Anda di halaman 1dari 8

INFEKSI PADA BBL BERMASALAH

Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi


dan Balita
Dosen Pengampu : Fauzul Husna

Sabella Maheswari (1219246)


Salsa Billa Husna Azizah (1219247)
SEPSIS NEONATORUM

Sepsis neonatorum adalah infeksi darah yang terjadi


pada bayi yang baru lahir. Infeksi ini bisa
menyebabkan kerusakan di berbagai organ tubuh
bayi.
Sepsis neonatorum umumnya disebabkan oleh
infeksi bakteri. Namun, pada kasus tertentu, sepsis
neonatorum juga dapat disebabkan oleh infeksi virus
dan jamur. Apabila tidak diobati, penyakit infeksi ini
bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian pada
bayi.
Berdasarkan waktu terinfeksinya, sepsis n
eonatorum pada bayi terbagi menjadi dua,
yaitu:
1. Infeksi terjadi saat persalinan (early onset)
Sepsis neonatorum yang terjadi saat persalinan disebabkan
oleh infeksi bakteri yang berasal dari tubuh ibu, seperti Group
B Streptococcus (GBS), E.coli, dan Staphylococcus. Infeksi ini
dapat terjadi dalam waktu singkat, yaitu 24–72 jam setelah
persalinan.
Selain bakteri, virus herpes simpleks (HSV) atau virus lainnya
juga bisa menyebabkan infeksi parah pada bayi yang baru lahir.
Risiko sepsis neonatorum jenis ini lebih tinggi jika bayi lahir
prematur, infeksi plasenta dan air ketuban, serta lahir dari ibu
yang mengalami ketuban pecah dini lebih dari 18 jam sebelum
persalinan.
2.Infeksi terjadi setelah persalinan (lat
e onset)

Terjadi dalam jangka waktu 4–90 hari setelah bayi


lahir. Kuman penyebab infeksi ini sering kali berasal
dari lingkungan, misalnya Staphylococcus aureus,
Klebsiella, dan Pseudomonas. Selain bakteri, jamur
Candida juga dapat menyebabkan sepsis pada bayi.
Risiko terjangkit sepsis neonatorum tipe ini akan
meningkat apabila bayi menginap di rumah sakit
dalam jangka waktu yang panjang, terlahir prematur,
atau terlahir dengan berat badan rendah.
Gejala Neonatorum

• Suhu tubuh menurun atau meningkat (demam)


• Bayi tampak kuning
• Muntah-muntah
• Lemas dan kurang responsif
• Kurang mau menyusui
• Diare
• Perut membengkak
• Detak jantung menjadi cepat atau lambat
• Kejang-kejang
• Kulit pucat atau kebiruan
• Sesak napas
• Gula darah rendah
Penanganan Sepsis Neonatorum

• Pengobatan harus dimulai secepat mungkin. Bayi dengan sepsis


neonatorum perlu mendapat perawatan dan evaluasi ketat di rumah
sakit. Tak jarang, bayi yang terkena sepsis neonatorum perlu
menjalani perawatan di ruang ICU bayi atau NICU.
• Selama dirawat di rumah sakit, bayi yang terkena sepsis neonatorum
akan diberikan antibiotik dan dipantau ketat oleh dokter. Pemberian
antibiotik dapat dilakukan selama 7–10 hari jika tidak ditemukan
pertumbuhan kuman pada pemeriksaan kultur darah atau cairan otak.
• Jika ditemukan bakteri dalam pemeriksaan oleh dokter anak,
antibiotik dapat diberikan hingga 3 minggu. Sementara itu, jika sepsis
neonatorum disebabkan oleh virus HSV, bayi akan diberi obat antivirus
acyclovir.
• Selain diberi obat-obatan, dokter juga akan memantau tanda-tanda
vital dan tekanan darah bayi, serta melakukan pemeriksaan darah
lengkap. Jika suhu tubuh bayi tidak stabil, ia bisa dimasukkan ke dalam
inkubator
Pencegahan
• Rutin melakukan vaksinasi
• Menjaga kebersihan diri, termasuk mandi teratur
dan rajin mencuci tangan
• Segera melakukan perawatan jika mengalami
gejala-gejala infeksi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai