Anda di halaman 1dari 10

“Menghayati keotentikan

Al-Qur’an”

BAB III
AL-QUR’AN HADIS
KELAS X
PETA
KONS
KEOTENTIKAN AL-QUR’AN
EP

PENJAGAAN ALLAH

MUTAWATIR
Keotentikan dan kesucian serta kemurnian kitab
suci Al-Qur’an.

Allah Swt. Berfirman dalam


Surat al-Hijr ayat 9 : Kemurnian dan Keotentikan al-
Qur’an selalu terjaga sejak saat
diturunkan kepada Nabi
ِّ ‫إِ َّنا َنحْ نُ َن َّز ْل َنا‬
‫الذ ْك َر َوإِ َّنا َل ُه‬ Muhammad Saw. hingga akhir
zaman kelak. Keindahan bahasa dan
‫ون‬َ ‫ظ‬ُ ‫َل َحا ِف‬ kandungan ajaran serta tuntunan
hidup umat manusia adalah salah
satu kemu’jizatan yang
menjaminnya. Tidak akan ada satu
Artinya:
pun manusia yang bisa menirunya.
“Sesungguhnya Kamilah Al-Qur’an akan terus begitu
yang menurunkan Al-Qur'an, adanya, kalimatnya dan bunyinya.
dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya.”
Tantangan-tantangan Al-Qur’an terhadap orang-
orang kafir yang meragukan keotentikan-nya:

1.
Ditegaskan pula bahwa manusia (dan jin) tidak
Al-Qur’an menantang siapapun yang akan pernah mampu untuk mendatangkan
meragukan kebenaran Al-Qur’an untuk semisal Al-Qur’an secara keseluruhan.
mendatangkan semisalnya secara Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah
keseluruhan. Hal ini terkandung dalam Swt. dalam (QS.Al- Isra’[17]: 88) :
firman Allah Swt dalam (QS. at- Tur [52]:
‫وا ِب ِم ْث ِل‬ ۟ ‫ت ٱإْل نسُ َو ْٱل ِجنُّ َعلَ ٰ ٓى أَن َيأْ ُت‬
33-34)
ِ ِ ‫قُل لَّ ِئ ِن ٱجْ َت َم َع‬
‫ض ُه ْم‬ُ ْ‫ان َبع‬ َ ‫ان اَل َيأْ ُت‬
َ ‫ون ِب ِم ْثلِ ِهۦ َولَ ْو َك‬ ِ ‫لقُرْ َء‬Gْ ‫ٰ َه َذا ٱ‬
‫ َف ۡل َي ۡا ُت ۡوا‬ ﴾52:33﴿ ۚ ‫ن‬
​َ ‫اَمۡ َيقُ ۡولُ ۡو َن َت َقوَّ لَ ٗ​ه ۚ َب ْل اَّل ي ُۡؤ ِم ُن ۡو‬ ‫ض َظ ِهيرً ا‬ ٍ ْ‫لِ َبع‬
52:34﴿ ‫ص ِدق ِۡي َؕن‬ ٰ ‫ث م ِّۡثل ۤ ِٖه ا ِۡن َكا ُن ۡوا‬ ٍ ‫﴾ ِب َحد ِۡي‬
Artinya : “Katakanlah, ”Sesungguhnya jika manusia
Artinya : “Ataukah mereka berkata, ”Dia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
(Muhammad) mereka-rekanya.” Tidak! (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat
Merekalah yang tidak beriman. Maka cobalah membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka
mereka membuat yang semisal dengannya (Al- saling membantu satu sama lain.”.
Qur'an) jika mereka orang-orang yang benar.”
2. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan
kebenaran Al-Qur’an untuk mendatangkan 10
surah semisalnya. Hal ini terkandung dalam QS.
Hud [11] ayat 13 Tantangan-tantangan Al-Qur’an
terhadap orang-orang kafir
‫ون ٱفْرَت َىٰ ُه ۖ قُ ْل فَْأتُو ۟ا ِب َعرْش ِ ُس َو ٍر ِّمثْهِل ِ ۦ ُم ْفرَت َيَٰ ٍت‬
َ ُ‫َأ ْم ي َ ُقول‬ yang meragukan keotentikan-
nya
ِ ِ ُ
‫ُون هَّلل ن كنمُت ْ َصٰ دق َني‬ ِ ‫ٱ‬ ِ َ ‫ٱ‬ ۟ ‫ٱ‬
ِ ‫َو ْد ُعوا َم ِن ْستَط ْعمُت ّمن د‬
Artinya:
‫ِإ‬
“Bahkan mereka mengatakan, ”Dia (Muhammad)
telah membuat-buat Al-Qur'an itu. Katakanlah,
(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah
semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat,
dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang
sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar.” (QS. Hud [11]: 13)
3. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan
kebenaran Al-Qur’an untuk mendatangkan satu
surah saja semisal Al-Qur’an. Hal ini terkandung
dalam QS. al-Baqarah [2] ayat 23. Tantangan-tantangan Al-Qur’an
terhadap orang-orang kafir
yang meragukan keotentikan-
‫ُور ٍة مِّن‬
َ ‫وا ِبس‬ ۟ ‫ب ِّممَّا َن َّز ْل َنا َعلَ ٰى َع ْب ِد َنا َفأْ ُت‬
ٍ ‫َوإِن ُكن ُت ْم فِى َر ْي‬ nya
‫ين‬ َ ٰ ‫ون ٱهَّلل ِ إِن ُكن ُت ْم‬
َ ِ‫ص ِدق‬ ِ ‫ش َهدَٓا َء ُكم مِّن ُد‬ ُ ‫ُوا‬ ۟ ‫م ِّْثلِ ِهۦ َو ْٱدع‬

Artinya:
“Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang
Kami turunkan kepada hamba Kami
(Muhammad), maka buatlah satu surah semisal
dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
(QS.al-Baqarah [2]: 23).
Mutaw
atir Mutawatir artinya beruntun atau berturut - turut. 
Maksudnya hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi hadis dari
sejumlah lainnya yang menurut adat kebiasaan mustahil untuk secara ramai-ramai sejumlah
perawi tersebut bersekongkol untuk berbohong.

Al-Qur’an diriwayatkan secara mutawatir, baik makna dan lafalnya.


Ke-mutawatiran al-Qur’an menunjukkan derajat sahih yang paling tinggi dalam tradisi
periwayatan.
Tidak ada selain al-Qur’an yang memiliki kualitas dan spesifiasi seperti itu.
Keotentikan al-Qur’an akan selalu terjaga
Mutawatir
Sering ada berita viral tentang al-Qur’an yang salah cetak atau ada kekeliruan.
kesalahan-kesalahan cetak ini sangat mudah diketahui karena banyaknya orang
yang menghafalkan al-Qur’an.
• Informasi sejarah juga telah terbukti bahwa Al-Qur’an terjaga kemurniannya.
Al-Qur’an tidak dapat dipalsukan.
• Banyaknya para penghafal al-Qur’an adalah salah satu benteng penjaga
kemurnian dan keotentikan al-Qur’an.
• Para penghafal al-Qur’an ini tidak pernah putus generasi sejak pertama kali
al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Cetakan-cetakan hingga kini terus dibuat, disimpan, diteliti dan diperbaharui sejak
dahulu waktu wahyu disalin di atas batu, lembaran kulit binatang, pelepah kurma dan
tulang-tulang.

Seluruh cetakan dan apa pun bentuk media yang menyimpan al-Qur’an saat ini,
semuanya bersumber pada satu titik, yakni Mushaf al-Qur’an yang selesai
dikodifikasi pada zaman Khalifah Utsman bin Affan. Turun temurun terus dijaga
secara mutawatir lintas zaman dalam berbagai media yang terus berkembang.
Terima
kasih

Annis liyundira A.
201710010311091

Anda mungkin juga menyukai