Sak Emkm 24012017
Sak Emkm 24012017
1
Agenda
2. SAK EMKM
4. Diskusi
2
2
SAK EMKM
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi
contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual
bukan bagian dari standar
3
Perbedaan SAK ETAP 1
4
4
Perbedaan SAK ETAP 2
5
5
Perbedaan SAK ETAP 3
6
6
ISI PENGATURAN
. .
• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 11 Aset Tetap
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
Kesalahan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 18 Tanggal Efektif
• Bab 9 Persediaan
7
RUANG LINGKUP
1 8
UU UMKM
9
UU UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
10
UU UMKM
Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp
500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp
2.500.000.000,00.
Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
-50.000.000.000,00.
11
UU UMKM
Menurut BPS
12
KONSEP PERVASIVE
POSISI KEUANGAN
KINERJA
MATERIALITAS
ASUMSI DASAR
SALING HAPUS
2 13
KONSEP PERVASIVE
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan bagi
sejumlah besar pengguna (mis kreditor dan investor) dalam pengambilan
keputusan ekonomi – general purposes
• Pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
POSISI KEUANGAN
• Aset sumber daya yang dikuasai entitas akibat dari peristiwa masa lalu
dan manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh oleh
entitas.
• Liabilitas kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu,
yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi.
• Ekuitas hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
2 14
POSISI KEUANGAN
Aset
• Potensi ekonomi masa depan akan diperoleh entitas
• Kontribusi baik langsung maupun tidak langsung terhadap arus kas.
• Timbul dari penggunaan maupun pelepasan aset
Liabilitas
Ekuitas
• Klaim atas hak residual aset setelah dikurangi liabilitas
2 15
KINERJA
KINERJA
• Disajikan dalam laba rugi selama periode pelaporan
• Informasi kinerja meliputi informasi penghasilan dan beban
PENGHASILAN (INCOME)
BEBAN (EXPENSES)
• penurunan manfaat ekonomi selama periode dalam bentuk arus kas
keluar atau penurunan aset, atau kenaikan liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak disebabkan oleh
distribusi kepada penanam modal.
2 16
PENGHASILAN DAN BEBAN
BEBAN
• Beban dalam aktivitas entitas normal meliputi, beban pokok
penjualan, upah, dan penyusutan.
• Kerugian memenuhi definisi beban namun tidak termasuk
kategori beban kerugian dari pelepasan aset.
2 17
PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Keandalan pengukuran
• Secara umum biaya suatu pos dapat diukur dengan andal
• Biaya kadang, harus diestimasi
• Jika pengukuran layak tidak mungkin dilakukan maka pos tersebut tidak
diakui dan tidak disajikan dalam laporan keuangan
2 18
Pengukuran dan Materialitas
Pengukuran
• Proses penetapan jumlah uang untuk mengakui aset, liabilitas,
penghasilan dan beban
• Dasar pengukuran adalah biaya historis kas atas setara kas yang
dibayarkan atau diterima pada tanggal perolehan
Materialitas
• Relevansi dipengaruhi oleh hakikat dan meterialitas
• Material jika kelalaian atau kesalahan pos laporan keuangan baik sendiri
atau secara bersama mempengaruhi keputusan pengguna.
• Materialitas tergantung ukuran dan sifat dari kelalaian atau
mencantumkan.
• Ukuran dan sifat menjadi faktor penentu materialitas
2 19
Pengakuan dan Pengukuran Pervasif
2 20
ASUMSI DASAR
Akrual
• akun-akun diakui sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan,
dan beban ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan
untuk masing-masing akun-akun tersebut
Kelangsungan Usaha
• Entitas mememiliki kemampuan untuk melanjutkan usahanaya di
mase depan
2 21
PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASET
• Aset diakui ketika manfaat ekonominya di masa
depan akan mengalir ke entitas dan dapat diukur
dengan andal.
LIABILITAS
• Liabilitas jika pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dipastikan akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban entitas
dan jumlahnya dapat diukur andal.
2 22
PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
PENGHASILAN
BEBAN
2 23
SALING HAPUS
2 24
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
RUANG LINGKUP
PENYAJIAN WAJAR
FREKUENSI PELAPORAN
INFORMASI KOMPARATIF
3 25
Ruang Lingkup
3 26
PENYAJIAN WAJAR
3 27
Kepatuan terhadap SAK EMKM
2 28
FREKUENSI, KONSISTENSI DAN INFORMASI KOMPARATIF
FREKUENSI LAPORAN
• Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan pada akhir setiap periode
pelaporan, termasuk informasi komparatifnya.
INFORMASI KOMPARATIF
• entitas menyajikan informasi komparatif yaitu informasi satu periode
sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan.
3 29
LAPORAN KEUANGAN LENGKAP
3 30
IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
• Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan
keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
• Entitas menunjukkan informasi berikut dengan jelas dan
diulangi bilamana diperlukan:
Nama entitas yang menyusun dan menyajikan laporan
keuangan;
3 31
LAPORAN POSISI KEUANGAN
RUANG LINGKUP
• mengatur informasi yang disajikan di dalam laporan
posisi keuangan dan bagaimana menyajikannya.
• Laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang
aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada akhir periode
pelaporan.
KLASIFIKASI EKUITAS
• Entitas menyajikan secara terpisah ekuitas sesuai Bab 13.
4 32
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KLASIFIKASI EKUITAS
4 33
LAPORAN LABA RUGI
5 34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
6 35
KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KESALAHAN
Kebijakan Akuntansi
Perubahan Estimasi
7 36
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi
• Adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan, dan praktik tertentu
yang diterapkan oleh entitas dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangannya.
• Jika SAK EMKM secara spesifik mengatur maka entitas
menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan SAK EMKM.
• Jika SAK EMKM tidak secara spesifik mengatur maka entitas
hanya mengacu pada dan mempertimbangkan definisi, kriteria
dan konsep pengukuran serta prinsip pervasif
• Entitas tidak mempertimbangkan pengaturan lain di luar
pengaturan dalam SAK EMKM.
7 37
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Retrospektif.
• Menerapakan kebijakan akuntansi baru untuk informasi
komparatif periode lalu untuk tanggal paling awal ketika hal
tersebut praktis / periode di mana penerapan retrospektif
praktis
7 38
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
Perubahan estimasi
7 39
KESALAHAN PERIODE SEBELUMNYA
Kesalahan
7 40
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
RUANG LINGKUP
PENGHENTIAN PENGAKUAN
PENYAJIAN
8 41
RUANG LINGKUP
8 42
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
8 43
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Biaya transaksi adalah biaya yang terkait langsung dengan perolehan aset
dan liabilitas keuangan. Biaya transaksi diakui sebagai beban dalam
laporan laba rugi.
• Misalnya, entitas menerima pinjaman dari bank dan sebagai syarat
untuk memperoleh pinjaman tersebut, bank membebankan biaya
tertentu.
Pada akhir periode, entitas tidak mengakui penurunan nilai pada aset
keuangan. Entitas yang berada dalam pengawasan otoritas di bidang jasa
keuangan dapat mengakui penyisihan atas pinjaman yang diberikan
sesuai dengan ketentuan dari otoritas tersebut.
8 44
PENGHENTIAN PENGAKUAN
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
berakhir; atau
• ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan
akan diperoleh dari kepemilikan atau pelepasan aset keuangan
tersebut.
8 45
PENYAJIAN
8 46
PERSEDIAAN
RUANG LINGKUP
• Mengatur prinsip-prinsip pengakuan, pengukuran, dan penyajian
persediaan.
• Persediaan adalah aset:
• untuk dijual dalam kegiatan normal;
• dalam proses produksi untuk kemudian dijual; atau
• dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.
PENYAJIAN
• Persediaan disajikan dalam kelompok aset dalam laporan posisi
keuangan.
• Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatatnya diakui sebagai
beban periode di mana pendapatan yang terkait diakui.
9 47
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Entitas mengakui persediaan ketika diperoleh, sebesar biaya
perolehannya.
9 48
INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA
RUANG LINGKUP
• Mengatur akuntansi investasi pada ventura bersama.
PENGUKURAN
• Mengukur investasi pada ventura bersama pada biaya perolehannya.
• Tidak mengakui penurunan nilai.
PENYAJIAN
• Dalam kelompok aset pada laporan posisi keuangan.
10 49
ASET TETAP
RUANG LINGKUP
PENYUSUTAN
PENGHENTIAN PENGAKUAN
PENYAJIAN
• Aset disajikan dalam kelompok aset dalam laporan posisi
keuangan
11 50
RUANG LINGKUP
11 51
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Entitas menerapkan kriteria pengakuan dalam paragraf 2.22 dalam
menentukan pengakuan aset tetap. Entitas mengakui pengeluaran
sebagai biaya perolehan aset tetap, jika:
• manfaat ekonomi dapat dipastikan mengalir ke dalam atau dari entitas;
dan
• biaya dapat diukur dengan andal.
Tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan dicatat
secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh
secara bersamaan.
Aset tetap dicatat jika aset tetap tersebut dimiliki secara hukum oleh
entitas sebesar biaya perolehannya.
Biaya perolehan aset tetap meliputi harga beli dan biaya-biaya yang
dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensinya.
11 52
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
11 53
PENYUSUTAN
Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi.
11 54
PENGHENTIAN PENGAKUAN
11 55
ASET TAK BERWUJUD
RUANG LINGKUP
PENGHENTIAN PENGAKUAN
PENYAJIAN
• Aset takberwujud disajikan dalam kelompok aset dalam
laporan posisi keuangan.
12 56
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
12 57
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
12 58
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
12 59
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
12 60
Umur Manfaat
12 61
Periode dan Metode Amortisasi
12 62
PENGHENTIAN PENGAKUAN
12 63
LIABILITAS DAN EKUITAS
RUANG LINGKUP
• mengatur tentang prinsip-prinsip pengakuan, pengukuran,
dan penyajian liabilitas, namun tidak termasuk imbalan
pascakerja yang akan dibayarkan dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun.
• mengatur tentang prinsip pengakuan, pengukuran, dan
penyajian ekuitas.
PENYAJIAN
13 64
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Entitas menerapkan kriteria pengakuan dalam paragraf 2.23
dalam menentukan pengakuan liabilitas.
13 65
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Modal disetor dapat berupa kas atau setara kas atau aset nonkas,
dicatat sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Untuk badan usaha bukan PT, ekuitas diakui dan diukur sesuai
peraturan perundangan untuk badan usaha tersebut.
13 66
PENYAJIAN
Liabilitas disajikan dalam kelompok liabilitas dalam laporan
posisi keuangan.
13 67
PENDAPATAN DAN BEBAN
RUANG LINGKUP
PENGKURAN ANDAL
PENYAJIAN
14 68
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN
14 69
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN
14 70
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN
Entitas mengakui pendapatan dan biaya kontrak dengan kontrak
konstruksi sebagai pendapatan dan beban sebesar jumlah tagihan.
• Jika entitas telah menerima uang muka, maka entitas menerapkan
ketentuan Paragraf 14.4(a).
14 71
Pendapatan Hibah
Hibah adalah bantuan yang diterima oleh entitas dalam
bentuk pengalihan sumber daya.
• Hibah termasuk hibah atau bantuan dari Pemerintah maupun pihak
lain bukan dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
14 72
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BEBAN
Jika pekerja memberikan jasa kepada entitas, maka entitas Mengakui
beban imbalan kerja sebesar nilai tidak terdiskonto yang diperkirakan
akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut, meliputi:
• Imbalan kerja jangka pendek, yaitu imbalan kerja yang jatuh tempo seluruhnya
dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pekerja memberikan jasanya;
• Pesangon pemutusan kerja adalah imbalan kerja yang terutang akibat:
• Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun
normal; atau
• Keputusan pekerja menerima tawaran untuk mengundurkan diri secara
sukarela dengan imbalan tertentu; dan
• Imbalan kerja lainnya, yaitu imbalan kerja yang tidak seluruhnya jatuh tempo
dalam waktu 12 bulan setelah pekerja memberikan jasanya.
14 73
PENGUKURAN ANDAL
14 74
PENYAJIAN
14 75
PAJAK PENGHASILAN
RUANG LINGKUP
15 76
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
RUANG LINGKUP
• Mengatur perlakuan akuntansi translasi untuk transaksi yang
dilakukan dalam mata uang asing.
16 77
KETENTUAN TRANSISI
17 78
TANGGAL EFEKTIF
18 79
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS
PT MELATI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7 (dalam ribuan)
ASET CATATAN 20X9 20X8
Kas dan setara kas 3 15.000 10.000
Giro 4 25.000 20.000
Deposito 5 60.000 50.000
Jumlah kas dan setara kas 100.000 80.000
Piutang usaha 6 100.000 80.000
Persediaan 200.000 180.000
Beban di bayar di muka 7 30.000 40.000
Aset tetap 1.000.000 1.000.000
Akumulasi penyusutan (300.000) 250.000
JUMLAH ASET 1.130.000 1.030.000
ILS
80
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS
PT MELATI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 20x8 DAN 20x7 (dalam ribuan)
ILS
81
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS
PT MELATI
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31
DESEMBER 20x8 DAN 20x7 (dalam ribuan)
PENDAPATAN CATATAN 20X9 20X8
Pendapatan usaha 10 1.500.000 1.400.000
Pendapatan lain-lain 1.100.000 1.020.000
JUMLAH PENDAPATAN 400.000 380.000
BEBAN
Beban usaha 11 240.000 230.000
Beban lain-lain 60.000 50.000
JUMLAH BEBAN 300.000 290.000
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 100.000 90.000
Beban pajak penghasilan 15.000 14.000
LABA SETELAH PAJAK 85.000 76.000
ILS
82
TERIMA KASIH