Anda di halaman 1dari 13

INFEKSI

PADA BAYI
ASKEB NEONATUS
Kelompok 12
Nawal Fauzi Kharomah
01 P27224022079

Putriku Devina K
02
P27224022083

Robertha Nanda E
03 P27224022086
Sepsis neonatorum
Sepsis neonatorum adalah infeksi darah yang terjadi
pada bayi yang baru lahir. Sepsis neonatorum
umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun,
pada kasus tertentu, sepsis neonatorum juga dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan jamur. Apabila tidak
diobati, penyakit infeksi ini bisa menyebabkan
kecacatan hingga kematian pada bayi.
Gejala Sepsis Neonatorum
• Suhu tubuh menurun atau meningkat (demam)
• Bayi tampak kuning
• Muntah-muntah
• Lemas dan kurang responsif
• Kurang mau menyusui
• Diare
• Perut membengkak
• Detak jantung menjadi cepat atau lambat
• Kejang-kejang
• Kulit pucat atau kebiruan
• Sesak napas
• Gula darah rendah
Penyebab Sepsis Neonatorum
1. Infeksi terjadi saat persalinan (early onset)
2. Infeksi terjadi setelah persalinan (late onset)
01
Infeksi terjadi
saat persalinan
(early onset)
Sepsis neonatorum yang terjadi saat persalinan disebabkan
oleh infeksi bakteri yang berasal dari tubuh ibu, seperti Group
B Streptococcus (GBS), E.coli, dan Staphylococcus. Infeksi ini
dapat terjadi dalam waktu singkat, yaitu 24–72 jam setelah
persalinan.

Selain bakteri, virus herpes simpleks (HSV) atau virus lainnya


juga bisa menyebabkan infeksi parah pada bayi yang baru
lahir.

Risiko sepsis neonatorum jenis ini lebih tinggi jika Si Kecil


lahir prematur, infeksi plasenta dan air ketuban, serta lahir dari
ibu yang mengalami ketuban pecah dini lebih dari 18 jam
sebelum persalinan.
02
Infeksi terjadi
setelah persalinan
(late onset)
Terjadi dalam jangka waktu 4–90 hari setelah bayi lahir. Kuman
penyebab infeksi ini sering kali berasal dari lingkungan,
misalnya Staphylococcus aureus,
Klebsiella, dan Pseudomonas. Selain bakteri,
jamur Candida juga dapat menyebabkan sepsis pada bayi.

Risiko terjangkit sepsis neonatorum tipe ini akan meningkat


apabila Si Kecil menginap di rumah sakit dalam jangka waktu
yang panjang, terlahir prematur, atau terlahir dengan
berat badan rendah.
Penanganan Sepsis Neonatorum pada
bayi
bayi yang terkena sepsis neonatorum akan diberikan antibiotik
dan dipantau ketat oleh dokter. Pemberian antibiotik dapat
dilakukan selama 7–10 hari, jika tidak ditemukan pertumbuhan
kuman pada pemeriksaan kultur darah atau cairan otak.

Jika ditemukan bakteri dalam pemeriksaan oleh dokter anak,


antibiotik dapat diberikan hingga 3 minggu. Sementara itu, jika
sepsis neonatorum disebabkan oleh virus HSV, bayi akan diberi
obat antivirus acyclovir.
Selain diberi obat-obatan, dokter juga akan
memantau tanda-tanda vital dan tekanan darah
bayi, serta melakukan pemeriksaan darah lengkap.
Jika suhu tubuh bayi tidak stabil, ia bisa
dimasukkan ke dalam inkubator.
Sepsis neonatorium adalah kondisi
serius dan masih menjadi salah satu
penyebab utama kematian pada bayi.
Oleh karena itu, Bumil perlu
melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin ke dokter atau bidan

Selain itu, pastikan Bumil dibantu


oleh tenaga kesehatan yang
profesional saat menjalani
persalinan. Dengan pemeriksaan dan
penanganan sedini mungkin, Si
Kecil akan tercegah dari risiko
sepsis neonatorum.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai