(DM)
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KAPITA SELEKTA
Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Mellitus (DM) m/ kumpulan gejala
penyakit yg timbul pada seseorang yg di sebabkan
oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan sekresi insulin yang dapat
dilatarbelakangi oleh kerusakan sel beta pankreas
dan resistensi insulin.
Apabila hormon insulin yg dihasilkan oleh sel
beta pankreas tidak mencukupi u/ mengubah
glukosa menjadi sumber energi bagi sel, maka
glukosa tersebut akkan tetap berada didalam darah
dan kadar glukosa dalam darah akan meningkat
sehingga timbulnya penyakit yang dinamakan
dengan Diabetes Militus (DM).
Adapun organ vital yg berperan didalam
memproduksi hormon insulin a/ organ
Pankreas. Dari pankreas hormon diisekresikan
dan didistribusikan keseluruh sel tubuh untuk
membantu penyerapan gula ke dalam sel
sehingga seluruh sel tubuh bisa bekerja dengan
normal.
Saraf Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir Kelemahan tungkai yg terjadi secara tiba-tiba
secara normal & karena aliran darah berkurang atau secara perlahan
Berkurangnya rasa, kesemutan & nyeri di tangan
& kaki
Kerusakan saraf menahun
Sistem saraf otonom Kerusakan pada saraf yg mengendalikan tekanan darah Tekanan darah yg naik-turun
& saluran pencernaan Kesulitan menelan & perubahan fungsi
pencernaan disertai serangan diare
Kulit Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yg Luka, infeksi dalam (ulkus diabetikum)
menyebabkan cedera berulang Penyembuhan luka yg jelek
Darah Gangguan fungsi sel darah putih Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih
& kulit
Jaringan ikat Glukosa tidak dimetabolisir secara normal sehingga Sindroma terowongan karpal Kontraktur Dupuytren
jaringan menebal atau berkontraksi
Penanganan dan Pengobatan
Diabetes Militus
1.Diet >> diet dgn pembatasan kalori, terlebih-lebih
pada pasien dengan overweight (tipe-2).
2.Gerak Badan >> Bila terdapat resistensi insulin,
gerak badan secara teratur (jalan kaki atau
bersepeda, olahraga) dapat menguranginya.
3.Berhenti merokok >> Karena nikotin dapat
mempengaruhi secara buruk penyerapan glukosa oleh
sel. Lagipula merokok menghasilkan banyak radikal
bebas.
Pengobatan Diabetes Mellitus
Pasien Tipe-1 dgn usia di bawah
40 tahun selalu perlu diobati
dengan insulin, karena sel
betanya tidak aktif lagi (0,6-0,9
UI/kg/hari). TIDAK dianjurkan
minum antidiabetika oral.
Pasien Tipe-2, Penanganan pertama
adalah menurunkan berat badan (bila
berlebihan) dan perubahan pola hidup
(lebih banyak bergerak) dan
menghentikan kebiasaan merokok
yang dapat menurunkan gangguan
jantung dan pembuluh dengan 50%.
PEMBAHASAN RESEP
ASSESMENT
a. Menggali Riwayat Pasien
No. Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama : Ny. Tati Suryani
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : P
Alamat : -
No. HP : -
BB/TB : -
Pekerjaaan : -
Kondisi Diabetes Melitus
2 Riwayat Penyakit Penyakit yang pernah diderita : DDiabetes Melitus
dan hipertensi
Keluhan sekarang : Kadar gula darah tinggi dan
tensi tinggi
Data Laboratorium : -
Diagnosis dokter : DM tipe II
3 Riwayat Pengobatan -
3 Inkompatibiltas - Sesuai
Gejala
Pasien sering merasa haus atau lapar serta mempunyai nafsu makan yang
besar.
Biasanya terjadi peningkatan urin atau poliuri.
Penurunan berat badan walaupun nafsu makan meningkat.
Pasien sering merasa cepat lelah atau lemas yang mungkin disertai kesemutan
atau mati rasa pada tangan dan kaki.
Penglihatan menjadi kabur.
Disertai infeksi kulit yang berulang, sering disertai dengan gatal pada daerah
tubuh yang sensitif.
Komplikasi
Diabetes sangat meningkatkan resiko akan penyakit jantung. Bila tidak atau
kurang tepat diobati, lambat laun dapat menjadi gangguan neurovaskular serius
yang sangat ditakuti, seperti retinopati, polineuropati, nefropati dan lain-lain
(impotensi, infeksi stafilokok pada kulit dan keluhan claudicatio (OOP, 2003: 695).
