Anda di halaman 1dari 12

KOS STANDAR: ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

Inisiasi Tuton Ke – 7
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi

Penulis: Wagini.,S.E.,M.Ak
Email : wagini980@gmail.com
Penelaah : Wiwin Siswantini, SE., M.M
Email : wiwin@ecampus.ut.ac.id
Tinjauan Mata Kuliah

Mata kuliah Akuntansi Manajemen membahas mengenai


konsep-konsep akuntansi manajemen dan memberikan
gambaran tentang bagaimana peran dan pekerjaan
seorang akuntan manajemen dalam sebuah perusahaan
yang mana berkaitan dengan fungsi perencanaan,
pengendalian, pengambilan keputusan, dan lainnya.
Konsep-konsep tersebut di antaranya adalah pengantar
akuntansi manajemen, konsep perilaku kos, akuntansi
berbasis aktivitas, analisis kos volume laba,
penganggaran, anggaran fleksibel, kos standar, analisis kos
diferensial, kos kualitas, dan evaluasi kinerja.
Standar Kos Utama dan Analisis Variansi
Kos Standar per Unit
Bagi manajer operasional atau manajer operasi sangat membutuhkan kos
standar per unit untuk tujuan pengendalian kos. Kos standar per unit adalah kos
yang seharusnya dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk jadi.
Pengendalian kos secara tradisional acapkali diartikan sebagai proses mengukur
hasil aktual dan membandingkannya dengan kos standar, atau membandingkan
antara hasil dan rencana.
Kos per unit dapat dihitung sebagai berikut:

Kos per unit = Total kos/Total unit diproduksi


Keputusan kuantitas adalah sebuah keputusan untuk menjawab pertanyaan
berapa seharusnya jumlah input yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit
output. Sementara keputusan harga adalah keputusan untuk menjawab pertanyaan
berapa harga yang seharusnya dibayarkan untuk setiap satu unit input yang
dipakai dalam menghasilkan satu unit output. Keputusan kuantitas akan
menghasilkan kuantitas standar (Stndard Quantity) dan keputusan harga akan
menghasilkan harga standar (Standard Price)
Sementara kos standar (Standrd cost) diperoleh dengan mengalikan SQ
dengan SP yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini:

Kos Standar = Harga Standar x Kuantitas Standar


Menyusun Kos Standar
Ada tiga sumber informasi potensial sebagai bahan pertimbangan membuat
keputusan kuantitas, yaitu:
• Pengalaman masa lalu yang dapat dipergunakan untuk penetapan awal.
Namun harus digunakan secara hati-hati karena bisa saja sebelumnya terjadi
inefisiensi.
• Studi-studi rekayasa yang dilakukan oleh Departemen Penelitian dan
Pengembangan. Studi ini dapat mengidentifikasi dengan jelas berbagai
ketidakefisienan sehingga bias menjadi pedoman yang sangat baik. Namun
standar yang ditetapkan oleh bagian rekayasa produk acapkali sangat ketat.
• Manajer operasional yang mengetahui dengan baik proses produksi sehingga
mengetahui jumlah kuantitas bahan yang dibutuhkan untuk setiap unit output
Untuk keputusan harga, informasi yang dibutuhkan dapat bersumber dari tiga
sumber potensial, yaitu:
• Manajer akuntansi, dapat memberikan masukan tentang pengalaman masa
lalu berdasarkan catatan-catatan akuntansi terkait pembayaran input, baik
bahan baku, tenaga kerja, maupun overhead pabrik.
• Manajer pembelian dapat memberi masukan tentang harga-harga bahan,
karena mereka memiliki informasi yang lengkap tentang harga dari seluruh
vendor dan memiliki pengalaman dalam melakukan negosiasi harga.
• Manajer personalia yang mengetahui dengan pasti kualifikasi tenaga kerja dan
tarif upah sesuai kualifikasi tenaga kerja, sehingga bisa memberi masukan
tentang tariff upah tenaga kerja per jam kerja.

Jenis-jenis Standar
Standar secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
• Ideal standards
• Currently attainable standards.
Analisis Variansi
Variansi adalah selisih antara kos yang direncanakan (kos standar) dengan kos
yang sesungguhnya terjadi. Variansi bisa bersifat menguntungkan (favorable),
yaitu jika kos aktual lebih kecil dari kos standar. Sebaliknya, variansi bersifat
tidak menguntungkan (unfavorable) jika kos aktual lebih besar dari kos
standar.

