Pasien merasakan kaku pada kedua kakinya dari lutut hingga pergelangan kaki, berjalan
lambat lambat kadang berhenti tiba-tiba,sulit menjaga keseimbangan saat berjalan,
hampir setiap hari kedua tangan dari siku sampai jari tangan bergetar dan semakin sering
yang kemudian mulai mengganggu aktivitasnya.
Riwayat Tidak ada riwayat penyakit keluarga.
penyakit
keluarga
Riwayat sosial Pasien bekerja sebagai petani
dan kebiasaan
Riwayat Pasien mengkonsumsi levazide 3x1 saat tangan kanan bergetar muncul pada saat istirahat
pengobatan dan membaik saat melakukan aktivitas.
1
Laju nafas 22 kali/menit 12-20 kali/menit normal
Tekanan Darah 150/80 120/80 mmHg tinggi
mmHg
Kesadaran Compos Compos Mentis normal
Mentis GCS
= E4V5M6
Kepala Tidak ada Tidak ada kelainan normal
kelainan
Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi pasien saat ini. Anda
juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut, identifikasilah masalah terkait pengobatan
yang terjadi. Anda dapat menggunakan klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.
Subjektif (S)
● Merasakan lemas sejak 3 hari sebelum masuk RS, kekakuan kedua ekstremitas, kesulitan bicara.
● Pasien mengeluhkan bergetar pada tangan kanannya sejak ± 5 tahun yang lalu. Bergetar dirasakan
di jari, telapak tangan hingga pergelangan tangannya. Tangan kanan bergetar muncul pada saat
istirahat dan membaik saat melakukan aktivitas
● Sekitar 2 tahun kemudian tangan kirinya mengalami hal yang sama seperti tangan kanannya.Pasien
merasakan kaku pada kedua kakinya dari lutut hingga pergelangan kaki, berjalan lambat lambat
kadang berhenti tiba-tiba,sulit menjaga keseimbangan saat berjalan, hampir setiap hari kedua
tangan dari siku sampai jari tangan bergetar dan semakin sering yang kemudian mulai mengganggu
aktivitasnya.
2
Objektif (O)
● Keadaan umum : tampak sedang sakit
● Kesadaran : Compos Mentis GCS = E4V5M6
● Tekanan darah : 150/80 mmHg (Tinggi)
● Nadi : 77x/ menit, Reguller (Normal)
● Pernapasan : 22x/menit, Reguller (Normal)
● Suhu Tubuh : 36,5 C (Normal)
● Kepala : Tidak ada kelainan, Hipomimia (+)
Assessment (A)
1. Pemberian Citicoline injeksi diberikan 500 mg 2x sehari sudah tepat sebagai terapi adjuvant. Terapi
adjuvan Citicoline memiliki efek positif pada peningkatan fungsi motorik, memperlambat
perkembangan gangguan kognitif, dan mengurangi bradikinesia, kekakuan, dan, sampai batas
tertentu, tremor pada pasien PD. Citicoline juga memiliki efek hemat levodopa yang
memungkinkan penundaan dalam memulai dan mengurangi dosis terapi levodopa yang diperlukan,
sehingga mengurangi efek samping terkait levodopa.
2. Pemberian Sohobion diberikan 1x1 tablet (vitamin B1 100 mg, B6 200 mg, dan B12 200 mcg),
Vitamin B6 dapat menyebabkan penghambatan absorpsi levodopa di dalam tubuh.
3. Pemberian Levasid diberikan 3×2 tablet (levodopa 100 mg dan 25 mg benserazide) Menurut
penatalaksanaan penyakit parkinson pada pasien berusia >65 tahun, lini pertama yang tepat
merupakan levodopa atau carbidopa. Namun, karena pasien berada di fase wearing off dimana
gejala nya timbul kembali setelah pemberian levamid, sehingga perlu ditambahkan COMT
Inhibitor dan MAO untuk memperpanjang kerja levodopa di dalam tubuh. (DiPiro, 2010)
4. Pemberian Sifrol 1,5 mg 3x sehari, pasien dengan umur >65 tahun tidak perlu diberikan sifrol
(agonis dopamin) karena pasien ditakutkan tidak bisa mentolerir efek samping neurologi dan
psikiatri yang tidak diinginkan. (Alldredge, B.K. et al. 2013)
Planning (P)
1. Merekomendasikan kepada dokter untuk melanjutkan terapi citicoline injeksi
2. Merekomendasikan kepada dokter untuk mempertimbangkan kembali penggunaan sohobion
3
3. Merekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan penggunaan sifrol karena pasien ditakutkan
tidak bisa mentolerir efek samping neurologi dan psikiatri yang tidak diinginkan.
4. Mengusulkan kepada dokter untuk menambahkan terapi inhibitor MAO-B dan inhibitor katel-o-
metil-transferase (COMT Inhibitor) yang berguna untuk melemahkan fluktuasi motorik pada pasien
yang menerima terapi levodopa. Contohnya Entacapone 200 mg/hari.
Masalah (P) :
1. (P.2.1) Potensi kejadian merugikan obat, yaitu penggunaan Sifrol.
2. (P3.1) Terapi obat tidak diperlukan yaitu penggunaan sohobion.
3. (P1.2) Efek terapi obat tidak optimal, dibutuhkan penambahan terapi inhibitor COMT seperti
entacapone untuk penatalaksanaan wearing-off levodopa, sehingga entacapone akan
memperpanjang kerja levodopa di dalam tubuh.
4
mobilitas
5. Meminimalkan modifikasi penyakit diduga dan peningkatan fitur non motor
● Merekomendasikan kepada dokter untuk memberhentikan sifrol untuk pasien diatas 65 tahun
kurang tepat karena pasien tidak dapat mentoleransi efek samping sistem saraf dari agonis
dopamin seperti sifrol
● Merekomendasikan kepada dokter penambahan COMT Inhibitor, seperti Entacapone 200 mg
untuk memperpanjang kerja Levodopa
5
obat teratur dan menghindari jatuh.
4. Menimbulkan rasa simpati dan empati dari anggota keluarganya sehingga dukungan fisik dan
psikik mereka menjadi maksimal.
5. Menyarankan pasien untuk makan makanan yang bergizi dan teratur, terutama makanan yang
rendah garam, berlemak, dan rendah gula untuk menghindari peningkatan tekanan darah
6. Menyarankan pasien untuk menjalankan fisioterapi dengan teratur
Referensi:
● American Society of Health System Pharmacists. 2011. AHFS Drug Information. United States of
American.
● Aldredge Bryan k. et al. 2012. Koda Kimble and Young’s : Applied Therapeutics the Clinical Use
of Drugs. North American : Lippincott
● DiPiro, J.T. et al. Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach 10th edition (Chapter 59:
Parkinson Disease)
● MIMS Indonesia [online]. Diakses pada 14 Oktober 2021.
6
Penyakit Parkinson
(MIMS)
Tanggal dimulainya terapi
-
Durasi terapi
-
7
B1, B6, dan B12 seperti beri beri, neuritis perifer dan neuralgia.
Durasi terapi
-
Indikasi terapi
Penyakit parkinson dan gejala parkinsonisme kecuali sindrom
parkinson yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan
Tanggal dimulainya terapi
-
Durasi terapi
-
8
Efek samping obat
Anoreksia, gangguan gastrointestinal, aritmia, hipotensi ortostatik,
leukopenia, trombositopenia, berkeringat, mengantuk
4. Regimen dosis yang diresepkan
Sifrol (Pramipexole)
Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:
Indikasi terapi
Durasi terapi
9
Tabel Interaksi Obat
10
11