap rencana yang diusulkan