No. Kriteria Informasi Isi Informasi
1 Nama Obat Adalat Oros 30mg
Gabapentin 300mg
Candesartan 16mg
Bisoprolol 5mg
Novomix pen
2 Kegunaan 1. Adalat Oros 30mg : Diindikasikan untuk mengobati angina vasospastik dan
angina stabil kronis.Tablet pelepasan yang diperpanjang diindikasikan
obat/outcome terapi untuk mengobati angina vasospastik, angina stabil kronis, dan hipertensi.
yang diharapkan 2. Gabapentin 300mg : Di Amerika Serikat, gabapentin secara resmi
diindikasikan untuk pengobatan neuralgia postherpetik pada orang dewasa
dan untuk pengobatan tambahan kejang onset parsial, dengan atau tanpa
generalisasi sekunder, pada pasien berusia 3 tahun ke atas. Di Eropa,
gabapentin diindikasikan untuk terapi tambahan dalam pengobatan kejang
onset parsial, dengan atau tanpa generalisasi sekunder, pada pasien
berusia 6 tahun ke atas dan sebagai terapi tunggal pada pasien berusia 12
tahun ke atas. Ini juga digunakan pada orang dewasa untuk pengobatan
berbagai jenis nyeri neuropatik perifer, seperti neuropati diabetes yang
menyakitkan.
3. Candesartan 16mg : Menurunkan Tekenan darah
4. Bisoprolol 5mg : Bisoprolol diindikasikan untuk pengobatan hipertensi
ringan sampai sedang. Bisoprolol dapat digunakan di luar label untuk
mengobati gagal jantung, fibrilasi atrium, dan angina pektoris.
5. Novomix Insulin Pan : Novomix 30 digunakan untuk memasukkan insulin
guna membantu memperbaiki produk insulin yang dihasilkan tubuh dengan
cepat dan modern dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh.
3 Aturan pakai Adalat Oros 30mg : Diminum Sehari 1x 1 tablet malam hari.
Sesudah makan
Gabapentin 300mg : Sehari 1x 1 kapsul. Sesudah makan
Candesartan 16mg : Sehari 1x1 tablet siang hari. Sesudah
makan.
Bisoprolol 5mg : Sehari 1x1 tablet pagi hari. Sesudah makan
Insulin novomix 30 : Diinjeksikan Pagi 10 unit dan Malam 12
unit. Sebelum makan
4 Waktu minum obat Adalat Oros, Gabapentin, Candesartan dan Bisoprolol : Diminum
Sesudah makan, karena obat akan diabsorbis dg baik dengan
makanan.
Novomix 30 pan : Diinjeksikan sebelum makan karena insulin
dengan kerja cepat dapat memberikan efek 10-20menit setelah
disuntikan.
5 Cara pakai Adalat oros, candesartan, gabapentin dan Bisoprolol : Diminum
melalui mulut dengan segelas air putih. Diminum Sehari x setiap
24 jam.
Novomix : Diinjeksikan pada bagian yang berlemak/otot.
6 Durasi penggunaan 1 bualan
obat
MONITORING
Hal-hal yang perlu monitoring:
Kadar glukosa darah/plasma melalui tes gula darah di
laboratorium (normal < 200mg/dL).
Kadar HbA 1c tiap 3 bulan (normal < 7 %).
Monotoring Tekanan darah (Normal 120/80 mm Hg
Monitoring kadar serum transaminase tiap 3 bulan dalam tahun pertama
terapi.
Kontrol TD dan BB pasien.
Kepatuhan pasien minum obat.
Kontrol gangren/luka jika ada.
Efek samping obat yang mungkin timbul seperti mual, muntah, batuk
kering (penggunaan bisoprolol), dan hipotensi.
4. EVALUASI
Keberhasilan terapi: pasien sembuh atau tidak, gejala atau keluhan
berkurang, hilang/tidak, pasien dapat beraktivitas seperti biasa.
Ada/tidaknya gejala/keluhan dan penyakit lain yang timbul setelah/selama
pengobatan (keluhan berkurang/tidak).
Jika ada peningkatan transaminase, kurangi dosis atau hentikan terapi,
terutama jika peningkatan tetap terjadi.
RESEP 2
RESEP 3
RESEP IV
RESEP V
DAFTAR PUSTAKA
Kasim, F. (2017-2018). Informasi Spesialite
Obat Indosesia. Jakarta Barat: PT. ISFI
Penerbitan.