Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN

PESERTA DIDIK
PRITA INDRIAWATI,M.Pd.
01 PENGERTIAN 05 PENGELOMPOKKAN

02 PERENCANAAN 06 PEMBINAAN

03 PPDB 07 EVALUASI

04 ORIENTASI SEKOLAH
08 SISTEM TINGKAT
JURUSAN, DROP OUT
Manajemen Peserta
Didik ?
Manajemen peserta didik dapat diartikan
sebagai usaha pengaturan terhadap peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut
01 masuk sekolah sampai
dengan mereka lulus sekolah
(Prihatin, 2011: 4)
02 Perencanaan Peserta Didik

Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus
sekolah dan kepindahan. Khusus mengenai perencanaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan
kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat
dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain yang
diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler. Ruang lingkup perencanaan peserta didik menurut
Imron (2016:22) meliputi:
1. Perkiraan
2. Perumusan tujuan
3. kebijakan
4. penyusunan program
5. prosedur
6. penjadwalan, dan pembiayaan
Langkah-Langkah Perencanaan Peserta Didik

Langkah-langkah dalam perencanaan peserta


didik adalah:
a) analisis kebutuhan peserta didik
b) perencanaan rekrutmen peserta didik
c) perencanaan seleksi peserta didik
d) perencanaan orientasi peserta didik
e) perencanaan penempatan peserta didik, dan
f) pencatatan dan pelaporan.
03 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

PENGERTIAN Sistem Prosedur

01 02 03 04 05

Tujuan, prinsip, Kriteria


dan asas Penerimaan
Pengertian

Penerimaan peserta didik baru


merupakan proses pencarian,
menentukan dan menarik pelamar yang
mampu untuk menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan (sekolah) yang
bersangkutan

(Mustari, 2014:111)
TUJUAN, PRINSIP DAN ASAS
Tujuan Prinsip Asas

Tujuan penerimaan 1. Semua anak usia sekolah 1. Objektif


peserta didik baru adalah memiliki kesempatan yang 2. Transparan
memberikan layanan sama untuk memperoleh 3. Akuntabel
bagi anak usia pendidikan pada satuan 4. Tidak Diskriminatif
sekolah/lulusan untuk pendidikan yang lebih tinggi. 5. Kompetitif
memasuki satuan 2. Tidak ada penolakan
pendidikan yang lebih penerimaan peserta didik baru
tinggi secara tertib, bagi yang memenuhi syarat
terarah, dan berkualitas 3. Sejak awal pendaftaran calon
peserta didik dapat menentukan
pilihannya, ke sekolah negeri
atau ke sekolah swasta.
SISTEM PPDB

SISTEM SISTEM
PROMOSI SELEKSI
Kriteria
Penerimaan
Kriteria
Penerimaan & Prosedur

Kriteria penerimaan peserta didik adalah patokan-patokan yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang untuk
diterima sebagai peserta didik. Menurut Imron (2016:46) terdapat tiga macam kriteria penerimaan peserta didik
yaitu:
1. Kriteria Acuan Patokan
2. Kriteria Acuan Norma
3. Kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah

Prosedur sebagai berikut :


1. pembentukan panitia,
2. rapat penerimaan peserta didik,
3. pembuatan, pengiriman/ pemasangan pengumuman,
4. pendaftaran calon peserta didik,
5. seleksi peserta didik baru,
6. penentuan peserta didik baru yang diterima, dan
7. pendaftaran ulang.
04 ORIENTASI SEKOLAH

PENGERTIAN URGENSI TUJUAN &


FUNGSI

01 02 03
Pengertian

Orientasi sekolah atau pengenalan sekolah, dalam


bentuk pelaksanaannya di sekolah dikenal dalam
berbagai terma (istilah) yaitu: Masa Orientasi Peserta
didik (MOS), Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD),
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Aktivitas ini merupakan sebuah kegiatan yang umum
dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan
peserta didik.

(Dalam buku Manajemen Peserta didik karya Dr.


