Anda di halaman 1dari 31

Patologi Obstetri

JANTUNG DAN TORCH

Di Susun Oleh :
Silvia Ochta Ayunda Anggraeni (P17311193041)
Cantika Novendianta Rovisyaputri (P17311193042)
TORCH
?
Infeksi TORCH masih menjadi momok saat kehamilan karena
dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian pada sang
janin. TORCH merupakan kependekan dari Toksoplasma,
Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes. Nama infeksi
penyakit ini menggambarkan virus maupun parasit yang
menyebabkan infeksi tersebut.
Toksoplasmosis

Toxoplasma adalah penyakit yang berasal atau disebabkan dari organisme


yang berasal dari sel bernama Toxoplasma gondii. Penyebaran penyakit ini
bisa terjadi melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi atau bisa
juga ditularkan oleh hewan ke manusia. Parasit Toxoplasma ini sering
dijumpai pada kotoran kucing dan bisa juga menempel dimana saja
kemudian menular ke manusia
Toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir cacat atau mati.
Untuk pencegahan lakukan deteksi sedini mungkin saat Anda terdiagnosis
hamil, hindari makan-makanan daging yang dimasak tidak matang, kurangi
kontak dengan hewan peliharaan berbulu, jangan biarkan peliharaan
memakan tikus atau bangkai.
Infeksi
Toksoplasmosis

• insiden toksoplasmosis kongenital di USA : 1/1000-1/8000 kelahiran


hidup
• Penularan secara transplasenta dan pervaginam
• Trimester I : 17% janin terinfeksi dan berat
• Trimester III : 65% janin terinfeksi ,biasanya ringan dan asimtomatik
Gejala Klinis

• Umumnya timbul pada usia 3 bulan


• Neurologis : mikrosefali, kejang opistotonus, paralisis, sulit menelan,
tuli, hidrosefalus obstruktif
• Oftalmologis : korioretinitis (paling sering), strabismus, nistagmus,
katarak, retinal detachment, iritis, skleritis, uveitis.
• Gejala lain : hepatosplenomegali, hiperbilirubinemia persisten,
trombositopenia, limfadenopati, anemia, hipogammaglobulinemia
Teknik Diagnosis
Laboratorium

• Serologis
a. Tes Sabin Feldman (IgG)
b. Indirect fluorescent antibody (IFA IgG, IgM) sensitifitas %
c. ELISA (IgM, IgA, IgE)
d. Immunsorbant agglutination assay (ISAGA) (IgM, IgA, IgE) sensitifitas
%
• PCR : kehamilan 17-21 minggu
• Darah lengkap & kimia darah
• CT scan : kalsifikasi di periventrikel & gaglia basalis, hidrosefalus
• Pemeriksan patologi : adanya takizoit atau kista di jaringan atau cairan
tubuh
Pelaksanaan
Terapi mencegah kerusakan otak dan retina dalam uterus-
• Spiramisin diberikan pada hamil < 18 minggu-aterm
• Pirimetamin, sulfadiazin dan asam folat pada kehamilan > 18 minggu
Infeksi pada neonatus untuk memperbaiki gejala akut & outcome-
• Pirimetamin 1 mg/kgbb/12 jam selama 2 hari, dilanjutkan tiap hari
sampai usia 6 bula, dan 3X/minggu sampai usia 1 tahun
• Sulfadiazin 50 mg/kgbb/12 jam sampai usia 1 tahun
• Asam folat 10 mg, 3X/minggu sampai 1 minggu setelah pemberian
pirimetamin berhenti
• Prednison diberikan pada infeksi SSP, korioretinitis aktif
• Shunt ventrikel pada hidrosefalus
• Dapat diberikan bersama zidovuddin pada bayi dengan ibu HIV
Rubella
Rubella adalah penyakit ringan yang menyerang anak anak namun
merupakan ancaman serius bagi janin, jika ibu mendapatkan infeksi pada
kehamilan.
Penyebab atau agen infeksi Rubella, yaitu RNA yang merupakan genus
dari Rubivirus dan Togaviridae.
Infeksi Rubella pada ibu hamil akan menyebabkan infeksi kongenital
terutama pada trimester awal kehamilan, dan biasanya terjadi pada
infeksi primer. Sindrom Rubella kongnital pada jantung yaitu, stenosis
pulmonal, PDA, dan VSD.Kondisi tersebut dapat menyebabkan
keguguran, atau jika kehamilan terus berlangsung, bayi dapat terlahir tuli,
menderita katarak, atau mengalami kelainan jantung.
Gejala Klinis
Sindrom Rubella Kongenital
• Katarak
• Tuli sensorineural
• Kelainan jantung kongenital (Patent ductus arteriosus, stenosis a. pulmonalis)
Gejala yang lain :
• IUGR
• Retinopati
• Mikroftalmia
• Meningoensefalitis
• Abnormalitas
• EEG
• Trombositopenia purpura
• Hpotonia
• Hepatosplenomegali
• DM
• Kelainan yang jarang : miokarditis, glaukoma, mikrosefali, panensefalitis
Gejala Klinis
Gejala pada Ibu Hamil :
1. Muncul ruam merah di kulit yang dimulai dari wajah kemudian menyebar ke
bagian tubuh lain, termasuk tungkai.
2. Gejala Flu, jika mengalami gejala flu seperti demam,sakit kepala, nafsu makan
menurun, hingga pilek dan hidung tersumbat disertai dengan ruam merah.
Mudah lelah
3. Muncul Benjolan di sekitar telinga dan leher
Teknik Diagnosis
Laboratorium

• Antenatal
IgM spesifik dari darah fetus dan antigen rubella dari
biopsi
• Postnatal
Isolasi virus rubella di urin, rofaring dan deteksi IgM
spesifik rubella pada darah neonatus atau umbilikus

Pelaksanaan
Tidak ada terapi spesifik untuk ibu maupun infeksi rubella kongenital
Cytomegalovirus
(CMV)
adalah virus DNA yang termasuk keluarga herpes virus, dimana herpes simplex virus tipe 1 dan 2,
varicella-zoster virus (penyebab penyakit cacar), Epstein-bar virus juga termasuk didalamnya.
Kebanyakan infeksi CMV tidak dapat terdeteksi karena virus hanya menampilkan sedikit gejala,
untuk mendapatkan hasil tes yang akurat sebaiknya langsung menggunakan tes laboratorium dengan
menggunakan sampel serum sepasang.
Gejala Klinis
ibu hamil yang terinfeksi virus CMV dapat menularkan infeksi ini pada janin atau bayi dengan gejala yang
lebih buruk, antara lain:
• Kematian janin dalam kandungan.
• Kelahiran prematur dengan berat badan lahir rendah.
• Ukuran kepala bayi kecil atau mikrosefali
• .Kulit dan mata berwarna kuning
• .Hati membesar dan tidak berfungsi dengan baik.
• Pembesaran limpa
• .Bercak atau ruam kulit berwarna ungu.
• Kematian bayi yang baru lahir karena perdarahan,
•  anemia
• gangguan pada hati atau otak.
• Keterlambatan pertumbuhan bayi.
Teknik Diagnosis
Laboratorium :
Anti CMV IgG dan IgM dan aviditas anti-CMV IgG

Pelaksanaan
belum ada terapi spesifik
HSV
(Herpes Simplex Virus)
banyak dialami dan mempunyai manifestasi klinis yang bervariasi,
termasuk kulit, membrane mukosa, mata, sistem saraf, dan traktus genitalia.
Virus ini memiliki DNA rantai ganda. Ada dua jenis virud HSV, gaitu HSV-1 yang
biasanya menginfeksi kulit dan membrane mukosa di atas pinggang, dan HSV-2 yang bisa menginfeksi
traktus genitalia dan neonatus. Virus ini juga dapat menyerang ibu hamil,jika terserang pada Trimester
pertama atau kedua ,kehamilan akan berisiko tinggi mengalami keguguran,jika kehamilan tetap
terlanjut kemungkinan bayi tertular <3% dan harus berada didalam pantauan dokter,tetapi jika ibu
hamil terkena virus ini pada trimester akhir maka resiko bayi tertular sangat besar.
Gejala Klinis
Gejala pada bayi yang dilahirkan dari ibu terinfeksi
HSV II : bulla pada kulit dan dapat berakibat fatal
Laboratorium : Anti-HSV IgG dan IgM

Teknis Diagnosis
Laboratorium :
Anti-HSV IgG dan
IgM
Cara Mencegah
TORCH saat Hamil
Pencegahan
• Melakukan edukasi pada ibu hamil agar tidak melakukan hal hal yang dapat
menyebabkan virus dapat menukarkan penyakit kepada ibu hamil.
• Makanan harus dimasak pada suhu aman (71,1 derajat C atau 160 deajat F) atau
dengan memasak makanan hingga matang sempurna, misalnya daging seharusnya
dimasak hingga matang sempurna dan tidak boleh medium.
• Untuk ibu hamil yang memelihara hewan terutama kucing, anjing dan sejenisnya
sebaiknya jangan membersihkan tempat kotoran kucing sendiri.
•  Memberikan vaksinasi yang dilakukan pada saat sebelum menikah atau beberapa
bulan sebelum memulai program hamil.
Pengobatan
Bila wanita hamil sudah dipastikan terinfeksi akut T.gondii, pemberian antibiotika spiramisin
sebagai upaca pencegahan penularan infeksi ke janin dapat dimulai.
Namun, bila infeksi pada janin sudah terjadi (dipastikan melalui pemeriksaan cairan amnion),
dokter bisa memberikan primetamin dan sulfadiazine kepada ibu hamil sesudah trimester
pertama atau di atas umur kehamilan 18 minggu menurut beberapa ahli.
Asam folat perlu diberikan bersama sama obat-obatan tersebut untuk mencegah penekanan
sumsum tulang yang merupakan efek samping pirimetamin. Pirimetamin dan sulfadiazine juga
diberikan untuk pengobatan congenital toxoplasmosis. Pengobatan ini biasanya berlangsung
selama satu tahun.
JANTUN
Jantung adalah bagian dari sitem kardiovaskuler, yang berfungsi sebagai pemompa darah. Penyakit
G
jantung terbanyak disebabkan oleh rheuma (90%) dan biasanya dalam bentuk stenose mitralis, di samping
itu dapat disebabkan kelainan jantung cogenital dan penyakit otot jantung.
Penyakit jantung pada wanita hamil masih merupakan sebab kematian yang penting. Bidan sulit
mendiagnosa penyakit jantung, mungkin baru diketahui kalau ada decompensatio seperti :
• sesak nafas
• cyanosis
• kelainan nadi
• oedem/ascites
• jantung yang berdebar debar
Patofisiologi
Hal ini menerangkan mengapa penyakit jantung obstruksi sangat buruk dalam toleransi
kehamilan, terutama toleransi terhadap peningkatan 30-50% peningkatan curah jantung pada
awal trimester kedua. Selain itu, kompresi vena kava inferior dan autotrensfusi dari
perpindahan darah ke plasenta dan kontraksi uterus akan meningkatkan beban awal jantung
(preload)..
Gejala
Klinis
Penyakit jantung yang dialami ibu hamil diawali oleh adanya kuman steptokokus
homolitikus yang menyerang orofaring, hasofaring kulit. Yang menyebabkan
timbulnya demam rematik.
Perikarditis adalah peradangan pembungkus jantung dan tempat jantung berada.
Sinkop adalah kehilangan kesadaran tiba- tiba disebabkan oleh desakan darah yang
turun secara tiba-tiba.
Gejala Penyakit Jantung Pada Ibu
Hamil
• Dyspnea yang progresif atau orthopnea
• Batuk pada malam hari
• Hemoptisis
• Sinkop
• Nyeri Dada
Tanda Klinik
Penyakit Jantung pada Ibu Hamil
• Sianosis
• Clubbing pada jari jari
• Distensi vena di daerah leher yang menetap
• Bising sistolik derajat 3/6 atau lebih
• Bising diastolik
• Kardiomegali
• Aritma persisten
• Terpisahnya bunyi jantung dua yang persisten
• Adanya kriteria hipertensi pulmonal
Klasifikasi
Pasien dengan penyakit jantung biasanya dibagi dalam 4 golongan :
• Golongan 1 :
Ibu hamil tidak usah membatasi kegiatan badannya.
• Golongan 2 :
Ibu hamil harus membatasi diri sedikit, kalau melakukan pekerjaan sehari-
harinya maka terasa capai ,jantung berdebar-debar ,sesak nafas atau terjadi
angina pectoris.
• Golongan 3 :
Ibu hamil sangat harus membatasi diri, timbul sesak atau nyeri palpitasi pada
aktivitas yang ringan.
• Golongan 4 :
Ibu hamil timbul gejala pada waktu istirahat ,dan terdapat gejala gagal jantung.
Diagnosa

Dokter dapat mendiagnosa penyakit jantung atas adanya :


• Bising diastolic,presistolik,atau bising jantung terus menerus.
• Pembesaran jantung yang jelas
• Bising sistolik yang nyaring,terutama bila disertai thrill
• adanya arythmia (bunyi jantung yang tidak teratur)
Pemeriksaan
Penunjang
• Ekokardiografi transtorasik
untuk mengetahui kelainan fungsi dan anatomi dari
bilik,katup,dan pericardium.

• EKG
untuk mengetahui kelainan fungsi dan anatomi dari
bilik,katup,dan pericardium.

• Radiologi
(Harus dihindari pada ibu hamil)
Pengaruh Kehamilan
Terhadap Penyakit Dalam Kehamilan :
• Denyut jantung dan nadi meningkat
Jantung • Jantung dan diafragma terdorong ke atas karena
perbesaran rahim
• Pada kehamilan 32-36 minggu ,dimana volume
darah mencapai puncaknya. (hipervolumia)
• Pada kala II,dimana wanita mengerahkan tenaga
untuk mengedan dan memerlukan kerja jantung
yang berat
• tekanan darah menurun sedikit
Pengaruh Penyakit
Jantung Terhadap • Dapat terjadi abortus
• Prematuritas : lahir tidak cukup bulan

Kehamilan • Dismaturitas : lahir cukup bulan,namun dengan


berat badan lahir rendah.
• Lahir dengan APGAR rendah
• Kematian Janin dalam Rahim (KJDR)
Penatalaksanaan
• PENGAWASAN ANTENATAL TERATUR
• KOLABORASI DENGAN DOKTER SPESIALIS
• PENANGANAN UMUM :

• Penderita kelas III DAN IV tidak boleh hamil


Bila hamil: abortus buatan medikalis
• Persalinan untuk penderita kelainan jantung idealnya adalah singkat
dan bebas nyeri.
Induksi persalinan dilakukan bila serviks sudah matang
Komplikasi

Pada ibu dapat terjadi gagal jantung kongestif, edema paru, hingga kematian. Dapat
pula terjadi abortus pada kehamilan muda. Pada janin dapat terjadi lahir premature,
berat badan lahir rendah, hipoksia, gawat janin, lahir mati, nilai APGAR rendah, dan
pertumbuhan janin terhambat.
Daftar Pustaka
• Sari Ratna Dewi Puspita, jurnal kehamilan dengan infeksi TORCH, FK Universitas Lampung
• dr. Angela Nusatia Abidin, MARS, Sp, MK., menghindari dan mengatasi TORCH
• soegijanto soegeng, 2016, Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 6,
Surabaya, Pusat Penerbitan dan Percetakan (AUP)
• Infeksi TORCH Kongenital,oleh Rahma ,Bagian Ilmu Kesehatan Anak,Fakultas
Kedokteran,Universitas Tadulako 2017.
• Gant, Norman dkk. 2010. Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri. Jakarta
• Obstetri Patologi,Bagian Obstetri&Ginekologi Fakultas Kedokteran,Universitas Padjajaran Bandung
1983,Bandung:Penerbitan ELEMAN
• Rukiyah, ai yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan IV. Jakarta : TIM
• DR.dr.Starry Homenta Rampengan,SpJP(K),FIHA,FICA,FACC,FAHA,FESC,MARS.2014. Penyakit
Jantung Pada Kehamilan.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Website:
www.bpfkui.com

Anda mungkin juga menyukai