Anda di halaman 1dari 6

Modul Manajemen Keuangan S1 AKUNTANSI

PERTEMUAN 7:
MANAJEMEN PIUTANG

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini Anda harus mampu:
1. Menjelaskan kebijakan pengumpulan piutang dan kredit
2. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya investasi
terhadap piutang
3. Menjelaskan penilaian risiko kredit dan penyaringan pelanggan
4. Menjelaskan perputaran piutang dan anggaran pengumpulan piutang
5. Menganalisis kebijakan investasi terhadap piutang

B. URAIAN MATERI
1. PENTINGNYA INVESTASI PADA PIUTANG
Pada dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan antar
perusahaan akan memaksa perusahaan untuk memberikan pelayanan
yang maksimal kepada para pelanggannya. Pembayaran tunai yang
ditawarkan oleh suuatu perusahaan menjadi suatu yang sangat mustahil.
Sebab pesaing akan memberikan kemudahan dalam persyaratan
pembayaran. Oleh karena itu pembayaran secara kredit menjadi suatu
kebutuhan bagi perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan volume
penjualannya. Dengan penjualan secara kredit, maka akan muncul
piutang dagang dan dengan munculnya piutang ini berarti perusahaan
hrus menyisihkan sejumlah dana yang akan diinvestasikan kedalam
piutang tersebut. Dengan demikian piutang dagang adalah tagihan
perusahaan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan secara kredit.
Disamping itu karena setiap dana yang digunakan perusahaan selalu ada
biaya dananya, maka perlu direncanakan besarnya dana yang di
investasikan ke dalam piutang dipengaruhi oleh bebrapa faktor, antara
lain:
a. Besarnya Volume Penjualan Kredit

S1 Akuntansi Universitas Pamulang | 66


Modul Manajemen Keuangan S1 AKUNTANSI

b. Syarat Pembayaran
c. Plafon Kredit
d. Kebiasaan Pembayaranan Pelanggan
e. Kebijakan dalam Pengumpulan Piutang
2. PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
Kredit yang akan diberikan akan memunculkan piutang dagang dan
piutang dagang ini tidak ada jaminan Undang – Undangnya., sehingga
apabila terjadi piutang tidak terbayar (macet) maka sulit diselesaikan di
pengadilan. Risiko yang selalu dihadapi oleh perusahaan yang menjual
produknya secara kredit adalah tidak terbayarnya piutang tersebut. Oleh
karena itu untuk mengantisipasi sedini mungkin terjadinya risiko kredit
tersebut, maka sebelum memberikan kredit perlu diadakan evaluasi
terhadap calon – calon pelanggan. Pertimbangan 5C atau the five C’s
principles. Prinsip – prinsip 5C tersebut adalah:
Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti
sifat – sifat pribadi, kebiasaan – kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan
latar belakang keluarga,maupun hobynya. Character ini untuk
mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini secara jujur berusaha
untuk memenuhi kewajibannya, dengan kata lain ini merupakan
willingness to pay.
Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dengan mengelola
usahanya yang dapat dilihat dari ;pendidikannya, pengalaman mengelola
usaha (business record) sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah
mengalami masa sulit apa tidaj, bagaimana mengatasi kesulitan).
Capasity ini merupakan ukuran dari ability to pay atau kemmpuan dalam
membayar.
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dikelolanya.. hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi – laba struktur
permodalan, ratio – ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on
equity return on invesment. Dari kondisi diatas bisa dinilai apakah layak
calon pelanggan diberi kredit dan berapa besar plafon kredit yang layak
diberikan.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang | 67


Modul Manajemen Keuangan S1 AKUNTANSI

Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa di sita apabila ternyata


calon pelanggan benar – benar tidak bisa memenuhi kewajibannya.
Collateral ini diperhitungkan paling akhir artinya bila mana masih ada
suatu kesangsian dalam pertimbangan – pertimbangan yang lain, maka
bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
Condition. Kredit yang diperlukan juga perlu mempertimbangkan kondisi
ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada suatu
usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian oleh karena itu
perlu mengkaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon pelanggan.
3. ANGGARAN PENGUMPULAN PIUTANG
Piutang bagaimanapun merupakan aktiva lancar yang kurang likuid,
karena tidak bisa dimanfaatkan sewaktu – waktu. Perusahaan pada
dasarnya lebih menginginkan aliran uang tunai (cashflow) daripada
jumlah piutang yang besar, karena kas bisa segera dimanfaatkan untuk
bebagai keperluan. Dalam penjualan kredit, saat penjualan barang tidak
bersamaan waktunya dengan penerimaan kas. Oleh karena itu atas
penjualan kredit tersebut perlu dibuat perencanaan kapan piutang tersebut
bisa diterima kas. Kegiatan perencanaan penerimaan piutang menjadi
uang tunai tersebut disebut anggaran pengumpulan piutang (Receivable
Collection Budget).
Budget pengumpulan piutang dapat disusun berdasarkan anggaran
penjualan kredit dengan memperhatikan kebiasaan pembayaran
pelanggan dalam melunasi piutang.
Contoh:
PT. TERUS MAJU merencanakan membuat anggaran pengumpulan
piutang untuk 6 bulan tahun pertama tahun 2000. Anggaran penjualan
kredit selama 6 bulan pertama tahun 2000 adalah sebagai berikut:
Januari Rp 100.000.000,- April Rp 120.000.000,-
Februari Rp 110.000.000,- Mei Rp 105.000.000,-
Maret Rp 115.000.000,- Juni Rp 125.000.000,-

