Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN

KARYA ILMIAH
Oleh :

Putri Aghista Larasta


Efira Nawangsari
Silvia Ochta Ayunda
Cantika Novendianta R.
PENGERTIAN KARYA ILMIAH

• Karya Ilmiah adalah hasil penuangan data lapangan ke dalam bentuk karangan dengan
mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan informasi yang
dapat didiskusikan dan disebarluaskan pada masyarakat serta didokumentasikan di
perpustakaan. (Arifin, 1983: 1)

• Karya Ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara
ilmiah dan mengikuti pedoman atau aturan yang telah ditetapkan. (Nana Sudjana, 2014)
Fungsi Karya Ilmiah

1. Penjelasan (explanation)
Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui,
tidak jelas, dan tidak pasti, menjadi sebaliknya dengan didukung contoh dan
argumentasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Bisa
juga fungsi penjelasan ini dipakai untuk mempertajam suatu argumentasi ilmiah
dari sevuah pernyataan yang ada dalam sebuah karya ilmiah
2. Prediksi (prediction)
Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang. Prediksi-prediksi
yang dikemukakan bukan hanya berdasarkan instuisi (perasaan) tapi
lebih menekankan aspek rasional dengan perhitungan –perhitungan yang
matang dan akurat. Memprediksi dan memandu untuk menemukan fakta
untuk kemudian dipakai guna merumuskan hipotesis dan menyusun
instrument penelitian. Karena pada dasarnya, hipotesis merupakan
pernyataan yang lebih bersifat prediktif, bukan deskriptif.
3. Pengawasan (control)
Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau
mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan. Biasanya fungsi pengawasan ini
ditemukan pada penelitian kompraratif atau perbandingan. Mengontrol,
membahas hasil penelitian, untuk kemudian dipakai dalam memberikan saran.

Selain ketiga fungsi yang disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak lagi
fungsi dari sebuah karya ilmiah tersebut. Misalnya seseorang bisa menemukan
ilmu pengetahuan baru, baik berupa model, metode ataupun sistem.
Macam-Macam Karya Ilmiah

1. Skripsi, Tesis dan Disertasi


Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan progam studi
yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian Pustaka, dan hasil kerja
pengembangan.

2. Artikel Ilmiah
Karya Tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah yang ditulis dengan tata
cara ilmiah. Terbagi dua macam yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian.
3. Makalah
karya tulis yang memuat pemikiran tentang sesuatu masalah atau topik
tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis
yang logis dan objektif.

4. Laporan Penelitian
Karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang
diperoleh dari kegiatan penelitian.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
KARYA ILMIAH
1. MERUMUSKAN DAN MENDEFINISIKAN MASALAH
Menulis karya ilmiah adalah tentang bagaimana suatu penelitian diproses untuk dapat memecahkan suatu
masalah. Dalam hal ini, merumuskan masalah adalah unsur yang paling penting dalam menulis karya tulis
ilmiah. Masalah yang dirumuskan harus dibatasi agar penelitian tetap terfokus pada satu hal yang akan
dipecahkan. Masalah juga harus didefinisikan dengan jelas.
2. MELAKUKAN STUDI KEPUSTAKAAN
Sangat penting bagi peneliti melakukan studi kepustakaan. Hal ini bertujuan untuk membantu menelaah
teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti, Langkah ini dapat dilakukan dengan
cara mencari informasi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah
penelitian yang ditentukan
3. MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS
Untuk menerangkan fakta yang diteliti, peneliti perlu membuat hipotesis atau dugaan
sementara. Hipotesis yang dimaksud merupakan kesimpulan sementara, sebelum dilakukan
pengujian terhadap objek yang diteliti, tentang hubungan antarfenomena dalam penelitian.
Dari hipotesis, peneliti dapat mengembangkan suatu deduksi, yaitu dugaan mengenai apa
yang akan terjadi berdasarkan syarat-syarat tertentu. Tetapi, hipotesis tidak selalu
dibutuhkan dalam penelitian. Pada penelitian deskriptif, hipotesis tidak diperlukan.
4. MENENTUKAN MODEL UNTUK MENGUJI HIPOTESIS
Pada ilmu-ilmu tertentu yang sudah mapan dan berkembang pengujian hipotesis didasarkan
pada kerangka analisis yang telah ditetapkan sebelumnya. Peneliti dapat menggunakan
model matematis untuk merefleksikan hubungan antarfenomena yang secara umum
tergambar dalam hipotesis, kemudian diuji dengan teknik yang tersedia.
5. MENGUMPULKAN DATA
Dalam menguji hipotesis, peneliti perlu mengumpulkan data. Kegiatan
mengumpulkan data ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
dalam mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data tiap penelitian
berbeda berdasarkan masalah yang dipilih dan metode penelitian yang
digunakan.
6. MENYUSUN, MENGANALISIS, DAN MEMBERIKAN INTERPRETASI
Peneliti dapat menyusun data setelah proses pengumpulan data untuk
kemudian dianalisis. Lalu hasil analisis tersebut diinterpretasikan.
7. MEMBUAT GENERALISASI DAN KESIMPULAN
Sesudah menafsirkan atau menginterpretasikan hasil analisis, peneliti
dapat membuat generalisasi. Generalisasi merupakan proses penalaran
yang selanjutnya dapat ditarik kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi
ini harus berkaitan dengan hipotesis, apakah hipotesis diterima atau
ditolak.
8. MEMBUAT LAPORAN ILMIAH
Membuat laporan ilmiah adalah kegiatan terakhir yang utama dalam
pelaksanaan penelitian ilmiah. Laporan ilmiah dibuat berdasarkan hasil-
hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut.
Daftar Pustaka
• Zulmiyetri, Nurhastuti, Safaruddin. 2019. Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana.
• Iwan Hermawan.2019. Teknik Menulis Karya Ilmiah Berbasis Aplikasi
dan Metodologi. Karawang: Hidayatul Quran

Anda mungkin juga menyukai