Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Elektrolit

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-


partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan. Elektrolit sangat diperlukan dalam
rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat..

Keseimbangan elektrolit melibatkan komposisi dan


perpindahan berbagai cairan tubuh. Elektrolit masuk
ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan
cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh
bagian tubuh.
Komposisi Elektrolit dalam Tubuh Manusia
a. Elektrolit
Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan
menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan
negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu
sama lain (miliekuivalen/liter).

Kation: ion-ion yang Anion: ion-ion yang


mambentuk muatan positif membentuk muatan negatif
dalam larutan. Kation dalam larutan. Anion
ekstraselular utama adalah ekstraselular utama adalah
natrium (Na+), sedangkan klorida (Clˉ), sedangkan
kation intraselular utama anion intraselular utama
adalah kalium (K+). adalah ion fosfat (PO4ɜ-).
b. Non-elektrolit
Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam
larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl).
Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup
kreatinin dan bilirubin.
Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari
elektrolit dan nonelektrolit. Non elektrolit adalah zat
terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti: protein, urea, glukosa,
oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik.
Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),
kalium (K+), Kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), Klorida
(Cl-), bikarbonat(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada
plasma terinci dalam tabel di bawah ini:
No. Elektrolit Ekstraseluler Interstitial Intraseluler Plasma

1 Kation:      
. Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
Kalsium (Ca2+) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
Magnesium (Mg 2+) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq

2 Anion:      
. Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq

Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq


0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
Sulfat (SO42-)
1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq
Protein
Fungsi Elektrolit dalam Tubuh 
• Membantu dalam perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan di
luar sel terutama dengan adanya natrium. Apabila jumlah natrium dalam
CES meningkat maka sejumlah cairan akan berpindah menuju CES untuk
keseimbangan cairan.

• Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan pH darah dengan


adanya sistem bufer.

• Dengan adanya perbedaan komposisi elektrolit di CES dan CIS maka


akan terjadi perpindahan yang menghasilkan implus – implus saraf dan
mengakibatkan terjadinya kontraksi otot.
Pergerakan Elektrolit dalam Tubuh
Sirkulasi elektrolit terjadi dalam tiga tahap:
1. Pertama, plasma darah begerak di seluruh
tubuh melalui sistem sirkulasi.
2. Kedua, cairan interstisial dan komponennya
bergerak di antara kapiler darah dan sel.
3. Terakhir, cairan dan substansi bergerak dari
cairan interstisial ke dalam sel.
Keseimbangan Elektrolit
Keseimbangan elektrolit sangat penting karena total
konsentrasi elektrolit akan memengaruhi keseimbangan
cairan, dan konsentrasi elektrolit berpengaruh pada fungsi
sel.  Elektrolit berperan dalam mempertahankan
keseimbangan cairan, regulasi asam basa, memfasilitasi
reaksi enzim dan transmisi reaksi neuromuskular. Elektrolit
yang terbanyak di dalam tubuh adalah kation dan anion.
a) Kation. Kation yang terdapat dalam tubuh meliputi:

1. Natrium(Na+): Natrium merupakan kation utama dalam CES. Konsentrasi


normal natrium diatur oleh ADH dan aldosteron (di ekstrasel).

2. Kalium (K+): Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam CIS.
Kalium penting untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa, serta mengatur
trasmisi impuls jantung dan kontraksi otot.

3. Kalsium(Ca2+): Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di


dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat, meningkatkan fungsi
syaraf dan muscle, meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan
proses pengaktifan protrombin dan thrombin.
b) Anion. Anion yang terdapat dalam tubuh meliputi:

1. Klorida (Cl-): Klorida temasuk salah satu anion terbesar di cairan ekstrasel.


Klorida berfungsi mempertahankan tekanan osmotic darah. Nilai normal klorida
adalah 95-105 mEq/l.

2. Bikarbonat (HCO3-): Bikarbonat merupakan buffer kimia utama dalam tubuh


yang terdapat di cairan ekstrasel dan intrasel. Regulasi bikarbonat dilakukan oleh
ginjal. Nilai normal bikarbonat adalah 22-26 mEq/l.

3. Fosfat(PO42-): Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan


ekstrasel. Fosfat berfungsi membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaga
keutuhannya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan
Elektrolit
1. Usia
Dalam hal ini, usia berpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh,
kebutuhan metabolik, serta berat badan. Bayi dan anak di masa pertumbuhan
memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar dibandingkan orang dewasa.

2. Aktivitas
Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan
elektrolit. Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh.
Hal ini mengakibatkan penigkatan haluaran cairan melalui keringat.

3. Iklim
Normalnya, individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu
panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan
pernapasan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan
Elektrolit
4. Diet
Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika
asupan makanan tidak seimbang, tubuh berusaha memecah simpanan protein
dengan terlebih dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen.

5. Stress
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat
stress, tubuh mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan konsentrasi
glukosa darah, dan glikolisis otot.

6. Penyakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh Misalnya: penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi
proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
1. Hiponatremia 3. Hipokalemia
Hiponatremia selalu mencerminkan retensi air Nilai normal Kalium plasma adalah 3,5-4,5
baik dari peningkatan mutlak dalam jumlah mEq/L. Disebut hipokalemia apabila kadar
berat badan (total body weight, TBW) atau kalium <3,5mEq/L. Dapat terjadi akibat dari
hilangnya natrium dalam relatif lebih redistribusi akut kalium dari cairan
hilangnya air. ekstraselular ke intraselular atau dari
pengurangan kronis kadar total kalium
tubuh.
2. Hipernatremia
Hipernatremi dapat disebabkan oleh 4. Hiperkalemia
kehilangan cairan (yang disebabkan oleh Hiperkalemia adalah jika kadar kalium > 5
diare, muntah, diuresis, diabetes insipidus, mEq/L. Hiperkalemia sering terjadi karena
keringat berlebihan), asupan air kurang, insufisiensi renal atau obat yang membatasi
asupan natrium berlebihan. ekskresi kalium (NSAIDs, ACE-inhibitor,
siklosporin, diuretik).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai