Anda di halaman 1dari 16

BRONCHOMALACIA

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


DEFINISI
Bronkomalasia adalah suatu kondisi dimana terjadi kelemahan pada tulang rawan di sekitar dindin
g bronkus. Tulang rawan pada dinding bronkus (dan trakea) berfungsi untuk menjaga patensi bron
kus dan trakea dan mencegah struktur ini mengalami kolaps dan menutup saluran nafas. Bila terja
di kelemahan pada tulang rawan ini, maka dinding bronkus dan trakea akan menutup dan mengga
nggu jalan napas.

ETIOLOGI

bronchomalacia disebabkan malacia kongenital pada saluran uadara besar, dengan gejala bervariasi
dari mengi berulang dan infeksi saluran udara bagian bawah yang berulang hingga dyspnea yang
parah dan kekurangan pernapasan. Hal ini juga dapat diperoleh di kemudian hari karena peradangan
kronis atau berulang yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit saluran napas lainnya.
pada bayi, bronkomalasia dapat terjadi karena kelainan kongenital (cacat lahir) pada bayi.
PATOFISIOLOGI
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, m
elalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang terbagi menjadi
dua cabang (kanan dan bronkus kiri) yang masing-masing paru-paru. Trakea da
n bronkus terbuat dari cincin tidak lengkap dari tulang rawan dan jika tulang raw
an ini lemah maka tidak dapat mendukung jalan napas.
Pada bayi, cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa didapa
tkan dari tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil, berbentuk aneh, tidak
kaku cukup, atau tidak membentuk sama sekali maka trakea dapat menutup ke
dalam dirinya sendiri. Hal ini lebih mungkin terjadi saat menghembuskan napas
dan menangis. Hal ini dapat menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan ata
u napas cepat. Biasanya tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari wakt
u ke waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah. Sementara lebih umum
pada bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa. Ketika masalah yan
g sama terjadi di saluran napas kecil disebut bronkus ini disebut bronchomalaci
a. Saluran udara dari paru-paru yang sempit atau runtuh saat menghembuskan
napas karena pelunakan dinding saluran napas.
MANIFESTASI KLINIS
1. Batuk dengan suara brassy atau barking
2. Sesak nafas
3. Ditemukan suara wheezing (mengi)
4. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
5. Kelelahan
6. Apnea

KOMPLIKASI
1. Pneumonia
2. Bronchitis
3. Polychondritis
4. Asma
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Bronkoskopi
Bronkoskopi adalah pemeriksaan/inspeksi langsung terhadap laring, trakea dan bron
kus, melalui suatu bronkoskop logam standar atau bronkoskop serat optik fleksibel y
ang disebut dengan bronkofibroskop.

- CT Scan
CT scan paru-paru merupakan salah satu metode pencintraan yang digunakan untu
k mendiagnosis dan memantau tatalaksana dari berbagai kelainan pada paru-paru.

- MRI Dada
Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pencintraan resonansi magnetic adalah pe
meriksaan yang memanfaatkan medan magnet dan energy gelombang radio untuk
menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh.
PENATALAKSANAAN

1. Time
Infasisf minimal, bersamaan dengan pemberian tekanan udara positif yang kontinu.

2. Tekanan udara positif kontinu


Metode menggunakan respiratory ventilation

3. Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/membuat saluran udara langsung
melalui sebuah insisi ditrakhe (the windpipe)
PENGKAJIAN
1. Aktivitas/istirahat 3. Integritas ego
Gejala : gejala :
- Keletihan, kelelahan, malaise - peningkatan faktor risiko
- Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari - perubahan pola hidup
- Ketidakmampuan untuk tidur tanda : ansietas, ketakutan,
- Dyspnea pada saat istirahat peka rangsang
Tanda : keletihan, gelisah, insomnia

2. Kelemahan umum/kehilangan massa otot 4. makanan/cairan


Gejala : pembengkakan pada ekstremitas bawah gejala :
Tanda : - mual/muntah
- Peningkatan tekanan darah, peningkatan - nafsu makan buruk
frekuensi jantung/takikardia berat - ketidakmampuan makan
- Distensi vena leher - penurunan berat badan
- Edema dependent tanda :
- Bunyi jantung redup - turgor kulit buruk
- Warna kulit/membrane mukosa normal/sianosis - edema dependent
- Pucat, dapat menunjukkan anemia - berkeringat
- penurunan BB
- palpitasi abdomen
5. Hygiene 8. interaksi sosial
Gejala : penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan gejala :
Tanda : kebersihan buruk, bau badan - hubungan ketergantungan
- kegagalan dukungan
6. Pernafasan
Gejala : 9. penyakit lama
- Batuk brassy gejala :
- Episode batuk terus menerus - ketidakmampuan untuk
Tanda : mempertahankan suara
- Pernafasan biasa cepat karena distress pernafasan
- Penggunaan otot bantu pernafasan
- Bunyi nafas ronchi/wheezing
- Perkusi hyperresonan pada area paru
- Warna pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku,
- abu-abu keseluruhan

