berhubungan
dengan
Persalinanan BBL
Oleh:
Berliana Fitri
204110288
1. TORCH
ToRCH merupakan kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasit
Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Virus Herpes Simplek (HSV1 -
HSV2). ToRCH menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang anak-
anak, orang tua, dan ibu hamil. ToRCH menyerang semua jaringan organ tubuh yang
termasuk system saraf pusat dan perifer yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan,
pendengaran, system kardiovaskuler serta metabolisme tubuh. Untuk mengetahui adanya
ToRCH di dalam tubuh kita maka perlu sekali dilakukan pemeriksaan Laboratorium, prinsip
pemeriksaan ToRCH ini adalah untuk mendeteksi adanya zat anti (antibody) yang spesifik
terhadap kuman penyebab infeksi tersebut.
A.Toxoplasma gondii
Disebabkan parasit Toxoplasma gondii, parasit ini biasa hidup di hewan peliharaan rumah, seperti
anjing, kucing, burung, merpati, ayam, kerbau, sapi, kambing. Toxoplasma gondii dibedakan dalam 3
bentuk, yaitu:
•Oosit
Merupakan hasil perkawinan mikrogamet dan mikrogamet yang terjadi dalam usus kucing. Oosit
diekskresi bersama tinja dan berada dalam tanah, tumbuhan dan sayuran.
•Trofozoit (Takhizoid)
Timbul kalau oosit termakan binatang atau manusia kemudian pecah menjadi bentuk tropozoid yang
sangat efektif. Tropozoit memperbanyak diri dengan cara aseksual (pembelahan)
mengakibatkan parasitemia dan menyerang berbagai organ
•Kista
Berada dalam organ yang dapat bertahan hidup sepanjang kehidupan induk semangnya.
B. Rubella
Disebabkan oleh virus Rubella, tanda -tanda : demam akut, ruam pada kulit dan
pembesaran kelenjar getah bening, Rubella menyerang anak - anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat
menyebabkan kelainan pada bayinya. Bila infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan,
resiko terjadinya kelainan adalah 50%, infeksi terjadi pada trimester pertama resikonya
menjadi 25% (menurut American College of Obstatrican and Gynecologissts, 1981)
Serangan Rubella pada anak-anak biasanya menyebabkan:
A. Panas badan dan sakit di persendian
B. Tampak bercak merah diameter 2-3 mm
C. Pembengkaan kelenjar getah bening di belakang telinga atau dibawah leher
D. Awalnya bercak timbul di wajah, kemudian menjalar ke tubuh dan merata.
Gejala pada ibu sama dengan gejala pada anak, bercak ini seperti campak,
C. CYTO MEGALO VIRUS (CMV)
Disebabkan oleh Virus cytomegalo, termasuk golongan virus keluarga herpes lainnya.
Virus ini akan aktif bila mengalami penurunan kondisi fisik, dan kadang - kadang
muncul keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang tenggorokan, radang
lambung, lemah, lesu dan keluhan pada saraf mata dan otak.
CMV lebih sering menyerang retinitas (fleksi pada kornea), yang dapat dengan cepat
mengakibatkan kebutaan, gejala pertama CMV retinitas adalah problem penglihatan
seperti : bayangan hitam bergerak (scotoma) dan tampak seperti bintik - bintiki hitam,
pandangan seperti melihat kabut putih tebal. Bila ibu hamil mengidap CMV, ia akan
mengalami keguguran terus menerus, atau bayinya akan lahir dalam keadaan cacat fisik
seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala), Microsefalus (pengecilan kepala), lahir
dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan kaki dan tangannya jadi bengkok.
D. HERPES SIMPLEX
Disebabkan virus HSV (HSV1 dab HSV2, penyebab 84% kasus penyakit
kelamin Herpes adalah HSV2)
Perbedaan HSV1 dan HSV2
•Bagian yang disukai HSV1 adalah kulit dan selaput lendirmukosa di mata
atau hidung dan telinga, bentuk pada kulit HSV1 adalah bercak verikel
kecil tersebar
•Bagian yang disukai HSV2 kulit dan selaput lender pada alat kelamin dan
perianal, membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat.
Pengidap Herpes akan mengalami kesakitan, juga terasa panas, pada
wanita hamil sering keguguran atau bayinya akan lahir cacat.
Toxo, Rubella, CMV dan Herpes dapat menyebabkan rusaknya fertilitas
pada wanita, adanya infeksi ToRCH ini, pada wanita bisa menyebabkan
terbentuknya mioma, pernyumbatan atau perlengketan, sehingga sel telur
tidak bisa dibuahi atau mengakibatkan sulit hamil.
Penularan ToRCH pada manusia dapat melalui 2 cara, aktif (didapat) dan
yang pasif (bawaan), penularan secara aktif disebabkan antara lain:
•Makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi
(mengandung sista) misal : sapi, kambing, kerbau, babi, ayam, kelinci yang
dimasak tidak sempurna atau setengah matang
•Makan makanan yang tercemat ooista dari feces (kotoran ) kucing yang
menderita ToRCH
•Transfusi darah (trofozoid), transplantasi organ, kecelakaan di laboratorium
yang menyebabkan ToRCH masuk ke dalam tubuh atau tanpa sengaja masuk
melalui luka.
•Hubungan sex
MALARIA
d. Plasmodium ovale, menyebabkan malaria ovale tetapi jenis ini jarang dijumpai.
(Mandal, 2006)
1. Komplikasi Malaria dalam Kehamilan
a. Anemia
Malaria dapat menyebabkan atau memperburuk anemia. Hal ini disebabkan:
Hemolisis eritrosit yang diserang parasit
Peningkatan kebutuhan Fe selama hamil
Hemolisis berat dapat menyebabkan defisiensi asam folat.
Anemia yang disebabkan oleh malaria lebih sering dan lebih berat antara usia kehamilan 16-29
minggu. Adanya defisiensi asam folat sebelumnya dapat memperberat anemia ini. Anemia meningkatkan
kematian perinatal dan morbiditas serta mortalitas maternal. Kelainan ini meningkatkan risiko edema paru
dan perdarahan pasca salin.
b. Edema paru akut
Edema paru akut adalah komplikasi malaria yang lebih sering terjadi pada wanita hamil daripada
wanita tidak hamil. Keadaan ini bisa ditemukan saat pasien datang atau baru terjadi setelah beberapa hari
dalam perawatan. Kejadiannya lebih sering pada trimester 2 dan 3.
c. Hipoglikemia
Keadaan ini juga merupakan komplikasi yang cukup sering terjadi dalam
kehamilan. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya hipoglikemia adalah sebagai
berikut:
Meningkatnya kebutuhan glukosa karena keadaan hiperkatabolik dan infeksi
parasit
Sebagai respon terhadap starvasi/kelaparan
Peningkatkan respon pulau-pulau pankreas terhadap stimulus sekresi (misalnya
guinine) menyebabkan terjadinya hiperinsulinemia dan hipoglikemia .
d. Imunosupresi
Imunosupresi dalam kehamilan menyebabkan infeksi malaria yang terjadi menjadi
lebih sering dan lebih berat. Lebih buruk lagi, infeksi malaria sendiri dapat menekan
respon imun.
2. Risiko Terhadap Janin
Malaria dalam kehamilan adalah masalah bagi janin. Tingginya
demam, insufisiensi plasenta, hipoglikemia, anemia dan komplikasi-
komplikasi lain dapat menimbulkan efek buruk terhadap janin. Baik
malaria P. vivax dan P. falciparum dapat menimbulkan masalah bagi
janin. Akibatnya dapat terjadi abortus spontan, persalinan prematur,
kematian janin dalam rahim, insufisiensi plasenta, gangguan
pertumbuhan janin (kronik/temporer), berat badan lahir rendah dan
gawat janin. Selain itu penyebaran infeksi secara transplasental ke
janin dapat menyebabkan malaria kongenital. (Suparman, 2005)
1. Masalah infeksi malaria pada kehamilan:
a. Infeksi malaria lebih mudah terjadi pada kehamilan jika dibandingkan dengan
populasi umum
b. Infeksi malaria pada kehamilan ada tendensi atipik terutama pada trimester II
c. Jumlah parasit 10 kali lebih tinggi sehingga komplikasi p. Falsiparum lebih
sering pada ibu hamil dibandingkan yang tidak hamil
d. Malaria p. falsiparum pada kehamilan lebih serius dan mortalitas dua kali lipat
e. Beberapa obat malaria kontraindikasi pada ibu hamil dan bisa mengakibatkan
komplikasi hebat
f. Penanganan komplikasi menjadi lebih sulit karena perubahan fisiologis.
2. Hasil Anamnesis (Subjective)
a. Demam, menggigil (dapat disertai mual, muntah diare, nyeri otot dan pegal)
b. Riwayat sakit malaria, tinggal di endemic malaria, minum obat malaria 1 bulan
terakhir, transfuse darah.
c. Untuk tersangka malaria berat, dapat disertai satu gejala di bawah; gangguan
kesadaran, kelemahan umum, kejang, panas sangat tinggi, mata dan tubuh
kuning, perdarahan hidung,, gusi, saluran cerna, muntah, warna urin seperti teh
tua, oliguria, pucat
1. Gejala yang tidak umum sering terjadi pada kehamilan terutama trimester 2:
a. panas: umumnya tinggi sampai menggigil
b. anemia akan menjadi parah pada kehamilan karena hemolisis dengan akibat asam
folat menurun
c. pembesaran lien
d. pada infeksi berat bisa terjadi: ikterus, kejang, kesadaran menurun, koma, muntah,
dan diare
C. ASCARIASIS
pengertian Ascariasis
Ascariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang. Cacing ini
merupakan salah satu jenis parasit yang hidup dan berkembang biak di dalam usus
manusia. Ascariasis biasanya ditemukan di daerah yang memiliki fasilitas
kebersihan yang buruk. Beberapa orang yang mengidap penyakit ini tidak
mengalami gejala sampai keadaannya memburuk.
Askariasis pada kehamilan adalah suatu yang sering terjadi, terutama pada negara
berkembang. Infeksi cacing ini umumnya tidak begitu parah namun tetap perlu diobati.
Askariasis pada kehamilan dapat memperparah anemia dalam kehamilan, berisiko
dalam menaikkan kejadian obstruksi bilier, dan dapat memperpanjang PTT sehingga
menaikkan risiko perdarahan postpartum.
D. HEPATITIS
2. Etiologi
Hepatitis B
1. Definisi Hepatitis B
Pencegahan umum hepatitis B berupa uji tapis donor darah dengan uji diagnosis
yang sensitif, sterilisasi instrumen secara adekuat-akurat. Alat dialisis digunakan
secara individual, dan untuk pasien dengan HVB disediakan mesin tersendiri. Jarum
disposable dibuang ke tempat khusus yang tidak tembus jarum. Pencegahan untuk
tenaga medis yaitu senantiasa menggunakan sarung tangan. Dilakukan penyuluhan
agar para penyalah guna obat tidak memakai jarum secara bergantian, perilaku
seksual yang aman. Mencegah kontak mikrolesi, menghindari pemakaian alat yang
dapat menularkan HVB (sikat gigi, sisir), dan berhati-hati dalam menangani luka
terbuka. Melakukan skrining ibu hamil pada awal dan pada trimester ketiga
kehamilan, terutama ibu yang berisiko tinggi terinfeksi HVB. Ibu hamil dengan HVB
(+) ditangani terpadu. Segera setelah lahir, bayi diimunisasi aktif dan pasif terhada
HVB.
3. Hepatitis C
Definisi Hepatitis C
HCV adalah virus hepatitis yang mengandung RNA rantai tunggal
berselubung glikoprotein dengan partikel sferis, inti nukleokapsid 33 nm,
yang dapat diproduksi secara langsung untuk memproduksi protein-protein
virus (hal ini dikarenakan HCV merupakan virus dengan RNA rantai
positif).
1. Gejala klinis
Sama seperti virus hepatitis yang lain, HCV dapat menyebabkan suatu
penyakit hepatitis akut yang kemungkinannya, sulit dibedakan dengan
hepatitis virus akut lain. Akan tetapi gejala-gejalanya hanya dilaporkan
terjadi pada 15% kasus sehingga, diagnosisnya harus tergantung pada
positifnya hasil pemeriksaan anti-HCV atau pemeriksaan HCV RNA yang
biasanya terdeteksi lebih awal sebelum munculnya antibody anti-HCV
(serokonversi)
Hepatitis D
Hepatitis D adalah jenis hepatitis yang tidak biasa. Hal ini karena infeksi virus ini hanya
bisa terjadi jika seseorang sudah terinfeksi hepatitis B sebelumnya. Hepatitis D dapat
bersifat akut maupun kronis. Seseorang bisa menderita hepatitis D bersamaan dengan
hepatitis B, atau bila ia sudah menderita hepatitis B dalam jangka panjang (kronis)
Penyebab Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh infeksi hepatitis delta virus (HDV). Virus ini adalah jenis virus yang
tidak lengkap dan membutuhkan bantuan virus hepatitis B untuk berkembang. Infeksi virus ini akan
menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.
Pencegahan Hepatitis D
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis D adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa
meningkatkan risiko terjadinya hepatitis B, di antaranya:
•Melakukan vaksinasi hepatitis B
•Melakukan hubungan seks yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-
ganti pasangan
•Tidak menggunakan NAPZA atau berbagi penggunaan jarum suntik dengan orang lain
•Tidak berbagi penggunaan sikat gigi dan alat cukur dengan orang lain
•Menggunakan sarung tangan jika akan merawat luka, khususnya bagi petugas medis
5. TBC
Biaansya, kebanyakan ibu hamil tidak akan menyadari gejala-gejala awal yang
disebabkan oleh penyakit TBC, karena gejalanya yang hampir sulit untuk
dibedakan dengan penyakit lainnya. Bahkan ada ibu hamil yang tidak
mengalami gejala apa pun sampai akhirnya penyakit muncul dan sudah masuk
pada tahap yang cukup berbahaya. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu
ibu hamil waspadai.Lemas yang berlebihan.Berat badan ibu hamil selalu
menurun dan tidak ada peningkatan yang signifikan.Batuk yang tidak berhenti
dalam waktu yang cukup lama.Mengalami sesak napas dan dada terasa sangat
sesak.Warna kulit yang semakin pucat
Cara menghindari Ibu Hamil dari Penyakit TBC
Banyak cara yang bisa dihindari ibu untuk menghindari penyakit TBC.Polusi udara
dan debu bisa menjadi salah satu faktor penyebab ibu hamil mengidap penyakit TBC,
sehingga ada baiknya jika ibu hamil selalu berada dalam lingkungan yang bersih dan
tidak terlalu sering terpapar polusi udara. Baik itu asap dari kendaraan bermotor atau
pun asap rokok dari lingkungan sekitar. Sebaiknya hindari lingkungan yang memang
sekiranya memiliki udara yang kurang baik untuk ibu hamil.Jika ada anggota keluarga
yang sudah terpapar penyakit TBC, sebaiknya ibu hamil tidak tinggal satu rumah atau
berdekatan dengan pengidap TBC. Sebab dikhawatirkan penyakit tersebut akan mudah
menular.Usahakan jangan terlalu sering keluar pada malam hari
Herpes
infeksi virus oleh herpes simplex virus (HSV) yang ditularkan
melalui kontak intim dengan lapisan-lapisan yang ditutupi
lendir dari mulut atau vagina atau kulit genital. Virus
memasuki lapisan-lapisan atau kulit melalui robekan-robekan
mikroskopik. Sekali didalam, virus berjalan ke akar-akar syaraf
dekat sumsum tulang belakang (spinal cord) dan berdiam
disana secara permanen.
Gejala Herpes
1. herpes genitalis primer timbul setelah masa laten yang lamanya bervariasi (Glasier,
Anna,2006)
2. Gejala sistemik sering terjadi, terutama pada wanita dan mencakup demam
3. nyeri kepala, malese danmialgia.Nyeri yang mungkin parah, di vulva atau penis disuria
dan peningkatan rabas vagina.
4. Pembesaran kelenjar linfe inguinal disertai nyeri tekan biasanya timbul lebih dari 1
minggu setelah awitanpenyakit.
5. Lesi awalnya bersifat popular tetapi cepat menjadi vesikel dan mengalami ulserasi. Lesi
menetap sampai 2 minggu sampai terjadi pembentukankrusta
Herpes Genitalis
Pada KehamilanInfeksi primer mungkin menyebabkan aborsi spontan,
retardasi pertumbuhan intrauterus, dan persalinan permatur. Pedoman-
pedoman mengenai penatalaksaan herpes genitalis pada kehamilan dapat
ditemukan dibeberapa kepustakaan (Smith et al., 1998).Infeksi herpes
neonates dapat terjadi intra-atau pasca-partum
HerpesGestationisPenyakit herpes jenis ini hanya menyerang wanita yang
hamil muda. Gejala khas penyakit ini adalah munculnya sekelompok
gelembung air atau lepuh-lepuh pada kaki dan perut.
HerpesSimpleksPenularan penyakit ini terjadi melalui kontak langsung dengan
kulit yang melempuh atau melalui cairan yang keluar dari lepuh-lepuh pada
kulit
7. Varicela
Varicella / chickenpox atau sering disebut cacar air adalah suatu infeksi virus
menular, yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik – bintik kecil
yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang
menimbulkan rasa gatal.
Gejala diabetes
1Kadar gula dalam urine (setelah melakukan tes urine).
2. Merasa sangat haus.
3. Sering buang air kecil.
4. Kelelahan.
5. Mual.
6. Sering infeksi vagina, kandung kemih, dan kulit.
7. Mulut kering
8. Penglihatan kabur.
pengobatan untuk diabetes melitus
1. Terapi insulin
2. Obat diabetes
3.Pengobatan pelengkap (alternatif)
4. Pola hidup sehat
5. Operasi
Penyakit kardiovaskuler
1.Ablasi
Melansir British Heart Foundation, ablasi atau dikenal dengan ablasi kateter bertujuan untuk
mengontrol atau memperbaiki gangguan irama jantung (aritmia). Cara mengobati penyakit
jantung ini dilakukan dengan memblokir aliran listrik di jantung. Prosedur medisnya
memanfaatkan panas (ablasi frekuensi radio) atau pembekuan (cryoablasi) di area jantung.
2. Kardioversi
Kardioversi bertujuan untuk mengembalikan irama jantung yang tidak normal (aritmia) ke
pola normal. Prosedur medisnya dilakukan dengan mengirimkan sinyal listrik ke jantung
melalui elektroda yang dipasang di dada. Tindakan medis untuk kardioversi biasanya hanya
berlangsung sekitar 10 menit.
3. Angioplasti koroner dan stent
Angioplasti koroner adalah salah satu cara mengobati penyakit jantung koroner dengan fokus
membantu meningkatkan pasokan darah ke jantung.
4. Operasi bypass koroner
Operasi bypass koroner ditujukan untuk mengatasi penyakit jantung koroner yang tidak bisa
ditangani angioplasti dan stent atau prosedur lainnya
5. Transplantasi jantung Transplantasi jantung adalah tindakan medis yang dilakukan dengan
mengganti jantung yang rusak dengan jantung yang sehat dari pendono
Penyakit imunologi / Alergi
Defenisi Asma
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan
saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Penyebab
AsmaAsma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang,
udara dingin, aktivitas fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat
kimia.
Tanda dan gejala asma
1.kesulitan bernapas
2.kenaikan denyut nadi
3.nafas berbunyi,saat menghembus udara
4.batuk kering
5.kejang otot disekitar dada
Jenis-jenis asma
1.Asma interisik (berasal dari dalam)yang sebab serangannya tidak diketahui.
2.Asma eksterisik (berasal dari luar)yang pemicu serangannya dari luar tubuh lewat
pernapasan.Serangan asma dapat berlangsung singkat atau berhari hari. biasanya
serangan dimulai hanya beberapa menit setelah timbulnya pemicu.
Pengobatan Asma
1.Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni meredakan
gejala dan mencegah gejala kambuh.
2.melakukan penanganan dengan inhaler maupun obat
HIV/AIDS
Pengertian HIV dan AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Faktor resiko
A.pada ibuKadar HIV di darah ibu pada menjelang atau saat persalinan dan kadar HIV di
ASI ketika ibu menyusui bayinya.Umumnya satu atau 2 minggu setelah seseorang
terinfeksi HIV,kadar HIV akan cepat sekali bertambah ditubuh seseorang.resiko penularan
lebih besar jika ibu memiliki kadar HIV yang tinggi pada menjelang atau saat persalinan.
B.faktor bayi
1.bayi yang lahir prematur dan memiliki berat badan yang lebih
rendah
2.Melalui ASI yang diberikan pada usia enam bulan pertama
bayi.
3.Bayi yang meminum ASI dan memiliki luka di mulutnya.