Anda di halaman 1dari 16

Komunikasi Keluarga

Andri Nurmansyah, S.Kep., Ners., M.Kep


 Keluarga adalah sekumpulan orang yang
hidup bersama dalam tempat tinggal
bersama dan masing-masing anggota
merasakan adanya pertautan batin
(Djamarah, 2004: 16).
Pengertian keluarga
 Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul (Gunawan, 2013).
• Komunikasi keluarga adalah suatu
kegiatan yang pasti terjadi dalam
kehidupan keluarga.
Komunikasi • Tanpa komunikasi, sepilah kehidupan
dalam keluarga keluarga dari kegiatan berbicara,
berdialog, bertukar pikiran akan hilang.
karena itu komunikasi antar sertiap
anggota keluarga perlu dibangun
secara harmonis dalam rangka
membangun hubungan yang baik
dalam keluarga (Djamarah, 2004).
• Penting untuk membangun
Fungsi
konsep diri, aktualisasi diri,
komunikasi
untuk kelangsungan hidup, dan
sosial
untuk memperoleh kebahagiaan

Prinsip
komunikasi
dalam keluarga
• Turut menentukan, memelihara,
Fungsi mengembangkan, atau
komunikasi mewariskan budaya. Secara
budaya horizontal (masy masy) dan
vertical (generasi  generasi)
Model Stimulus
- Respon

Pola komunikasi Model ABX


keluarga

Model
Interaksional
 Komunikasi sbg satu proses “aksi-
reaksi” yang sangat sederhana
 Proses ini dianggap sbg pertukaran
atau pemindahan informasi
Model Stimulus
– respons (S-R)  Proses ini dapat bersifat timbal balik
dan mempunyai byk efek
 Setiap efek dapat mengubah
tindakan komunikasi berikutnya
 Dikemukakan oleh Newcomb dari
perspektif psikologi-social.
 Menggambarkan bahwa seseorang
Model ABX (A) menyampaikan informasi
kepada seseorang lainnya (B)
mengenai sesuatu (X).
 Model ini mengasumsikan manusia
jauh lebih aktif
 Digambarkan sbg pembentukan
makna, yaitu penafsiran atas pesan
atau perilaku orang lain oleh para
peserta komunikasi.
Model
 Interaksi yang terjadi antar individu
Interaksional tidak sepihak
 Antar individu saling aktiif,
reflektif, dan kreatif dalam
memaknai dan menafsirkan pesan
yang disampaikan semakin lancer.
Komunikasi Komunikasi
verbal nonverbal
Jenis komunikasi
dalam keluarga Komunikasi Komunikasi
individual kelompok
Komunikasi dapat efektif bila:
 Penggunaan kata-kata atau kalimat
dalam mengungkapkan sesuatu
 Komunikan dapat menafsirkan
secara tepat pesan yang akan
disampaikan oleh komunikator
melalui bahasa dalam bentuk kata-
Komunikasi kata maupun kalimat.
verbal  Panjang pendeknya suatu kalimat,
menjadi faktor kelancaran
berkomunikasi.
 Struktur kalimat yang kacau /
penggunaan kata-kata yang bertele-
tele diakui sbg peny
ketidakefektifan komunikasi.
Lima macam fungsi pesan nonverbal:
 Repetisi; mengulang kembali
gagasan yang sudah disajikan secara
verbal
 Substitusi: menggantikan lambang-
lambang verbal

Komunikasi  Kontradiksi: menolak pesan yang


nonverbal verbal atau memberikan makna
yang lain thd pesan verbal.
 Komplemen: melengkapi dan
memperkaya makna pesan
nonverbal
 Aksentuasi: menegaskan pesan
verbal.
 disebut pula komunikasi interpersonal
 Komunikasi yang berlangsung dalam
sebuah komunikasi antarpribadi.
Komunikasi
 Komunikasi dapat berlangsung dari atas
individual kebawah (orang tua  anak) atau dari
bawah ke atas (anak  orang tua)
Interaksi antara
Interaksi antara
ayah, ibu, dan
suami dan istri
anak

Interaksi sosial Interaksi antara Interaksi antara


ibu dan anak ayah dan anak
dalam keluarga

Interaksi antara
anak dan anak
1. Citra diri dan citra orang lain
2. Suasana Psikologis
Faktor-faktor 3. Lingkungan fisik
yang 4. Kepemimpinan
mempengaruhi
5. Bahasa
komunikasi dalam
keluarga 6. Perbedaan usia
DAFTAR PUSTAKA

1. Arwani. (2003). Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta:


EGC. Diakses dari https://books.google.co.id
2. Djamarah, Syaiful B. (2014). Pola asuh orang tua dan
komunikasi dalam keluarga: Upaya untuk membangun
citra membentuk pribadi anak. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Gunawan, Hendri. (2013). Jenis pola komunikasi orang
tua dengan anak perokok aktif di desa Jembayan
Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ejournal Ilmu Komunikasi. 1 (3): 208-233. Diakses
melalui https://scholar.google.co.id
4. Maulana, Heri. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Diakses melalui https://books.google.co.id
5. Riyadi, Sujono & Purwanto, Teguh. (2013). Asuhan
Keperwatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
6. Schultz, William. (1958). FIRO: A three-dimentional
theory of interpersonal behavior. New York: Holt,
Rinehart, and Winston). Diakses melalui
https://scholar.google.co.id
Thank you

Anda mungkin juga menyukai