7. Kemanan
Gejala :
- Riwayat reaksi alergi terhadap zat/faktor lingkungan
- Adanya/berulangnya infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif
Definisi
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat
Penyebab
Hambatan upaya napas
Gejala dan tanda mayor
Subjektif
- Dyspnea
Objektif
- Penggunaan otot bantu pernapasan
- Fase ekspirasi memanjang
- Pola napas abnormal
Gejala dan tanda minor
Subjektif
- Ortopnea
Objektif
- Pernapasan pursed-lip
- Pernapasan cuping hidung
- Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
- Ventilasi semenit menurun
- Kapasitas vital menurun
- Tekanan ekspirasi menurun 2. Defisit nutrisi
- Tekanan inspirasi menurun Definisi
- Ekskursi dada berubah Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi ke
butuhan metabolism
Penyebab
Faktor psikologis
Gejala dan tanda mayor
Objektif
- Berat badan menurun minimal 10% dibawah r
entang ideal
Gejala dan tanda minor
Subjektif
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
Objektif
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan
- Diare
3. Risiko aspirasi 4. Resiko infeksi

Definisi Definisi
Berisiko mengalami masuknya sekresi gastroi Berisiko mengalami peningkata terserang orga
ntestinal, skresi orofaring, benda cair atau pad nisme patogenik
at ke dalam saluran trakeobronkhial akibat disf
ungsi mekanisme protektif saluran napas
Faktor resiko
Penyakit krornis
Faktor risiko
Sfingter esophagus bawah inkompeten
INTERVENSI
1. Pola napas tidak efektif

Manajemen Jalan Napas

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas

Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) pada bayi
- Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, rokhi kering)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas bayi
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan peghisapan endir kurang dari 15 detik pada bayi
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak konraindikasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2. Defisit nutrisi

Manajemen nutrisi

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pemberian nutrisi tanpa melalui saluran pencernaan namun melalui pembuluh darah

Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient/ pada bayi (ASI)
- Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan labotarium
Terapeutik
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai, jika pada bayi sajikan ASI dengan suhu yang sesuai
- Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan ibu untuk makan makanan yang sehat sebelum menyusui
3. Risiko aspirasi

Pencegahan aspirasi

Definisi
Mengidentifikasi dan mengurangi resiko masuknya partikel makanan/cairan ke dalam paru-paru

Observasi
- Monitor tingkat kesadran, batuk, muntah, dan kemampuan menelan pada bayi
- Monitor status pernapasan pada bayi
- Monitor bunyi napas, terutama setalah makan/minum
- Periksa kepatenan selang nasogastrik sebelum memberi asupan oral
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan mengeluarkan sekret bayi
- Pertahankan pengembangan balon endotracheal tube (ETT)
- Lakukan penghisapan jalan napas, jika produksi sekret meningkat
- Sedikan suction di ruangan
- Hindari memberi makan melalui selang gastrointestinal, jika residu banyak
- Berikan obat oral dalam beentuk cair
Edukasi
- Anjurkan strategi mencegah aspirasi pada bayi
4. Resiko infeksi

Pencegahan infeksi

Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terserang organisme patogenik

Observasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi pada bayi
Terapeutik
- Batasi jumlah pengunjung
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi dan lingkungannya
Edukasi
- Ajarkan orang tua/pengasuh cara mencuci tangan dengan benar
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi, jika pada bayi anjurkan meningkatkan pemberian ASI
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
INTEGRITAS ISLAM
“ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meminta perlindungan kepada Allah untuk angg
ota keluarganya.  Beliau mengusap dengan tangan kanannya dan berdoa :

َّ‫َربَّ ال َّناسِ ْال َبأْ َسللَّ ُهمَّأ َ ْذه ِِبوأَ ْن َتا ْشفِه وشِ َفآ َءاَالل َّشافِي َس َقمًاي َُغا ِد ُرالَ ِ َفا ًءششِ َفاؤُ َكإِال‬

 “ Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan, Engkau Z
at Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kese
mbuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain”  (HR Bukhari 535 dan Muslim 2191).

Anda mungkin juga menyukai