2. Hitung total IWL berikut: Ny. L dengan BB: 78kg post amputasi humerus dekstra, demam (1=39°c; 2=37,8°c; 3=38°c), makan dan minum melalui NGT sebanyak 1500cc/24jam, infus 2500cc/24jam, drain 30cc/24jam, muntah 10cc/24jam, BAB: 60cc/24jam, BAK: 3200cc/24jam. Hitung balance cairan Ny.L dalam 24 jam. Cairan dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung partikel-partikel bahan organik dan anorganik yang vital untuk hidup. Elektrolit tubuh mengandung komponen- komponen kimiawi. Elektrolit tubuh ada yang bermuatan positif (kation) dan bermuatan nefatif (anion). Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi neuromuskular dan keseimbangan asam basa. Pada fungsi neuromuskular, elektrolit memegang peranan penting terkait dengan transmisi impuls saraf. Fungsi cairan tubuh 1) Sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral 2) Sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh 3) Berperan dalam proses metabolisme, air yg terdapat di dalam tubuh juga berfungsi sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 4) Sebagai pengatur panas agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu 37˚c PROPORSI CAIRAN TUBUH Presentasi dari total cairan tubuh di pengaruhi oleh beberapa hal: 1) Umur 2) Kondisi lemak tubuh 3) Jenis kelamin No Umur Presentasi 1 Bayi prematur 80 % 2 Bayi baru lahir 70 % 3 Dewasa: a. Pria (20-40) 60 % b. Wanita (20-40) 50 % 4 Usia lanjut 40-50 % (Horne & Swearingen, 2001) MEKANISME GERAKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT 1. Difusi : contoh proses difusi adalah pergerakan oksigen dari kapiler darah ke sel. 2. Osmosis : melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan. Proses osmosis ini sering terjadi antara cairan intravaskuler dgn ekstravaskuler. Misal: perpindahan karbondioksida, urea, dan sampah metabolisme lainnya utk dieksresikan oleh tubuh. 3. Filtrasi : cara lain dimana air dan partikel bergerak melewati membran. 4. Transpor aktif : Ini berguna untuk keseimbangan elektroit. GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT Gangguan keseimbangan cairan 1. Edema (hipervolemik) Edema adalah penimbunan cairan berlebihan di antara sel- sel tubuh atau didalam berbagai rongga tubuh (Robbins dan Kumar, 1995). Edema disebut juga dengan efusi, asites. Penamaan penimbunan cairan ini bergantung pada lokasi dimana edema itu terjadi. 2. Dehidrasi (hipovolemik) Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal (Ramali & Pamoentjak,1996) Ada 2 jenis dehidrasi yaitu (Long, 1992): a. Dehidrasi di mana kekurangan air lebih dominan dibanding kekurangan elektrolit (dehidrasi isotonis). b. Dehidrasi di mana kekurangan elektrolit lebih dominan dibanding kekurangan air (dehidrasi hipertonik) Gangguan keseimbangan elektrolit Beberapa contoh elektrolit yang terdapat dalam cairan tubuh antara lain: natrium (Na⁺), kalium (K⁺), kalsium (Ca⁺), magnesium (Mg⁺), klorida (Cl⁺), bikarbonat (HCO₃⁻), dsb. Elektrolit dikelompokkan menjadi 2 bagian: 1) Kation (ion⁺ dalam larutan) bekerja mempengaruhi transmisi neurokimia & transmisi neuromuskular, yg mempengaruhi fungsi otot, irama & kontraktilitas jantung, perasaan (mood) dan perilaku, serta fungsi saluran pencernaan. 2) Anion (ion⁻ dalam larutan) bekerja mempengaruhi keseimbangan dan fungsi cairan, elektrolit, dan asam basa. Perry & Potter, 2006 Nilai Normal Elektrolit Natrium = 138 – 145 mEq/L Kalium = 3,5 – 5,0 mEq/L Kalsium = Dewasa 4,5 – 5,8 mEq/L Magnesium = 1,5 – 2,5 mEq/L Clorida = 95 -105 mEq/L Asmadi,2008 Ketidakseimbangan elektrolit yg sering ditemukan antara lain: a. Natrium/Sodium. Natrium diekskresikan dalam bentuk keringat. 1) Hiponatremia: Kehilangan natrium dpt terjadi pada org yg berkeringat berlebihan karena suhu lingkungan, demam, olahraga, muntah, diare, pengeluaran cairan melalui saluran gastrointestinal, dsb. Gejala klinis: sakit kepala, kelemahan otot, fatigue, apatis, mual, muntah, kejang perut, shock, kekacauan mental, dan koma. 2) Hipernatremia: terjadi karena tubuh lebih banyak kehilangan air daripada kehilangan natrium, kebanyakan intake natrium, terlalu banyak makan tablet garam, dan infus NaCl yg terlalu cepat. Gejala klinis: selaput lendir kering lengket, output urine sedikit, turgor kulit keras seperti karet, kegelisahan mental, takikardia, bahkan kematian. b. Kalium/Potasium. Kalium sangat penting dalam aktivitas membran sel. 1) Hipokalemia: Penyebabnya: intake kalium yg kurang, peningkatan aktivitas, kehilangan kalium melalui traktus gastrointestinal, kehilangan akibat diuretik, dsb. Gejala klinis: kelemahan otot, anoreksia, mual, muntah, refleks tendon hilang, aritmia jantung, perubahan gambaran EKG, defisit kalium yg berat/ lama akan menyebabkan paralise, kerusakan ginjal, ileus paralitik, kardiak arrest. 2) Hiperkalemia: Penyebabnya: intake kalium yg berlebihan, gagal ginjal, insufiensiensi ginjal, kalium masuk ke aliran darah dr sel-sel yg cedera/trauma berat, & asidosis metabolik. Gejala klinis: mual, muntah, diare, kardiak aritmia, perubahan gambaran EKG, berdebar-debar, anuria, & kardiak arrest. c. Kalsium: kalsium paling banyak terdapat pada tulang & sebagian kecil larut dlm cairan tubuh. Berfungsi utk mempertahankan iritabilitas neuromuskuler, pembekuan darah, serta pembentukan tulang dan gigi. 1) Hipokalsemia: penyebabnya adlh diet kurang kalsium, defisiensi hormon paratiroid/ vit D, penyakit pankreas, dsb. Gejala klinis: osteoporosis, fraktur patologis, spasme, kejang-kejang, mual, muntah, diare, kardiak arrest, dan deposit kalsium dlm jaringan tubuh. 2) Hiperkalsemia: terjadi akibat kalsium keluar dr tulang & menjadi pekat dlm cairan ekstraseluler, immobilisasi, metastase kanker tulang,dsb. Gejala klinis: haus, poliuri, refleks tendon menurun, batu ginjal, lemah, tonus otot menurun, & motilitas gastrointestinal traktus menurun. d. Magnesium: berfungsi utk mengaktifkan reaksi enzimatik, terutama dlm metabolisme karbohidrat. 1) Hipomagnesemia: trjd akibat absorbsi yg terganggu dari saluran gastrointestinal, banyak kehilangan magnesium melalui ginjal, dapat pula disebabkan karena malnutrisi yg lama. 2) Hipermagnesemia: trjd karena gagal ginjal, diabetes ketoasidosis dgn banyak kehilangan cairan. Gejala klinis: hipotensi, vasodilatasi, peningkatan panas, haus, mual/muntah, kehilangan refleks2 tendon, depresi pernafasan. Hipermagnesemia yg lama dapat menyebabkan kardiak arrest, dan koma. Pengkajian kebutuhan cairan & elektrolit Ketepatan pengkajian yg dilakukan perawat sgt berpengaruh trhdp kualitas asuhan keperawatan yg dilakukannya. Beberapa aspek yg perlu dikaji antara lain: a. Aspek biologis: usia, jenis kelamin, berat badan, riwayat kesehatan, tanda2 vital, pemeriksaan fisik (sistem kardiovaskuler, pernafasan, persarafan, gastrointestinal, perkemihan, muskuloskletal, integumen). b. Aspek psikologis c. Aspek sosiokultural d. Aspek spiritual Diagnosis keperawatan terhadap gangguan keseimbangan cairan & elektrolit a. Defisit volume cairan yg b/d kehilangan cairan tubuh atau penurunan masukan dpt terjadi karna kehilangan plasma yg berkaitan dgn luka bakar, atau karna muntah, dll. b. Perubahan perfusi jaringan serebral yg b/d hipovolemia c. Kelebihan volume cairan yg b/d kelebihan masukan cairan & natrium atau gangguan mekanisme pengaturan. d. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan suplai oksigen, perubahan membran alveoli-kapiler, & perubahan aliran darah. e. Risiko terjadinya kerusakan integritas kulit & jaringan b/d edema f. Penurunan curah jantung b/d disritmia yg berkaitan dgn ketidakseimbangan elektrolit. Menghitung intake & output cairan Lama infus (t)= V x FT tts/i x 60 Menghitung tetesan infus: Tetesan Makro : 1cc = 20 tetes/ml Tetesan Mikro : 1cc = 60 tetes/ml Tts/i = V x FT t x 60 Rumus IWL = 15 x BB 24 jam Rumus IWL Kenaikan Suhu = [(10% x CM) x (jumlah kenaikan suhu-suhu tubuh normal)] + IWL
Rumus IWL Kenaikan Suhu /shift
= [(10% x CM) x (jumlah kenaikan suhu-suhu tubuh normal)] + IWL x jam 24 Balance: CM – (CK + IWL) Contoh soal Ny. L dengan BB: 78kg post amputasi humerus dekstra, demam (1=39°c; 2=37,8°c; 3=38°c), makan dan minum melalui NGT sebanyak 1500cc/24jam, infus 2500cc/24jam, drain 30cc/24jam, muntah 10cc/24jam, BAB: 60cc/24jam, BAK: 3200cc/24jam. Hitung balance cairan Ny.E dalam 24 jam. Jawab: a. IWLnormal= (15 x BB) = (15 x 78) = 1170 = 48,75cc/jam 24jam 24jam 24jam
b. IWL = [(10% x CM) x (jumlah kenaikan suhu-suhu tubuh normal)] + IWL
= [(10% x 4000) x (39°c - 37°c)] + 1170 = 400 x 2 + 1170 = +1970 cc/24jam = +82,1 cc/jam c. Balance cairan = CM-(CK+IWL) = 4000 cc/24jam – (3300 cc/24jam + 1970 cc/24jam) = 4000 - 5270cc/24 jam = -1270 cc/24jam