Anda di halaman 1dari 11

Prinsip Dasar

Akuntansi Pajak
Irmawati
02271911129
Sub Pembahasan

Pengertian Akuntansi Tujuan Akuntansi


Pajak Pajak

Hubungan Akuntansi Penilaian


Prinsip Dasar Kewajaran Dalam
Komersial dengan
Akuntansi Pajak Akuntansi Pajak Transaksi
Pengertian Akuntansi Pajak

Akuntansi pajak berasal dari dua kata yaitu akuntansi dan pajak. Akuntansi adalah
proses pencatatan dan penggolongan suatu transaksi yang menghasilkan laporan
keuangan. Sedangkan pajak adalah iuran atau pungutan yang wajib dibayarkan oleh
masyarakat (wajib pajak) kepada pemerintah. Jadi, akuntansi pajak adalah proses
pencatatan dan penggolongan suatu transaksi yang kaitannya dengan kewajiban
perpajakan yang nantinya menghasilkan laporan keuangan fiskal sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perpajakan yang terkait sebagai dasar dari pembuatan
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Tujuan Akuntansi Pajak

01 Sebagai dasar perhitungan


Penghasilan Kena Pajak untuk
Pajak Penghasilan.

Sebagai dasar perhitungan harga


perolehan dan penyerahan barang kena 02
pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai.

03 Menghitung besarnya pajak yang


terhutang baik Pajak Penghasilan
maupun Pajak Pertambahan Nilai.

Memberi peluang menggunakan


beberapa Keputusan Pemerintah, hanya
untuk Wajib Pajak yang
04
menyelenggarakan pembukuan.
Sebagai dasar pertahanan Wajib Pajak
05 dalam pemeriksaan pajak atau
pemeriksaan gabungan sampai pada
pertahanan kasus penyidikan pajak.
Prinsip Dasar Akuntansi

Cost Principle Revenue Principle Matching Principle


Prinsip biaya atau biaya Prinsip pendapatan ini Prinsip pemadanan atau
historis (historical cost), lebih menjelaskan penandingan menjelaskan
merupakan dasar penilaian mengenai sifat dan mengenai masalah
untuk mencatat perolehan komponen, pengukuran, pengaturan pembebanan
barang sehingga yang maupun pengakuan biaya pada periode yang
paling pokok adalah pendapatan sebagai salah sama dengan periode
penilaian yang didasarkan satu komponen pengakuan hasil.
harga pertukaran pada penyusunan laporan laba
tanggal perolehan. rugi.
Prinsip Dasar Akuntansi

Objectivity Principle Consistency Principle Disclosure Principle


Prinsip objektivitas Pada prinsip konsistensi Prinsip pengungkapan
memiliki penafsiran yang ini, prosedur dan prinsip penuh mengharuskan
berbeda. objetivitas akuntansi yang sama harus laporan keuangan dibentuk
dianggap sebagai hasil diterapkan dalam periode dan disajikan dari
consensus kelompok yang yang bersangkutan peristiwa ekonomi yang
mengukur ataupun memengaruhi perusahaan
objektivitas diukur dengan dalam suatu periode.
penentuan batas atau limit
tertentu.
Prinsip Dasar Akuntansi

Conservatism Principle Materiality Principle Uniformity and


Comparability Principle
Prinsip konservatisme Prinsip materialitas
umumnya digunakan merupakan prinsip Prinsip menekankan pada
untuk hal yanag sifatnya pengecualian. Menurut keseragaman dan dapat
tidak menentu atau di APB Statement No. 4, diperbandingkan,
tengah kondisi prinsip materialitas merupakan salah satu
ketidakpastian. Prinsip ini merupakan laporan tujuan yang hendak
merupakan prinsip keuangan hanya dicapai dalam penyusunan
pengecualian. menyangkut informasi prinsip akuntansi.
yang dianggap penting
dalam memengaruhi
penilaian.
Hubungan Akuntansi Komersial dengan Akuntansi Pajak

Tujuan akuntansi komersial adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi


keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi, karena secara umum laporan keuangan tersebut menggambarkan
pengaruh keuangan dari peristiwa di masa lalu dan tidak diwajibkan menyiapkan
informasi nonkeuangan. Akuntansi perpajakan dapat dirumuskan sebagai bagian dari
akuntansi yang menekankan kepada penyusunan surat pemberitahuan pajak (tax
return) dan pertimbangan konsekuensi perpajakan terhadap transaksi atau kegiatan
perusahaan. Akuntansi perpajakan secara khusus menyajikan laporan keuangan dan
informasi lain kepada administrasi pajak. Penyajian itu sebagai pemenuhan
kewajiban perpajakan (tax compliance).
Penilaian Kewajaran Dalam Transaksi
Pengaturan sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Undang-Undang Pajak Penghasilan meliputi:
1. Kewenangan yang diberikan kepada Menteri Keuangan untuk memberi keputusan tentang besarnya
perbandingan antara utang dan modal perusahaan yang dapat dibenarkan untuk keperluan
penghitungan pajak.
2. Kewenangan Menteri Keuangan untuk menetapkan saat diperolehnya dividen oleh Wajib Pajak
dalam negeri atas penyertaan modalnya pada badan usaha di luar negeri selain badan usaha yang
menjual sahamnya di bursa efek
3. Direktur Jenderal Pajak diberikan kewenangan menentukan kembali besarnya penghasilan dan
pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak
bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa.
Penilaian Kewajaran Dalam Transaksi
4. Kewenangan Direktur Jenderal Pajak untuk melakukan perjanjian dengan Wajib Pajak dan
bekerja sama dengan Pihak Otoritas Pajak negara lain
5. Pencegahan penghindaran pajak yang dilakukan oleh Wajib Paj ak saat melakukan
pembelian saham atau penyertaan pada suatu perusahaan Wajib Pajak dalam negeri melalui
perusahaan luar negeri yang didirikan khusus untuk tujuan tersebut.
6. Bila terjadi penjualan atau pengalihan saham perusahaan antara (conduit atau special
purpose company) yang didirikannya atau berkedudukan di tax heaven country yang
mempunyai hubungan istimewa dapat ditetapkan sebagai penjualan atau pengalihan saham
badan di Indonesia atau Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
7. Penentuan kembali besarnya penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dari
pemberi kerja yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan lain
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai