Anda di halaman 1dari 15

Identifikasi Kepemimpinan

di Rumah Sakit Panti Waluya


Sawahan Malang
Faris Faruqi
Lailatul Kodriyah
Marshal Octavianus
Made Ayu Cintya
Rizky PAW
Ragam kepemimpinan
(Gibson)

Otokrasi Demokrasi Laisseze Faire Paternalistik


OTOKRATIK

suatu bentuk pemerintahan yang
kekuasaan politiknya dipegang oleh satu
orang.

berkuasa sendiri secara mutlak ( centre of
authority ).

melakukan pengambilan keputusan
sendiri tanpa berkonsultasi dengan para
karyawannya.
 mengharapkan implementasi atas
instruksi mereka dengan segera.

(Boone & Kurtz, 2007)


3
INDIKATOR OTOKRATIK keputusan sendiri diambil oleh
Sutikno (2007) pemimpin.

Tugas-tugas bawahan diperinci oleh


pemimpin

pemimpin melibatkan perasaan


pribadinya, sehingga lebih bersifat
subjektif

Memberikan kesempatan kepada


bawahan untuk berpartisipasi atau
mengajukan pendapat, tetapi itu hanya
sebagai lips service

Mengawasi pekerjaan bawahan dengan


ketat
Kelebihan Kekurangan Otokratik
Kelebihan Kekurangan
keputusan cepat  diambil oleh Minim kreasi  tidak berinovasi
pemimpin.
Tidak bisa menyampaikan pendapat
Controlling staff bebas  tidak ada posisi tawar

Goal lebih mudah dicapai  Pemimpina berkuasa  abuse of power


kepnegntingan 1 orang

Jarang ada konflik kepentingan


Historical Background

1929 7 orang Biarawati misericordia  mendirikan klinik di rumah Prof Leber

1930 Room Katoliek Ziekenhuis (RKZ) Malang (12 TT)

1956 Klinik  RS Panti Waluya Sawahan (26 Februari)


RS PANTI
2013 Akreditasi perdana (peringkat Madya)
WALUYA
SAWAHAN 2018 Akreditasi SNARS (paripurna), naik kelas RS Tipe B

Profil singkat
HOSPITAL PROFILE
Kepemilikan: Yayasan Misericrodia

RS UMUM Tipe B
TT = 202
Struktur Organisasi RS

7
KONDISI EXISTING
Staf tidak punya banyak akses informasi → kerahasiaan pemimpin

Lack of company ownership → sense of belonging RS kurang →


decision making kurang

Dual leadership → Pemilik berada di struktural (Keuangan)

Kesempatan berkembang sempit → karena ada sistem hirarki

Tugas-tugas diberikan instruktif → staf menjadi kurang inovatif


(karena terbentur budaya organisasi)

Kritik + Punishment >> Reward + Appreciation


8
KONDISI EXISTING
Ketertiban dan disiplin staf → directional leadership

Kemampuan persuasif tinggi → 90% leader adalah perempuan

Controlling staf → terpusat


Gaya kepemimpinan
di RS Panti Waluya
Sawahan

OTOKRATIK
Sistem Otokratik

positif Negatif
 Kinerja Efisien  anggota yang tidak terlibat
decision making → tanggung
 manajemen krisis jawab kurang, berpotensi
cepat, mematikan pemikiran kreatif dan
inovasi bawahan.
 target berfokus,  Kesempatan berkembang sempit
 Produktivitas kerja  Abuse of Power
 Berdasarkan Herlinda, (2016)
meningkat bahwa kepemimpinan otoriter
mengaruhi loyalitas kinerja.
Dual Leadership
(Owner merangkap di
struktural keuangan)

positif “ Negatif
 Ikut andil dalam keputusan
 Pengawasan
dalam pembiayaan
keuangan baik  Conflict of interest
 Tidak ada larangan  Abuse of power
dalam Pmk 3/2020  -Pengambilan keputusan
bisa mendahului direktur
Kepempimpinan otoriter
Berpengaruh:
1. Loyalitas
2. Kepuasan karyawan
3. Kinerja Karyawan
4. Stress level

KINERJA
RS
Pimpinan melakukan pendekatan REKOMENDASI KEPEMIMPINAN
situasional + skill komunikasi yang baik
RS PANTI WALUYA SAWAHAN
Tidak Sepenuhnya bergaya otoritoter Decision making  melibatkan
staff
Menumbuhkan rasa percaya diri staff
Apresiasi > punishment  kinerja
Memberikan kesempatan staff untuk meningkat
mengembangkan potensi

Hospital by laws yang jelas 


pembagian wewenang antara pemilik +
pemimpin (owner menjadi DeWas)
MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai