Anda di halaman 1dari 60

INSTALASI TENAGA PENGGERAK

KAPAL IKAN

OLEH :
MULDAN MARTIN, A.Pi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN CIANJUR
2009
KONSTRUKSI TENAGA PENGGERAK KAPAL

Instalasi tenaga penggerak kapal

Adalah Pemasangan suatu rangkaian atau unit kerja dimana bagian-bagian


yang terkait/terangkai dapat digunakan untuk menggerakkan kapal

Instalasi tenaga penggerak kapal meliputi :

• Mesin pokok/main engine


• Kopling/gear box
• Bantalan Penahan / thrust bearing
• Poros perantara/intermediate shaft
• Poros baling-baling/propeller shaft
• Bantalan tabung/stern tube
• Baling-baling/propeller
Cara menggerakkan kapal

Beberapa cara untuk dapat menggerakkan kapal menjadi maju-mundur :

Dengan merubah arah putaran baling-baling/propeller,hal ini


dapat dilakukan dengan cara :
• Menggunakan kopling pembalik.
• Menggunakan motor yang arah putarannya langsung
dapat dibalik (Anchor bar)

• Mesin pokok langsung dihubungkan dengan poros


propeller, dimana propellernya menggunakan jenis
variable/Controlable Pitch Propeller (CPP). Jenis
propeller ini bilah daun propellernya dapat diatur.
MESIN POKOK (MAIN ENGINE)

Mesin pokok/main engine adalah suatu motor bakar yang dapat


digunakan sebagai tenaga penggerak utama kapal. Motor bakar
merupakan suatu pesawat yang dapat menghasilkan tenaga
mekaniknya yang dihasilkan dari pembakaran didalam pesawat itu
sendiri
Spesifikasi Motor Bakar :

1. Motor Bensin atau Motor Diesel


2. Motor 2 Tak atau 4 Tak
3. Posisi Silinder : Vertikal,Horizontal Atau Bentuk V
4. Aplikasi mesin: Stationary, Automotive atau Marine engine
5. Letak motor di kapal : in board motor dan out board motor.
6. Sistem Pendinginan : Tertutup/tak langsung, Terbuka/langsung
atau campuran dari keduanya
7. Sistem Start : Udara tekan , Elektrik , Manual atau dengan mesin
Bantu
Berdasarkan prinsip kerjanya, motor bakar dibagi menjadi 2 yaitu :

Motor 2 Tak
Adalah suatu motor dimana mempunyai 2 kali langkah torak dan 1 kali
putaran poros engkol untuk mendapatkan 1 kali langkah usaha.
Motor 4 tak
Adalah suatu motor dimana mempunyai 4 kali langkah torak dan 2 kali
putaran poros engkol untuk mendapatkan 1 kali langkah usaha.
Sistem Start Motor

Adapun Sistem start yang digunakan pada motor adalah :

1. Manual
2. Elektrik/Battery
3. Udara tekan
Letak Motor Bakar di Kapal

Berdasarkan letak motor bakar dikapal sebagai tenaga


penggerak utama kapal dibedakan menjadi 2 yaitu :

In board motor, adalah suatu tenaga penggerak utama


kapal yang seluruh mesinnya terletak didalam kapal itu
sendiri kecuali baling-baling/propeller.

Adapun spesifikasinya :

• harga mahal
• pemasangan mesin lebih sulit dan biayanya
mahal
• keselamatan mesin dan operator terjamin
• digunakan pada kapal diats 20 GT
Out board motor, adalah suatu tenaga penggerak utama kapal
yang seluruh mesinnya terletak di luar kapal.

Adapun spesifikasinya :

• harga murah
• pengoperasian lebih mudah
• pemasangan mesin lebih mudah dan biayanya
murah
• keselamatan mesin dan operator kurang terjamin
• digunakan untuk kapal skala kecil ( kurang dari 20
GT )
KOPLING/GEAR BOX

Hubungan antara beban dan poros mesin pada motor penggerak kapal
dilakukan dengan perantara kopling, roda gigi pembalik putaran dan roda
gigi reduksi. Semuanya terletak dalam satu kotak yang ditempatkan pada
rumah engkol atau roda penerus dibelakang motor penggerak itu sendiri.

Adapun fungsi kopling/gear box adalah :

 Meneruskan putaran motor ke poros baling-baling/propeller.


 Memutuskan dan menghubungkan antara putaran mesin pokok
dengan poros baling-baling/propeller.
 Membalik arah putaran poros baling-baling/propeller sehingga
kapal dapat bergerak maju-mundur.
 Mereduksi putaran mesin pokok (Main Engine).
Klasifikasi tipe- tipe kopling (Clutches).

Klasifikasi Tipe Pemakaian

Mekanikal Tipe union, Ukuran kecil, mesin


maju, ring putaran rendah
pengembang menengah
Ukuran kecil, mesin
Tipe union,
putaran tinggi.
maju, plat Ukuran sedang,
gesek mesin putaran tinggi
Keduanya
maju/mundur,
plate gesek)

Hidrolik Plat gesek, Plat Ukuran sedang, mesin


tunggal(single berputaran sedang/tinggi
plat) Ukuran sedang/besar,
Plat gesek, plat mesin berputar
banyak (multi sedang/tinggi
plate)
Klasifikasi tipe-tipe roda gigi.

Klasifikasi Tipe Keterangan

Gigi perubah arah Gigi – gigi planet Roda gigi kerucut


Gigi-gigi Penghubung. Roda gigi lurus.

Gigi reduksi Terpisah axial 1 step gearing


co-axial 2 step gearing
co axial gigi planet

Gigi reduksi 2
kecepatan
Kopling (Clutch) Tipe Mekanis

1. Rumah roda.
2. GigiPoros engkol.
3. Poros propeller.
4. Roda gigi kerucut poros
engkol.
5. Roda gigi kerucut.
6. poros propeller.
7. Roda gigi kerucut
pinion.
8. Kopling gesek.
9. Spie (Key).
10. Ban rem
Kopling (Clutch) Tipe Mekanis

Pada gambar, dua atau tiga roda kerucut pinion (6) terpasang pada rumah
roda gigi yang terbuat dari besi tuang . Satu roda gigi kerucut (4) terpasang
diporos engkol dan yang lainnya (5) pada poros propeller (3). Semua ini
terpasang, sehingga permukaan-permukaan satu dengan lainnya dapat
berhubungan oleh gigi-gigi pinion (6). Ban rem terletak sekeliling rumah roda
gigi, dan kopling serta ban rem tersebut diatur sedemikian rupa mereka
berfungsi bergantian.
Prinsip kerja dari
kopling union
mundur adalah :
rumah roda gigi
kerucut pinion ,
poros propeller
berputar,
berlawanan arah
dengan arah poros
engkol.
Kopling (Clutch) Tipe Mekanis

Prinsip kerja dari kopling union maju adalah : posisi maju, kopling
gesek dan rumah roda gigi akan bersatu dan kopling, poros engkol
dan poros propeller berputar searah.
Bila box roda gigi dalam posisi “STOP” , kedua kopling dan ban rem
tak berhubungan satu sama lain. Akibatnya, bila roda gigi kerucut
poros engkol (4) berputar, roda gigi kerucut pinion (6) berputar juga
mengelilingi roda gigi kerucut poros propeller dan poros propeller tatap
tak bergerak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gigi Perubah Arah dan Gigi Perubah Jumlah Putaran

Sebuah gigi perubah arah dengan gigi perubah besar putaran baru-
baru ini dipergunakan untuk mengurangi putaran mesin. Hal ini
merupakan unit kombinasi dari kopling untuk gerak maju/ mundur,
dan menurunkan putaran mesin sebanding dengan putaran
propeller.

Bila putaran poros engkol dinaikkan untuk mendapatkan suatu mesin


yang kecil dan ringan, dan untuk mengurangi besarnya ruangan karena
volume mesin, maka apabila besarnya putaran propeller
Umumnya efisiensi propeller meningkat dengan turunnya putaran
propeller dan makin membesarnya diameter propeller. Demikian
pula, kecepatan kapal membesar untuk mesin bertenaga sama.
Sehubungan dengan itu, gigi reduksi sangat perlu untuk
menurunkan putaran mesin yang tinggi keputaran propeller yang
rendah, dan hal ini memungkinkan memilih putaran mesin yang
tinggi keputaran propeller yang rendah, sehingga memungkinkan
memilih putaran propeller untuk mendapatlan efisiensi dorongan
yang besar dan sesuai dengan bentuk ukuran kapal.

Dengan adanya gigi reduksi, mesin dapat berputar lebih dari 1900
RPM. Kini, terutama mesin berukuran kecil dan medium (menengah)
diperlengkapi dengan gigi reduksi dan dinamakan “Geared engines”
(mesin bergigi).
Untuk gerakan maju pengencang dengan cara ban rem
sering terpakai. Dalam unit-unit dimana ring yang dapat
dikembangkan terpasang pada gerak maju dan koplingnya
dikontrol oleh gaya sentrifugal, maka pada putaran mesin
yang meninggi mengakibatkan timbulnya gerakan yang kasar
pada koplingnya sedang pada tipe-tipe lain memakai plat-plat
gesek untuk gerak maju dan mundur pada satu poros

Mereka ada yang berplat gesek tunggal dan banyak, dimana


pada tipe mekanikal dipakai pegas dan lever (batang)
sedangkan pada type hidrolik dipergunakan tekanan olie yang
tinggi untuk menggabungkan /menempelkan/menyatukan plat-
plat gesek tersebut bersama-sama.
Kopling dengan lempengan/plat.
Klasifikasi tipe-tipe gigi.

Tipe union dibagi menjadi 2 tipe, yang pertama memakai roda gigi kerucut untuk
roda-roda gigi planetnya dan yang lain mempergunakan roda gigi lurus.
Tipe poros co-axial maju/mundur.
Kopling tipe hidroulik

Roda gigi perubahan arah putaran sistim hidrolik ini


telah dipakai untuk kapal-kapal kecil dijepang sejak
tahun 1941, akan tetapi pemakaian ini terbatas karena
mereka lebih mahal dibandingkan dengan tipe
mekanikal.

Operasi dari sebuah handel yang kecil hanya dengan


menggunakan jari-jari dapat dilakukan(finger control). Sejak
remote control (Pengontrolan jarak jauh) dari kopling dapat
digunakan dengan pengertian dipakainya sistem kabel,
maka jelas bahwa kemampuan manuver kapal dan
kemampuan kontrol terhadap aktivitas penangkapan ikan
mengalami kemajuan.
Dengan gigi sistem hidraulik ini , maka operasinya sangat ringan
dan giginya dapat dipasang sangat mudah dimana saja dikapal, ini
adalah sangat baik, dan bila diperlukan si-operator mampu untuk
melakukannya beribu-ribu kali sehari tanpa mengalami kelelahan.
Cara kerja kopling sistem hidrolik.
Adapun prinsip kerja dari kopling hidrolik adalah :

olie bertekanan tinggi dialirkan ketempat aliran oleh pompa


olie hidrolik yang akan menekan plat gesek, dan menyalurkan
tenaga. Bila handle pemindahan aliran mulai dikerjakan, maka
olie hidrolok bertekanan tinggi mengalir diantara rumah B dan
silinder pendorong dan menggerakkannya kebagian mesin.

Olie ini juga menggerakan holder plat gesek dalam arah yang sama
pada saat yang sama pula dan menekan plat gesek posisi maju.
Poros maju berputar dalam arah sama dengan poros engkol dan
menyalurkan gerak maju ke propeller.
Bila handle pemindah aliran diset pada gerak mundur, olie hidrolik
bertekanan tinggi mengalir antara rumah A dan silinder pendorong dan
menggerakkan silinder pendorong kebagian/daerah poros propeller.
Demikian pula olie tersebut menggerakan silinder plat gesek dalam arah
sama pada saat yang sama dan menekannya keplat gesek posisi mundur,
poros engkol memutar dalam arah mundur melalui gigi perantara dari gigi
mundur.

Mengisi kedudukan handle pemindah aliran ke posisi netral, olie hidrolik


mengalir ,masuk kebagian posisi amju dan bagian f posisi mundur, pada
saat yang sama dan menekan kedua bagian oleh silinder pendorong
dengan tekanan yang sama sehingga tak bekerja dan berputar tanpa
ada tekanan keplat gesek, dengan pengertian poros propeler tersebut
tek berputar

Sebuah alat pengamanan diperlengkapi sehingga bila dalam keadaan


bahaya, kopling tersebut dapat diganti kebentuk mekanik yang
disebabkan oleh tekanan olie yang kurang besar
SISTEM POROS

Bantalan Penahan (Thust bearing)

Tenaga penggerak kapal harus diperlengkapi dengan poros


dorong(thust shaft) dan bantalan penahan (thrust bearing) untuk
menopang dorongan yang dihasilkan kapal selama gerakan maju dan
mundur. Pada mesin kecil, poros pendorong (trust shaft) dan
bantalan penahan (thrust bearing) ada di dalam tempat gigi transmisi
yang dihubungkan langsung dengan mesin.
Beberapa macam bentuk thrust bearing adalah :

1. Thrust bearing bola/ball (rollager), banyak digunakan pada


mesin-mesin kecil.
2. Thrust bearing kotak (Box thrust bearing), digunakan untuk
mesin-mesin panas.
3. Thrust bearing tapel kuda(horse shoe thrust bearing),
digunakan untuk mesin-mesin sedang dan besar.
4. Thrust bearing Mitchel, digunakan untuk mesin-mesin
sedang dan besar
Adapun fungsi bantalan penahan (thrust bearing) adalah :

1. Menahan gaya dorong (maju/mundur) dari poros propeller


dan diteruskan ke badan kopling.
2. Mendukung poros propeller bersama-sama bantalan
tabung/stren tube.
Poros penghubung (intermediate shaft)

Poros penghubung ini terletak diantara poros dorong


(trust shaf) dan poros propeller. Pada beberapa kapal
poros ini ditiadakan, dan juga dikapal-kapal dimana
mesin itu merupakan bagian penggerak, yaitu dengan
menyambung langsung ke poros propeller.
Poros Baling-baling (Propeller shaft)

Adalah poros (as) yang menghubungkan propeller dengan


kopling/gear box dimana melewati bantalan tabung belakang (stern
tube) untuk keluar badan kapal dan dipasang propeller pada bagian
luar kapal.

fungsi dari poros propeller adalah :

1. Tempat duduk propeller/baling-baling, dibagian ujung poros diluar


kapal.
2. Menyekat air, sehingga air dari luar kapal tidak dapat masuk kedalam
kapal.
3. Memindahkan (transmisi) tenaga dari mesin pokok ke propeller lewat
kopling.
4. Memindahkan gaya dorong dari propeller ke bantalan penahan yang
dipasang pada bagian dalam badan kopling/gear box.
Untuk mencegah terjadinya pengausan pada poros propeller akibat
korosi, maka digunakan pelindung poros antara lain :

• Seluruh lapisan menggunkan pelindung dari kuningan.


• Menggunakan pelindung dari bahan gorpal (campuran logam).
• Menggunakan pelindung dari bahan maren (campuran logam).
• Menggunakan pelindung dari bahan karet.

Pelindung pada poros propeller ini akan menutup poros disekeliling


luarnya sehingga dapat mencegah adanya keausan (korosi) dan kerugian
pemakaian poros. Ketebalan pelindung akan menentukan penyusunan
konstruksi pemasangan poros serta mesin penggerak di kapal. Apabila
pelindung tersebut rusak dapat dengan mudah diganti yang baru.
Poros propeller diklasifiksikan menjadi dua klas.

Poros propeller klas 1.

Umumnya banyak dipakai, poros ini dibuat dari baja tempa yang dilapisi dengan
kuningan (brass) sepanjang poros tersebut. Ada juga poros yang dilapisi oleh
dua atau lebih lapisan kuningan dengan karet terlapis diantaranya. Poros-poros
yang dibuat dengan kuningan yang dirol banyak dipakai untuk kapal-kapal kecil.

Poros Propeller Klas 2

Poros yang tidak termasuk poros propeller klas 1, seperti poros propeller yang
terbuat dari bahan stainles steel, dan sebagainya.
Poros Propeller dengan peralatan naik /turun.

Beberapa kapal kecil mempunyai peralatan naik/turun yang terpasang pada poros
propeller sedemikian rupa, maka bila kapal tersebut kandas atau melalui perairan
yang dangkal, poros tersebut dapat diangkat naik
Poros propeller sebagai penyanggah (penerima beban)
pada konstruksi mesin penggerak kapal.

Tenaga yang disanggah/topang oleh poros adalah :

• Tenagaputar (twist)
• Tenaga lengkung (bend)
• Tenaga tarik (elongate)
• Tenaga tumbuk (impact)
Cara memeriksa poros propeller :

Lepas poros baling-baling/propeller, kemudian periksa pelindungnya


dan bersihkan. Periksa apakah terdapat keretakan serta keausan yang
timbul akibat gesekan yang terjadi. Bila digunakan secara terus menerus,
poros akan mencapai kekuatan terakhir (limit) dan kemudian putus.

Periksa apakah pelindung kuningan terlepas, retak atau


pemasangannya tidak norml.

Periksa ketebalan dari pelindung kuningan apakah masih bias dipakai


sampai saat pemeriksaan berikutnya.

Periksa apakah terdapat karat atau retakan pada tempat sambungan


propeller.
Periksa kenormalan kunci-kunci (spy) dan baut-baut pengikat.
Periksa apakah hubungan antara bos/bushing propeller dalam
keadaan baik atau rusak.
Periksa kelurusan poros propeller.
Periksa kelnggaran antara poros propeller dengan stern tube.
BANTALAN TABUNG BELAKANG/STERN TUBE

Stern tube adalah sebuah tabung yang didalamnya terdiri dari 2


buah yang terbuat dari kayu poch/lignumvitae atau kuningan
maupun karet yang dipasang pada bagian depan dan belakang
tabung.

Bantalan tabung belakang dipasang dibagian belakang


(buritan) kapal pada stern box dan diikat dengan baut yang
kuat. Pada bagian depan bantalan tabung dipasang packing
yang melingkar pada poros/as propeller yang gunanya untuk
menjaga agar masuknya air kedalam kapal dapat dibatasi.
Packing tersebut terbuat dari canvas (timah) yang diikat
dengan pelat penahan pada bagian depan/gland packing.
Apabila stern tube depan dan belakang menggunakan bahan
dari kuningan maka pelumasannya menggunakan oli, sehingga
air tidak boleh masuk menerobos disekeliling luar poros
propeller dari bagian belakang.

Jika stern tube terbuat dari bahan kayu poch atau karet maka
pada bagian depan stern tube dipasang packing yang terbuat
dari canvas(timah) atau remes packing.

Kayu poch (lignumvitae) adalah kayu yang tumbuh didaerah


tropis dan banyak mengandung sifat menyerap air (rosin)
sehingga mencegah keausan dan juga mengandung zat
pelumas sehingga dapat mengeluarkan cairan yang dapat
melumasi poros. Maka kayu ini digunakan sebagai bahan
bantalan tabung (bos).
Bantalan Karet Dalam Air. (Under Water Under Bearing)

Bahan yang alamiah, lignumvitae (salah satu bahan kayu) dulu


banyak dipakai sebagai bantalan pada tabung-tabung stern
(stern tubes), akan tetapi akhir-akhir ini bahan mentah kayu
menjadi berkurang, lagi pula type ini menghasilkan keausan
yang kurang wajar dari waktu kewaktu, dan kesulitan lain adalah
dalam mutu dan ketahanan yang tak sama /seragam.

Sebab itu, pemakaian bantalan cutless akhir-akhir ini menjadi populer


untuk mesin-mesin berputaran menengah dan tinggi. Bahan ini dibuat
dengan peleburan dan memasukkan karet lunak kelubang dalam
tabung metal. Beberapa alur dalam arah longitudinal dibentuk pada
permukaan karet tersebut.
Beberapa keuntungan-keuntungan sebagai berikut :

1. Tahan gesek antara metal dan karet dalam air kecil


/ringan sekali
2. Gesekan yang kecil/ringan dan ketahanan yang
tinggi.
3. Pasir, lumpur dan lain-lain bahan akan lumer
melalui bagian dalam alur longitudinal.
4. Karet yang fleksibel menyerap partikel-partikel luar
dan tidak membuat goresan pada metal poros
tersebut.
Adapun fungsi dari stern tube adalah :

• Mendukung poros propeller bersama-sama bantalan


penahan (thrust bearing).
• Mengatur masuknya air kedalam kapal untuk
melumasi poros propeller dan stern tube itu sendiri
pada saat poros berputar.
Bantalan Poros Propeller dalam air
Penyebab kerusakan yang timbul akibat terjadinya celah/lubang
pada poros propeller akan menimbulkan getaran pada
perputarannya, hal ini akan mengakibatkan :

1. Terlepasnya pelindung dari kuningan dan menyebabka


poros berkarat sehingga mempercepat patahnya poros
propeller.
2. Poros tidak lurus (menggeliat) dan menyebabkan kerugian
penggunaan dari kopling(clutch) atau terlepasnya pengikat
propeller.
BALING-BALING (PROPELLER)

Baling-baling (propeller) adalah suatu peralatan pada instalasi tenaga


penggerak kapal sebagai penyalur tenaga mesin untuk dapat
menggerakkan kapal maju-mundur atau membalik arah putaran mesin
menurut kebutuhannya.

Ketika propeller berputar, tenaga yang diperoleh dari tenaga


penggeraknya, maka daun propeller tersebut akan memusarkan
air ke belakang atau kedepan, dimana propeller tersebut ditekan
oleh mur pengikat dan daun propeller akan menerima akibat/gaya
berlawanan.

Gaya berlawanan tersebut akan terkumpul pada poros propeller dan


kemudian diterima oleh bantalan propeller lalu dipindahkan ke badan
kapal untuk menggerakkan badan kapal.
Bahan pembuat propeller ini harus mempunyai
syarat :

• Mempunyai kekuatan tegang yang tinggi (tensile strength or


stretch)
• Tahan terhadap korosi dan erosi.
• Ringan tetapi mudah dikerjakan

Konstruksi bahannya bisa dari kuningan, mangan brons, perunggu


aluminium, baja tuang atau besi tuang. Sudu-sudu dan boss-nya
dituang menjadi satu kesatuan dan jumlah sudu umumya 4 atau 5
dipakai untuk kapal-kapal kecepatan tinggi dan bila diameter
propellernya terbatas besarnya
Diameter dari propeller didefinisikan sebagai diameter per putaran dari
suatu lingkaran yang dimulai dari ujungnya. Pitch propeller adalah
suatu jarak yang telah ditempuh oleh suatu titik kedudukan pada sudu
selama 1 X putaran. Besaran Pitch ratio didefinisikan sebagai suatu
koefisien dari pitch di bagi dengan diameter, besarnya umumnya
berkisar 0,55 - 0,75.
Jenis Propeller

Adapun macam-macam propeller adalah :

1. Baling-baling bentuk dayung (Paddle Rohcel


Propeller)
2. Baling-baling Jet (Jet Propeller)
3. Baling-baling Voith Schneider.
4. Baling-baling bentuk daun (Screw Propeller), terdiri
dari :
a. Daun baling-baling tetap (Fixed Blad propeller)
b. Daun baling-baling bisa diubah
(Variable/Controlable Pitch propeller =CPP)
Baling-baling dayung

Roda dayung telah dikenal sejak jaman dahulu, roda ini


mempunyai lempengan sayap yang dipasang disekelilingnya
seperti roda air dan kapal bergerak maju dengan mendayungkan
lempeng tersebut.

Roda dayung mudah terpengaruh oleh berubahnya tinggi


permukaan air dan keaadaan gelombang. Sekarang baling-baling
jenis ini digunakan pada kapal-kapal didanau atau sungai tetapi
sudah jarang ditemukan.
Baling-baling pancar

Prinsip kerja dari jenis propeller ini adalah air yang


dihisap dari luar kapal oleh sebuah pompa kemudian
disemprotkan dari sebuah penyemprot (nozzle)
diberikan. Reaksi yang terjadi mendorong kapal.
Umumnya jenis ini tidak begitu disukai karena kurang
efisien dibandingkan jenis propeller lainnya. Tetapi
ada juga dipakai oleh kapal kecil diperairan dangkal.
Baling-baling Voit schneider

Jenis Propeller ini beberapa daun propellernya dipasang vertikal


dekat keliling sebuah rotator mengayun secara periodik sementara
berputar mengikuti rotator. Gerakan ini mengolah air sehigga
menimbulkan dorongan. Propeller ini dibentuk sedemikian rupa
sehingga jika daun baling-balingnya mengayun, garis-garis yang
tegak lurus harus terhadap permukaan daun propeller saling
mendorong dititik N. arah dan nilai dorongan dapat diubah dengan
mengatur hubungan kedudukan antara titik N dan pusat putaran.
Jadi tidak dibutuhkan kemudi (rudder) dan mengemudikan kapal
lebih mudah, karena sifat ini, propeller ini sering digunakan pada
kapal tunda dan lain-lain.
Baling-baling bentuk daun (Screw Propeller)

Jika daun propeller ini berputar didalam air, tiap permukaan


helical mendorong air untuk mendapat percepatan. Reaksi
yang terjadi menghasilkan dorongan.

Propeller sekrup mempunyai bermacam-macam bentuk sesuai ukuran,


kecepatan, hasil dan kecepatan putaran kapal. Banyaknya daun propeller
berkisar dari 2 sampai 6, propeller berdaun 2 digunakan pada kapal-kapal
ukuran kecil dan yang berdaun 3 pada kapal-kapal ukuran kecil dan
sedang serta kapal-kapal berkecepatan tinggi. Kapal ukuran sedang dan
besar umumnya menggunakan propeller berdaun 4, 5 atau 6.
Beberapa jenis propeller bentuk daun :

Daun baling-baling tetap (Fixed Blad propeller)

Propeller ini biasanya terbuat dari bahan kuningan dimana daun propeller tidak
dapat dirubah (tetap) pada saat menggerakkan kapal maju dan mundur. Ukuran
propeller ditentukan dengan besarnya lingkaran daun propeller.

Propeller terdiri dari pusat bor daun/bilah dengan permukaan putaran bor
mempunyai celah yang kedalamannya dipasangkan bagian mengecil dari
poros propeller.

Propeller dipasang pada poros dengan menjepitnya menggunakan mur


propeller. Baut propeller dibentuk agar bertanda keras jika diputar kearah
berlawanan dengan putaran maju propeller sehingga tidak mudah lepas
bila sedang berjalan.
Daun baling-baling bisa diubah ( Variable / Controlable
Pitch propeller = CPP)

Propeller ini terbuat dari bahan kuningan dimana daun propeller dapat
diubah-ubah sesuai kebutuhan dengan mengubah kedudukan daun
propeller untuk menggerakkan kapal maju dan mundur. Tiap bilah
dapat dibuat bebas sesuai pitch yang diingnkan dan dilakukan oleh
sebuah sistem elektro hidrolis. Pitch dapat diatur sampai 0 atau
diubah arahnya, perubahan pitch ini dilakukan dengan remote control
dari bridge untuk bergerak maju(a-head), berhenti(netral) dan mundur
(astern).
Keuntungan menggunakan propeller ini (CPP) adalah :

1. Kapal mampu berlayar dengan pitch optimum pada keadaan saat itu
sehingga daya mesin induk dapat dimanfaatkan dengan efektif dan
menghemat bahan bakar.
2. Kontrol arah haluan, berhenti dari arah tenaga lebih sederhana dan cepat
sehingga memudahkan dalam mengemudikan kapal.
3. Mampu berlayar pada kecepatan sangat rendah.
4. Pada saat kapal berhenti, mesin induk tidak perlu berhenti berputar.
5. Putaran mesin induk tidak perlu dibalik.
6. Tidak memerlukan kopling pembalik putaran.

Jenis propeller ini sangat cocok digunakan pada kapal tarik, kapal penangkap
ikan, atau kapal pemasang kabel didasar laut yang semuanya mengalami
keadaan pelayaran yang berubah-ubah dan memerlukan pengemudi yang
teliti. Karena itu sekarang banyak kapal yang menggunakan jenis propeller ini.
Kerusakan pada propeller

Retak pada boss.

Bahan berkualitas buruk, getaran atau sentakan dapat menyebabkan


boss retak ditempat penyisipan kunci.

Perubahan bentuk dan patahnya daun propeller jika daun propeller


bersentuhan dengan kayu terapung atau tali kawat, ujungnya seringkali
bengkok atau bahkan dapat patah, tergantung pada jenis bahan
pembuatannya.
Korosi (Karat)

Karat disebabkan adanya reaksi kimia atau


elektrokimia permukaannya teroksidasi sengnya
habis atau aus oleh timbulnya bercak-bercak karat.
Untuk mencegah karat elektrokimiawi, disekitar
propeller diberikan seng pelindung antikarat (seng
anoida).
Erosi, keausan.

Aus disebabkan faktor-faktor seperti sentakan air


mengalir atau cavitation, sehingga permukaan
propeller rusak dan berkarat.
Tenaga-tenaga yang dihasilkan pada instalasi tenaga penggerak :

iHP (indikator Horse Power)


Adalah tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran didalam silinder tenaga
penggerak (motor).

eHP (efektif Horse Power)


Adalah tenaga yang dihasilkan oleh poros engkol tenaga
penggerak.

BHP (Brake Horse Power)


Adalah tenaga yang dihasilkan oleh kopling setelah mendapatkan tenaga
dari poros engkol tenaga penggerak.

SHP (Shaft Horse Power)


Adalah tenaga yang terdapat pada poros propeller, tenaga ini didapat dari daya
motor yang dipindahkan ke poros propeller.

DHP (Delivery horse Power)


Tenaga ini disebut pula daya/tenaga propeller. Jadi DHP merupakan tenaga
yang dihasilkan oleh propeller setelah mendapatkan tenaga dari pemutar
propeller.

Anda mungkin juga menyukai