Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU MENYUSUI


DENGAN PUTTING SUSU LECET NY. E P1001
KOTA SURABAYA
TAHUN 2023

Disusun Oleh:

1. ARINAL HAQ 217010012


2. NENENG SRI SULISTIYA WATI 217010014
3. MARIA FELISITAS RUMLUS 217010015
4. LITVINA OCYNA SARIMILIANA 217010016

PRODI S1 KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2023
SOAL KASUS

Ny. E, usia 32 tahun, P1A0, datang ke Klinik dengan keluhan puting susu sakit ketika
menyusui bayinya sejak 14 hari yang lalu. Dalam tinjauan pustaka dikemukakan gejala
atau tanda Putting susu lecet dapat disebabkan trauma pada putting susu saat
menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan celah-celah, pada
pemeriksaan puting terlihat lecet dan ada pembentukan celah-celah pada puting.
diperoleh dari hasil pengkajian anamnesa pemeriksaan fisik di dapatkan kesadaran
komposmentis, keadaan umum lemah, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali/menit,
pernafasan 18 kali/menit dan suhu 37,5 0C
Apakah penanganan/Intervensi yang tepat dari kasus Ny. E diatas?
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN

A. FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


Tanggal pengkajian : 16 November 2023
Jam pengkajian : 10.00 WIB
Penkaji : Penyusun/Kelompok

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
a. Biodata

Nama : Ny. “E” Nama : Tn. “M”


1. Alasan
Umur Datang : Ibu
: 32ingin
thn memeriksa keadaannya
Umur : 34 thn
Suku / Bangsa : Surabaya/Indonesia Suku / Bangsa : Surabaya/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : balongsari Alamat : balongsari

2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan sejak 2 minggu (14 hari) yang


lalu ibu merasakan putting susu ibu sakit dan
perih saat menyusui bayinya.
3. Riwayat Menstruasi
a. Umur menarche : 12 tahun
b. Siklus haid : 28 hari
c. Lamanya haid : 5-7 hari
d. Ganti pembalut : 3x/ hari
e. Dismenorrhea : Tidak ada
f. Flour Albus : Tidak ada
g. Sifat dan Warna Haid : Cair dengan sedikit gumpalan
dengan warna merah tua segar.
4. Riwayat Perkawinan
Kawin : SAH
Kawin : 1 kali
Kawin I umur : 30 thn
Lama perkawinan : 2 tahun

5. Riwayat nifas
No Tanggal Tempat Umur Jenis Penolong Penyuli JK & Keadaan
Partus partus Kehamilan Persalinan Persalinan (Komplikasi) BB Bayi
NIFAS INI

6. Riwayat Hamil Sekarang


HPHT : 24 Januari 2023
HPL : 30 Oktober 2023
ANC : 6 kali
Gerakan janin pertama kali dirasakan : 4 bulan
Gerakan janin 24 jam terakhir : 10 kali

Keterangan TM I TM II TM III
ANC 1. 15/02/23, 3 Minggu 1. 10/06/23, 20 Minggu 1. 21/08/23, 30 Minggu
2. 01/03/23, 5 Minggu 2. 17/07/23, 25 Minggu 2. 11/09/23, 33 Minggu
Tempat ANC Klinik Klinik Klinik
Keluhan 1. Tidak ada 1. Pusing 1. Nyeri Punggung
2. Tidak ada 2. Mual 2. Susah Tidur
Therapy 1. Zat besi 1. Dilanjutkan Pemberian 1. Dilanjutkan Pemberian Zat
2. Kalsium laktat Zat besi besi
2. Dilanjutkan Pemberian 2. Dilanjutkan Pemberian
Kalsium laktat Kalsium laktat
HE/Konseling 1. Pola nutrisi 1. Tanda bahaya kehamilan 1. Tanda bahaya kehamilan
2. Mengurangi 2. Pola nutrisi 2. Pemberian dukungan
aktivitas yang berat psikologis

7. Imunisasi TT
TT 1 : SD Kelas 1
TT 2 : SD Kelas 6
TT 3 : SMP Kelas IX
TT 4 : SMA kelas XI
TT 5 : 30 Tahun, Catin
8. Riwayat Persalinan
P1001
a) Hari/Tanggal : 30 Oktober 2023
b) Pukul : 09.00 WIB
c) Jenis persalinan : spontan B
d) Ketuban pecah : 08.30 WIB
e) Lama persalinan
Kala I : 12 jam
Kala II : 2 jam
Kala III : 30 menit
f) Jumlah perdarahan : ± 200 cc
g) BB bayi : 2800 gr,
APGAR SCORE : 9 – 10
9. Riwayat penyakit yang lalu dan sekarang
Riwayat penyakit menahun : Ibu tidak menderita penyakit jantung,
tidak menderita tekanan darah tinggi, ibu tidak menderita penyakit ginjal,
tidak menderita diabetes dan kanker.
Riwayat penyakit menurun : Ibu tidak menderita penyakit
hipertensi,tidak menderita penyakit asma, dan ibu tidak menderita
penyakit diabetes melitus
10. Riwayat Kesehatan Keluarga ( Ayah, Ibu, Adik, Paman, Bibi) :
Ibu mengatakan keluarga sang ibu dan sang suami tidak ada yang
menderita penyakit kanker, diabetes melitus, kelainan bawaan, epilepsi,
penyakit hati, penyakit ginjal, hamil kembar, alergi, hipertensi, penyakit
jiwa, tuberculosis, dan jantung.
11. Riwayat Keluarga Berencana :
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kb
12. Pola Makan, Minum, Eliminasi, Istirahat dan Psikososial (Nifas)
Pola Makan : 3 kali / sehari; menu: Nasi dan lauk protein dalam sekali
makan.Jarang mengkonsumsi buah-buahan, sayuran.
Tidak ada tarak makan.
Pola Minum : 1000 cc / hari 4 (gelas / hari)
(x) Alkohol (x) Obat-obatan / Jamu (x) Kopi

Pola Eliminasi : BAK : 4-5 kali / hari; warna : Jernih kekuningan, keluhan tidak ada
BAB: 1 kali / hari; karakteristik : Lembek, keluhan tidak ada

Pola Istirahat : Tidur : 7-8 jam / hari


13. Psikososial : Penerimaan klien terhadap nifas ini :
Keluarga dari kedua belah pihak membantu ibu dalam mengurusi
bayinya, dan suami juga turut membantu pekerjaan rumah, merawat dan
menjaga bayinya.
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadara : Composmentis

3) Tanda-tanda Vital :
a) Tinggi badan : 155 cm
b) Berat badan : 52 kg
c) Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
d) Nadi : 80x/menit
e) Pernapasan : 18x/menit
f) Suhu : 37,5oC
g) Lila : 25 cm
b. Pemeriksaan Fisik : (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi)
1) Kepala : Rambut bersih, hitam, tidak rontok
2) Wajah : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma
gravidarum
3) Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, palpebra
tidak bengkak
4) Telinga : Tidak ada serumen dan pendengaran ibu baik
5) Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada polip, dan tidak ada
pernafasan cuping hidung.
6) Mulut & Gigi : Mukosa bibir lembab atau tidak sianosis, lidah
bersih, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak ada
pendarahan gusi, tidak ada caries, tidak ada gigi
berlubang
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembengkakan vena jugularis
8) Dada : Simetris, tidak ada wheezing atau ronchi (pigeon
chest)
9) Payudara : tampak berwarna kemerahan, simetris, bersih,
puting susu menonjol, terdapat hiperpigmentasi
pada areolla mammae, tidak teraba benjolan
abnormal pada payudara, tidak teraba pembesaran
kelenjar limfe, ada pengeluaran ASI, kulit puting
mengalami pecah – pecah, kulit putting
kemerahan, terdapat lepuhan yang berisi cairan.
10) Abdomen : Ada strie gravidarum, terdapat luka operasi
caesar, tinggi fundus uterus tidak teraba,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong.
11) Ekstremitas : Tidak varises, tidak oedema, reflek patella
positif
12) Genetalia Luar : Tidak ada kondilomatalata, tampak pengeluaran
lochea alba, tidak ada perdarahan aktif, dan tidak
ada oedem serta hematum.

c. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 11/09/2023

Darah :

HB : 11,9 gr/dl

Golongan darah :B

Rhesus :+

Urine :-

Protein :-

Reduksi :-

II. ASSESMENT
P1001 post partum hari ke-14 dengan puting susu lecet

III. PLANNING
1. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
R/ Keluarga berhak mendapat informasi medis agar tidak khawatir mengenai
kondisinya
2. Observasi tentang :
a. Tekanan darah, suhu tubuh, respirasi, nadi.
R/Pemeriksaan berkala dapat memantau kondisi terkini ibu
b. Kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri.
R/Uterus yang mengeras indaktor tidak terjadinya atonia uteri dan
peradarahan postpartum
c. Pengeluaran lochea.
R/ memantau terjadinya perdarahan postpartum.
3. Ajarkan dan mengedukasi ibu tentang cara pemberian ASI yang benar.
R/ dengan mengajarkan ibu cara pemberian ASI yang benar diharapakan ibu
bisa menyusui dengan baik dan benar. Mengedukasi ibu bahwa ASI
mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan optimal. Ini mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan
mineral yang dibutuhkan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh,
perkembangan otak, dan organ tubuh lainnya. Serta untuk ibunya menyusui
dapat membantu ibu untuk pulih lebih cepat pasca persalinan dengan
merangsang kontraksi rahim dan mengurangi risiko perdarahan postpartum.
4. Anjurkan untuk tetap menyusui bayi
R/Terus menyusui membantu mempercepat proses penyembuhan puting susu
yang lecet. ASI memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mencegah
infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Terus menyusui
memungkinkan tubuh untuk terus memproduksi ASI dan membantu dalam
regulasi produksi ASI agar tidak berlebihan. Hal ini dapat membantu dalam
pemulihan puting susu yang lecet lebih cepat karena tidak ada penumpukan
ASI yang berlebihan.
5. KIE mengenai nutrisi ibu nifas dengan mengkonsumsi sayuran hijau dan
makanan yang bergizi.
R/Makanan harus bermutu dan bergizi, cukup kalori. Makanlah makanan yang
mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Dengan
mengkonsumsi sayuran hijau dan makanan yang bergizi akan dapat
memperbanyak dan memperlancar ASI misalnya daun katu, bayam dan lain
lain. Kolaborasi dengan ahli gizi diperlukan untuk mencegah komplikasi
obesitas yang dapat timbul pada masa nifas.
6. Memberikan ibu resep untuk menggunakan krim lanolin dan minum obat
Amoxcillin 3 x 500 mg, Asam Mefenamat 3 x 500 mg, Vit A (200,000 IU)
R/ Pemeberian krim lanolin berfungsi untuk membantu melembabkan dan
melindungi puting susu serta membantu dalam proses penyembuhan.
Sedangkan Amoxcillin sebagai antibiotik berfungsi untuk mencegah infeksi
bakteri pada tempat sayatan dan area sekitarnya. Asam Mefenamat sebagai
Analgesik berfungsi untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi. Vit A
(200,000 IU) berfungsi untuk menjaga fungsi normal sistem kekebalan tubuh.
Ini dapat membantu ibu nifas melawan infeksi dan mempercepat proses
penyembuhan setelah persalinan, dan mencegah defisiensi Vitamin A.
7. KIE untuk melakukan kunjungan ulang ke tempat pelayanan kesehatan 3- 4
hari kemudian.
R/Kunjungan ulang dilakukan untuk memantau nifas guna mencegah
komplikasi pada ibu.
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal : 16 November 2023 Jam: 10:18 WIB
1. Memberikan informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
2. Observasi tekanan darah, suhu tubuh, respirasi, nadi, kontraksi uterus dan tinggi
fundus uteri dengan cara palpasi perut pasien, dan pengeluaran lochea.
3. Teknik menyusui yang benar
a. Pilih posisi yang nyaman baik untuk ibu maupun bayi. Beberapa posisi umum
termasuk posisi berbaring, posisi duduk bersandar, atau posisi duduk tegak.
Pastikan lengan dan bantalan yang mendukung tubuh ibu dan bayi.
b. Pastikan kepala bayi sejajar dengan tubuhnya dan tertaruh di lengan ibu.
Kepala bayi harus dalam posisi yang lebih tinggi daripada tubuhnya sehingga
dia bisa dengan mudah memutar ke belakang untuk mengambil puting.
c. Pastikan bahwa bibir bayi menutup rapat di sekitar puting dan areola (bagian
berwarna pada payudara). Bibir bawah biasanya lebih terlipat ke luar,
sedangkan bibir atas lebih terbuka.
d. Dengarkan suara menyusu bayi. Jika bayi menyusu dengan baik, Anda akan
mendengar suara isapan yang teratur dan tidak terdengar suara "klik" yang
menandakan gigitan yang buruk.
e. Saat satu payudara sudah selesai disusui, tawarkan payudara yang lain pada
sesi menyusui berikutnya. Ini membantu merangsang produksi ASI dan
memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang beragam.
f. Perhatikan tanda-tanda bahwa bayi sudah kenyang, seperti melepaskan
payudara dengan lembut atau tertidur.
4. Menganjurkan bayi untuk tetap menyusui. ASI memiliki sifat antibakteri yang
dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
5. Memberikan KIE tentang :
a. Nutrisi, yaitu sarankan ibu untuk makan-makanan yang bergizi, tinggi
kalori dan protein seperti daging, ayam, telur, kacang-kacangan, sayuran
hijau dan buah.
b. Istirahat, yaitu sarankan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan.
6. Memberikan ibu resep untuk menggunakan krim lanolin dan minum obat
Amoxcillin 3x1, Asam Mefenamat 3x1, Vit A (200,000 IU) 1x1.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke tempat pelayanan
kesehatan 3- 4 hari kemudian.

VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat mengulang
kembali penjelasan yang diberikan petugas.
2. Ibu mengatakan rasa nyeri yang dirasakan sudah berkurang
3. Ibu sudah bisa menyusukan bayinya pada puting yang normal yang
lecetnya lebih sedikit dan mengurangi durasi menyusu pada puting yang
lecet.
4. Ibu sudah mengkonsumsi sayuran hijau dan makanan bergizi atau menu
yang sudah ditentukan oleh ahli gizi.
5. Ibu sudah bisa memberikan ASI ekslusif pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai