Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PATRICK J.

WAWORUNTU

NRI : 17014101104

INFEKSI PADA KEHAMILAN

Infeksi pada kehamilan bisa disebabkan oleh virus, bakteri,dan parasite, sedangkan
penularan dapat terjadi intrauterine, pada waktu persalinan atau pasca lahir.

Infeksi Virus

1. Varisela Zoster
Infeksi varisela pada ibu hamil trimester I mungkin menyebabkan cacat bawaan seperti
koriorentinitis, atrofi korteks serebri, hidronefrosis, dan kehamilan dan kelainan pada tulang dan
kulit. Resiko tertinggi terletak pada usia gestasi 13 – 20 minggu, tetapi jika infeksi terjadi setelah
20 minggu umumnya tidak terjadi kelainan. Masa inkubasi varisela virus umumnya kurang dari 2
minggu. Jika persalinan terjadi sebelum masa inkubasiatau pada pesalinan, maka bayi akan
terinfeksi karena antibodi pada tubuh ibu belum terbentuk.

Pencegahan:
Pemberian Imunoglobulin varisela zoster (VZIG) dengan dosis 125 U/10KgBB i.m, maksimum 625
unit atau 5 vial, 5 hari sebelum dan sesudah persalinan. Dengan pemberian vaksin ini bayi masih
bias mengalami infeksi, tetapi komplikasi dan kematian dapat di kurangi.

2. Virus Hepatitis B
Infeksi akut Hepatitis pada kehamilan bisa mengakibatkan terjadinya hepatitis fulminant yang
dapat menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu dan bayi. Pada ibu dapat terjadi abortus dan
perdarahan pascapersalinan karena adanya gangguan pembekuan darah akibat gangguan fungsi
hati. Pada bayi dapat terjadi penularan vertical VHB dan akan mengidap VHB kronik pada masa
dewasa.

Manifestasi klinis VHB akut:


Fase Prodromal; berlangsung 3-4 hari, kadang-kadang sampai 2-3 minggu, di mana penderita
merasa tidak enak badan, tidak ada nafsu makan, mual, badan meriang, kepala sakit dan perut
sebelah kanan merasa tidak enak atau sakit.
Fase ikterik; penderita tampak kuning, kencing seperti teh pekat, kotoran putih seperti dempul,
temperature menurun, kadang-kadang ada bradikari, nafsu makan muncul kembali, kadang-
kadang badan dirasakan gatal dan akan hilang dalam beberapa hari. Hati teraba pada 70%
penderita dengan tepi licin, tumpul spleenomegali didapatkan pada 20% penderita.
Fase penyembuhan; penderita masih merasakan rasa malas dan lemah yang kadang-kadang ada
sampai beberapa minggu. Pada masa ini warna kencing dan kotoran kembali normal
Gejala klinis Hepatitis Fulminan:
adanya ikterus yang hebat, ensefalopati dan koagulopati (disebabkan karena gangguan fungsi
hati yang hebat dan terjadi pada 30% pasien dengan hepatitis fulminan). Di samping itu dapat
terjadi juga gangguan kardiovaskuler, serebral, edema, gagal fungsi ginjal, komplikasi
pernapasan, sepsis dan hipoglikemia

Pencegahan:
Imunisasi pada bayi dengan dosis 5mcg pada hari ke 0, umur 1, dan 6 bulan.

Penanganan kehamilan dan persalinan pengidap VHB:


• Pada infeksi akut VHB dan adanya hepatitis fulminant persalinan pervaginam usahakan
dengan trauma sekecil mungkin dan dirawat dengan spesialis Penyakit Dalam (Hepatologi).
• Persalinan jangan berlangsung lama khususnya pada ibu dengan HBsAG positif. Persalinan
lebih dari 16 jam sudah meningkatkan kemungkinan penularan VHB intrauterin. Persalinan
pada ibu hamil dengan titer VHB tinggi atau HBsAg Positif, lebih baik seksio sesarea.

3. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma
gondii. Toksoplasmosis biasanya tanpa gejala pada wanita hamil, tetapi dapat menimbulkan
dampak yang parah pada janin. Risiko penularan meningkat seiring dengan meningkatnya usia
kehamilan. Infeksi kongenital dengan toksoplasmosis dapat menyebabkan gejala sisa yang
serius, seperti kebutaan, keterbelakangan mental, defisit neurologik, dan tuli.
Pengobatan:
Spiramisin merupakan antibiotik makrolid paling aktif terhadap toksoplasmosis di bandingkan
dengan antibiotika lainnya, dengan mekanisme kerja yang serupa dengan klindamisin.
Spiramisin yang diberikan ialah 3 gram/hari

4. Demam dengue
Secara umum demam dengue dibagi menjadi 3 sesuai dengan gejala., dimana pada awal
ketiganya sukar dibedakan:
• Dengue Fever
• Dengue Hemorragic Fever
• Dengue Shock Syndrome

Gejala Klinis
Dengue Fever: panas mendadak dan berkesinambungan, sakit kepala, nyeri orbita, nyeri otot,
sendi, dan tulang belakang, mual muntah, nyeri perut dan leukopenia
Dengue hemorraguc fever: pada awal seperti dengue fever, test tourniquet positif, petekie,
purpura, perdarahan, efusi pleura, dan asites.
DSS: timbul tanda-tanda syok terutama narrow pulse pressure kurang atau sama dengan
20mmHg.

Pengaruh terhadap kehamilan


Dari gejala klinis pengaruh yang mungkin erjadi adalah kematian janin intrauterin. Jika infeksi
terjadi menjelang persalinan dilaporkan bias terjadi transmisi vertical dan bayi lahir dengan
gejala trombositopenia, panas, hepatomegaly, dan gangguan sirkulasi. Pada saat persalinan bias
terjadi perdarahan karena adanya trombositopenia.

Penanganan pada kehamilan


Hindari persalinan berlangsung pada masa kritis. Kalau terjadi persalinan dilakukan pengawasan
intensif dan tindakan obstetric dengan kewaspadaan
SUMBER:

1. Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Penyakit Infeksi. Jakarta: PT. Bina Pustaka 903-918
2. I Gusti Putu Surya. 2016. Kehamilan Dengan Hepatitis B. Jakarta: CV. Sagung Seto
3. Suparman E. 2012. Toksoplasmosis dalam Kehamilan. Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 1,
Maret 2012, hal. 13-19

Anda mungkin juga menyukai