Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

DETEKSI DAN STIMULASI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA

Disusun Oleh :
Novita Devy Alfionita, S.Ked
FAB 118 024

Pembimbing :
dr. Riantho B. Ritonga, M. Kes

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


pada Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Komunitas
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Perkembngan anak usia dini memegang peranan penting dalam perkembangan seorang individu.
Masa dimana 5 tahun pertama  “masa keemasan” (golden period), “jendela kesempatan” (window of opportunity)
dan “masa kritis” (critical period).

keluarga

masyarakat
Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi
dini penyimpangan tumbuh kembang balita Tenaga progesional
kahur terkoordinasi antara “
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan : bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta


jaringan intraselular  bertambahnya ukuran fisik  panjang,
berat, lingkar kepala

Perkembangan : bertambahnya struktur dan fungsi tubuh


lebih komplek  gerak kasar, gerak halus, bicara, bahasa,
sosial dan kemandirian
Faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang

 Faktor Genetik
 Faktor internal
 Ras/ etnik, keluarga, umur, jenis kelamin, genetik, kelainan kromosom
 Faktor eksternal :
 Fakotr prenatal : gizi, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi,anoksia
embrio, psikologi ibu, faktor persalinan
 Fator pasca salin : Gizi, penyakit kronis, lingkungan fisis dan kimia, psikologi hubungan
anak dan sekitanya, endokrin,sosio-ekonomi, lingkungan pengasuh, stimulasi, obat-obatan
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGA YANG
DIPANTAU

 Gerak kasar atau motorik kasar


 Gerak halus atau motorik halus
 Kemampuan bicara dan bahasa
 Sosialisasi dan kemandirian
Tahapan Perkembangan Anak Menurut
umur

Umur 0-3 bulan Umur 3-6 bulan


 
o Berbalik dari telungkup ke telentang.
o Mengangkat kepala setinggi 45° o Mengangkat kepala setinggi 90°.
o Menggerakkan kepala dari kir/kanan ke tengah. o Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
o Menggenggam pensil.
o Melihat dan menatap wajah anda.
o Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
o Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
o Memegang tangannya sendiri.
o Suka tertawa keras. o Berusaha memperluas pandangan.
o Bereaksi terkejut terhadap suara keras. o Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
o Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum. o Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
o Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, o Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri.
 
kontak
Umur 6-9 bulan Umur 9-12 bulan
o Duduk (sikap tripoid – sendiri). o Mengangkat badannya ke posisi berdiri.
o Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan. o Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi.
o Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang. o Dapat berjalan dengan dituntun.
o Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya. o Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan.
o Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat o Menggenggam erat pensil.
yang bersamaan. o Memasukkan benda ke mulut.
o Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup. o Mengulang menirukan bunyi yang didengar.
o Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata. o Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
o Mencari mainan/benda yang dijatuhkan. o Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja.
o Bermain tepuk angan/ciluk ba. o Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
o Bergembira dengan melempar benda. o Senang diajak bermain “CILUK BA”.
o Makan kue sendiri. o Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.
Umur 12-18 bulan
o Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
o Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali.
o Berjalan mundur 5 langkah.
o Memanggil ayah dengan kata “papa”, memanggilibu dengan kata “mama”.
o Menumpuk 2 kubus.
o Memasukkan kubus di kotak.
o Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan
suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu.
o Memperlihatkan rasa cemburu/ bersaing.

Umur 18-24 bulan


o Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik.
o Berjalan tanpa terhuyung-huyung.
o Bertepuk tangan, melambai-lambai.
o Menumpuk 4 buah kubus.
o Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
o Menggelindingkan bola kearah sasaran.
o Menyebut 3 – 6 kata yang mempunyai arti.
o Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga.
o Memegang cangkir sendiri, belajar makan – minum sendiri.
Umur 24-36 bulan Umur 36-48 bulan

o Jalan naik tangga sendiri. o Berdiri 1 kaki 2 detik.


o Dapat bermain dan menendang bola kecil. o Melompat kedua kaki diangkat.
o Mencoret-coret pensil pada kertas. o Mengayuh sepeda roda tiga.
o Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata. o Menggambar garis lurus.
o Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta. o Menumpuk 8 buah kubus.
o Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih. o Mengenal 2-4 warna.
o Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika o Menyebut nama, umur, tempat.
diminta. o Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan.
o Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah. o Mendengarkan cerita.
o Melepas pakaiannya sendiri. o Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
o Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan.
o Mengenakan sepatu sendiri.
o Mengenakan celana panjang, kemeja, baju.
Umur 48-60 bulan Umur 60-72 bulan
o Berdiri 1 kaki 6 detik.
o Berjalan lurus.
o Melompat-lompat 1 kaki.
o Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.
o Menari.
o Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap.
o Menggambar tanda silang.
o Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.
o Menggambar lingkaran.
o Menggambar segi empat.
o Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.
o Mengerti arti lawan kata.
o Mengancing baju atau pakaian boneka.
o Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.
o Menyebut nama lengkap tanpa dibantu.
o Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
o Senang menyebut kata-kata baru.
o Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10.
o Senang bertanya tentang sesuatu.
o Mengenal warna-warni.
o Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
o Mengungkapkan simpati.
o Bicaranya mudah dimengerti.
o Mengikuti aturan permainan.
o Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan
o Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
bentuknya.
o Menyebut angka, menghitung jari.
o Menyebut nama-nama hari.
o Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
o Menggosok gigi tanpa dibantu.
o Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.
BEBERAPA GANGGUAN TUMBUH-
KEMBANG YANG SERING DITEMUKAN
 Gangguan bicara dan bahasa
 Celebral Palsy
 Sindrom Down
 Perawakan pendek
 Gangguan autisme
 Retardasi mental
 Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita

Pengertian : pemeriksaan u/ menentukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh


kembang pada balita.
Ada3 Jenis deteksi dini tumbuh kembang :
1. deteksi dini penyimpangan pertumbuhan  untuk mengetahui statis gizi dan
mikro/makrosefali
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui
perkembangan (keterlambatan) gangguan daya lihat, gangguan daya dengar
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional  yaitu untuk mengetahui
adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktifitas
JADWAL KEGIATAN DAN SKRINING/DETEKSI DINI TUMKEM BALITA OLAH PETUGAS TENAGA
KESEHATAN
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN ANAK

TDD : Tes Daya Dengar


Keterangan: KMPE : Kuesioner Masalah Perilaku
Buku KIA : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Emosional
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan M-CHAT : Modified-Checklist for Autism in
TDL : Tes Daya Lihat Toddlers
BKB PAUD
Pusat : :Pusat
Bina Keluarga Balita Anak
Pendidikan
TPA Dini TK
Usia : TempatKanak-kana
:Taman Penitipan Anak
KPSP BALITA
24 BULAN
KPSP BALITA
30 BULAN
TES DAYA LIHAT (TDL

 Tujuan : mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar segera dapat
dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh
ketajaman daya lihat menjadi lebih besar
 Jadwal : setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36 -72 bulan
 Alat/sarana yang diperlukan adalah:
 Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik
 Dua buah kursi, 1 untuk anak dan 1 untuk pemeriksa
 Poster “E” untuk digantung dan kartu “E” untuk dipegang anak
 Alat Penunju
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya
lihat, minta anak datang lagi untuk pemeriksaan
ulang  bila kedatangan berikutnya hasil
pemeriksaan masih sama  rujuk ke RS
TES DAYA DENGAR

 Tujuan : menemukan gangguan pendengaran sejak dini


 Jadwal : setiap 3 bulan pd bayi umur kurang dari 12 bulan dan setiap 6 bulan pd
anak umur 12 bulan keatas
Cara melakukan TDD :
 Tanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir, hitung umur anak dalam buIan.
 Pilih daftar pertanyaan TDD yang sesuai dengan umur anak.
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERTUMBUHAN
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERILAKU EMOSIONAL

TUJUAN : kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah perilaku


emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak, agar
dapat segera dilakukan tindakan intervensI
JADWAL : Rutin setiap 6 bulan pada anak umur 36 bulan sampai 72 bulan
PERSIAPAN :
 Kuesioner Masalah Perilaku Emosional (KMPE) yang terdiri dari 14 pertanyaan untuk
mengenali problem perilaku emosional anak umur 36 bulan sampai 72 bulan. Cara
melakukan :
 Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang
tertulis pada KMPE kepada orang tua/pengasuh anak.
 Catat jawaban YA, kemudian hitung jumlah jawaban YA
BAB III
KESIMPULAN
Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang
menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang
tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat,
organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional
(kesehatan, pendidikan dan sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini
dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal.
lndikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status
kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang
secara optimal.
TERIMA KASIH
SUMBER

 Fazrin I dkk. Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada Anak di Paud Lab School UNPGRI Kediri.Journal
Of cummunity Engagement in Health. Vol 1 No.2.2018.p.6-14.p-ISSN:2620-3758.
 Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 – 18.
 Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar. Depkes RI. Jakarta. 2016.
 IDAI. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja.Edisi 1 Cetakan Ketiga.2010. IBN:979-95115-9-3
 Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 – 63.
 Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 : 37 – 45.
 Dhamayanti. Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad
Subbagian Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandung. 2005.
 IDAI. Buku Pelatihan Denver II. Unit Kelompok Kerja Tumbuh Kembang /Pediatri Sosial. Jakarta. 1-11
 Markum.  A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
 Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997

Anda mungkin juga menyukai