Anda di halaman 1dari 33

Diabetes Melitus

(DM)
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KAPITA SELEKTA
Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Mellitus (DM) m/ kumpulan gejala
penyakit yg timbul pada seseorang yg di sebabkan
oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan sekresi insulin yang dapat
dilatarbelakangi oleh kerusakan sel beta pankreas
dan resistensi insulin.
Apabila hormon insulin yg dihasilkan oleh sel
beta pankreas tidak mencukupi u/ mengubah
glukosa menjadi sumber energi bagi sel, maka
glukosa tersebut akkan tetap berada didalam darah
dan kadar glukosa dalam darah akan meningkat
sehingga timbulnya penyakit yang dinamakan
dengan Diabetes Militus (DM).
Adapun organ vital yg berperan didalam
memproduksi hormon insulin a/ organ
Pankreas. Dari pankreas hormon diisekresikan
dan didistribusikan keseluruh sel tubuh untuk
membantu penyerapan gula ke dalam sel
sehingga seluruh sel tubuh bisa bekerja dengan
normal.

Jika jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup,


atau jika sel-sel tubuh tidak bisa memberikan
respon terhadap insulin, maka akan terjadi
Penumpukan gula dalam darah.
Apa pengertian Diabetes Militus
(DM)?
Apa saja tipe Diabetes Militus?
Apa saja tanda – tanda dan gejala
Diabetes Militus?
Apa saja faktor penyebab Diabetes
Militus?
Bagaimana penangan dan pengobatan
Diabetes Militus?
Diabetes mellitus (DM)  di Indonesia

Diabetes mellitus (DM)  yang


juga dikenal di Indonesia
dengan istilah Penyakit Gula
atau Kencing Manis a/
gangguan kronis yg
disebabkan oleh kekurangan
relatif atau absolut dari
hormon insulin yg dihasilkan
oeh sel-sel beta dari kelenjar
pankreas.
Gejala Diabetes Melitus
 Polyuria (banyak kencing),
 Polifagia (banyak makan) dan
 Polydipsia (banyak minum).
Gejala yg paling banyak muncul a/
POLIURIA, dimana bukan hanya
frekuensinya saja yg tinggi namun
volumenya juga banyak.
Tipe2 Diabetes Melitus (DM)
 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 
mengklasifikasikan bentuk Diabetes
Mellitus berdasarkan perawatan dan
simtoma :
1. Diabetes mellitus tipe 1
2. Diabetes mellitus tipe 2
3. Diabetes Mellitus Gestasional/Kehamilan (GDM)

4. Diabetes Tipe Khusus


Perbandingan Perbedaan DM
Tipe 1 dan 2
TANDA dan GEJALA DIABETES
MILITUS
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria);
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia);
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak
(Polyphagia);
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria);
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya;
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak
tangan & kaki;
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu;
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba;
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya;
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
FAKTOR Penyebab DIABETES Militus
1. Pola makan >> Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah
kadar kalori yang dibutuhkan tubuh.
2. Obesitas (kegemukan) >> Orang gemuk dengan berat badan
lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena
penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk
berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.
3. Faktor Genetis >> Diabetes mellitus akan dibawa oleh anak
jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat
sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan >> Bahan-bahan
kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang
pankreas.
5. Pola Hidup >> Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor
penyebab diabetes mellitus.
KOMPLIKASI
Komplikasi jangka lama termasuk
penyakit kardiovaskular (risiko ganda),
kegagalan kronis ginjal (penyebab utama
dialisis),
kerusakan retina yang dapat menyebabkan
kebutaan, serta
kerusakan saraf yang dapat menyebabkan
impotensi dan gangren dengan risiko amputasi.
Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila
kontrol kadar gula darah buruk.
KOMPLIKASI JANGKA PANJANG
Organ/jaringan yg terkena Yg terjadi Komplikasi
Pembuluh darah Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri Sirkulasi yang jelek menyebabkan penyembuhan luka
berukuran besar atau sedang di jantung, otak, tungkai & yang jelek & bisa menyebabkan penyakit jantung,
penis. stroke, gangren kaki & tangan, impoten & infeksi
Dinding pembuluh darah kecil mengalami kerusakan
sehingga pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen
secara normal & mengalami kebocoran
Mata Terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina Gangguan penglihatan & pada akhirnya bisa terjadi
kebutaan
Ginjal  Penebalan pembuluh darah ginjal Fungsi ginjal yg buruk
 Protein bocor ke dalam air kemih Gagal ginjal
 Darah tidak disaring secara normal

Saraf Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir  Kelemahan tungkai yg terjadi secara tiba-tiba
secara normal & karena aliran darah berkurang atau secara perlahan
 Berkurangnya rasa, kesemutan & nyeri di tangan
& kaki
 Kerusakan saraf menahun
Sistem saraf otonom Kerusakan pada saraf yg mengendalikan tekanan darah  Tekanan darah yg naik-turun
& saluran pencernaan  Kesulitan menelan & perubahan fungsi
pencernaan disertai serangan diare
Kulit Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yg  Luka, infeksi dalam (ulkus diabetikum)
menyebabkan cedera berulang  Penyembuhan luka yg jelek

Darah Gangguan fungsi sel darah putih Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih
& kulit
Jaringan ikat Glukosa tidak dimetabolisir secara normal sehingga Sindroma terowongan karpal Kontraktur Dupuytren
jaringan menebal atau berkontraksi
Penanganan dan Pengobatan
Diabetes Militus
1.Diet >> diet dgn pembatasan kalori, terlebih-lebih
pada pasien dengan overweight (tipe-2).
2.Gerak Badan >> Bila terdapat resistensi insulin,
gerak badan secara teratur (jalan kaki atau
bersepeda, olahraga) dapat menguranginya.
3.Berhenti merokok >> Karena nikotin dapat
mempengaruhi secara buruk penyerapan glukosa oleh
sel. Lagipula merokok menghasilkan banyak radikal
bebas.
Pengobatan Diabetes Mellitus
 Pasien Tipe-1 dgn usia di bawah
40 tahun selalu perlu diobati
dengan insulin, karena sel
betanya tidak aktif lagi (0,6-0,9
UI/kg/hari). TIDAK dianjurkan
minum antidiabetika oral.
 Pasien Tipe-2, Penanganan pertama
adalah menurunkan berat badan (bila
berlebihan) dan perubahan pola hidup
(lebih banyak bergerak) dan
menghentikan kebiasaan merokok
yang dapat menurunkan gangguan
jantung dan pembuluh dengan 50%.
PEMBAHASAN RESEP
ASSESMENT
a.      Menggali Riwayat Pasien
 
No. Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama : Ny. Tati Suryani
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : P
Alamat : -
No. HP : -
BB/TB : -
Pekerjaaan : -
Kondisi     Diabetes Melitus
2 Riwayat Penyakit Penyakit yang pernah diderita : DDiabetes Melitus
dan hipertensi
Keluhan sekarang   : Kadar gula darah tinggi dan
tensi tinggi
Data Laboratorium : -
Diagnosis dokter    : DM tipe II
3 Riwayat Pengobatan -

4 Keadaan Khusus Pasien -


 2. Kesesuaian Farmasetis
No Kriteria Permasalahan Pengatasan

1 Bentuk sediaan - Sesuai

2 Stabilitas obat - Sesuai

3 Inkompatibiltas - Sesuai

4 Cara pemberian - Sesuai

5 Jumlah dan aturan - Sesuai


pakai
3. DOSIS
No Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur Kesimpulan Rekomendasi
1. Adalat Oros 30mg 1x1 diminum malam 1 kali sehari 1 tablet. Terapi Awal : 1 kali Sesuai  
hari setelah makan sehari 30 mg. Dosis Awal : 1 kali sehari
20 mg dapat dipertimbangkan jika ada
indikasi medis.
2. Gabapentin 1x1 diminum setelah 300 mg 1 kali sehari pada hari pertama, Sesuai  
kapsul 300mg makan 300 mg 2 kali sehari pada hari kedua,
dan 300 mg 3 kali sehari pada hari
ketiga. Dosis dapat ditingkatkan 300 mg
tiap 2-3 hari, tergantung respons pasien.
Dosis maksimal 3600 mg per hari.
3. Candesartan 1x1 diminum siang Dewasa: 8 mg per hari, dan dapat Sesuai  
16mg hari setelah makan ditingkatkan sesuai respons tubuh
pasien terhadap obat. Dosis maksimal
adalah 32 mg per hari, 1 kali sehari atau
dapat dibagi menjadi beberapa jadwal
konsumsi.
4. Bisoprolol 5mg 1x1 diminum pagi Obat antihipertensi Bisoprolol dari Sesuai  
hari etelah makan golongan β blocker diberikan sesuai
dengan literatur yaitu rentang dosis per
hari nya 2,5-10 mg dan frekuensi
pemberian 1 kali sehari.
5. Novomix Flexpen Di injeksikan Penggunaan obat harus sesuai petunjuk Tidak Sesuai  
Inj Pagi 10 unit dan pada kemasan dan anjuran dokter Dosis Kemungkinan
malam 12 unit subkutan bersifat individual. dosis
Dosis yang dianjurkan: 6 U pada saat ditingkatkan
makan pagi dan 6 U pada saat makan sesuai dengan
malam atau 1 kali/hari dengan dosis 12 kondisi pasien
U pada saat makan malam.
4. Pertimbangan Klinis
No. Kriteria Permasalahan Pengatasan
1 Indikasi Penggunaan Candesartan dan Bisoprolol Diberikan jeda waktu untuk menkonsumsi
tidak baik untuk diminum secara bersamaan candesartan dan bisoprolol. Misalnya
Penggunaan Insulin dan candesartan tidak candesartan diminum malam dan bisoprolol
boleh secara bersamaan diminum pagi.
 
Penggunaan insulin bisa digunakan sebelum
makan dan candesartan setelah makan
2 Kontraindikasi - -
3 Interaksi -   1. Candesartan + Bisoprolol : keduanya Pasien diinformasikan bagaimana cara
meningkatkan serum kalium. mengatasi hipotensi, dapat diatasi dengan
2. Candesartan + insulin novomix : minum air teh hangat atau air hangat bisa
candesartan dapat meningatkan efek ditambahkan dengan gula untuk menambah
insulin. Penggunaan insulin dan ARBS energi. Sering mengontrol tekanan darah dan
secara bersamaan mungkin memerlukan mengontrol kadar gulanya.
penyesuaian dosis insulin dan peningkatan
pemantauan glukosa.
3. Bisoprolol + Nifedipine : Baik menurunkan
efek lain dengan sinergisme
farmakodinamik. Gunakan Monitoring,
kedua obat tersebut menurunkan tekanan
darah.

4 Dupikasi/polifarmasi Pemberian Bisoprolol + Nifedipin Tekanan darah selalu dipantau


5 Alergi - -.
6 Efek samping -   Bisoprolol Diminum bersama atau segera setelah makan,
I insomnia, sakit kepala, hipotensi, batuk. jangan berkendaraan / menjalankan mesin
selama minum obat, kontrol cek gula darah
rutin.
Karakteristik Penyakit
Diabetes Melitus Tipe I
Definisi
Diabetes melitus merupakan kondisi dimana terjadi penurunan kadar insulin
dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang dibentuk oleh pankreas, berfungsi
untuk memecahkan gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Bila tubuh
tidak dapat memproduksi cukup insulin, maka kadar gula dalam darah akan
meningkat. Diabetes mellitus adalah penyakit endokrin yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah diatas normal dan tingginya kadar gula dalam urin
akibat terganggunya produksi hormon insulin oleh pankreas. Diabetes
mellitus tipe II disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin
sehingga turunnya kemampuan insulin untuk merangsang glukosa dan untuk
menghambat produksi glukosa dihati.
Ada dua tipe diabetes melitus, yaitu :
-          Tipe I, merupakan insulin dependent DM atau diabetes juvenil.
Kondisi ini biasanya timbul pada usia muda dan membutuhkan injeksi insulin
secara teratur.
-          Tipe II, merupakan non insulin dependent DM atau timbul pada usia
dewasa. Biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun dan dapat diobati
dengan preparat lain, tidak tergantung pada injeksi insulin.
Penyebabnya
Penyebab DM yang pasti belum diketahui tetapi sebagian besar disebabkan oleh
faktor herediter, gaya hidup, diet, infeksi pankreas dan gangguan yang bersifat
autoimun.

Gejala
Pasien sering merasa haus atau lapar serta mempunyai nafsu makan yang
besar.
Biasanya terjadi peningkatan urin atau poliuri.
Penurunan berat badan walaupun nafsu makan meningkat.
Pasien sering merasa cepat lelah atau lemas yang mungkin disertai kesemutan
atau mati rasa pada tangan dan kaki.
Penglihatan menjadi kabur.
Disertai infeksi kulit yang berulang, sering disertai dengan gatal pada daerah
tubuh yang sensitif.
 
Komplikasi
Diabetes sangat meningkatkan resiko akan penyakit jantung. Bila tidak atau
kurang tepat diobati, lambat laun dapat menjadi gangguan neurovaskular serius
yang sangat ditakuti, seperti retinopati, polineuropati, nefropati dan lain-lain
(impotensi, infeksi stafilokok pada kulit dan keluhan claudicatio (OOP, 2003: 695).
No. Kriteria Informasi Isi Informasi
1 Nama Obat Adalat Oros 30mg
Gabapentin 300mg
Candesartan 16mg
Bisoprolol 5mg
Novomix pen
2 Kegunaan 1. Adalat Oros 30mg : Diindikasikan untuk mengobati angina vasospastik dan
angina stabil kronis.Tablet pelepasan yang diperpanjang diindikasikan
obat/outcome terapi untuk mengobati angina vasospastik, angina stabil kronis, dan hipertensi.
yang diharapkan 2. Gabapentin 300mg : Di Amerika Serikat, gabapentin secara resmi
diindikasikan untuk pengobatan neuralgia postherpetik pada orang dewasa
dan untuk pengobatan tambahan kejang onset parsial, dengan atau tanpa
generalisasi sekunder, pada pasien berusia 3 tahun ke atas. Di Eropa,
gabapentin diindikasikan untuk terapi tambahan dalam pengobatan kejang
onset parsial, dengan atau tanpa generalisasi sekunder, pada pasien
berusia 6 tahun ke atas dan sebagai terapi tunggal pada pasien berusia 12
tahun ke atas. Ini juga digunakan pada orang dewasa untuk pengobatan
berbagai jenis nyeri neuropatik perifer, seperti neuropati diabetes yang
menyakitkan.
3. Candesartan 16mg : Menurunkan Tekenan darah
4. Bisoprolol 5mg : Bisoprolol diindikasikan untuk pengobatan hipertensi
ringan sampai sedang. Bisoprolol dapat digunakan di luar label untuk
mengobati gagal jantung, fibrilasi atrium, dan angina pektoris.
5. Novomix Insulin Pan : Novomix 30 digunakan untuk memasukkan insulin
guna membantu memperbaiki produk insulin yang dihasilkan tubuh dengan
cepat dan modern dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh.
3 Aturan pakai Adalat Oros 30mg : Diminum Sehari 1x 1 tablet malam hari.
Sesudah makan
Gabapentin 300mg : Sehari 1x 1 kapsul. Sesudah makan
Candesartan 16mg : Sehari 1x1 tablet siang hari. Sesudah
makan.
Bisoprolol 5mg : Sehari 1x1 tablet pagi hari. Sesudah makan
Insulin novomix 30 : Diinjeksikan Pagi 10 unit dan Malam 12
unit. Sebelum makan

4 Waktu minum obat Adalat Oros, Gabapentin, Candesartan dan Bisoprolol : Diminum
Sesudah makan, karena obat akan diabsorbis dg baik dengan
makanan.
 
Novomix 30 pan : Diinjeksikan sebelum makan karena insulin
dengan kerja cepat dapat memberikan efek 10-20menit setelah
disuntikan.
5 Cara pakai Adalat oros, candesartan, gabapentin dan Bisoprolol : Diminum
melalui mulut dengan segelas air putih. Diminum Sehari x setiap
24 jam.
Novomix : Diinjeksikan pada bagian yang berlemak/otot.
6 Durasi penggunaan 1 bualan
obat
 
MONITORING
Hal-hal yang perlu monitoring:
Kadar glukosa darah/plasma melalui tes gula darah di
laboratorium (normal < 200mg/dL).
Kadar HbA 1c tiap 3 bulan (normal < 7 %).
Monotoring Tekanan darah (Normal 120/80 mm Hg
Monitoring kadar serum transaminase tiap 3 bulan dalam tahun pertama
terapi.
Kontrol TD dan BB pasien.
Kepatuhan pasien minum obat.
Kontrol gangren/luka jika ada.
Efek samping obat yang mungkin timbul seperti mual, muntah, batuk
kering (penggunaan bisoprolol), dan hipotensi.
 
4. EVALUASI
Keberhasilan terapi: pasien sembuh atau tidak, gejala atau keluhan
berkurang, hilang/tidak,   pasien dapat beraktivitas seperti biasa.
Ada/tidaknya gejala/keluhan dan penyakit lain yang timbul setelah/selama
pengobatan (keluhan berkurang/tidak).
Jika ada peningkatan transaminase, kurangi dosis atau hentikan terapi,
terutama jika peningkatan tetap terjadi.
RESEP 2
RESEP 3
RESEP IV
RESEP V
DAFTAR PUSTAKA
 
Kasim, F. (2017-2018). Informasi Spesialite
Obat Indosesia. Jakarta Barat: PT. ISFI
Penerbitan.

Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2015). Obat - Obat


Penting. Jaarta: PT. Gramedia.
 

Anda mungkin juga menyukai