Anda di halaman 1dari 58

Renal

Failure
FARMAKOTERAPI 1
Kelompok 1

Dewa Ayu Komang Rastiti 2 Gusti Ayu Putri Anggreni


1
Sari 211023002
211023001

3 Hernita P.D Belalawe


4 Komang Leonita Riandani
211023003
211023004

Maria Daniela Tupa Hokor Ni Desak Made Sukma Ari


5 6 Susanti
211023005
211023006
Tujuan Pratikum Pendahuluan
Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu
1. Mengetahui definisi penyakit Gagal keadaan menurunnya fungsi ginjal yang
Ginjal bersifat kronis akibat kerusakan progresif
2. Mengetahui patofisiologi penyakit sehingga terjadi uremis atau penumpikan
Gagal ginjal akibat kelebihan urea dan sampah nitrogen
3. Mengetahui tatalaksana penyakit di dalam darah (Priyanti & Farhana, 2016).
Gagal Ginjal (Farmakologi dan Non- Kerusakan pada ginjal ini menyebabkan
Farmakologi) menurunnya kemampuan dan kekuatan
4. Dapat menyelesaikan kasus terkait tubuh untuk melakukan aktivitas,
penyakit Gagal Ginjal secara mandiri sehinggatubuh menjadi lemah dan lemas
dengan menggunakan metode SOAP dan berakhir pada menurunnya kualitas
hidup pasien (Wijaya & Putri, 2013).
Pendahuluan

Kalsifikasi Gagal Ginjal KronisBerdasarkan National Kidney Foundation Kidney Dissease


Outcome Quality Initiative (NKF/KDQI) merenkomendasikan pembagian CKD (Chronic
Kidney Disease) berdasarkan stadium dari tingkat penurunan LFG (Laju Filtrasi
Glomerulus):
1. Stadium 1: kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria persisten dan LFG (Laju
Filtrasi Glomerulus) yang masih normal (>90 mV/menit/1,73 m2).
2. Stadium 2 kelainan ginjal dengan albuminaria peristen dan LFG(Laju Filtrasi
Glomerulus) antara 60 samapi 89 ml/menit/1,73 m2.
3. Stadium 3 kelainan ginjal dengan LFG (Laju Filtrasi Glomerulus)antara 30 samapi 59
m/menit/1,73 m2.
4. Stadium 4 kelainan ginjal dengan LFG (Laju Filtrasi Glomerulus)antara 15 samapi 29
m/menit/1,73 m2.
5. Stadium 5 kelainan ginjal dengan LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) antara < 15
ml/menit/1,73 m2 atau gagal ginjal termal.
Pendahuluan
Patofisiologi Penyakit Gagal Ginjal
Faktor inisiasi adalah kondisi yang secara langsung mengakibatkan kerusakan ginjal, dan dapat
dimodifikasi dengan terapi farmakologis. Diabetes mellitus, hipertensi, penyakit autoimun, penyakit
ginjal polikistik, infeksi sistemik, infeksi saluran kemih, batu kencing, penghalang saluran kemih
bagian bawah, dan toksisitas obat semuanya dianggap sebagai faktor inisiasi. Hipertensi juga
meningkatkan risiko CKD walaupun peran pastinya sebagai penyebab atau konsekuensi sering
diperdebatkan karena ginjal memiliki peran dalam perkembangan dan modulasi tekanan darah
tinggi (Dipiro, J., et al., 2008). Perkembangan penyakit ginjal ke tahap ESRD (End Stage Renal
Disease) umumnya terjadi selama beberapa bulan sampai bertahun- tahun dan dinilai dengan
tingkat penurunan eGFR. Setiap ginjal mengandung sekitar 1 juta nefron (unit fungsional ginjal),
dan setiap nefron mempertahankan eGFR nefron tunggal sendiri. Dalam menghadapi kehilangan
nefron, nefron fungsional yang tersisa mempertahankan fungsi ginjal dengan meningkatkan eGFR
single- nephron mereka melalui perubahan hemodinamik glomerulus yang komprehensif. Seiring
berjalannya waktu, kenaikan kompensasi pada eGFR nefron tunggal ini akhirnya menyebabkan
hipertrofi dan hilangnya fungsi nefron yang ireversibel dari peningkatan tekanan glomerulus yang
terus berlanjut.
Pendahuluan
Penatalaksana Gagal Ginjal Kronik Tujuan terapi penyakit gagal ginjal kronis adalah untuk
mencegah perkembangan CKD, sehingga meminimalkan perkembangan atau tingkat keparahan
komplikasi terkait termasuk penyakit kardiovaskular. Intervensi non farmakologis dan farmakologis
tersedia untuk memperlambat laju perkembangan CKD dan juga dapat menurunkan kejadian dan
prevalensi ESRD (Dipiro, J., etal, 2008).
Beberapa Tindakan konservatif yang dapat dilakukan dengan pengukuran diet pada pasien dengan
gagal ginjal kronik diantaranya yaitu:
1. Diet rendah protein bertujuan untuk mencegah atau mengurangi toksin azotemia, tetapi untuk
jangka lama dapat merugikan terutama gangguan keseimbangan negative nitrogen. jumlah
protein yang diperoleh kurang dari 0,6 g protein/Kg/hari dengan LFG (Laju Fitrasi Glomerulus)
kurang dari 10 ml/menit.
2. Terapi diet rendah kalium Hiperkalemia (kadar kalium lebih dari 6,5 mEq/L) merupakan
komplikasi interdialitik yaitu komplikasi yang terjadi selama periode antar hemodialisis.
Hiperkalemia mempunyai resiko untuk terjadinya kelainan jantung yaitu aritmia yang dapat
memicu terjadinya cardiac arrest yang merupakan penyebab kematian mendadak. jumlah yang
diperolehkan dalam diet adalah 40-80 mEq/hari.
3. Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garamAsupan cairan pada gagal
ginjal kronik membutuhkan regulasi yang hati-hati. kekurangan cairan juga dapat
menyebabkan dehidrasi, hipotensidan memburuknya fungsi ginjal.
Pendahuluan

Aturan umum untuk asupan cairan dan keluaran urin dalam 24 jam ditambah 500 ml yang
mencerminkan kehilangan cairan yang tidak disadari
4. Kontrol hipertensiPada pasien hipertensi dengan gagal ginjal kronik, kesimbangan garam dan
cairan diatur tersendiri tanpa tergantungnya tekanandarah sering diperlukan diuretic loop, selain
obat antihipertensi.
5. Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang ginjal Hiperfosfatemia dikontrol dengan obat yang
meningkatkanfosfat seperti alumunium hidroksida (300-1800 mg) ataukalsium karbonat pada setiap
makan.
6. Deteksi dini dan terapi infeksi pasien uremia harus diterapi sebagai pasien imunosupresif
danterapi lebih ketat.
7. Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal Banyak obat-obatan yang harus diturunkan dosisnya
karena metaboliknya toksik dan dikeluarkan oleh ginjal.
8. Deteksi dini dan terapi komplikasiawasi dengan ketat kemungkinan ensefalopati, uremia,
pericarditis, neuropati perifer, hiperkalemia yang meningkat, kelebihan cairan yang meningkat,
infeksi yang mengancam jiwa, kegagalan untuk bertahan, sehingga diperlukan dialysis.
Alat dan Bahan STUDI KASUS

Alat:
Tn N 45 th, BB 55 kg TB 160 cm
1. Form SOAP.
PC: mual, muntah selama 3 hari
2. Form Medication Record.
RP: Hepatitis B, OA (2 thn)
3. Catatan Minum Obat.
RO: Na Diclofenac 3 x 50 mg, Prednison
4. Kalkulator Scientific.
3x1 tab Lab: Cr=4,6 mg/dL, BUN 45
5. Laptop dan koneksi internet.
mg/dL, SGOT (N), SGPT (N),
Bahan:
Na120 meq/L, K 2,8 meq/L
6. Text Book (Dipiro, Koda Kimble,
TTV: Temp 37,8°C, BP 150/90 mmHg,
DIH, ECS, JNC).
UO 200ml
7. Data nilai normal laboraturium.
Apa rencana farmasis terhadap kasus
8. Evidence terkait (Journal, Systematic
ini?
Review, Meta Analysis).
Fir
SOAP Notes/PICO

Presenting Complaint : Diagnosa Relevant Past medical


Mual, muntah-muntah Kerja : History :
CKD, Hipertensi,
selama 3 hari Hiponatremia, Hepatitis B dan
Hipokalemia, Demam Osteoarthritis (2 thn)
SOAP Notes/PICO
Obyektif

Hasil Laboratorium :
TTV :
Bun : 45 mg/dl
Tekanan darah :150/90 mmHg Cr : 4,6 mg/dl
Suhu : 37,80c Na : 120 mEg/L
UO : 200 ml K : 2,8 mEg/L
SOGT : Normal
SGPT : Normal
SOAP Notes/PICO
A (Assesment)/C (Comparative) :

Probelem Medis Terapi DRP


Mual muntah Tidak diberikan terapi P 1.5 ada indikasi tetapi obat
tidak di resepkan
M 1.4 ada indikasi tetapi tidak
ada terapi
CKD Tidak diberikan terapi P 1.5 ada indikasi tetapi obat
tidak di resepkan
M 1.4 ada indikasi tetapi tidak
ada terapi

Hipertensi Tidak diberikan terapi P 1.5 ada indikasi tetapi obat


tidak di resepkan
M 1.4 ada indikasi tetapi tidak
ada terapi
Hiponatremia dan Hipokalemia Tidak diberikan terapi P 1.5 ada indikasi tetapi obat
tidak di resepkan
M 1.4 ada indikasi tetapi tidak
ada terapi

Demam Tidak diberikan terapi P 1.5 ada indikasi tetapi obat


tidak di resepkan
M 1.4 ada indikasi tetapi tidak
ada terapi

Osteoarthritis - Na Dikclofenac 3 x 50 mg P 1.1 pemilihan obat tidak tepat


- Prednison 3 x 1 tab M 1.1 efek bat tidak efektif atau
pengobatan gagal

Hepatitis B Tidak diberikan terapi Tidak ada DRP (hasil


pemeriksaan SGOT dan SGPT
yang dilakukan sebelumnya
normal, sehingga perlu
dilakukan tes lab lebih lanjut)
SOAP Notes/PICO
P (Plan)/O (Outcome) :

1. Mual Muntah
Terapi Farmakologi
Antiemetik : Pemberian domperidon 10 mg 3x1 prn (bila mual/muntah)
Terapi Non Farmakologi
Pasien dapat menghirup bau-bau aroma terapi dan melakukan perubahan
pola makan
2. CKD
Terapi Farmakologi
Melakukan haemodialysis atau persiapan transplantasi ginjal
Terapi Non Farmakologi
Mengatur konsumsi cairan, diet rendah garam dan diet protein
3. Hipertensi
Terapi Farmakologi
Varsartan dengan dosis 80-160 mg/hari/oral dan nifedipine 30-60 mg
(extended release) per oral sekali sehari serta tidak diperlukan dosis
tambahan untuk pasien dengan hemodialisa
Terapi Non Farmakologi
Mengurangi berat badan untuk individu yang obesitas atau gemuk,
mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang
kaya akan kalium dan kalsium
4. Hiponatremia dan Hipokalemia
Terapi Farmakologi
Untuk Hiponatremia pemberian NaCl 3% (28 tetes/menit) sedangkan
untuk Hipokalemia KCI sirup dapat diberikan pada dosis 0,5-1 mmol/kg
BB/dosis dapat diulang tiap 4-6 jam. Bagi pasien yang tidak dapat dikoreksi
per oral, 40 mmol KCI dimasukkan dalam tiap liter cairan infus.
Terapi Non Farmakologi
Mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium seperti susu, buah
pisang, kentang
5. Demam
Terapi Non Farmakologi
Lebih sering minum, banyak istirahat, memberi kompres, berolahraga secara
teratur, mengenakan pakaian tipis, mengatur pola makan dan mengurangi
makanan atau minuman yang mengandung kadar gula tinggi dan yang
mengandung alcohol.
6. Osteoarthritis
Terapi Farmakologi
Diklofenak sodium gel (voltaren emulgel)
Dosis dan aturan pakai : dioleskan pada tempat yang sakit 3-4 kali perhari
Terapi Non Farmakologi
Edukasi pasien, program penatalaksanaan mandiri (self-management
programs) dengan modifikasi gaya hidup, program latihan aerobic, terapi okupasi,
dan hold relax exercise (latihan perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot-otot)
7. Hepatitis B
Terapi Farmakologi
Pasien perlu melakukan cek lab SGOT dan SGPT jika dibawah normal, maka
pasien disarankan untuk melakukan vaksinasi hepatitis
Terapi Non Farmakologi
Segera beristirahat jika merasa lelah dan menghindari minuman beralkohol
Monitoring
1. Mual muntah
Efektivitas :Berkurngnya mual muntah pada pasien
Efek samping obat : Peningkatan kadar polaktin, reaksi hipersensitivitas ( misalnya anafilaksis,
angioedema) Jarang efek samping neurologis atau ekstrapiramidal ( pada anak-anak ) ( MIMS,2008)

2. CKD
Efektivitas :
- Dilihat dari penurunan kadae creatitinin dengan rentang normal 0.6-1.2 mg/dl
untuk pasien laki-laki
- Dilihat penurunan kadar BUN dengan rentang normal pada pada laki-laki dan
waniga adalah 8-25 mg/dl

Efek sampik obat :


Menggigil. salah satu gejala yang dialami pasien gagal ginjal yang menjalani dialysis adalah rasa
menggigil. Bahkan, terkadang efek samping ini juga dapat disertai dengan demam yang disebabkan oleh
peningkatan suhu tubuh ( Tuloli et al., 2019
3. Hipertensi
Efektivitas obat valsartan :
Pantau tekanan darah, kadar elektrolit (misalnya kadar K serum) urinalisis, dan fungsi
ginjal sebelum memulai pengobatan, selama terapi dan secara berkala setelahnya. Kaji
tanda-tanda angioedema. Dilihat tekanan darah pasien dengan target tekanan darah
130/80 mmHg.
Efek samping obat valsartan :
Signifikan : hipotensi, hyperkalemia, hipotensi ortostatik.
Gangguan sistem darah dan limfatik: neutropenia, trombositopenia
Gangguan jantung: dyspnea, palpitasi
Gangguan gastrointestinal : diare, sakit perut, mual, perut kembung
Efektifitas obat nifedipin :
Pantau tekanan darah, detak jantung, LFT, tanda dan gejala gagal jantung dan edema
perifer
Efek samping obat nifedipine:
Sakit kepala, kemerahan, pusing, keluhan pada saluran pencernaan.
4. Hiponatremia dan Hipokalemia
Efektifitas : melakukan pemantauan kadar elektrolit pada pasien nilai normal pada
natrium adalah 135-145 mEq/L dan nilai kadar kalium serum normal pada manusia
yaitu antara 3,5 mmol/L-5,0 mmol/L.
Efek samping : terjadi gangguan elektrolit dalam tubuh

5. Demam
Efektivitas : Menurut WHO suhu tubuh normal manusia berkisar 36,5-37,5 ◦C

6. Osteoarthritis
Efektifitas : berkurangnya rasa nyeri
Efek samping : iritasi kulit terutama pada kulit yang sensitif

7. Hepatitis B
Efektifitas : Mencegah terjadinya perkembangan virus hepatitis
Efek samping : radang pada tempat suntikan, sakit kepala, lelah, demam
Pembahasan

Pasien Tuan N berusia 45 tahun dengan berat badan 55 kg


dan tinggi badan 160 cm mengalami keluhan mual dan Berdasarkan data data penunjang kondisi medis pasien
ditemukan beberapa problem medis terkait dengan
muntah selama 3 hari. Pasien sebelumnya mempunyai
riwayat penyakit yaitu Hepatitis B dan OA selama 2 tahun. CKD meliputi mual dan muntah, hipertensi,
Pengobatan yang telah diberikan oleh dokter yaitu Na hyponatremia dan hipokalemia, demam dan
osteoarthritis. Pasien Tn. N mengalami hipertensi
diclofenac dengan dosis 3 x 50 mg dan prednisone 3 x 1 tab.
stage 1 dikarenakan tekanan darah pasien berada pasa
Hasil laboratorium pasien didapatkan yakni Cr 4,6 mg/dL
(Nilai Cr berada diatas rentang normal adalah 0,5-1,5 rentang 140-159/90-99 mmHg dan pasien Tn. N
mengalami CKD stage 4 dengan nilai GFR 15,78 mL/
mg/Dl), BUN yaitu 45 mg/Dl (Nilai BUN berada diatas
menit/ 1,73 m2 menurut pedoman PERKI 2013.
normal adalah10-24 mg/Dl), SGOT dan SGPT normal, Na
yaitu 120 meq/L (Nilai Na berada dibawah normal, dengan Pada kasus diatas pasien mengalami mual muntah
tetapi tidak mendapatkan terapi untuk mengatasi mual
nilai normal adalah 135-150 meq/L) dan K yaitu 2,8 meq/L
(Nilai K berada dibawah normal adalah 3,5-5,0 meq/L). dan muntah sehingga didapatkan DRP yaitu M 1.4
Ada indikasi tetapi tidak ada terapi dan P 1.5 Ada
Nilai GFR pasien adalah 16ml/min/1,73m2 (Nilai GFR
indikasi tetapi obat tidak diresepkan. Pengobatan yang
dibawah normal, dengan nilai normal GFR yakni sekitar
125ml/in/1,73m2.) tepat yaitu dengan pemberian domperidone yang
diberikan saat mual dan muntah.
Tanda-tanda vital pasien yaitu temperature 37,8oC, tekanan
Lanjutan

Pada problem medis selanjutnya yaitu CKD, tidak mendapatkan terapi


sehingga mendapatkan DRP yaitu M 1.4 Ada indikasi tetapi tidak ada terapi
dan P 1.5 Ada indikasi tetapi obat tidak diresepkan. Untuk pengobatannya
pasien diperlukan melakukan hemodialisis.
Untuk hipertensi pasien juga tidak mendapatkan terapi sehingga DRP yang
ditemukan juga sama. Jadi pengobatan yang sesuai untuk pasien yakni
dengan pemberian kombinas ARB dengan CCB dikarenakan tidak hilang
oleh proses hemodialisis. Valsartan dengan dosis 80-160 mg/hari/oral dan
nifedipin 30-60mg (extended release) per oral sekali sehari serta tidak
diperlukannya dosis tambahan untuk pasien dengan hemodialisa.
Lanjutan
Hiponatremia yakni dimana ketika kadar natrium dalam darah
terlalu rendah yaitu < 135 mmol/L sedangkan hipokalemia yakni
suatu kondisi dimana kadar kalium dalam peredaran darah
seseorang lebih rendah daripada normal yaitu dibawah 3,5 mEq/L.
Terapi yang diberikan untuk hyponatremia adalah dengan
pemberian infus Nacl 3% *28 tetes/menit), Sedangkan untuk
hypokalemia dapat diberikan KCl sirup 0,5-1 mmpl/kg BB/dosis
dapat diulang tiap 4-6 jam. Bagi pasien yang tidak dapat diberikan
per oral, 40 mmpl KCl dimasukkan dalam tiap liter cairan infus.
Hepatitis B, pada kasus diatas nilai SGOT dan SDPT pasien
terpantau normal. Perlu dilakukannya pemeriksaan laboratorium
kembali untuk memastikan nilai SGOT dan SGPT. Jika hasilnya
dibawah normal, maka pasien disarankan melakukan vaksinasi
hepatitis.
Monitoring dan Efek Samping
Monitoring (efektivitas obat dan efek samping obat) pada kasus ini, hal-hal yang
harus dimonitoring yaitu, efektivitas CKD dimana dilihat dari penurunan kadar
creatinine dengan rentang normal 0,6- 1,2mg/dL dan dilihat dari penurunan kadar
BUN dengan rentang normal adalah 8-25 mg/dL. Pada hipertensi dimonitoring
tekanan darah, kadar elektrolit (misalnya kadar K serum), urinalisis, dan fungsi
ginjal sebelum memulai pengobatan, selama terapi, dan secara berkala setelahnya
serta dilihat tekanan darah pasien dengan target tekanan darah 130/80 mmHg.
Pada Hiponatremia dan hipokalemia yang dimonitoring adalah pemantauan kadar
elektrolit pasien dengan nilai normal untuk natrium : 135-145 mEq/L dan nilai
kadar kalium serum normal antara 3,5 mmol/L – 5,0 mmol/L. Interaksi dan efek
samping obatUntuk melihat toksisitas dari terapi obat, efek samping dan interaksi
suatu obat perlu dilakukan monitoring secara teratur terhadap pemakaian obat.
Interaksi dan efek samping obatUntuk melihat toksisitas dari terapi obat, efek
samping dan interaksi suatu obat perlu dilakukan monitoring secara teratur
terhadap pemakaian obat. Terapi nonfarmakologi yaitu dengan mengedukasi
pasien untuk menjaga pola makan/ diet sehat, merubah gaya hidup, istrahat yang
Kesimpulan
Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan menurunnya
fungsi ginjal yang bersifat kronis akibat kerusakan progresif
sehingga terjadi uremis atau penumpukan akibat kelebihan urea dan
sampah nitrogen didalam darah.
Adapun faktor penyebab peyakit gagal ginjal adalah faktor
inisiasi dan dapat dimodifikasi dengan terapi farmakologis
hipertensi, penyakit autoimun, penyakit gijal polikistik, infeksi
sistemik, infeksi saluran kemih, dan toksisitas terhadap obat.
Gaya hidup dan mengatur pola makan serta diet merupakan
terapi nonfarmakologi yang bisa dianjurkan kepada pasien untuk
memperlambat laju perkembangan CKD dan juga dapat menurunkan
kejadian dan prevalensi ESRD untuk menunjang terapi farmakologis.
Treatment

Do you know what helps you make your


point clear? Lists like this one:
● They’re simple
● You can organize your ideas clearly
● You’ll never forget to buy milk!

And the most important thing: the


audience won’t miss the point of your
presentation
Awesome
words
Recommendations

Don’ts Dos
● You can describe what ● You can describe what
the patient shouldn’t do the patient should do
here here
● You can describe what ● You can describe what
the patient shouldn’t do the patient should do
here here
● You can describe what ● You can describe what
the patient shouldn’t do the patient should do
here here
Prevalence

Mercury
It’s the smallest
planet of them all

Jupiter
It’s the biggest
planet of them all
Conclusions

Mercury
Mercury is the closest
planet to the Sun and
the smallest one in the
Solar System
References

● Author (year). Title of the publication. Publisher


● Author (year). Title of the publication. Publisher
● Author (year). Title of the publication. Publisher
● Author (year). Title of the publication. Publisher
● Author (year). Title of the publication. Publisher
This is a table

Surface
Mass Diameter
gravity
(earths) (earths)
(earths)

Mercury 0.06 0.38 0.38

Mars 0.11 0.53 0.38

Saturn 95.2 9.4 1.16


A timeline always works well

Mercury Mars
It’s the smallest Mars is a very
planet of them all cold place

01 02 03 04

Jupiter Neptune
It’s the biggest Neptune is far
planet of them all away from Earth
4,498,300
Big numbers catch your audience’s attention
Sneak peek

Mercury
You can replace the image on
the screen with your own work.
Just delete this one, add yours
and center it properly
Thanks!
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik

Please keep this slide for attribution


Alternative resources
Resources

Photos ● Health professional team in medical robe


s
● Close-up of young female athlete having ● Health professional team
pain in her waist ● Training at home concept
● Long shot nurse helping old woman with ● Qr code scan on mobile concept
her coat ● Elders and young people in crowded spa
ce wearing mask
Vectors
● Abstract painted business card template Icons
● Set of people donating blood ● Kidneys
● How the covid-19 rapid test works ● Ultrasound
Instructions for use (free users)
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Delete the “Thanks” or “Credits” slide.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
In order to use this template, you must be a Premium user on Slidesgo.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Patua One
(https://fonts.google.com/specimen/Patua+One)

Cairo
(https://fonts.google.com/specimen/Cairo)

#ffc6c6 #6d9c8b #b3c9da #f86c6c #f8eddd #fff9f0


Storyset
Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick
the background and layers you want to show and bring them to life with the animator panel! It will boost
your presentation. Check out How it Works.

Pana Amico Bro Rafiki Cuate


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done. You can also look for more infographics on Slidesgo.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
Medical Infographics
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai