Anda di halaman 1dari 43

KONSEP DASAR

AKUNTANSI PAJAK

Pokok Bahasan :

1. Pembukuan
2. Hubungan akuntansi pajak dengan
akuntansi komersial
3. Konsep dasar dan tujuan akuntansi pajak
1. PEMBUKUAN

A. Pentingnya Pembukuan Untuk


Perpajakan

Informasi pembukuan diperlukan untuk


menghitung pajak terhutang dan verifikasi,
serta pemeriksaan dan investigasi terhadap
kebenaran penghitungan jumlah utang
pajak tersebut.
1. PEMBUKUAN
 Pentingnya pembukuan untuk perpajakan :

1. Mempermudah Wajib Pajak (WP) mengisi SPT.


2. Mempermudah perhitungan pengahsilan kena
pajak.
3. Penyajian informasi tentang posisi financial dan
hasil usaha untuk bahan analisis atau
pengambilan keputusan ekonomi perusahaan.
1. PEMBUKUAN
B. Persyaratan Pembukuan
1. Diselenggarakan dengan itikad baik dan mencerminkan keadaan yang
sebenarnya
2. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan tentang harta, kewajiban, utang,
modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian
3. Ditutup setiap akhir tahun dengan membuat Neraca dan Laporan L/R
berdasarkan prinsip pembukuan yang taat azas (konsisten) dengan tahun
sebelumnya.
4. Diselenggarakan dengan huruf latin, angka Arab, dengan bahasa Indonesia
dan satuan mata uang rupiah (atau dengan bahasa Inggris dan mata uang
US$ dengan ijin Menteri Keuangan.
5. Pembukuan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang
berhubungan dengan kegiatan usaha (pekerjaan bebas) harus disimpan
selama 10 tahun.
1. PEMBUKUAN
C. Sanksi Tidak Diselenggarakannya Pembukuan

WP yang sudah mampu melakukan pembukuan


untuk tujuan Pajak, namun tidak melakukannya :
penghasilan netonya dihitung berdasar norma
perhitungan, pajak yang kurang dibayar dari hasil
penerapan norma perhitungan akan dikenai sanksi
berupa kenaikan pajak 50% atau 100% dari pajak
yang kurang dibayar (pasal 13 ayat 3) UU KUP.
2. Hubungan Akuntansi Pajak
Dengan Akuntansi Komersial

A. Tujuan Akuntansi

 Komersial
Menyediakan laporan & informasi keuangan serta
info lain kepada pihak pengambil keputusan.
 Pajak
Menyajikan laporan ekuangan & informasi lain (tax
compliance) kepada administrasi pajak.
 UU Pajak memiliki prioritas untuk dipatuhi di atas
praktek dan kelaziman akuntansi
2. Hubungan Akuntansi Pajak
Dengan Akuntansi Komersial

B. Lembaga Pembuat Ketentuan

Metode, prosedur dan teknik akuntansi


dipengaruhi hukum pajak berdasarkan :
 UU Perpajakan
 Peraturan pemerintah
 Keputusan Presiden
 Keputusan Menteri
 Keputusan Direktorat Jenderal Pajak

Keputusan pengadilan pajak merujuk kepada ketentuan


akuntansi perpajakan seperti :Majelis pertimbangan pajak,
peradilan tata usaha negara, peradilan pidana, dan
lembaga peradilan lainnya.
3. Konsep Dasar Dan Tujuan Akuntansi
Pajak
A. Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan

 Tujuan Kebijakan Perpajakan :


1. Aspek Alokasi
Tax policy diarahkan pada sikap netral (tidak/cenderung pengaruhi
alokasi & diserahkan pada mekanisme pasar).
2. Aspek Distribusi
Diarahkan untuk pengaruhi penyebaran pemilikan atau penguasaan
faktor-2 produksi dan pemerataan hasil pembangunan.
3. Aspek Stabilisasi
dilakukan melalui politik perpajakan, dimana pemerintah melakukan
stabilitas ekonomi dengan tingkat pendayagunaan tertentu, SDM,
stabilitas harga dan tingkat inflasi.
3. Konsep Dasar Dan Tujuan Akuntansi
Pajak

 Konsep dasar akuntansi berlaku umum


Laporan Keuangan Fiskal dan Komersial
meliputi :
 Accrual Basis : pengakuan transaksi saat
terjadi, dilaporkan pada periode tsb.
 Going Concern : mengasumsikan aktivitas
perusahaan akan tetap berlangsung terus.
3. Konsep Dasar Dan Tujuan Akuntansi
Pajak
B. Tujuan pelaporan keuangan perpajakan
Menyajikan informasi sebagai bahan
menghitung Penghasilan Kena Pajak,
terutama dalam sistem self assesment
sebagai laporan pertangungjawaban atas
kepercayaan menghitung pajak terhutang
bagi setiap WP.

C. Ciri kualitatif pelaporan keuangan perpajakan :


Sama dengan ciri kualitatif pelaporan akuntansi komersial meliputi :
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Keandalan
4. Dapat diperbandingkan
3. Konsep Dasar Dan Tujuan Akuntansi
Pajak
D. Sifat dan keterbatasan pelaporan keuangan fiskal

1. Laporan Keuangan bersifat historis


2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaanestimasi
dan berbagai pertimbangan
3. Lebih mengutamakan hal yang material (tanpa mengurangi kelengkapan
materi)
4. Laporan keuangan terutama menekankan makna ekonomis (substansi)
setiap transaksi (tanpa, dalam kondisi tertentu, memperhatikan bentuk
yuridis formalnya).
5. Terdapatnya alternatif yang dapat digunakan mengakibatkan variasi dalam
pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar WP.
6. Informasi kualitatif, sedangkan fakta (yang tidak mendasar) yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya dikesampingkan.
Laporan yang dihasilkan dari
Laporan keuangan merupakan
akuntansi komersial ini
produk yg dihasilkan dari
menggunakan konsep, metode,
akuntansi yang disajikan pada
prosedur dan teknik-2 tertentu
akhir periode untuk
untuk menjelaskan perubahan
disampaikan kepada pihak
yang terjadi pada aset neto
manajemen.
perusahaan sebagai entitas.

Penggunaan konsep, metode,


maupun prosedur diperlukan
juga dalam perpajakan sebagai
dasar menghitung besarnya
pajak terhutang.
• Menyajikan secara wajar keadaan atau posisi keuangan dari
Tujuan pokok
akuntansi
hasil usaha perusahaan sebagai entitas.
komersial

• Dipakai sebagai dasar untuk membuat keputusan ekonomi.


Lap. Keuangan

• Memerlukan proses penetapan & penandingan secara periodik


antara pendapatan & beban sehingga dapat menentukan
Penyajian Lap.
Keu. besarnya laba (rugi) komersial.

• Menetapkan jumlah penghasilan kena pajak


Tujuan akuntansi
perpajakan
Laporan Keu Terjadi Laporan Keu
Komersial perbedaan Fiskal
• Penyusunan • Ketentuan • Lap. Keu.
lap keu perpajakan Fiskal
komersial mempunyai merupakan
didasarkan kriteria tentang solusi antara
pada asumsi-2 pengukuran ketentuan
dan akuntansi dan
pengakuan ketentuan
komponen yg pajak
terdapat dalam
laporan
keuangan.
Solusi atas ketentuan akuntansi dan
ketentuan pajak terdiri atas 3 pendekatan :

• WP harus menyelenggarakan pembukuan


Ketentuan pajak secara sesuai dengan ketentuan perpajakan.
dominan mewarnai
praktik akuntansi

Wajib Pajak bebas • Laporan Keuangan disusun terpisah dari di


menyelenggarakan luar proses pembukuan (extra comptable),
pembukuannya dengan melalui proses rekonsiliasi antara
dasar prinsip dan metode akuntansi komersial dan akuntansi fiskal.
akuntansinya

Ketentuan perpajakan • Lap. Keu. Disusun mengikuti SAK tetapi


sebagai sisipan standar apabila terdapat aturan lain dalam
akuntansi komersial, maka preferensi
akuntansi keuangan diberikan pada ketentuan perpajakan.
(Common basis)
BUDGETER
Salah satu fungsi pajak adalah fungsi BUDGETER, yaitu :
Pajak sebagai alat mentransfer sumber daya dari masyarakat
kepada negara.
Sehingga, laporan keuangan yang dilampirkan dalam SPT lebih
berkepentingan terhadap infirmasi tentang :
1. Laba atau Rugi perusahaan yg berkenaan dg pajak
penghasilan (income tax).
2. Distribusi laba berkenaan dengan pemotongan atau
pemungutan pajak penghasilan (withholding tax).
3. Peredaran berkenaan dengan penyerahan barang kena pajak
atau jasa kena pajak yang terhutang PPN dan PPnBM.
ASUMSI DASAR AKUNTANSI

Lap. Keu. Disusun berdasarkan asumsi-asumsi


dasar akutansi, yaitu :
1. Dasar akrual
Pengaruh transaski danperistiwa diakui pada saat
kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar, serta pencatatan akuntansi
dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
2. Kelangsungan usaha
Perusahaan tidak bermaksud melakukan likuidasi
Conceptual Framework of
Accounting

Objectives
of Financial
Reporting

Qualitative Elements
Characteristics of Financial
of Information Statements
Accounting

Recognition and Measurement Concepts

Assumptions Principles Constraints


Qualitative Characteristics of
Accounting Information
Decision
Makers

Benefits > Cost

Understandability

Decision
Usefulness

Relevance Reliability

Predictive Feedback Timeliness Verifiability Representational


Value Value Faithfulness

Neutrality

Comparability
(including
Consistency)

Materiality
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
DAN AKUNTANSI PERPAJAKAN
 Prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang
mengatur penyusunan Laporan Keuangan  Standar
Akuntansi Keuangan
 Fungsi akuntansi adalah menyajikan data kuantitatif
yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan 
harus memenuhi tujuan kualitatif:
 Relevan
 Dapat dimengerti
 Daya Uji
 Netral
 Tepat Waktu
 Daya Banding
 Lengkap
 Batasannya: 1) manfaat lebih besar dari beban, 2)
Recognition, Measurement,
and Reporting

Assumptions Constraints
• Cost-Benefit
• Economic Entity
• Materiality
• Going Concern
• Industry Practice
• Arm’s-Length
• Conservatism
Transactions Principles
• Monetary Unit • Historical Cost
• Periodicity • Revenue
Recognition
• Matching
• Full Disclosure

Recognition and Measurement Concepts


PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
DAN AKUNTANSI PERPAJAKAN
a) Kesatuan Ekonomi (harus ada pemisahan yg jelas antara
perusahaan dengan pemilik);
b) Kesinambungan Usaha (Going Concern)  Historical Cost
dan Periodisasi;
c) Harga Pertukaran yang Obyektif/Wajar  Arm’s-length Price,
tidak dipengaruhi hubungan istimewa, tidak ada transfer
pricing;
d) Mempertemukan pendapatan dan beban yang paling tepat
berdasarkan Stelsel Akrual  Untuk tujuan perpajakan,
stelsel akrual dan stelsel cash modified (campuran) diakui
untuk penghitungan penghasilan dan biaya kena pajak;
e) Konsisten  jika ada perubahan metode akuntansi /
pembukuan harus diungkapkan dalam laporan keuangan 
secara fiskal harus mendapat persetujuan dari Direktur
Jenderal Pajak.
What About Conservatism?
The
The concept
concept ofof conservatism
conservatism can can be
be
summarized
summarized as as follows:
follows: When
When inin
doubt,
doubt, recognize
recognize all
all losses
losses but
but don’t
don’t
recognize
recognize any
any gains.
gains.
Recognition, Measurement,
and Reporting
Measurement
Measurement
1. Historical cost
2. Current replacement cost
3. Current market value
4. Net realizable value
5. Present (or discounted) value
Perbandingan SPT Tahunan PPh Badan dan Laporan Keuangan
Komersial
NO ASPEK SPT TAHUNAN PPh BADAN LAPORAN KEUANGAN
1 Pengguna Fiskus Berbagai pengguna (Multi Users)
2 Sifat Informasi Rahasia Dapat digunakan oleh umum, khususnya untuk
laporan keuangan listed company.
3 Pedoman Udang-Undang Perpajakan dan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU):
Penyusunan Peraturan Pelaksanaannya PSAK, Interpretasi PSAK, Peraturan Pemerintah
untuk Industri, IFRS, buletin teknis, pedoman
atau praktik konvensional, hasil riset dan
pendapat ahli.
4 Mata Uang Wajib dalam Rupiah dan mata uang Dapat menggunakan mata uang lain selain
Pelaporan US$ sepanjang memperoleh izin Rupiah. Jika laporan keuangan disajikan dalam
dari otoritas pajak terkait. mata uang selain mata uang fungsionalnya,
laporan keuangan harus lebih dahulu dilakukan
remeasurement.
5 Dasar Transaksi dicatat dan dilaporkan Transaksi dicatat dengan asas substance over
Pencatatan apabila memenuhi syarat dan form.
Transaksi ketentuan perpajakan. Transaksi
dicatat dengan mengutamakan
hakikat formal atau hukum
daripada substansinya.
6 Batas Waktu Disampaikan paling lambat 4 bulan Pasal 66 (1) UU No.40 Tahun 2007 “Perseroan
Penyampaian setelah akhir tahun pajak dan dapat Terbatas”, Direksi menyampaikan laporan
melakukan perpanjangan paling tahunan kepada RUPS setelah ditelaah oleh
lama 2 bulan. Dewan Komisaris dalam jangka waktu 6 bulan
setelah tahun buku Perseoran berakhir.
PERBEDAANNYA
Tujuan akuntansi Tujuan Akuntansi
keuangan Perpajakan
• Menyajikan secara • Untuk menetapkan
wajar keadaan atau jumlah penghasilan
posisi keuangan dan kena pajak sebagai
hasil usaha dasar penetapan
perusahaan sebagai besarnya pajak yang
suatu entitas shg terhutang
informasi keuangan tsb
dapat digunakan sbg
dasar pengambilan
keputusan
Penyusunan Laporan Keuangan

Transaksi Pengikhtisara Laporan


Pencatatan Penggolongan
Keuangan n Keuangan

Pengidentifik Pelaporan
Pemrosesan
asian dan
Pengukuhan
Analisis &
Data Interpretasi

Pengguna
Laporan
Proses Laporan Keuangan Fiskal
Lap. Keu. Rekonsiliasi Lap. Keu.
Komersial Fiskal Fiskal

Kertas Kerja
Lap. Keu
(Worksheet)

Buku
Buku Besar
Tambahan

Jurnal

Dokumen
Dasar
Analisis dan Interpretasi Laporan
Keuangan

 Analisis dilakukan dengan cara


menghubungkan angka-angka yang ada
pada laporan keuangan dengan
memperhatikan tingkat perubahannya.
 Perbandingan angka pos yang sama antara
satu tahun dengan tahun lainnya disebut
dengan analisis horisontal.
 Perbandingan angka pos dengan angka pos
lainnya dalam tahun yang sama disebut
analisis vertikal.
Karakteristik IFRS
 IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
 Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
 Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif

30
 Penyajian laporan keuangan  PSAK 1
Perubahan PSAK 1
 Nama laporan keuangan  Laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif
 Pendapatan komprehensif  langsung mempengaruhi
ekuitas
 Revaluasi aset tetap / properti investasi TAX ??

 Perubahan nilai available for sale (investasi tersedia


untuk dijual)
 Pernjabaran (translasi) mata uang asing
 Hedging atas arus kas
 Penyajian laporan keuangan jika terjadi penyajian
kembali
 Extraordinary item
 Penyajian pihak non pengendali.
31
Perubahan PSAK 50, 55, 60 dan

Terbaru PSAK 71
Instrumen keuangan - piutang & utang 
 Klasifikasi instrumen keuangan  fair value to profit
and loss
 Penggunaan nilai wajar (termasuk penentuan tingkat
bunga)
 Bunga efektif dalam menghitung pendapatan dan
beban bunga TAX ??
 Kapitalisasi biaya transaksi mempengaruhi bunga
efektif
 Penurunan nilai aset keuangan berdasarkan bukti
obyektif.
 Derecognition  tidak lagi dicacat sebagai piutang.
32
Perubahan PSAK 14
 Persediaan  TAX ??
 Tidak boleh menggunakan metode LIFO
 Penilaian di laporan posisi keuangan menggunakan lower
cost or net realizable value (NRV). NRV adalah nilai jual
dikurangi dengan biaya penjualan atau nilai penggantian
mana yang lebih dapat diandalkan.
 Menimbulkan cadangan penurunan nilai persedian dan
kerugian karena penurunan nilai persediaan
 Persediaan rusak
 Persediaan tidak lagi dapat dijual karena keusangan
terknologi

33
Perubahan PSAK 13
 Properti investasi  jenis aset baru (sebelumnya aset tetap
atau aset lainnya)
 Tanah dan bangunan untuk disewakan atau ditunggu
kenaikan nilainya.
TAX ??
 Penilaian dengan cost atau fair value.
 Penilaian dengan fair value:
 Perubahan nilai diakui sebagai laba rugi periode berjalan
 Aset tidak didepresasikan
 Penilaian dilakukan setiap tanggal pelaporan
 Penggunaan appraisal untuk melakukan penilaian

34
Perubahan PSAK 16
TAX ??
 Aset tetap 
– Kapitalisasi dismantling cost ( biaya yang diestimasi, atas
pengeluaran untuk melakukan restorasi / pembongkaran aset di
masa depan). Biaya ini diestimasi dan dicatat menambah nilai
aset tetap dan kewajiban diestimasi
– Penilaian setelah pengakuan menggunakan cost atau revaluation
model, TAX ??
– Revaluation model :
 Diakui sebagai pendapatan komprehensif
 Mempengaruhi nilai depresiasi
 Dilakukan secara reguler ketika nilai wajar berbeda dengan nilai tercatat aset
– Penurunan nilai sangat diperhatikan  PSAK 48
– Review masa manfaat dan nilai residu setiap pelaporan 
perubahan estimasi.
35
Perubahan PSAK 19
 Aset tidak berwujud  memiliki manfaat ekonomi di masa
mendatang, dapat diukur dengan andal TAX ??
 Masa manfaat –
– terbatas dan tidak terbatas
– Direview setiap tanggal laporan keuangan
 Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas
 Model Biaya atau Model Revaluasi
– Model revalusi  pendapatan komprehensif
– Mempengaruhi nilai amortisasi
 Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis
 Biaya situs web bukan aset tidak berwujud kecuali

36 memenuhi konsep pengembangan


Penurunan Nilai – PSAK 48
 Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya
indikasi penurunan nilai aktiva. Pertimbangan dalam menentukan
penurunan nilai :
– Informasi dari luar perusahaan
– Informasi dari dalam perusahaan
 Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang
lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai
pakainya.
 Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai
tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang
dapat diperoleh kembali.
 Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus
segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
 Beban depresiasi aktiva periode yang akan datang harus disesuaikan agar
mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa.
37
Perubahan PSAK lain
 Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai komponen aset tetap TAX
(PSAK 26) ??
– Sebesar bunga yang terjadi dari pinjaman khusus dikurangi dengan
pendapatan bunga yang terjadi
 Pengakuan kewajiban provisi dan kontijensi (PSAK 57)
– Beban diakui atas kontijensi yang kemungkinan besar terjadi dan dapat
diukur dengan andal. TAX
 Imbalan kerja  (PSAK 24) ??
– Berdasarkan jumlah diestimasi bukan berdasarkan iuran dibayarkan.
– Pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria dalam laba komprehensif
(alternatif pengakuan selain koridor)
 Koreksi kesalahan, perubahan metode dan estimasi (PSAK 25)
– Koreksi kesalah dan perubahan metode akuntansi  retroaktif
– Perubahan estimasi  prospektif
38
 Perubahan PSAK lain
Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai komponen aset tetap TAX
(PSAK 26) ??
– Sebesar bunga yang terjadi dari pinjaman khusus dikurangi dengan
pendapatan bunga yang terjadi
 Pengakuan kewajiban provisi dan kontijensi (PSAK 57)
– Beban diakui atas kontijensi yang kemungkinan besar terjadi dan dapat
diukur dengan andal. TAX
 Imbalan kerja  (PSAK 24) ??
– Berdasarkan jumlah diestimasi bukan berdasarkan iuran dibayarkan.
– Pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria dalam laba komprehensif
(alternatif pengakuan selain koridor)
 Koreksi kesalahan, perubahan metode dan estimasi (PSAK 25)
– Koreksi kesalah dan perubahan metode akuntansi  retroaktif
– Perubahan estimasi  prospektif
39
PSAK 58
 Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi
dihentikan
 Kriteria :
 aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
 penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.

40
PSAK 30 & ISAK 8 SEWA
 Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode
waktu yang disepakati.
 Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan,
dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
 ISAK 9 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan
perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan
substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah
– Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
– Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu
Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian
harus menerapkan ketentuan PSAK 30
PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

 Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali


transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55)
 Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata
uang fungsional
 Transaksi dalam uang asing dicatat dengan menggunakan mata
uang fungsional dengan kurs spot tanggal transaksi  selisih diakui
pada laporan laba rugi.
 Penjabaran mata uang entitas di LN
– Dari mata uang fungsional  current method  OCI
– Dari mata yang non fungsional  temporal method  L/R
 Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar
negeri yang termasuk dalam laporan keuangan entitas secara
konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas.

42
Perubahan PSAK lain
 Penggabungan usaha  PSAK 22
– purchase method TAX ?
?
– penggunaan nilai wajar
– goodwill dapat dihitung untuk non controlling interest
– Bargain purchase/pembelian discount diakui sebagai keuntungan
 Investasi di anak perusahaan  PSAK 15
– Keuntungan / kerugian ketika terjadi perubahan kepemilikan dihitung
dengan menggunakan nilai wajar.
 Peristiwa setelah tanggal neraca  PSAK 8
– Jika mempengaruhi posisi keuangan tanggal pelaporan harus disesuaikan

43

Anda mungkin juga menyukai