Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

MELENA
Pembimbing
dr. DAYANG NURBAYATI, M.Sc, Sp.PD

dilaporkan oleh:
GLADYS SUWANTI (FAA 113 010)

S M F I L M U P E N YA K I T D A L A M R S U D d r. D O R I S
S Y LVA N U S PA L A N G K A R AYA
MEI 2017
MELENA

Melena  fases yg berwarna gelap dikarenakan kotoran


bercampur asam lambung
 Indikasi perdarahan saluran cerna bagian atas
PENDAHULUAN

Perdarahan saluran cerna bagian atas adalah perdarahan saluran


makanan proksimal dari ligamentum Treizt.
Di negara barat tukak peptik  penyebab utama perdarahan
SCBA (50%)
SMF dr Sutomo Surabaya, 76,9% penyebabnya  pecahnya
varises esophagus
Gastritis erosif (19,2%)
PENYEBAB MELENA
1. Kelainan esofagus
2. Kelainan di lambung
3. Penyakit darah
4. Penyakit sistemik
5. Pemakaian obat-obatan yg ulserogenik
TANDA DAN GEJALA
1. Gejala-gejala intestinal yg tidak khas
2. Demam, berat badan turun, lekas lelah
3. Ascites
4. Ikterus
5. Hepatomegali
6. Kelainan pembuluh darah
7. Kelainan endokrin
8. Clubbing fingers
TATALAKSANA
• Istirahat
• Dipuasakan selama perdarahan
• Infus cairan larutan garam fisiologis
• Pengawasan TD, Nadi, Kesadaran
• Pemeriksaan kadar Hb, Hematokrit
• Transfusi darah
• Pemberian obat hemostatik
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama penderita : Ny. M
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 25 Oktober 1958 (58 tahun)
• No. MR : 23.44.71
• Ruangan : Bougenvile (B4)
• MRS : 13 Mei 2017, pukul 15.18 WIB
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
• Alamat : Jl. Karet Ujung
• Berat Badan : 90 kg
KELUHAN UTAMA

Diare kecoklatan > 3 hari


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Diare hilang timbul > 3 hari. Memberat 1 hari SMRS, diare >5x,
jumlah banyak, isi cairan & ampas. Warna kecoklatan, tidak
berbau, muntah 1x, badan lemah (-), demam (-)
• Kemudian selanjutnya isi air-air, lendir (-), darah (-). Perut
terasa kembung/penuh, bahkan saat belum mengkonsumsi
makanan.
• Sebelumnya pasien mengkonsumsi makanan seperti biasa.
Pasien meminum obat diafrom dan moxalas. Namun tidak ada
perbaikan

10
PEMERIKSAAN FISIK
• KU : Tampak pucat, Tampak Sakit Sedang
• TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 78x/menit,
S : 37,20C
RR : 20x/menit
• Kulit : Pucat (+)
• Mata : CA +/+, SI -/-, pupil isokor ka=ki, refleks
cahaya langsung (+), refleks cahaya tidak langsung (+)
• Hidung : discharge (-)
• Mulut : labium oris pucat (-), faring hiperemis (-)
• Leher : Pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)

11
O
H
A
R
X

T
Pulmo
Inspeksi Simetris kiri = kanan, ketertinggalan gerak (-)
Auskultasi Vesiculobronchial sound +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Palpasi Fremitus vokal simetris kanan = kiri
Perkusi Sonor di semua lapang paru
Cor
Inspeksi Thrill (-)
Auskultasi  S1-S2 tunggal dan regular, murmur (-), gallop (-)
 Heart rate = 78x/menit
Palpasi Ictus cordis teraba di intercostal space (ICS) V di LMCS
Perkusi Batas kiri di ICS V linea midclavicularis sinistra
Batas dextra di linea parasternal dextra
Pinggang jantung di ICS II Linea parasternal sinistra
Batas bawah di ICS VI linea parasternalis sinistra
ABDOMEN
Inspeksi Jejas (-), distensi (-)
Auskultasi Bising usus 8x/menit (normal)
Palpasi Nyeri tekan (+) epigastrium
Perkusi  Pekak hepar teraba
 Timpani
DIAGNOSA KERJA
• Anemia susp. gastritis erosif

DD : ulkus peptikum

14
PEMBAHASAN (1)

Hasil anamnesis, tanda dan gejala yang ditemukan sebagai


pendukung dari diagnosis ini didapatkan pucat, CA+/+, Hb 6,6 g/dl

Pada pemeriksaan mikroskopis tinja ditemukan konsistensi


dan bentuk encer, warna coklat, bau khas  melena.

15
PEMBAHASAN (2)

Diagnosis gastritis erosif didukung dengan hasil


pemeriksaan Lab. nilai hematokrit mengalami penurunan
yakni 20,0%. Dimana penyakit asam peptik  lesi
mukosa superfisial (misalnya gastritis erosif akut) 
perdarahan saluran cerna akut atau kronik,  penurunan
bermakna hematokrit

16
PEMBAHASAN (3)

Pada pemeriksaan hapusan darah merah pada tanggal 15


Mei 2017 ditemukan ukuran eritrosit normositik
hipokromik. Ukuran eritrosit normositik hipokrom
menunjukkan bahwa pasien mengalami anemia perdarahan.

Penyebab perdarahan  mengkonsumsi obat-obat anti-


inflamasi non-steroid (OAINS) yaitu obat yang
mempengaruhi asam urat, Simvastatin dalam jangka
waktu lama (6 bulan).

17
TATALAKSANA
• IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
• Diet rendah lemak, rendah garam
• Inj. Omeprazole 2x1 gr (IV)
• Inj. Ceftriaxone 2x1 gr (IV)
• Inj. Ondansetron 3X4 gr (IV)
• PO : Sucralfat 3x1 C (15 cc)
• Transfusi PRC 4 kolf/24 jam

18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap (13/5/17)
Leu : 22,3000/ul
Lym : 86,4%
Eri : 2,26000/µl
Tro : 454.000/µl

(16/5/17)
Leu 9,81000/ul
lym 76,6%
Eri 3,60.000/ul
Hb 10,3 g/dl
Tro 343.000/ul

19

Anda mungkin juga menyukai