Disusun Oleh:
Kelompok 6
Ranindya Dwi Noviyanti (P17311191006)
Husnia Nur Wardana (P17311193024)
Cantika Novendianta Rovisyaputri (P17311193042)
4.1 Pengkajian Data
Tempat : Jl. Kebalen Wetan 1/23 RT/RW 07/05 Kedungkandang.
Tanggal : 20 Maret 2019
Pukul : 12.00 WIB
Identitas
Tanggal : 20 Februari
2011
Tempat : PMB
Tempat : PMB
Penolong : Bidan Penolong : Bidan
Penyulit : Tidak ada Penyulit : Tidak ada
c. Nifas
Pemberian : Tidak (susu formula) dengan Pemberian : Tidak (susu formula) dengan
ASI alasan ASI ASI alasan ASI
tidak keluar. tidak keluar.
Pemberian : Ya Pemberian : Ya
Vit A
Vit A
Penyulit :
Penyulit : Tidak terjadi perdarahan Tidak terjadi perdarahan
yang berbau,
yang berbau, demam, dan
demam, dan adanya
bendungan ASI karena adanya bendungan ASI
putting susu sakit karena putting susu sakit.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Saat Ini
Ibu mengatakan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur tiap bulan di bidan, kehamilan
cukup bulan tanpa disertai penyulit, ibu bersalin pada tanggal 16 Maret 2019 dengan persalinan
normal di PMB Widia Husada dan di tolong oleh bidan, pada jam 00.50
WIB bayi lahir normal, gerak aktif, menangis kuat, berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan
3500 gr dan panjang 51 cm serta tidak ditemukan kelainan kongenital. Pada masa nifas ibu sudah
diberikan vitamin A, pada masa nifas untuk pemberian ASI ibu menggunakan susu formula karena
ibu mengatakan pada kedua payudara kiri dan kanannya terasa nyeri dan ASI keluar sedikit.
7. Riwayat psikologis sosial dan budaya
a. Status
Kontrasepsi yang pernah : Suntik 1 bulan Kontrasepsi yang pernah : Suntik 3 bulan
digunakan digunakan selama 5 tahun,
Lama : 3 bulan
Nutrisi
Makan : 3x sehari (nasi, ikan, tahu, sayuran,buah dengan porsi 1 piring habis).
Minum : Air putih (tidak terhitung), susu.
Eliminasi
BAK : 5-7 x/hari
BAB : 1-2 x/hari
Aktivitas :
Melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus bayinya saja.
Personal hygiene :
Mandi 2x sehari, gosok gigi setiap kali mandi, ganti celana dalam 2x sehari, ganti pembalut 2-4x
sehari.
Istrahat :
Malam : 4-5 jam
Siang : Ibu mengatakan tidak pernah tidur siang karena setiap ibu mau tidur bayinya menangis.
b) Objektif
1. Pemeriksaan umum 2. Pemeriksaan fisik
Keadaan : Baik a) Inspeksi
umum
Muka : Tidak tampak oedema.
Kesadaran : Composmetis
Tekanan darah : 110/80 mmHg Mulut : Bibir tidak tampak pucat, dan tidak kering.
Suhu : 36,8°C
Nadi : 76 x/menit Payudara : Tampak bersih, puting susu menonjol.
Pernafasan : 20 x/menit
Ekstermitas : Tidak tampak adanya varises.
b. Palpasi c. Perkusi
rectus
abdominalis tidak teraba.
Genetalia : Jahitan perineum kering, tidak oedema.
Ekstermitas : Tidak oedema, tanda homan (-).
4.2 Interpretasi Data dan Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Diagnosa potensial tidak muncul karena tidak ada tanda-tanda yang mengarah
pada keadaan kegawatdaruratan infeksi masa nifas seperti mastitis maupun abses
payudara
Hal yang dianjurkan pada ibu yang belum/tidak menyusui karena kondisi yang belum
memungkinkan untuk menyusui yaitu menggunakan bra yang dapat menyangga payudara ibu,
melakukan kompres hangat pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit, bila
diperlukan berikan paracetamol 500mg per oral setiap 4 jam, dan dipijat (punggung dan leher untuk
mengurangi bendungan di vena dan pembuluh getah bening dalam payudara) atau memakai
kompres dingin payudara setelah menyusui, kemudian pompa dan kosongkan payudara.
4.5 Rencana Asuhan Menyeluruh
Pemberian konseling tentang kondisi ibu yang mengalami bendungan
ASI, kebutuhan nutrisi selama masa nifas, pemijatan untuk mengurangi
nyeri, dan tindakan mandiri selama tiga hari perawatan payudara, teknik
pijat oksitosin, dan mengajarkan cara ibu memerah ASI dengan tangan
untuk mengosongkan payudara.
4.6 Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu seperti TD : 110/80 mmHg, nadi : 76 x/menit, pernafasan
20 x/menit, uterus mengecil, dan adanya bendungan ASI. Ibu mengerti dengan apa yang
dijelaskan tentang keadaannya.
2. Konseling tentang kondisi ibu yang mengalami bendungan ASI
3. KIE kebutuhan nutrisi dan perawatan bayi sehari-hari selama masa nifas
4. Pijatan payudara untuk mengurangi rasa nyeri
5. Tindakan mandiri selama 3 hari yaitu pijat oksitosin, perawatan payudara dan mengajarkan ibu cara
memerah ASI dengan tangan untuk mengosongkan payudara
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada masa nifas
4.7 Evaluasi
1. Subjektif
Pada pengkajian dilakukan untuk pengumpulan data dasar tentang keadaan pasien. Pada studi kasus ini penulis melakukan
pengkajian ibu nifas yaitu Ny. F dengan mengidentifikasi identitas, anamnesa seperti keluhan, riwayat perkawinan, riwayat
haid, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, riwayat kontrasepsi, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, riwayat kehamilan
sekarang, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan data psikososial sudah dilakukan sesuai kebutuhan pasien dan tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus.
2. Objektif
Telah dilakukan pemeriksaan umum, dan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan pasien pada Ny. F.
3. Analisis
Ny F P3A0 34 tahun postpartum hari ke-4 dengan bendungan ASI
Masalah : Terdapat bendungan ASI dan pengeluaran ASI sedikit
Kebutuhan : Konseling tentang perawatan payudara, pijat oksitosin dan teknik menyusui yang benar serta dukungan moril
dari suami, keluarga dan bidan.
4. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu seperti TD : 110/80 mmHg, nadi : 76 x/menit, pernafasan 20
x/menit, uterus mengecil, dan adanya bendungan ASI. Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan
tentang keadaannya.
2. Mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan payudara untuk mengurangi terjadi bendungan ASI.
3. Mengajarkan cara menyusui yang benar dan menganjurkan untuk menyusui 2 jam sekali.
4. Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup karena dengan kurangnya istrahat akan mengurangi ibu
dalam berbagai hal, di antaranya mengurangi jumlah produksi ASI yang diproduksi, dengan cara istrahat
disaat bayinya sedang tidur.
5. Memberitahu dan menganjurkan kepada keluarga untuk membantu menjaga bayinya disaat ibu istrahat agar
jumlah produksi ASI yang diproduksi ibu dapat tercukupi.
6. Menganjurkan ibu tetap memberikan ASI.
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya masa nifas seperti demam tinggi bisa mengalami infeksi, pengeluaran
cairan berbau di vagina, payudara bengkak, putting susu berdarah. Dan pola nutrisi pada masa nifas.
Daftar Pustaka
• Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : ECG.
• Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
• Doengus, Merillyn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/bayi, Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi
Perawatan Klien. Edisi 2. Jakarta : EGC.
• Heni Dianti. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dengan Bendungan ASI di BPM Masquroh Endang
Witdanarti, Am.Keb Pringapus Kabupaten Semarang. Program Studi DIII Kebidanan. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ngudi Waluyo. Semarang.
• Moctar, Rustam. 1998. Sinopsis obstruksi : Obstetri Fisiologis, obstetri patologis. Edisi 2, Jilid 1. Jakarta. EGC
• Salmah. 2018. Manajemen Asuhan Kebidanan Postnatal Care pada Ny.R dengan Post Partum Blues 02-29 Juli
2018 di RSUD Syekh Yusuf. Jurusan Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri
Alauddin. Makassar.
• Wikojosostro, Hanifa. 1994. Ilmu Kebidanan. Edisi 3 cetakan 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiraharjo.