Anda di halaman 1dari 22

FARMAKOTERAPI

PENYAKIT GANGGUAN GINJAL


Kelompok 8
Baiq Adelina 1508020093
Intan Diah P 1508020125
Winda Puspita 1508020126
Nandang Supriatna 1508020
Kasus
Anak Y 6 tahun, 19kg dan 110cm bengkak diseluruh
tubuh sejak 4 minggu yang lalu. Diawali dari kelopak
mata dan wajah terutama saat pagi hari yang kemudian
menyebar. Tidak ada riwayat keluarga dan aktivitas
anak tetap. Suhu 36,4 ; TD 120/80 mmHg, nadi
88x/menit, RR 30x/menit. Data lab Hb 13,8 gr/dl, AL
16,8 ; trombosit 144, kolesterol 600 gr/dl, protein total
3,83 gr/dl, albumin 1,75 gr/dl, globulin 2,1 gr/dl.
Pemeriksaan urin jernih, PH 6,5; protein ++++, keton +
++, eritrosit +++
Etiologi
 Penyebab sindrom nefrotik dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :
1) Primer, berkaitan dengan berbagai penyakit ginjal, seperti
berikut ini :
· Glomerulonefritis
· Sindrom nefrotik perubahan minimal
2) Sekunder, akibat infeksi, penggunaan obat, dan penyakit
sistemik lainnya, seperti berikut ini :
· Diabetes mellitus
· Sistemik Lupus Eritematosus (SLE)
· Amyloidosis
 Dalam kasus ini termasuk dalam sindroma nefrotik idiopatik atau sindroma

nefrotik primer akibat dari kelainan pada glomerolus itu sendiri tanpa ada
penyebab lain. Golongan ini paling sring dijumpai pada anak. Sekitar 90%
anak dengan sindrom nefrotik merupakan sindrom nefrotik idiopatik
Patofisiologi
1. Subjektif
 Nama : An. Y
 Umur : 6 tahun
 Bobot badan : 19kg
 Tinggi Badan : 110cm
 Riwayat Keluarga : Tidak Ada
 Keluhan dan Gejala : Bengkak diseluruh tubuh sejak 4

minggu yll, diawali dari kelopak mata dan wajah,


terutama saat pagi hari, kemudian menyebar.
2. Objektif
Tanda-tanda Vital Nilai Normal Interpretasi

Suhu 36,4 36-37,5 Normal

TD 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal

Nadi 88x/menit 80-90x/menit Normal

RR 30x/menit 30-60x/menit Normal


Data Lab. Nilai Normal Interpretasi
Hb 13,8 gr/dl 10,5-14 gr/dl Normal
AL 16,8/µl 5,0-13,5/µl Tidak normal
Trombosit 144 170-380 Tidak normal
Kolesterol 600 gr/dl < 220 gr/dl Tidak normal
Protein total 3,83 6,2-8 gr/dl Tidak normal
gr/dl
Albumin 1,75 gr/dl 6,25-8,4 gr/dl Tidak normal
Globulin 2,1 gr/dl 4,0-5,8 gr/dl Tidak normal
Warna Urin Jernih
PH 6,5 5,0-7,5 Normal
Protein ++++ Negatif Tidak normal
Keton +++ Negatif Tidak normal
Eritrosit +++ Negatif Tidak normal
3. Assesment
 Dari data subjektif dan objektif yang diperoleh, pasien
menunjukan tanda dan gejala suatu penyakit yang
belum mendapatkan pengobatan.
 Jadi pasien mengalami Drug Related Problem (DRP)

berupa indikasi tidak terobati.


4. Plan
 Tujuan terapi
- Menghilangkan pembengkakan
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah terjadinya kerusakan ginjal lebih lanjut dan
menurunkan resiko komplikasi.
- Meningkatkan kualitas hidup pasien
 Strategi terapi

- Mengobati udem dengan pemberian prednisolon.


Terapi Non Farmakologi
 Pasien harus membatasi intake natrium pada
kisaran 3 gr per hari, dan mungkin butuh restriksi
intake cairan (<1,5 liter per hari) hanya
diperlukan ketika anak mengalami edema.
 Diet protein 2g/KgBB/hari
 Makan makanan yang teratur, dengan porsi yang

sedikit namun bergizi


 Lakukan pemeriksaan secara rutin
 Selalu berolahraga
Guideline Sindrom Nefrotik pada anak
Terapi Farmakologi
Pengobatan dengan Kortikosteroid
Terapi Farmakologi
 Prednisolon
Prednisolon diberikan selama 12 minggu dengan tahap :
 4 minggu pertama 60mg/m²
 4 minggu kedua 40mg/m²
 4 minggu ketiga dosis diturunkan 5-10mg/m²

Perhitungan dosis menggunakan BSA (Tinggi badan x


bobot badan/3600)
 Prednisolon 60mg/m² = 45,6mg/5mg = 9 tablet
 Prednisolon 40mg/m² = 30,4mg/5mg = 6 tablet
 Penurunan dosis 3,8mg-7,6mg (1-1½ tablet) per
minggu. 4 minggu selanjutnya terapi dihentikan.
 Aturan pakai : 1x sehari setelah makan
 Bila pengobatan efektif, harus dicoba
diturunkan setelah paling sedikit terkontrol
dengan baik selama 1 tahun.
Indikasi :
Penyakit autoimun, penyakit inflamasi, sindrom
nefrotik, mencegah dan mengatasi penolakan
pada transplantasi organ.
Efek Samping :
 Jangka pendek : peningkatan kadar glukosa

plasma, retensi cairan (efeknya minimal),


insomnia, euphoria, dan mania. Jangka panjang :
sindrom Cushing, peningkatan berat badan,
osteoporosis, glaucoma dan katarak, DM tipe II,
dan depresi
Kontraindikasi :
 Seperti pada obat-obatan glukokortikoid lainnya,

jangan digunakan pada penderita tukak lambung,


osteoporosis, DM, infeksi jamur sistemik, psikosis dan
herpes simpleks pada mata.
Interaksi Obat :
 Efektivitas berkurang dengan fenitonin, fenobarbital,

rifampisin, vitamin A, tetrasiklin, tiazid. Antikoagulan


oral, obat hipoglokemik oral dan salisilat.
A trial of corticosteroids is the first step in treatment
of idiopathic nephrotic syndrome (INS) in which
kidney biopsy is not initially indicated. Thus,
patients may be considered for steroid treatment
prior to kidney biopsy if they meet all of the
following criteria:
 Age 1-8 years
 Normal kidney function
 No macroscopic (gross) hematuria
 No symptoms of systemic disease (fever, rash, joint

pain, weight loss)


 Normal complement levels
 Negative antinuclear antibody (ANA) assay
 Negative viral screens (ie, HIV, hepatitis B and C)
 No family history of kidney disease
Monitoring dan Evaluasi
 Monitoring
1. Melakukan monitoring efek samping berkala dari
tinggi, berat, tekanan okular, dan BP (tekanan
darah),adanya infeksi, psikososial gangguan,
tromboemboli, tukak lambung, katarak, dan
osteoporosis. Solusi dengan melakukan tappering
dose.
2. Monitoring parameter objektif meliputi tanda-tanda
vital dan data laboratorium secara berkala 2 hari sekali
hingga mencapai nilai normal meliputi pemeriksaan
urin, pemeriksaan kolesterol, dan tes darah.
 Evaluasi
1. Setelah 4 minggu awal penggunaan obat pasien
diminta datang kembali untuk pemberian informasi
penurunan dosis dan mengonfirmasi ada tidaknya efek
samping prednisolon karena penghentian terapi yang
sudah berlangsung lama tidak boleh dilakukan secara
mendadak karena dapat menyebabkan gejala
insuffisiensi adrenal yang kadang-kadang dapat
berakibat fatal.
2. Jika pasien mengalami efek samping berupa tukak
lambung akibat penggunaan prednisolon maka
diberikan obat omeprazol 10mg 1x sehari sebelum
makan.
Daftar Pustaka
 Anonim. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia : Badan POM
RI
 Anonim. 2014. Guideline for the management of nephrotic syndrome :
Renal unit rroyal hospital for sick children yorkhill division
 Fomina, S., Pavlenko, T., Englund, E and Bagdasarova, I. 2011.
Clinical Course of Steroid Sensitive Nephrotic Syndrome in Children:
Outcome and Outlook. The Open Pediatric Medicine Journal. 2011(5):
18-28.
 Gunawan, Ac. 2011. Sindroma Nefrotik : Pathogenesis dan
Penatalaksanaan Cermin Dunia Kedokteran No.150. Jakarta, H. 50-54
 Lacy F. Charles dkk, 2010, Drug Information Handbook, American
Pharmacist Assosiation, Lexi-Comp, North America.

Anda mungkin juga menyukai