KELOMPOK 4
Novia Henjani 2031015320048
Prina Rosalina Sibarani 2031015320054
Santi Sepriani 2031015320058
M. Syamsul Bachri 2031015310064
Seorang pasien laki-laki Tn. M, berusia 70 tahun datang ke klinik dengan keluhan “hilang nafsu makan,
badan terasa tidak nyaman, merasa cemas dengan kesehatannya”. Pasien merasa agak lemas dan tidak
berenergi setahun terakhir. Pasien tidak merasa mual atau muntah. Dalam 6 bulan terakhir pasien
merasakan penurunan nafsu makan dan makan hanya dua kali porsi kecil sehari.
Terakhir kali pasien memeriksakan diri ke dokter 7 tahun yang lalu, saat mulai menggunakan HCT dan
amlodipine untuk hipertensi. Pasien merasa tidak nyaman saat minum obat dan memutuskan untuk
berhenti minum obat dan tidak memeriksakan diri kembali ke dokter. Saat ini pasien mengunjungi klinik
untuk memeriksakan diri karena akan merawat cucunya dan bepergian, sehingga ingin memastikan
kondisi kesehatannya.
Pasien diketahui merupakan pensiunan, bekerja sukarela 2 kali seminggu di dinas sosial. Baru-baru ini
pasien merokok namun tidak meinum alcohol. Kondisi fisiknya terbatas karena OA. Pasien diketahui tidak
menggunakan obat apapun baik resep, OTC dan obat herbal.
Hasil Laboratorium:
Parameter Conventional Unit
Natrium 135 mEq/L
Kalium 4,6 mEq/L
Cl 110 mEq/L
Bikarbonat 18 mEq/L
BUN 45 mg/dL
SCr 2,5 mg
Glukosa 108 mg/dL
Kolesterol Total 246 mg/dL
LDL 175 mg/dL
HDL 24 mg/dL
TG 235 mg/dL
Urine Albumin 435 mg/dL
Pasien didiagnosis hiprtensi tidak diterapi dan tidak difollow up dengan baik dan pasien tidak patuh.
Pasien mengalami tanda dan gejala insufisiensi ginjal.
PEMBAHASAN KASUS 2:
A. DATABASE PASIEN
Nama Tn M
Usia 70 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Berat Badan 81 kg
Tinggi Badan 178 cm
TD 160/100 mmHg
P 96 bpm
Suhu Tubuh 36.5°C
RR 13 x/min
Riwayat Penyakit - Hipertensi (20 tahun lalu), tidak diterapi
- Osteoarthritis (15 tahun lalu)
- Batu ginjal ( tahun 1981, 1990, dan 1996)
Pekerjaan
Ddddddddd Pensiunan, sukarelawan 2 kali seminggu di dinas sosial
AlamatCccccccccc -
B. SUBJEKTIF
Keluhan Hilang/penurunan nafsu makan dimana hanya makan 2 kali
sehari dengan porsi kecil (6 bulan terakhir)
Badan terasa tidak nyaman
Lemas dan tidak berenergi (1 tahun terakhir)
Ketrangan lain Merokok
Menggunakan HCT dan amlodipine untuk hipertensi (7 tahun
lalu)
Tidak patuh terhadap pengobatan
Kondisi fisiknya terbatas karena OA
Tidak menggunakan obat apapun baik resep, OTC dan obat
herbal.
C. OBJEKTIF
Hasil laboratorium :
Parameter Conventional Unit Normal Laboratory Values
Natrium 135 mEq/L 136-146 mEq/L
Kalium 4,6 mEq/L 3.5-4.5 mEq/L
Cl 110 mEq/L 96-106 mmol/L
Bikarbonat 18 mEq/L 22-29 mEq/L
BUN 45 mg/dL 11-23 mg/dL
SCr 2,5 mg 0.7-1.5 mg/dL
Glukosa 108 mg/dL 70-115 mg/dL (puasa)
Kolesterol Total 246 mg/dL 200 mg/dL
LDL 175 mg/dL < 130 mg/dL
HDL 24 mg/dL > 35 mg/dL
TG 235 mg/dL 40-150 mg/dL
Urine Albumin 435 mg/Dl >300 mg (severe)
- Mengalami edema pada otot
- Pasien mengalami tanda dan gejala insufisiensi ginjal.
E. ASSESSMENT
PROBLEM MEDIK TERAPI DRP PLAN
Diarankan pemberian
terapi hipertensi pada
pasien gagal ginjal
kronik stage G3b
maka terapi yang
dapat diberikan adalah
Tidak ada terapi ACEI/ARB (Pemberian
Hipertensi -
untuk indikasi terapi awal captopril
bagi pasien lansia 6,25
mg tiap 12 jam dan
dapat ditingkatkan jika
diperlukan sampai 150
mg dalam dosis
terbagi)
Disarankan pemberian
terapi Osteoartritis
yaitu dengan
memberikan
acetaminophen
Tidak ada terapi sebagai terapi awal
Osteoartritis -
untuk indikasi dan jika terapi efektif
maka lanjutkan
pengobatan untuk
kondisi OA
(Paracetamol 500 mg
tiap 8 jam)
Disarankan pemberian
terapi hiperlipidemia
pada pasien gagal
ginjal stage G3b
Tidak ada terapi
Hiperlipidemia - dengan memberikan
untuk indikasi
terapi statin intensitas
tinggi (40-80 mg tiap
24 jam) + ezetimibe
(10 mg tiap 12 jam)
Monitoring :
1. Gejala berkurang atau tidak terjadi gejala kembali seperti peningkatan nafsu makan,
berkurangnya rasa tidak nyaman dan berkurangnya rasa lemas dan merasa lebih
baik ketika pasien mendapatkan pengobatan.
2. Monitoring apabila gejala mengalami perburukan maka dapat dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut.
Monitoring data laboratorium dan tanda-tanda vital setelah pasien medapatkan pengobatan:
1. Monitoring tekanan darah pasien untuk pasien gagal ginjal dengan hipertensi dengan
goal terapi dan dapat dikontrol dengan nilai tekanan darah <140/90 mmHg
2. Monitoring data laboratorium seperti elektrolit serum, kadar hiperlipid, dan serum
kreatinin mengalami perbaikan hasil untuk pemeriksaan data laboratorium
selanjutnya.
3. Monitoring apabila hasil data laboratorium dan tekanan darah pasien tidak
menimbulkan perbaikan atau mengalami peningkatan maupun perburukan maka
disarankan untuk konsultasi lebih lanjut agar mendapat terapi yang tepat.
1. Melakukan diet rendah protein, diet kalium, diet natrium dan cairan
2. Mengurangi makanan yang berlemak
3. Mengurangi frekuensi merokok dan/atau lebih baik berhenti merokok
4. Melakukan gerakan fisik seperti olahraga ringan secara teratur
5. Tidak menahan apabila ingin buang air kencing
Monitoring terkait dengan efek samping pada terapi yang diberikan seperti captopril
(ESO batuk kering) apabila pasien menimbulkan gejala dan dapat memperparah kondisi
maka dapat dikonsultasikan lebih lanjut agar pasien mendapatkan terapi dengan tepat.
Konseling
a. konseling terkait dengan cara pemberian penggunaan terapi seperti Pemberian terapi
untuk hipertensi awal captopril bagi pasien lansia 6,25 mg tiap 12 jam dan dapat
ditingkatkan jika diperlukan sampai 150 mg dalam dosis terbagi), (Paracetamol 500 mg
tiap 8 jam), Atorvastatin (40-80 mg tiap 24 jam) + ezetimibe (10 mg tiap 12 jam).
b. Konseling terkait dengan kepatuhan minum obat seperti obat untuk hipertensi,
osteartritis dan hiperlipidemia agar tidak menimbulkan gejala pada pasien dan dapat
terkontrol dengan baik
c. Konseling pada pasien untuk melakukan diet rendah protein, natrium, kalium untuk
mengurangi dan meningkatkan batu ginjal serta peningkatan kadar serum elektrolit pada
pasien
d. Konseling pada pasien untuk mengurangi makan makanan yang berlemak untuk
menghindari peningkatan kadar lipid pasien
e. Konseling pada pasien untuk melakukan aktivitas fisik ringan secara teratur
f. Konseling terkait pemberian asupan makanan yang bergizi untuk meningkatkan energy
dan kondisi pasien agar lebih sehat.
G. PUSTAKA
BNF. 2018. British National Formulary 74th Edition. BMJ Group and The Royal Pharmaceutical
Society, London.
Kidney International. 2013. Kdigo Clinical Practice Guideline for Lipid Management in Chronic
Kidney Disease. Official Journal of the International Society of Nephrology Volume 3 Issue 3.
Kidney International. 2021. Kdigo 2021 Clinical Practice Guideline for the Management of Blood
Pressure in Chronic Kidney Disease. Official Journal of the International Society of
Nephrology Volume 99 Issue 35.