Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

MITRAL STENOSIS
KELOMPOK 3
• NURMITA (A1C219081)
• ANALINCE MOTE (A1C219083)
• IMAM ARDIANSYAH (A1C219084)
• NISMAWATI (A1C219085)
• EVI WIJAYANTI (A1C219086)
A. PENGKAJIAN

 1. Aktivitas atau istirahat


Gejala : kelemahan, kelelahan, pusing, rasa berdenyut, dispnea karena kerja,
palpitasi, gangguan tidur (ortopnea, dispnea paroksimalnokturnal, noktu
ria, keringat malam hari)
Tanda : takikardi, gangguan pada TD, pingsan karena kerja, takipnea, dis
pnea
 2. Sirkulasi
 Gejala : riwayat kondisi pencetus, contoh demam reumatik, endokarditis bakte
rial subakut, infeksi streptokokal, hipertensi, kondisi kogenital (contoh
kerusakan atrial septal, sindrom marfal, trauma dada, hipertensi pulmonal, riw
ayat murmur jantung, palpitasi, serak, hemoptisis, batuk dengan/tanpa
produksi sputum. 
 Tanda: sistolik TD menurun (AS lambat).
 Tekanan nadi : penyempitan (SA) ; luas (IA)
Nadi karotid : lambat dengan volume nadi kecil (SA);bendungan dengan
pulsasi arteri terlihat (IA)
Getaran : getaran diastolik pada aspek (SM) getaran diastolik pada dasar
(SA) getaran sepanjang batas sternal kiri;getaran sistolik pada vena jugular
dan sepanjang arteri karotis (IA)
Dorongan : dorongan apikal selama sistolik (SM).penurunan atau tidak ada
S1,bunyi robekan luas,adanya S3,S4 (IM berat). Bunyi ejeksi sistolik (SA) .
bunyi sistolik ditonjolkan oleh berdiri/jongkok (MPV)
 Kecepatan : takikardi (MVP),takikardi pada istirahat (SM)
 Irama : tak teratur , fibrilasi atrial (SMdanIM), disritmia dan derajat
pertama blok AV
Murmur : murmur diastolik pada area pulmonik (IP). Bunyi rendah,
murmur diastolik gaduh(SM). Murmur sistolik terdengar baik pada apek
(MR). Murmur sistolik terdengar baik pada dasar dengan penyebaran ke
leher (SA). murmur sistolik pada dasar kiri batas ternal (SP)meningkat
selama inspirasi (IT). Murmur diastoik (tiupan), bunyi tinggi dan
terdengar baik pada dasar (IA). Murmur diastolik pada dasar kiri sternal
meningkat dengan inspirasi (ST)
 3. Integritas ego
Gejala : tanda kecemasan, contoh gelisah, pucat,berkeringat, fokus menyempit, gemetar.

 4. Makanan atau cairan


 Gejala : disfagia (IM kronis), perubahan berat badan,penggunaan diuretik.
 Tanda : edema umum atau dependen, hepatomegali dan asites
(SM,IM,IT)hangat,kemerahan dan kulit lembap (IA),pernafasan payah dan bising
dengan terdengar kreles.
5. Neurosensori
 Gejala : episode pusing/pingsan berkenaan dengan beban kerja.

6. Nyeri/kenyamanan
 Gejala : nyeri dada, angina (SA,IA). nyeri dada non angina/tidak khas (MPV)

7. Pernapasan
 Gejala : dispnea (kerja,ottopnea,paroksimal,nokturnal).batuk menetap atau  nokturnal (sputum
mungkin/tidak produktif)
 Tanda : takipnea, bunyi nafas adventisius(krekels dan mengi),sputum banyak dan bercakdaarah
(edema pulmonal), gelisah atau ketakutan ( pada adanya edema pulmonal )
8. Keamanan
 Gejala : proses infeksi/sepsis, kemoterapi radiasi, adanya perawatan gigi (pembersihan, pengisian dan lain
sebagainya), perlu perawatan gigi/mulut.

9. Penyuluhan/pembelajaran
 Gejala : penggunaan obat IV (terlarang) baru/kronis
 Pertimbangan DRG menunjukan rerata lama dirawat :4,9 hari
 Rencana pemulangan : bantuan dengan kebutuhan perawatan diri tugas tugas rumah tangga / pemeliharaan
perubahan dalam terapi obat, susunan perabot dirumah.
10.  Pemeriksaan diagnostik
Radionuclide studies (MUGA) : menentukan fraksi ejeksi ventrikel istirahat dan latihan.
a.         Kateterisasi jantung : memberikan informasi diagnostik sebagai berikut
SM : Gradien tekanan (pada diastole) antara atrium kiri dan ventrikel kiri melewati katup
mitral, penurunan orifisium katup (1,2cm), peningkatan tekanan atrium kiri arteri
pulmonal dan ventrikel kanan , penurunan curah jantung.
IM : Aliran baik media kontras melalui katup mitral selama sistole, peningkatan tekanan
atrium kiri dan arteri pulmonal.
 SA : Peningkatan gradien tekan pada sistole melewati katup aortik, peningkatan
LVEDP
 IA : Aliran balik media kontras melalui katup aortik selama diastole, peningkatan
LVEDP
 ST : Peningkatan gradien tekanan melewati katup , peningkatan atrium kanan,
menurunan curah jantung.
 IT : Aliran balik media kontras melalui katup trikuspid, peningkatan tekanan
atrium kanan, penurunan curah jantung.
 SP : Penurunan orifisium katup, peningkatan tekanan ventrikel kanan, penurunan
tekanan arteri pulmonal.
 IP : Peningkatan tekanan ventrikel kanan,
 aliran balik media kontras melalui katup.
 Ventrikulografi kiri : Digunakan untuk mendemonstrasikan prolaps katup mitral
(MVP)
b.         EKG :      
 IM : Hipertrofi atrium dan ventrikel kiri, sinus takikardia, kontraksi atrium
premature, fibrilasi atrium.
 MVP : Abnormalitas gelombang T
 SM : Pembesaran atrium kiri hipertrofi ventrikel kanan, fibrilasi atrium kronis.
 SA : Aritmia ventrikel dan atrium hipertrofi atrium kiri, hipertrofi ventrikel
kanan, deviasi aksis kanan, perubahan gelombang ST/T, defek konduksi (blok AV
derajat pertama blok cabang berkas kiri )
 IA : Hipertrofi ventrikel kiri ada fibrilasi atrium bila gagal kongestif berat.
 ST : Hipertrofi atrium kanan, hipertrofi ventrikel kiri atau kanan, fibrilasi atrium.
 IT : Hipertrofi ventrikel dan atrium kanan, fibrilasi atrium
 SP : Hipertrofi ventrikel dan atrium kanan, deviasi aksis kanan, fibrilasi atrium.
 IP : Dilatasi ventrikel kanan dan mungkin atrium kanan.
 c.         Sinar x dada :
 SM : Pembesaran ventrikel kanan dan atrium kiri, peningkatan vaskulatur, tanda
tanda kongesti/edema pulmonal.
 IM : klasifikasi anulus mitral, dilatasi serambi jantung, peningkatan
vaskularitaspada lobus paru atas, tanda tanda edema pulmonal.
 SA : Dilatasi/hipertrofi ventrikel kiri dan aortik klasifikasi katup aortik.
 IA : Pembesaran ventrikel kiri, dilatasi aorta asenden.
 ST : Pembesaran atrium kanan

 IT : Pembesaran ventrikel kanan dan atrium.


 IP : Pembesaran ventrikel kanan, dilatasi arteri pulmonal.
 d.        Ekokardiogram : dua dimensi dan ekokardiografi doppler dapat
memastikan masalah katup miss :
 SM : Pembesaran atrium kiri perubahan gerakan daun daun katup.
 IM : Pembesaran atrium kiri, hiperdinamik, ventrikel kiri, prolaps daun katup
mitral
 SA : Pembatasan gerakan katup aortik.
 IA : Dilatasi ventrikel kiri, klasifikasi atau vegetasi pada katup aortik pembesaran
katup aortik dari akar aorta asenden.
 MVP : Penonjolan daun daun secara posterior dalam atrium kiri selama sistole
ventrikel.
 ST : Dilatasi atrium kanan,perubahan gerakan gerakan daun trikuspid.
 IT : Dilatasi atrium kanan prolaps daun trikuspid.
11.  Prioritas keperawatan
 a.         Mempertahankan tugas jantung adekuat.
 b.         Mempertahankan dan atau meningkatkan toleransi aktivitas.
 c.         Menghilangkan atau mengontrol nyeri.
 d.        Memberikan informasi tentang proses penyakit, manajemen, dan
pencegahan komplikasi.

12.  Tujuan pemulangan
 a.         Bebas tanda atau gejala dekompensasi jantung.
 b.         Memenuhi kebutuhan perawatandiri dengan perbaikan toleransi aktivitas.
 c.         Nyeri atau ketidaknyamanan dikurangi atau dikontrol.
 d.        Proses penyakit, manajemen, dan pencegahan komplikasi dipahami.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 1.    Curah jantung menurun berhubungan dengan Perubahan dalam preload/
peningkatan tekanan atrium dan kongesti vena
 2.    Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Peningkatan retensi cairan
dan natrium
 3.    Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan miokard
 4.    Intoleran aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dan kebutuhan
 5.    Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
 6.    Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang
penyakit katup jantung
C. INTERVENSI
Curah jantung menurun berhubungan
dengan Perubahan dalam preload/ peningkatan tekanan atrium dan
kongesti vena.

Diagnosa Keperawatan

Melaporkan/menunjukan penurunan episode dyspnea, nyeri


dada, dan distritmia berpartisipasi dalam aktivitas yang
menurunkan beban kerja jantung
Mendemonstrasikan peningkatan toleransi
aktivitas Mengidetifikasi tanda dini dekompensasi jantung,
Hasil yang diharapkan/ kriteria evaluasi-
pasien
cara untuk mengubah aktivitas dan kapan mencari bantuan
Tindakan/intervensi Rasional

Mandiri

Indikator klinis dari keadaan curah jantung. Pemantauan


memungkinkan deteksi dini/tindakan terhadap dekompensasi

Pantau TD, nadi apikal, nadi perifer

Disritmia umum pada pasien dengan penyakit katup. Distritmia


atrium paling umum, berkenan dengan peningkatan tekanan darah
volume atrium. Abnormalitas konduksi dapat juga terjadi, mis,
pada penyakit katup aortic, karena penurunan perfusi arteri coroner
Pantau irama jantung sesuai indikasi
Menurunkan volume darah yang kembali ke jantung (preload) yang
memungkinkan oksigenasi, menurunkan dyspnea dan regangan
jantung
Tingkatkan/dorong tirah baring dengan kepala
tempat tidur ditinggikan 45 derajat

Melakukan kembali aktivitas secara bertahap mencegah pemaksaan


Bantu dengan aktivitas sesuai indikasi (mis, terhadap cadang jantung
berjalan) bila pasien mempu turun ditempat
tidur

Reduksi ansietas dapat menurunkan stimulasi jantung simpatis dan


beban kerja jantung
Diskusikan/demonstrasikan teknik manajemen
stress (rujuk pada DK: ansietas)
Kolaborasi
Memberikan oksigen untuk ambilan miokard dalam upaya untuk
mengkompensasi peningkatan kebutuhan oksigen.
Berikan oksigen suplemen sesuai
indikasi. Pantau DGA/ nadi oksimetri

Pengobatan distritmia atrial ventrikuler khsusnya mendasari dasar


kodisi dan simtomatologi tetapi ditunjukan pada
berlangsung/meningkatnya efisiensi/curah jantung. Vasodilator
digunakan untuk menurunkan hipertensi dengan menurunkan
tahanan vaskuler sistemik, penurunan ini mengambilkan dan
menghilangkan tahanan diuretic menurunkan TD lewat katup yang
Berikan obat-obatan sesuai indikasi mis, tak berfungsi meskipun memperbaiki fungsi jantung dan
antidisritmia, obat inotropic, vasodilator, menurunkan kongesti vena
diuretik
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Peningkatan retensi
cairan dan natrium
Diagnosa keperawatan

Penanganan/perbaikan penyakit katup jantung


Menunjukan keseimbangan
mungkin perlu masukan
untuk meningkatkan curah dan haluran, berat badan stabil,
Siapkan untuk tanda
bedah vital dalam rentang normal dan tak ada edema
jantung atau mengontrol/mengatasi
dekompensasi jantung
sesuai indikasi Menyatakan pemahaman diet individual/ pembatasan cairan

Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi-pasien


akan
Tindakan/intervensi Rasional
Mandiri
Penting pada pengkajian jantung dan fungsi ginjal dan efektifan
terapi diuretic. Keseiimbangan cairan positif
berlanjut  (pemasukan lebih besar dari pengeluaran ) dan berat
badan meningkat menunjukkan makin buruknya gagal jantung
Pantau pemasukan dan
pengeluaran catat keseimbangan cairan
(positif atau negatif ) timbang berat badan tiap
hari

Tambahanya bunyi napas (krekles) dapat menunjukkan timbulnya


edema paru akut atau GJK kronis. Terdengarnya S3 adalah salah
satu temuan klinik pertama sehubungan dengan dekompensasi. Ini
mungkin sementara (gagal paru kongestif) akut) atau permanen
Auskultasi bunyi napas jantung (gagal jantung luas atau kronis sehubungan dengan penyakit katup
berat)
Indikator klinik gagal jantung sisi kanan dan kongesti sistemik
Kaji adanya distensi vena pada perluasan penyakit katup (2-3 katup)
jugularis/peninggian CVP

Hipertensi umum sebagai akibat gangguan katup, contoh


stenosisi aorta. Namum peninggian TD diatas normal dapat
menunjukkan kelebihan cairan, khusunya bila terjadi tiba-tiba
Pantau TD sepanjang tanda kongesti pulmonal

Terjadinya/teratasinya gejala menunjukkan situasi


Catat laporan dyspnea, ortopnea,evalusi keseimbangan  cairan dan keefektifan terapi
adanya/derajat edema (dependen/umum)

Dapat meningkatkan kerjasama pasien. Memberikan beberapa


Jelaskan tujuan pembatasan cairan/natrium rasa kontrol dalam menghadapi upaya pembatasan
pada pasien/ orang terdekat. Libatkan dalam
rencana jadwal pemasukan/pilihan diet yang
rendah
Kolaborasi
Berikan diuretic contoh furosemide (lazix), asam Menghambat reabsorpsi natrium/klorida yang meningkatkan ekskresi
etakrinik (edecrin) sesuai indikasi klorida, dan menurunkan kelebihan cairan total tubuh dan edema
paru.

Pantau elektrolit serum, khusunya kalium, Nilai elektrolit berubah sebagai respons diuresis dan Gangguan
berikan kalium pada diet dan kalium tambahnya oksigenasi dan metabolisme. Hypokalemia mencetus pasien pada
bila diindikasikan gangguan irama jantung

Berikan cairan IV memalui alat pengontrol Pompa IV mencegah kelebihan pemberian cairan

Betasi cairan sesuai indikasi (oral dan intravena) Dapat diperlukan untuk menurunkan volume cairan ekstrasel/edema

Berikan batasan diet dan natrium sesuai indikasi Menurunkan retensi cairan
Diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan miokard

Hasil yang diharapkan/ kriteria evaluasi- Melaporkan nyeri hilang/terkontrol


pasien akan Menyatakan metode yang membuat nyeri hilang
Tindakan/intervensi Rasional
Mandiri
Selidiki laporan nyeri dada Perbedaan gejala perlu untuk mengidentifikasi penyebab
dan bandingkan dengan episode     sebelumnya. gunakan nyeri. Perilaku dan perubahan tanda vital membantu
skala nyeri (0-10) untuk rentang intensitas catat ekspresi menetukan derajat/adanya ketidaknyamanan pasien
verbal/non verbal nyeri. Respons peningkatan atau khususnya bila pasien menolak adanya nyeri
penurunan frekuensi pernapasan)

Evaluasi respons terhadap obat Penggunaan terapi obat dan dosisi. Catat nyeri yang tidak
hilang atau menurun dengan nitrat menunjukkan MVP.
Berhubungan dengan nyeri dada tidak khas/non-angina
Berikan lingkungan istirahat dan batasi Aktivitas yang meningkat kebutuhan oksigen
aktivitas sesuai kebutuhan miokardia (contoh kerja tiba-tiba stress, makan
banyak, terpajang dingin) dan mencetuskan
nyeri dada

Anjurkan pasien berespons tepat terhadap Penghentian aktivitas menurunkan kebutuhan oksigen
angina (contoh berhenti aktivitas yang dan kerja jantung dan sering menghentikan angina
menyebabkan angina. Istirahat, dan minum
obat antianginal yang tepat

Kolaborasi
Berikan vasodilator, contoh nitrogliserin, nifedipin Obat diberikan untuk meningkatkan sirkulasi miokardia
(Procardia) sesuai indikasi (vasodilator) menurunkan angina sehubungan dengan
iskemia miokardia
Intoleran aktivitas berhubungan
dengan Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan
kebutuhan

Diagnosa keperawatan

Menunjukan peningkatan yang dapat diukur dalam


toleransi aktivitas
Mengidentifikasi factor yang mempengaruhi toleransi
aktivitas dan penurunnya dengan efek negatif
Hasil yang diharapkan/ kriteria evaluasi-pasien
Tindakan/intervensi Rasional
Mandiri
Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas menggunakan Parameter menunjukkan respon fisiologis pasien terhadap
parameter berikut : frekuensi nadi20 permenit diatas stres aktivitas dan indikator derajat pengaruh kelebihan
frekuensi istirahat, catat peningkatan TD, dispnea atau kerja/jantung.
nyeri dada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat,
pusing atau pingsan.

Kaji kesiapan untuk meningkatkan Stabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk
aktivitas contoh penurunan kelemahan menunjukkan tingkat aktivitas individual.
Kelelahan TD stabil/frekuensi nadi, peningkatan
perhatian pada aktivitasdan perawatan diri.
Konsumsi oksigen miokardia selama berbagai aktivitas
dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. Kemajuan
aktivitas bertahap mencegah peningkatan tiba-tiba pada
kerja jantung.

Dorong memajukan aktivitas/toleransi aktivitas diri

Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan Teknik penghematan energi menurunkan penggunaan energi
penggunaan kursi mandi, menyikat gigi/rambut dengan dan sehingga membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan
duduk dan sebagainya. oksigen.

Dorong pasien untuk berpartisipasi dalm memilih Seperti jadwal meningkatkan toleransi terhadap kemajun
periode aktivitas aktivitas dan mencegah kelemahan.
Ansietas berhubungan dengan status kesehatan

Diagnosa keperawatan

Menyatakan kesadaran perasaan ansietas.


Melaporkan penurunan/terkontrol
Menunjukan relaksasi.
Menunjukan perilaku untuk menangani stres

Hasil yang diharapkan/ kriteria evaluasi pasien


akan :

Anda mungkin juga menyukai