Akuntansi dalam Sistem Kos Standar


Seperti halnya dalam sistem kos yang lain, pembebanan kos bahan baku
langsung, kos tenaga kerja langsung, dan kos overhead pabrik perlu dicatat
dalam sistem akuntansi untuk penyusunan laporan-laporan yang diperlukan.
Dalam sistem kos standar timbul masalah jika terjadi perbedaan (variansi)
antara kos standar yang dibebankan ke kos produksi dengan kos yang
sesungguhnya dikeluarkan
Akuntansi untuk Bahan Baku Langsung
Variansi harga bahan baku lebih tepat dihitung dan dicatat pada saat pembelian
bahan baku dilakukan
Akuntansi untuk Tenaga Kerja Langsung
Tidak seperti pencatatan kos bahan baku dan variansi kos bahan baku, variansi
upah tenaga kerja langsung baik untuk variansi tarif (LRV) maupun variansi
efisiensi (LEV) dicatat secara bersamaan.
Standar Kos Overhead dan Analisis
Variansi
Karakteristik kos overhead pabrik yang sangat kompleks tersebut telah
menyebabkan kos overhead dianggap sebagai sumber masalah dalam proses
penentuan kos produksi. Adapun karakteristik kos overhead adalah sebagai
berikut:
• Bersifat campuran
• Bersifat incidental
• Bersifat fluktuatif
• Bersifat periodik
• Bersifat signifikan
Kos Standar Overhead per Unit
Kos standar untuk overhead pabrik harus memisahkan antara kos standar overhead
variable(SOHV) dan kos standard overhead tetap (SOHT). Pemisahan ini penting
karena kedua unsur kos overhead tersebut akan bereaksi dengan cara berbeda jika
terjadi perubahan tingkat aktivitas ataupun volume.
Rumus untuk menghitung Tarif Kos Standar Overhead Variabel (SOHV) :
Kos Overhead Variabel Dianggarkan
Tarif Kos SOHV) = ---------------------------------------------------------------------------------------------
Jam Standar Pada Kapasitas yang Dipili Untuk Volume Denominator

Di sisi lain, untuk kos overhead pabrik tetap, besarnya kos standar dihitung
dengan cara sebagai berikut:

Kos Overhead Tetap Dianggarkan


Tarif Kos SOHV) = ---------------------------------------------------------------------------------------------
Jam Standar Pada Kapasitas yang Dipili Untuk Volume Denominator
Analisis Variansi Overhead
Variansi total adalah perbedaan antara kos overhead aktual dengan kos
overhead standar (dibebankan), atau dengan rumus sebagai berikut:

Variansi Kos Overhead Total = Kos Overhead Aktual – Kos Overhead Standar

Analisis Variansi Overhead Variabel (OHV)


Variansi total overhead variabel secara sederhana didefinisikan sebagai perbedaan
antara overhead variabel aktual total dengan overhead variable dibebankan total.
Overhead variable (OHV) dibebankan dengan menggunakan jam kerja atau jam
mesin yang digunakan dalam sistem kos standar.
Akuntansi untuk Variansi Overhead
Dalam sistem kos standar semua persediaan diasumsikan memiliki nilai
sebesar kos standar. Diasumsikan juga bahwa variansi overhead tidak dijurnal
tetapi dilaporkan dengan metode periodik sebagai bagian dari laporan kinerja.
Pada setiap akhir periode, akun overhead aktual dan overhead dibebankan ditutup.
Jika terdapat variansi, maka dapat diperlakukan sebagai berikut:
• Jika tidak material, maka langsung ditutup ke kos produk terjual (COGS)
• Jika material, maka dibagi secara proratea ke Sediaan Barang Dalam Proses,
Sediaan Barang Jadi, dan Kos Produk Terjual.
Harus diperhatikan bahwa, meskipun perhitungan variansi overhead sama
dengan perhitungan variansi bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Semua overhead yang terjadi diakumulasi dalam akun Overhead Aktual, kemudian
pada akhir tahun dibandingkan dengan akun Overhead Dibebankan. Jika
jumlahnya berbeda, maka selisih inilah disebut variansi dan harus ditutup dengan
perlakuan seperti dijelaskan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai