BERHUBUNGAN DENGAN
PERSALINAN DAN BBL
◦ Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati
(3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan
mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.
Rubella
◦ Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi
terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama
maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981).
Herpes Simplek
◦ Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis
yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak
muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk
membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.
Cara Penularan TORCH
Makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi (mengandung sista)
Makan makanan yang tercemar oosista dari feses (kotoran) kucing yang menderita TORCH.
Transfusi darah (trofozoid), transplantasi organ atau cangkok jaringan (trozoid, sista), kecelakaan di laboratorium yang menyebabkan
TORCH masuk ke dalam tubuh atau tanpa sengaja masuk melalui luka
Hubungan seksual antara pria dan wanita juga bisa menyebabkan menularnya TORCH
Ibu hamil yang kebetulan terkena salah satu penyakit TORCH ketika mengandung maka ada kemungkinan juga anak yang dikandungnya
terkena penyakit TORCH melalui plasenta.
Air Susu Ibu (ASI) juga bisa sebagai penyebab menularnya penyakit TORCH
Keringat yang menempel pada baju atau pun yang masih menempel di kulit juga bisa menjadi penyebab menularnya penyakit TORCH
Kebiasaan makan sayuran mentah dan buah - buahan segar yang dicuci kurang bersih
Air liur bisa sebagai penyebab menularnya penyakit TORCH.
Cara Pencegahan TORCH
Makan makanan bergizi
Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan
Melakukan vaksinasi
Makan makanan yang matang
Periksa kandungan secara terartur
Jaga kebersihan tubuh
Hindari kontak dengan penderita penyakit
Pengobatan TORCH
• Jika IgG positif dan IgM negative (infeksi terjadi dimasa lampau dan tubuh sudah membentuk
antibody).
• Jika IgG negatif dan Ig M positif (infeksi baru terjadi dan harus diobati). Pengobatan TORCH secara
medis bisa dengan menggunakan obat-obatan seperti isoprinocin, repomicine, valtrex, spiromicine,
spiradan, acyclovir, azithromisin, klindamisin, alancicovir, dan lainnya.
Diagnosa TORCH
Penderita TORCH kadang tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik, bahkan bisa jadi sama
sekali tidak merasakan sakit. Secara umum keluhan yang dirasakan adalah mudah pingsan, pusing,
vertigo, migran, penglihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nyeri
lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya.
Untuk kasus kehamilan: sulit hamil, keguguran, organ tubuh bayi tidak lengkap, cacat fisik maupun
mental, autis, keterlambatan tumbuh kembang anak, dan ketidaksempurnaan lainnya. Namun begitu,
gejala tersebut, belum membuktikan adanya penyakit TORCH sebelum dibuktikan dengan uji
laboratorik.
MALARIA
Malaria penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam
dan menggigil.
Gejala Malaria
Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala melalui tiga tahap selama 6-12 jam :
• Menggigil
• Demam
• sakit kepala
• lemas
Penyebab Malaria
Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk. Gigitan nyamuk
tersebut menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit ini akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang
sel darah merah.
Parasit malaria ini bernama Plasmodium. Jenis Plasmodium bermacam-macam, dan akan berpengaruh terhadap gejala yang
ditimbulkan serta pengobatannya
Diagnosis Malaria
◦Bila seseorang mengalami gejala malaria, tenaga kesehatan akan menanyakan apakah ia tinggal
atau baru saja bepergian ke daerah yang banyak kasus malaria. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan darah.
◦Pemeriksaan darah untuk mendiagnosa malaria meliputi tes diagnostik cepat malaria (RDT
malaria) dan pemeriksaan darah penderita di bawah mikroskop. Tujuan pemeriksaan darah di bawah
mikroskop adalah untuk mendeteksi parasit penyebab malaria dan mengetahui jenis malarianya. Perlu
diketahui, pengambilan sampel darah dapat dilakukan lebih dari sekali dan menunggu waktu demam
muncul.
Pengobatan Malaria
◦Malaria harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya. Penanganan
malaria dapat dilakukan dengan pemberian obat antimalaria.
◦Obat-obatan ini perlu disesuaikan dengan jenis parasit penyebab malaria, tingkat keparahan, atau
riwayat area geografis yang pernah ditinggali penderita.
Komplikasi Malaria
• anemia berat
• hipoglikermia
• kerusakan otak
Pencegahan Malaria
◦meresepkan obat antimalaria sebagai pencegahan jika seseorang berencana bepergian atau tinggal di
area yang banyak kasus malarianya
Cacing gelang adalah parasit yang hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia.
Ascariasis dapat ditemukan di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di wilayah dengan fasilitas kebersihan
yang kurang memadai.
Gejala Ascariasis
tidak menimbulkan gejala apa pun. sebagian orang yang terinfeksi cacing gelang mengalami :
Gejala tahap awal (larva cacing berpindah dari usus ke paru-paru. Fase ini terjadi 4-16 hari)
◦ Gejala tahap lanjut (larva cacing berjalan ke tenggorokan dan kembali tertelan ke usus, serta
berkembang biak. Fase ini berlangsung 6-8 minggu)
• Gejala : sakit perut, diare, terdapat darah pada tinja, serta mual dan muntah.
Penyebab Ascariasis
◦ Ascariasis terjadi bila telur cacing Ascaris lumbricoides masuk ke dalam tubuh. Telur cacing tersebut dapat ditemukan di
tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia. Oleh karena itu, bahan makanan yang tumbuh di tanah tersebut dapat menjadi
penyebab ascariasis.
USG
CT scan atau MRI
Pengobatan Ascariasis
Mebendazole
Piperazine
Albendazole
Pada ascariasis berat, jumlah cacing di usus sampai menyebabkan usus dan saluran empedu tersumbat. Dalam
kondisi tersebut, dokter akan menjalankan operasi, untuk membuang cacing dari dalam usus, dan memperbaiki
kerusakan usus pasien.
Pencegahan Ascariasis
Selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun tiap sebelum makan, sebelum memasak dan menyediakan
makanan, setelah buang air besar, dan setelah menyentuh tanah
Cuci buah dan sayuran hingga bersih sebelum dikonsumsi
Pastikan masakan benar-benar matang sebelum dikonsumsi
Usahakan hanya minum air dalam kemasan yang masih disegel ketika bepergian. Jika tidak tersedia, masaklah
air hingga mendidih sebelum meminumnya.
HEPATITIS
Hepatitis peradangan pada hati atau liver
Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi (kebiasaan mengonsumsi alkohol,
penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun)
Gejala Hepatitis
• Mual dan muntah feses berwarna pucat
• nyeri perut
Penyebab Hepatitis
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab yang paling sering adalah infeksi
virus. Berikut adalah beberapa jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus:
Hepatitis A sebab : infeksi virus hepatitis A (HAV). Ditularkan melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi feses penderita hepatitis A
Hepatitis B sebab : infeksi virus hepatitis B (HBV). Ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh
penderita hepatitis B.
Hepatitis C sebab :Infeksi virus hepatitis C (HCV). Ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat
berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis C.
Hepatitis D sebab : infeksi virus hepatitis D (HDV). Ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
Hepatitis E sebab : infeksi virus hepatitis E (HEV). Ditularkan lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah
satunya melalui kontaminasinya pada sumber air.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal kondisi berikut:
• gagal hati
• sirosis
• kanker hati
Pencegahan Hepatitis
Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun
Lakukan hubungan seks yang aman
Hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi
Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan
beristirahat yang cukup
Jangan mengonsumsi alkohol dan NAPZA
Hindari mengonsumsi makanan yang belum dimasak hingga matang dan air minum yang tidak terjamin
kebersihannya atau belum direbus hingga mendidih.
Lakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter.
TBC
TBC (Tuberkulosis) penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.
TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya
berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
Gejala Tuberkulosis
• Demam
• lemas
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).
TBC dapat disembuhkan. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat
untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa: Isoniazid, Rifampicin,
Pyrazinamide dan Ethambutol. Pengobatan penyakit TBC membutuhkan waktu yang cukup lama dan
biaya yang tidak sedikit.
Pencegahan Tuberkulosis
Penyebab Herpes
HSV 1 merupakan jenis virus herpes yang sering menyebabkan herpes oral (mulut) atau herpes labial (bibir). Akan tetapi, HSV
1 juga dapat menyebar dari mulut ke alat kelamin dan menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) pada orang yang
menerima seks oral dari penderita herpes oral.
HSV 2 merupakan penyebab utama penyakit herpes genital. Infeksi virus ini bisa kambuh, frekuensi kekambuhannya akan
bervariasi pada tiap penderitanya. Virus HSV 2 menyebar melalui kontak langsung dengan luka yang dimiliki penderita herpes,
misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.
Varicella-zoster virus (VZV)
VZV merupakan virus yang menjadi penyebab cacar air (varicella) dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi
ketika varicella-zoster virus menginfeksi seorang untuk pertama kali. VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan
penderita cacar air.
1. Faktor Risiko
Faktor resiko virus herpes simplex tipe 2 :
• Menderita penyakit menular seksual
• Berjenis kelamin perempuan
• Melakukan hubungan seksual di usia muda
• Bergonta-ganti pasangan seksual
Faktor risiko virus VZV : • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik
akibat penyakit maupun obat-obatan
• Berusia di bawah 12 tahun
• tinggal bersama anak-anak yang mengalami cacar air
• Pernah kontak langsung dengan penderita cacar air
Blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh berukuran kecil dan berwarna abu kemerahan yang dapat pecah dan
mengering dalam beberapa hari
Blister yang pecah dapat menimbulkan luka dengan rasa nyeri sehingga bisa mengganggu proses makan
Gejala infeksi HSV 2 atau herpes genital :
Pembengkakan pada kulit kelamin atau area di sekitarnya yang terasa gatal, nyeri, dan disertai sensasi terbakar
• cacar air
melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat aktivitas, dan riwayat kesehatan pasien.
Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan untuk melihat ada tidaknya demam, jenis ruam atau
lesi kulit yang timbul, serta pola penyebaran lesi. Serta melakukan beberapa pemeriksaan
lanjutan, seperti: Kultur virus, Pemeriksaan Tzank, Tes antibodi
Selain tes yang disebut, pada beberapa kasus, dokter bisa mempertimbangkan pemeriksaan
PCR (polymerase chain reaction), untuk mendeteksi infeksi virus herpes, terutama yang telah
menyebabkan infeksi pada mata atau sistem saraf pusat.
Pengobatan Herpes
Fokus pengobatan herpes adalah untuk membantu meredakan keluhan, mencegah penyebaran herpes,
serta menurunkan risiko terjadinya komplikasi Beberapa obat-obatan antivirus dapat digunakan untuk
mengatasi infeksi virus herpes adalah: Acyclovir, Valacyclovir dan Famciclovir
Selain obat antivirus, ada beberapa hal yang bisa Anda dilakukan untuk meredakan keluhan dan
mempercepat pemulihan akibat infeksi virus herpes, yaitu:
Kompres ruam kulit dengan air hangat atau atau air dingin
• Hepatitis
• Radang paru-paru
Pencegahan Herpes
Sebisa mungkin hindari kontak fisik dengan orang lain, terutama yang memiliki luka terbuka
Selalu cuci tangan secara rutin
Jika diberikan obat oles untuk mengatasi ruam, oleskan obat dengan menggunakan kapas agar kulit
tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus herpes
Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk,
pakaian, dan peralatan makeup
Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit
herpes
PENYAKIT SISTEMIK
DIABETES MELITUS
Diabetes penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa
merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.
Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang
terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai
kebutuhan tubuh.
Jenis-Jenis Diabetes
◦ Diabetes tipe 1 (diabetes autoimun) terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa
darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih
belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
◦ Diabetes tipe 2 merupakan disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin,
sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin).
Terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil (diabetes gestasional). Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh
perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.
Gejala Diabetes
• Orang berkulit putih diduga lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras lain
Kurang aktif.
Bertambahan usia.
Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional dan memiliki Riwayat penyakit
polycystic ovarian syndrome (PCOS) dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.
Diagnosis Diabetes
Dikarenakan diabetes seringkali tidak terdiagnosis pada awal kemunculannya, maka orang-
orang yang berisiko terkena penyakit ini dianjurkan menjalani pemeriksaan rutin. Di antaranya
adalah orang yang berusia di atas 45 tahun, wanita yang pernah mengalami diabetes
gestasional saat hamil, orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 25 dan orang
yang sudah didiagnosis menderita prediabetes.
Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak akan dilakukan untuk mendiagnosis
diabetes tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan menunjukkan apakah seseorang
menderita diabetes atau tidak. Dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani tes gula
darah pada waktu dan dengan metode tertentu. Metode tes gula darah yang dapat dijalani oleh
pasien, antara lain:
• Pasien diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi
buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak.
• Pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari
• Pada diabetes tipe 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah
sehari-hari.
• Pasien diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk mengatur gula
darah.
• Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan operasi
pencangkokan (transplantasi) pankreas untuk mengganti pankreas yang mengalami
kerusakan.
• Pada pasien diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya adalah
metformin,.
Komplikasi Diabetes
• Penyakit jantung korone (penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah di
jantung)
• Penyakit jantung bawaan (masalah jantung yang ditemukan sejak bayi (kebocoran katup
jantung))
• Gagal jantun (suatu kegagalan otot jantung untuk memompakan darah secara memadai ke
seluruh tubuh)
• Aritmia, merupakan suatu gangguan irama jantung yang menyebabkan denyut jantung tidak
normal
Gejala Penyakit Jantung
Penyakit jantung koroner, gejala : nyeri dada yang dapat disertai dengan
sesak napas, nyeri yang menjalar ke lengan kiri atau ke rahang
Penyakit jantung bawaan, gejalanya : sesak dan terlihat membiru saat
menangis atau menyusu, bengkak di sekitar mata dan di tungkai, serta berat
badan tidak bertambah
Infeksi jantung (endokarditis), gejalanya : demam, denyut jantung tidak
teratur, sesak napas, bengkak di perut atau tungkai, serta batuk-batuk
Gagal jantung, gejalanya : sesak napas yang makin berat saat beraktivitas,
sesak napas yang makin berat saat berbaring, tungkai bengkak, dan perut
membesar
Aritmia, gejala : jantung berdebar-debar, rasa tidak nyaman di dada, sesak
napas, sensasi melayang, bahkan hingga pingsan.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung
Penyakit jantung coroner, sebab : penyempitan pembuluh darah di jantung. Dan faktor risikonya : gaya hidup
tidak sehat, seperti makan makanan tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik,
serta kebiasaan merokok
Penyakit jantung bawaan, sebab : belum diketahui dengan pasti.Dan faktor risikonya : ibu terinfeksi rubella
saat hamil, ibu mengonsumsi obat tertentu saat hamil, atau adanya kelainan gen
Infeksi jantung (endokarditis) sebab : virus atau bakteri (bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A)
Gagal jantung, sebab : penyakit jantung koroner, infeksi, atau adanya kelainan katup jantung
Aritmia, sebab : kelainan bawaan, adanya otot jantung yang mati karena penyakit jantung koroner, konsumsi
alkohol atau kafein yang berlebihan, stres, atau efek samping obat tertentu.
Diagnosis Penyakit Jantung
Diawali wawancara medis lengkap, yang diikuti dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh, serta pemeriksaan
penunjang jika diperlukan. Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut, antara lain:
Elektrokardiogram (EKG) (pemeriksaan untuk melihat aliran listrik dan irama jantung).
Treadmill test (pemeriksaan irama jantung yang dilakukan sembari pasien melakukan aktivitas fisik
(treadmill)).
Angiografi (pemeriksaan jantung yang dilakukan dengan cara memasukkan suatu alat yang berfungsi sebagai
kamera ke dalam pembuluh darah jantung untuk melihat adanya sumbatan di dalam pembuluh darah jantung)
Pencegahan Penyakit Jantung
Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain
seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua
golongan usia, baik muda atau tua.
Penyebab Asma
◦belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang memicunya,
seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi
virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
Diagnosis asma
• mengajukan pertanyaan pada pasien mengenai gejala apa yang dirasakan, waktu kemunculan gejala
tersebut, dan riwayat kesehatan pasien serta keluarganya. setelah itu, dokter melakukan sejumlah tes.
• Jika seluruh keterangan yang diberikan pada pasien mengarah pada penyakit asma, maka selanjutnya
dokter bisa melakukan tes untuk memperkuat diagnosis, misalnya: Spirometri, Tes Arus Puncak
Ekspirasi (APE), Uji Provokasi Bronkus, Pengukuran Status Alergi, CT Scan, Rontgen
Pengobatan asma
Tujuan dalam pengobatan penyakit asma yaitu meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh.
Penting bagi pasien untuk mengenali hal-hal yang dapat memicu asma mereka agar dapat
menghindarinya. Jika gejala asma muncul, obat yang umum direkomendasikan adalah inhaler pereda.
Bilamana terjadi serangan asma dengan gejala yang terus memburuk (secara perlahan-lahan atau
cepat) meskipun sudah ditangani dengan inhaler atau obat-obatan lainnya, maka penderita harus segera
mendapatkan penanganan di rumah sakit. Serangan asma di rumah sakit bisa menyebabkan pasien
mengalami gagal napas dan perlu mendapatkan pertolongan secepat mungkin (code blue asthma).
Komplikasi asma
Status asmatikus (kondisi asma parah yang tidak respon dengan terapi normal)
Pneumonia
Gagal pernapasan
Kematian
HIV/AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. semakin banyak dihancurkan maka semakin lemah kekebalan
tubuh.
AIDS stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi
sudah hilang sepenuhnya.
Tipe HIV
Terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe terbagi lagi menjadi beberapa
subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1, 90% di antaranya adalah HIV-1 subtipe
M. Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.
Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila seseorang tertular lebih dari 1
orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski kondisi ini hanya terjadi kurang dari 4% penderita
HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3 tahun pertama setelah terinfeksi.
Gejala HIV dan AIDS
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu, yang meliputi:
Pembengkakan kelenjar getah bening
• Demam hingga menggigil
Sakit kepala
• Muncul ruam di kulit
Sakit perut
• Muntah Sakit tenggorokan dan sariawan
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade..
Pembengkakan kelenjar getah bening
Gejala :
Sakit kepala
• Berat badan turun Tubuh terasa lemah
• Demam
Gejala AIDS meliputi: • Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi atau hilang ingatan
Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya • Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina
Sesak napas
Komplikasi HIV dan AIDS
Tuberculosis (TB)
Toksoplasmosis
Cytomegalovirus.
Candidiasis.
Infeksi ini disebabkan oleh parasit yang hidup di sistem pencernaan
Meningitis kriptokokus
Wasting syndrome
HIV-associated nephropathy (HIVAN)
Gangguan neurologis.
Penyebab HIV dan AIDS
Hubungan seks
Berbagi jarum suntik
Transfusi darah
Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya.
Penularan virus HIV pada anak juga dapat terjadi pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat
Faktor Risiko AIDS