Anda di halaman 1dari 26

Tamponade Jantung

DITA AYU PERTIWI


FAA 114 016
• Adalah suatu keadaan dimana pericardium terisi oleh darah
Penumpukan cairan di rongga pericardium  memberi tekanan
ke bagian luar jantung  jantung tidak bisa memompa dg
normal dan aliran darah tersumbat  menyebabkan penurunan
pengisian ventrikel dan ganguan hemodinamik.
Etiologi
• Trauma  Seringnya trauma tembus, tapi bisa juga blunt trauma
• Operasi Kardiovaskular
• Diseksi Aorta  aorta rupture
• Post Miocard Infark
• Neoplasma
• Infeksi
• Perikarditis e.c Uremic
• Iatrogenik  Biopsi sternal, pericardiosintesis
• Inflamasi Kronik
Patofisiologi
Perikardium (normalnya berisi 20-50ml cairan) 
Terakumulasi oleh cairan berlebih  Ventrikel menjadi kaku
karena tekanan dari pericardium  Butuh tekanan pengisian
yang besar  Cairan makin banyak terakumulasi Tekanan
pericardium > tekanan pengisian ventrikel Menghambat
aktifitas jantung dan pengisian ventrikel menyebabkn 2 hal
1. Distensi Vena Jugularis (aliran darah kembali ke vena
karena problem di atrium)  Penurunan CO tekanan arteri
menurun  Hipotensi  Penurunan perfusi ke jaringan &
organ  Kulit dingin dan pucat

2. Ganguan kontraktilitas jantung Kontraksi jantung


menurunSuara jantung menjauh
Tanda dan Gejala
Subjektif
• Takikardi  Mekanisme kompensasi jantung
• Dyspnea
• Lemah
• Ansietas / gelisah
• Nyeri dada yg memburuk ketika menarik nafas dalam dan batuk  krn
jantung gagal ekspansi.
• Rasa tidak nyaman
• Pucat atau sianosis
• Palpitasi
• Pernafasan cepat
Objektif
• Trias Beck
- Peningkatan JVP
- Hipotensi
- Suara Jantung menjauh
• Kulit pucat, dingin , bisa sianosis
• Pulsus Paradoksus fisiologis, tapi pada tamponade penurunan >10mmHg
• Kussmaul Sign  Peningkatan JVP saat inspirasi
• Ewart Sign  atau Pins sign, ditemukan pada pasien dengan efusi pericardial
yang luas. Perkusi redup + egophony dibawah sudut scapula sinistra.
• Oliguria
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
disesuaikan dengan etiologi terjadinya tamponade jantung, misalnya
pemeriksaan berikut :
• Peningkatan creatine kinase dan isoenzim  u/ MI dan trauma
jantung.
• Profil renal dan penyakit infeksi yang berkaitan dengan pericarditis
• Protrombin time (PT)   dan aPTT (activated partial thromboplastin
time)  menilai resiko perdarahan selama intervensi misalnya drainase
perikardial.
2.

3.

USG FAST

Deteksi cairan di perikard


4.
5.
Echocardipgraphy
• Excess Fluid
• Swinging in
cavitas
pericard
6. C-Scan .

Lihat efusi dan distensi


dari vena cava, vena
porta, deformitas dan
kompresi dari ruang
jantung
Diagnosis Banding
• Tension Pneumothorax
• Hemothorax
Tatalaksana
Tujuan treatment adalah:
• Menyelamatkan hidup pasien
• Memperbaiki fungsi jantung
• Mengatasi gejala
• Atasi tamponade
a. Primary survey
1) Airway dengan kontrol servikal
2) Breathing dan ventilasi
Oksigenasi
Ventilasi mekanik tekanan positif sebaiknya dihindari karena dapat semakin menurunkan
venous return dan memperberat gejala tamponade.
3) Circulation dengan kontol perdarahan
• Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
• Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk pemeriksaan
rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta AnalisisGas Darah (BGA).
• Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat
• Transfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon os terhadap pemberian cairan
awal.
• Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.
PERICARDIOSINTESIS
aspirasi efusi perikard atau pungsi perikard
Teknik :
Jika denyut nadi teraba,aspirasi jarum merupakan terapi awal. Jika tidak
ada denyut nadi Open Torakotomi
Teknik :
1. Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut 45° u/
memungkinkan jantung ke posterior menjauhi dinding thorax.
2. Lakukan tindakan aseptik dan anestesi lokal dengan prokain 2%
atau xilokain 2%.
3. Jarum nomer 18-16 dihubungkan dengan spuit 20-50 ml lakukan
dengan pemantauan EKG yg dihubungkan dg klem alligator sbg
sadapan dan dihub ke jarum , kecuali sangat darurat.
4. Arahkan jarum ke di sebelah kiri proc.Xiphoideus, membentuk sudut
45° dengan
permukaan dinding dada. Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa
tahanan lapisan perikard arahkan sedikit ke sefal dan ke kiri sampai
darah dapat diaspirasi.
5. Bila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot jantung,
akan timbul elevasi segmen ST (injury) dan ekstrasistol ventrikel dengan
amplitude tinggi. Bila hal ini terjadi, maka jarum pungsi harus ditarik
sedikit dan di arahkan ketempat lain.
6. Apabila tidak diperoleh cairan yang mengalir, jarum ditarik perlahan-
lahan dan ditusuk kembali ke arah lain atau lebih dalam sedikit.
7. Hindarkan tusukan yang tiba-tiba, kasar atau pemindahan arah
tusukan secara kasar. Perubahan arah tusukan harus dilakukan secara
perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu.
8. Kateter vena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut dan
dibiarkan di tempat yang memungkinkan tindakan aspirasi periodik
untuk mencegah pengumpulan cairan kembali.
9. Setelah selesai, cabut jarum dan pasang perban di atas tempat pungsi.
b) Tambahan primary survey
• Pasang monitor EKG
• Monitor laju nafas, analisis gas darah
• Pulse oksimetri
• Pemeriksaan rontgen standar
c) Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasi
Penilaian respon pemb. Cairan, nilai perfusi organ
d) Secondary survey
1) Anamnesis  AMPLE dan mekanisme trauma
2) Pemeriksaan fisik
e) Terapi definitif
Torakotomi di ruang Operasi u/ semua px dengan luka tembus jantung dan
hemoperikardium akut dan tamponade.
Komplikasi
1. Karena tindakan:
• Laserasi dinding ventrikel
• Laserasi a. Mamaria interna
• Pneumothorax
• Aritmia
• Perikarditis purulen
• Reaksi vasovagal
2. Edema pulmonal
3. Syok kardiogenik
4. kematian
Prognosis
• Tamponade jantung merupakan keadaan yang membahayakan jiwa
bila tidak diatasi. Prognosis tergantung pada managemen kondisi dan
penyakit dasar penyebab tamponade.
Sumber
• Bresler,MJ. Manual Kedokteran Darurat Edisi 6. Jakarta : EGC.
2006:Chap 2
• Grimm RA, Jacob R. 2008. Pericardial Disease. In: Carey WD,
ed. Cleveland Clinic: Current Clinical Medicine. 1st ed. Philadelphia, Pa:
Saunders Elsevier; 2008:Chap 23.

Anda mungkin juga menyukai