S1 Akuntansi Universitas Pamulang | 68


Modul Manajemen Keuangan S1 AKUNTANSI

Syarat pembayaran 5/10-n/60. Penjualan dianggap awal bulan,


penjualan bulan November dan Desember 1999 maisng – masing
sebesar Rp 90.000.000,- dan Rp 95.000.000,-
Menurut pengalaman, pembayaran piutang tersebut adalah sebagai
berikut:
a. 30% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon
b. 10% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan masa
diskon
c. 50% dibayar satu bulan setelah bulan penjualan
d. 10% dibayar 2 bulan setelah bulan penjualan
Dari contoh soal tersebut, perlu dihitung besarnya penerimaan kas dari
piutang tersebut misalnya untuk bulan januari 2000 bera yang diterima
bulan januari, berapa yang diterima bulan Februari, dan berapa yang
diterima bulan Maret. Pada penjualan bulan Januari 2000 tersebut, akan
diterima bulan Januari sebesar 30% dengan diskon 5% (a) dan 10% (b).
yang diterima bulan Februari 50% (c) dan yang diterima bulan Maret
10% (d). penjulan Januari 2000 Rp 100.000.000-
Diterima Januari:
30% x Rp 100.000.000,- = Rp 30.000.000,-
Dikon 5% x Rp 30.000.000,- = Rp 1.500.000,-
= Rp 28.500.000,-
10% x Rp 100.000.000,- = Rp 10.000.000,-
Diterima Januari = Rp 38.500.000,-
Diterima Februari:
50% x Rp 100.000.000,- = Rp 50.000.000,-
Diterima Maret:
10% x Rp 100.000.000,- = Rp 10.000.000,-
Setelah semua penjualan kredit dihitung kapan diterimanya beserta
jumlah yang diterima masing – masing bulan, maka dibuat anggaran
pengumpulan piutang sebagai berikut:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang | 69


Modul Manajemen Keuangan S1 AKUNTANSI

Tabel 7.1 ANGGARAN PENGUMPULAN KAS


JAN – JUN 2000
(ribuan rupiah)

DITERIMA BULAN
BLN PIUTANG
JAN FEB MAR APR MEI JUN

NOV 90.000 9.000 - - - - -


DES 95.000 47.500 9.500 - - - -
JAN 100.000 38.500 50.000 10.000 - - -
FEB 110.000 - 42.350 55.000 11.000 - -
MAR 115.000 - - 44.275 57.500 11.500 -
APR 120.000 - - - 46.200 60.000 12.000
MEI 105.000 - - - - 40.250 52.500
JUNI 125.000 - - - - - 48.125
95.000 101.850 109.275 114.7 111.925 112.625

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Perusahaan BAIK HATI sedang membuat perencanaan anggaran
pengumpulan piutang untuk enam bulan pertama tahun 2000. Data
penjualannya adalah sebagai berikut:
Januari Rp 250.000.000,- April Rp 240.000.000,-
Februari Rp 270.000.000,- Mei Rp 280.000.000,-
Maret Rp 260.000.000,- Juni Rp 290.000.000,-
Syarat pembayaran 4/20-n/60. Penjualan dianggap pada awal bulan,
penjualan bulan November dan Desember 1999 masing – masing sebesar Rp
230.000.000,- dan Rp 240.000.000,-
Menurut pengalaman pembayaran piutang tersebut adalah sebagai berikut:
a. 40% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon
b. 10% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan masa diskon
c. 35% dibayar satu bulan setelah bulan penjualan
d. 15% dibayar dua bulan setelah bulan penjualan
Diminta:
Membuat anggaran pengumpulan piutang bulan Januari samapai Jun 2000.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang | 70


Modul Manajemen Keuangan S1 AKUNTANSI

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi, Penerbit Ekonisia


FE UII, Yogyakarta, 2000

S1 Akuntansi Universitas Pamulang | 71

Anda mungkin juga menyukai