Anda di halaman 1dari 46

Modul 3

Jatuh
Kelompok 3
dr. Andi Sitti Faahirah Arsal
• Satria Mandala. B 11020140014
• Aulia Amani 11020150009
• Khusnul Khatimah Syarif 11020150015
• A. Muh. Yasser Mukti 11020150022
• Nurul Qalbi 11020150038
• Dian Yustikarini 11020150046
• Risna Sri Wahyuni. M 11020150053
• Afrilia Chaerunnisa 11020150065
• Meilinda Aji Syahputri 11020150100
• Elsa Shafira Prasetyati 11020150117
SKENARIO
• Anamnesis : Seorang perempuan umur 69 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
pangkal paha kanan dan sangat nyeri bila digerakkan sehingga tidak bisa berjalan. Keadaan ini dialami
sejak 3 hari yang lalu setelah jatuh terduduk oleh karena terpeleset di lantai rumah. Postur penderita
sejak 5 tahun terakhir ini bungkuk ke depan dan kalau berjalan agak pincang karena mengeluh kedua
lutut sering sakit dan bengkak. Beberapa hari terakhir ini sebelum jatuh, penderita terdengar batuk-
batuk tetapi tidak demam dan sulit sekali mengeluarkan lendir. Nafsu makan juga sangat menurun
akhir-akhir ini. Riwayat penyakit selama ini sejak 7 tahun menderita kencing manis dengan minum obat
Glibenklamide 5 mg secara teratur, tekanan darah tinggi tetapi berobat tidak teratur dan rematik. Juga
pernah serangan stroke 3 tahun lalu.
• Pemeriksaan fisik : TD : 170/90 mmHg, N: 92 x/menit, P: 30 x/menit, S: 37,1o C. Pemeriksaan
Auskultasi Paru : terdengar bunyi ronkhi basah kasar di seluruh lapangan ke dua paru. Jantung dalam
batas normal, hepar & limpa tak teraba. Tungkai kanan bila digerakkan sangat terhambat oleh karena
kesakitan pada daerah pangkal paha. Kedua dorsum pedis terlihat edema. BB : 40 kg & TB : 165 cm.
• Pemeriksaan penunjang : Pem. Lab didapatkan kadar Hb 10,2 gr%, Leukosit 15.700/mm3 GD puasa
158 mg/dl, GD2jamPP 261 mg/dl, ureum 56 mg/dL, kreatinin 1,3 mg/dL, protein total 5,0 gr/dL,
albumin 2,4 gr/dL, asam urat 8,6 mg/dL. Pemeriksaan toraks foto : terlihat perselubungan homogen
pada medial ke dua paru.
Wanita 69
tahun
Minum obat Keluhan nyeri
pangkal
glibenklamid kanan
Jatuh
Riwayat terduduk 3
penyakit hari yang lalu
• 7 tahun kencing karna
manis
• 3 tahun stroke
terpeleset
dilantai
Kata Kunci
Sejak 5 tahun
Nafsu makan postur
menurun membungkuk ke
depan

Jalan pincang
dan kedua
Tidak demam
lutut sakit dan
Batuk dan bengkak
lendir susah
keluar
Analisis Masalah Daftar Masalah
Wanita 69 tahun Usia Lanjut
Nyeri pangkal paha Gangguan neurologis
3 tahun lalu menderita stroke.
Jatuh terduduk 3 hari lalu Fraktur
Postur bungkuk sejak 5 tahun lalu Osteoporosis
Kedua lutut sakit dan bengkak OA
Batuk, tidak demam, sulit mengeluarkan Pneumoni
lendir
Nafsu makan menurun Malnutrisis
7 tahun menderita kencing manis DM
Obat Glibenklamid Hipoglikemi
Tekanan darah tinggi Hipertensi
Prioritas Masalah Komplikasi menyebabkan jatuh

Pneumonia

Anorexia

Hipertensi

DM

Lingkung
an
Pertanyaan
1. Faktor-faktor resiko jatuh pada pasien di skenario?

2. Apa hubungan umur dengan jatuh?

3. Apa hubungan penyakit yang diderita pasien dengan terjatuh pada


kasus?

4. Apa penyebab nyeri pada pasien?

5. Apa hubungan riwayat penggunaan obat dan jatuh?

6. Jelaskan LLD pada skenario!

7. Bagaimana penatalaksanaan awal pada skenario dan pencegahannya?

8. Bagaimana dalam perspektif Islam?


Jawaban
Pertanyaan
Interpretasi
Pemeriksaan Skenario Nilai Normal Interpretasi
Tekanan darah 170/90 mmHg 120/80 mmHg Hipertensi grade 2
Nadi 92x/menit 60-70x/menit Takikardi
Pernapasan 30x/menit 16-24x/menit Takipneu
Suhu 37,1o C 36,5-37,8o C Normal
Ureum 56 mg/dl 15-40 mg/dl Uremia
Albumin 2,4 gr/dl 3,8-5,0 gr% Rendah
GD2PP 261 mg/dl <140 mg/dl Toleransi glukosa
terganggu
Asam urat 8,6 mg/dl 2,4-5,7 mg/dl Hiperurisemia
GDP 158 mg/dl <100 mg/dl Glukosa darah terganggu
Hb 10,2 gr% 12-15 gr/dl Anemia
Kreatinin 1,3 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl Normal
Protein total 5,0 gr/dl 6,1-8,2 mg/dl Rendah
1
Apa saja faktor-faktor resiko jatuh pada pasien di
skenario?
Faktor Risiko :
Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik

Kondisi fisik dan


neuropsikiatrik o
• Tungkai kanan bila Obat-obatan yg Minum obat
digerakkan sangat diminum Glibenklamide 5 mg
terhambat oleh karena
secara teratur,
kesakitan pada


daerah pangkal paha.
Kedua dorsum pedis
FALLS o Tekanan darah tinggi
tetapi berobat tidak
terlihat edema
(Jatuh) teratur dan rematik.
Lingkungan yg tdk
Perubahan neuromuskuler, mendukung
Gaya berjalan, dan refleks (berbahaya)
postural krn proses menua
 Lantai tdk datar
(menurun a/
• Postur penderita sejak 5 tahun terakhir ini bungkuk
ke depan trap).
• berjalan agak pincang karena mengeluh kedua lutut
sering sakit dan bengkak.  Lantai yg licin.

Kuliah Dr. H.Wasis Udaya, SpPD. Instabilitas dan Jatuh


2
Apa hubungan umur pasien dengan jatuh?
Sistem Saraf : Riwayat Stroke

Sistem Respsirasi : adanya


kecurigaan Pneumoni
Perubahan Sistem
Umur : 69 tahun Jatuh
Kardiovaskuler :
fisiologik Hipertensi
Sistem
Muskuloskeletal :
Osteoartritis
Sistem Endokrin :
Diabetes Melitus
3
Apa hubungan penyakit yang diderita
pasien dengan terjatuh pada kasus?
Hipertensi

Pasien geriatri + hipertensi

Hipertensi ortostatik

Kurangnya aliran darah ke otak

Dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala

Merupakan faktor intrinsik jatuh

Furosemid: hipertensi
Penggunaan obat HT ortostatik Pandangan kabur
Diuretik : hipotensi
Strok
Riwayat stroke e
Disfungsi motorik, sensorik, vestibular, dan cerebellar

Lesi akut jalur otolith sentral di batang otak dan ganglia


basal

ataksia trunkal, defek lapang pandang yang luas,


anosognosia, dan hemineglect

Faktor intrinsik terjadinya jatuh

Remler BF, Daroff RB. Falls and Drop Attacks [Internet]. Seventh Edition. Neurology in Clinical Practice. Elsevier Inc.; 2012. 20-25 p. Available
from: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9781437704341000037
Pathogenesis fraktur pada osteoporosis
meningkatnya
penuaan
densitas tulang pengeroposan
tulang
rendah
massa tulang
jatuh menopause
tidak
trauma adekuat
faktor kalsium
tidak
fraktur
tercukupi

Bahan kuliah dr. Himawan Sanusi. Geriatric Endocrinology


Boedhi-Darmojo R. Teori proses menua. Dalam: Martono H, Pranarka K (editor). Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). Edisi ke-5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015:
Nafsu makan menurun dan jatuh

Pemecahan Pengosongan
Perubahan fisiologi makronutrient yang lambung menjadi Penurunan nafsu
saluran cerna tidak sempurna lambat makan

Glukosa ke Intake
jatuh hipoglikemi
otak menurun menurun

Boedhi-Darmojo R. Teori proses menua. Dalam: Martono H, Pranarka K (editor). Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). Edisi ke-5. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015:
DM dan jatuh

Konsumsi obat
DM DM hipoglikemia jatuh
(glibenklamid)

Guyton, Arthur C., John E. Hall. Textbook of Medical Physiology 11th edition. Pennsylvania: Elsevier Saunders. 2006; Halaman 693
Pneumoni dan jatuh
ASPIRASI
• FUNGSI EPIGLOTIS TIDAK MERAPAT
FAKTOR RISIKO • JARINGAN ELASTIK DI ALVEOLI DAN
• USIA MENUA DUKTUS ALVEOLI MENURUN
• KELEMAHAN OTOT-OTOT
• ASPIRASI PERNAPASAN
• KOMORBIDITAS • PENURUNAN REFLEKS MENELAN DAN
BATUK
• MALNUTRISI • PENURUNAN KESADARAN
• IMOBILISASI
• ALKOHOLISME

Jatuh

Bahan kuliah dr. Himawan Sanusi. Geriatric Endocrinology


Osteoatritis dan jatuh
Tonus dan
Inactive massa
Nyeri
otot
tungkai berkurang

Penurunan
keseimbangan Jatuh
postur
4
Apa penyebab nyeri pada pasien?
Hubungan Jatuh dengan Nyeri
Nyeri inisial yang
immediate dan intens
Jatuh terpeleset Fraktur • Disebabkan oleh
distori mekanik pada
periosteum

Reposisi kembali dan


stabilisasi tulang fraktur
Perbaikan fraktur tidak
adekuat, misalnya karena
gangguan metabolik tulang
pada osteoporosis Nyeri tumpul dan aching
• Oleh karena sensitisasi pada
A-delta dan serabut C
Nyeri Kronik • Terdapat allodynia
dan hiperalgesia

Referensi:
Alves, Cecília J. et.al. Fracture pain – Traveling Unknown pathways. Bone 85:107-114. Elsevier. 2016
Thompson, Jon, Netter, Frank, et.al. Netter’s Concise Orthopaedic Anatomy. Second Edition. Philadelphia:Elsevier. 2010.
5
Apa hubungan riwayat penggunaan obat
dan jatuh?
Hubungan riwayat penggunaan obat dan jatuh

Oral : Glibenclamid  hipoglikemia

Martono, H.Hadi, Pranarka Kris. Geriatri ilmu kesehatan usia lanjut Edisi 5, Jakarta : Balai penerbit FKUI,
6
Jelaskan LLD pada skenario!
LANGKAH DIAGNOSTIK
Anamnesis
Seputar jatuh

• Mencari penyebab jatuh misalnya terpeleset, tersandung, berjalan, perubahan posisi badan, waktu mau berdiri dari
jongkok, sedang makan, sedang buang air kecil atau besar, sedang batuk atau bersin, sedang menoleh tiba – tiba atau
aktivitas lain

Gejala yang menyertai

• Sakit di kedua lutut dan bengkak, Batuk-batuk, Nafsu makan menurun,

Kondisi komorbid yang relevan

• Pernah stroke, hipertensi, diabetes melitus

Riwayat obat – obatan yang diminum

• Antihipertensi, obat Glibenklamid

Riwayat keadaan lingkungan

• Tempat jatuh, rumah maupun tempat – tempat kegiatannya.


PEMERIKSAN FISIK
Mengukur tanda vital
• Tekanan darah 170/90(Hipertensi), nadi 30x/menit (Takikardi), pernafasan 30x/menit (Takipneu) dan suhu badannya 37,1
C (Normal)

Kepala dan leher


• Apakah terdapat penurunan visus, penuruan pendengaran, nistagmus, gerakan yang menginduksi ketidakseimbangan,
bising

Pemeriksaan jantung
• Batas Jantung normal

Neurologi
• Kelemahan otot, Instabilitas, Kekakuan,

Muskuloskeletal
• Perubahan sendi, pembatasan gerak sendi akibat nyeri

Status Gizi
• Underweight
Assessment Fungsional :
Pada assesmen fungsional dilakukan observasi atau
pencarian terhadap :
• Fungsi gait dan keseimbangan
• Mobilitas
• Aktifitas kehidupan sehari – hari
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
• Radiologi
• Melihat adanya fraktur, perlu juga foto thoraks untuk melihat ada tidaknya pneumonia

• Laboratorium
• Pemeriksaan Hb 10,2gr%, Leukosit 15.700/mm3 , GDP 158 mg/dl, GD2PP 261 mg/dL
kreatinin 1,3 mg/dL, protein total 5,0 gr/dL, Albumin 2,4 gr/dL, asam urat 8,6 mg/dL.

Martono, Hadi. 2013. Buku Ajar Geriatri Edisi 5. Jakarta: FK-UI. Hal. 180-184, 488, 527-528.
7
Bagaimana penatalaksanaan awal pada
skenario dan pencegahannya?
Penatalaksanaan

Memperbaiki pergerakan sendi terutama sendi tibiotarsal

Memperbaiki kekuatan otot terutama tungkai bawah, Latihan kemampuan untuk


berpindah sendiri, baik dari posisi berdiri ke duduk ataupun sebaliknya.

Latihan keseimbangan, misalnya: berdiri pada satu kaki, menutup mata saat
berdiri.

Latihan berjalan.

Latihan untuk bangun dari posisi jatuh secara perlahan-lahan.


FRAKTUR
1. Tindakan terhadap fraktur : • Apakah perlu tindakan operatif
• Ada sebab yang tidak bisa dioperasi
• Hanya tindakan konvensional

• Mengapa sampai jatuh


2. Tindakan terhadap jatuh :
• Apa penyebabnya
• Bagaimana agar tidak jatuh yang
berulang

• Biasanya tidak mengembalikan tulang seperti semula


3. Tindakan terhadap kerapuhan : • Bisa membantu mengurangi nyeri
tulang • Mempercepat penyembuhan fraktur

• P encegahan komplikasi
4. Keperawatan dan rehabilitasi saat penderita :
• Upaya penderita secepat mungkin mandiri lagi
imobil

Hapsari P. Fractur in Geriatric. Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018. Hal 296-297
Pneumoni
Terapi suportif : istirahat,
Pneumioni Virus pemberian cairan cukup
dan nutrisi yang baik.

Antibiotik empirik
Pneumoni bakteri
terhadap penyebab

Dahlan Z. Pneumonia. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:1610.
Gizi

kalori Protein

Karbohidrat dan
Lemak
serat makanan

Vitamin dan
Air
mineral

Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. 2003. Direktorat gizi masyarakat DJBKM. Depkes R
Osteoartritis
Edukasi

Non Terapi fisik


Farmakologis dan rehabilitasi

Tatalaksan
Penurunan BB
a OA

Farmakologis Analgetik

Soeroso J, Isbagio H, Kalim H, Broto R, Pramudiyo R. Osteoartritis. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015:3199.
TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Modifikasi gaya hidup
• Berhenti merokok,
• Pengendalian berat badan,
• Mengurangi stres mental,
Hipertensi • Pembatasan konsumsi garam & alkohol,
Goal : 140/80 • Meningkatkan aktivitas fisik
• Asupan Na untuk usia < 50 tahun 1500 mg, usia
51-70 tahun 1300 mg & >70 tahun 1200 mg.
• JNC-7(2004 ) 2400mg Na atau 6 gr
garam dapur

Hapsari P. Hipertensi in Geriatric. Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.


Suhardjono. Hipertensi pada usia lanjut. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Interna Publishing; 2015.
TERAPI FARMAKOLOGI
• Prinsip : start low go slow
• Hipertensi yang disertai DM dapat
diberikan ARB => menurunkan
Hipertensi resistensi insulin. Contoh : Olmesartan
20mg/hr
• Thiazid dan loop diuretik tidak diberikan
karena dapat menyebabkan
hiperurisemia

Hapsari P. Hipertensi in Geriatric. Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.


Suhardjono. Hipertensi pada usia lanjut. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Interna Publishing; 2015.
Treatmen
t
• Lifestyle modification
DM • Hyperglycemic lowering agents
• Insulin
• Senam sederhana

Lestari I. Chronic Kidney Disease. Uronefrologi; 2017.


Himawan Sanusi. Diabetes Melitus and Osteoarthritis. Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018. hal. 443
Pilihan Obat Diabetes pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis. Kalbemed. 2011;25(3):2011.
Meglitinides
Thiazolidinediones
Increase insulin
Increase glucose
secretion from pancreatic
uptake in skeletal
-cells
muscle and decrease
Insulin secretagogue lipolysis in adipose
tissue
Sulfonylureas
Increase insulin
secretion from Biguanide (metformin)
pancreatic -cells Decreases hepatic
production and
increases glucose
uptake

-Glucosidase inhibitors
DPP – 4 inhibitor Delay intestinal
carbohydrate absorption

DPP-4 = Dipeptidyl peptidase – 4 inhibitior


Adapted from Cheng and Fantus. CMAJ. 2005;172:213–
226
Treatmen
t • Kontrol gula darah, hindari pemakaian metformin dan obat-obat
sulfonil urea dengan masa kerja. Jadi dapat diganti dengan
Thiazolidine (troglitazone, rosiglitazone, dan pioglitazone), DPP-4
(sitagliptin, vildagliptin dan saxagliptin) dan insulin.
DM • Target HbA1C DM tipe 1 0,2 diatas normal tertinggi, untuk DM
tipe 2 adalah 6%

Lestari I. Chronic Kidney Disease. Uronefrologi; 2017.


Himawan Sanusi. Diabetes Melitus and Osteoarthritis. Tumbuh Kembang dan Geriatri; 2018.
Pilihan Obat Diabetes pada Pasien PEnyakit Ginjal Kronis. Kalbemed. 2011;25(3):2011.
Pencegahan

Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil
diletakkan di bawah

WC sebaiknya dengan kloset duduk dan diberi pegangan di dinding

Lantai rumah dibuat datar, tidak licin dan bersih dari benda-benda kecil yang
sukar dilihat

Karpet dilem dengan baik, ikatan keset kaki di bawah kaki tempat tidur atau
kursi sehingga tidak mudah membuat tergelincir

Referensi: Andayani, R. 2011. Buku Ajar Geriatri, Balai Penerbit FKUI: Jakarta, hal. 140- 150.
Penerangan harus cukup tetapi tidak menyilaukan.

Alat bantu berjalan berupa tongkat, tripod, kruk atau walker, harus dibuat dari bahan
yang kuat tetapi ringan, aman tidak mudah bergeser serta sesuai dengan ukuran tinggi
lansia

Penggunaan obat dimulai dengan pemberian dosis rendah dan ditingkatkan perlahan-
lahan
sampai mencapai dosis efektif terendah

Olahraga teratur terutama yang meningkatkan kekuatan bagian bawah


tubuh
8
Bagaimana perspektif islam yang
berhubungan dengan skenario?
Al-Qur’an Surat Al-Isra : 23-24
‫قَ و‬ ‫ض‬
َ ‫ل ب‬a‫ت َأ‬
‫كَُّرَ ى‬ ِ‫يلِ وَ لْٱ‬
ّ ْ‫ب وَُهاَي ِإ َ ّ ٓ إِلا وٓدُب َع‬ ْ ‫س‬
‫حإِ نِ ْ َد‬ َ ‫ا ًن‬ ‫كلْٱ كَ ندعِنَ ْغُلب‬
ۚ ِ‫يَ َام إ‬ ِ ‫ َرب‬a‫دح َأ‬ ِ ‫ ٓ َام ُه َللَُقت َلف َام ُه َل‬a‫ُ أ‬
َ ُ‫ ٓ َام ه‬a‫ك وْ َأ‬ ّ َ ْ‫َام هُ َلُلقوَ َام هُرْهَ ن‬
‫ت َلوَف‬
‫ك ّ ًل ْو َق‬ َ ‫ر‬ ِ ‫مًي‬

‫خو ٱ‬ ِ
ْ ‫ف‬ ْ َ‫رَلُقوَ ِة مَ ْحرَٱلنَمِ ل ِ ُّذٱل َحَانجَ َام هُ ل‬
‫ض‬ ِ ‫يَبرَ َام كَ َام ُه ْم حَرْٱ‬
‫ب‬ ِ‫ى‬
َ ‫نا‬ َ ‫ارً ِغي‬
‫ص‬
Artinya :
• Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah
berbuat baik ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai usia
lanjut dalam pemeliharaan, maka jangan sekali-sekali engkau mengatakan kepada ke duanya
perkataan “Ah” dan janganlah engkau membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik.
• Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah “
wahai tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu
kecil”.

Anda mungkin juga menyukai