Muhammad Rifa’i.,M.Pd. tahun 2018)
URGENSI

Hari-hari pertama di sekolah bagi peserta didik adalah hari yang


serasa campur aduk. Campur aduk antara senang, khawatir, bangga,
dan kadang kala cemas. Senang dan bangga, karena baru saja
diterima menjadi peserta didik di sekolah yang dipilihnya. Khawatir
dan cemas karena dia akan berhadapan dengan tugas-tugas baru
yang lebih berat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Lingkungan sekolah peserta didik yang lama telah ditinggalkan dan
mereka berganti dengan lingkungan sekolah yang baru, dengan
penghuni dan budaya baru. Oleh karena itu peserta didik perlu
orientasi. Dengan orientasi tersebut, peserta didik akan siap
menghadapi lingkungan dan budaya baru di sekolah, yang dapat
saja berbeda jauh dengan sebelumnya. Semakin tinggi jenjang
pendidikan, semakin berat tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi
oleh peserta didik.
Tujuan & Fungsi

Tujuan orientasi dijelaskan Imron (2016:74) sebagai berikut:


1. Agar peserta didik mengenal lebih dekat mengenai diri mereka sendiri ditengah-tengah lingkungan
barunya.
2. Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisiknya maupun lingkungan sosialnya.

3. Pengenalan lingkungan sekolah demikian penting bagi peserta didik dalam hubungannya dengan: (a)
pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan yang dapat diberikan oleh sekolah, dan (b) sosialisasi
diri dan pengembangan diri secara optimal.
4. Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental dan emosional agar siap menghadapi lingkungan baru
sekolah.

Fungsi Menurut Nasihin dan Sururi (2009:210)


1. Bagi peserta didik sendiri, orientasi peserta didik berfungsi sebagai:
2. (a) wahana untuk menyatakan dirinya dalam konteks keseluruhan lingkungan sosialnya. Di wahana ini
peserta didik dapat menunjukkan inilah saya kepada teman sebayanya, dan
3. (b) wahana untuk mengenal siapa lingkungan barunya sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
menentukan sikap.
05 PENGELOMPOKKAN
01 Pengertian

02 Dasar Pengelompokkan

03 Jenis Pengelompokkan

04 Teknik Pengelompokkan
Pengertian & Dasar

• Pengertian
Pengelompokan (grouping) atau classification (klasifikasi) adalah pengelompokkan peserta didik berdasarkan
karakteristik-karakteristiknya, hal ini dimaksudkan agar peserta didik berada dalam kondisi yang sama (Imron,
2016:97).

• Dasar Pengelompokkan
1. Peserta didik memiliki sejumlah kesamaan sekaligus memiliki sejumlah perbedaan satu dengan lainnya.
2. Perkembangan atau kematangan peserta didik satu dengan lainnya bisa berbeda. Agar kematangan yang
lebih dulu tidak menunggu kematangan yang lambat, atau sebaliknya, maka peserta didik perlu
dikelompokkan berdasarkan tingkat kematangannya.
3. Memudahkan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki karakteristik tertentu yang hampir sama,
misalnya kemampuan.
4. Melalui pengelompokan tertentu, peserta didik lebih mudah dikenali, dan lebih mudah memberikan
pelayanan secara individual yang optimal.
Jenis & Teknik

Pengelompokkan peserta didik dijelaskan oleh Yeager (Imron, 2016:112) dibedakan atas dua jenis kelompok
yaitu:
1. Pengelompokkan atas fungsi integrasi
2. Pengelompokkan atas fungsi perbedaan

Berbagai teknik atau cara yang dapat dilakukan guru untuk mengelompokkan peserta didik.
Secara praktis dan mudah, teknik pengelompokkan peserta didik dipaparkan Mardianto
(2013:20) sebagai berikut:
1. Teknik mengelompokkan dua bagian
2. Teknik mengelompokkan tiga bagian
3. Teknik mengelompokkan empat bagian
4. Teknik mengelompokkan lima bagian
5. Teknik mengelompokkan enam bagian
06 PEMBINAAN PESERTA DIDIK
Pengertian Faktor yang
Jenis
mempengaruhi

Pengertian Secara etimologis,


kata disiplin berasal dari 1. disiplin dalam perspektif 1. Keteladanan
bahasa Inggris “discipline” otoritarian 2. Kewibawaan
yang artinya pengikut atau 2. disiplin dalam perspektif 3. Hukum dan Ganjaran
penganut. Sedangkan secara permissive, dan 4. Lingkungan
terminologis, istilah disiplin 3. disiplin dalam perspektif
mengandung arti sebagai kebebesan yang terkendali.
keadaan tertib di mana para
pengikut itu tunduk dengan
senang hati pada ajaran-ajaran
para pemimpinnya
07

EVALUASI

Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah suatu


proses menentukan nilai prestasi belajar peserta
didik dengan menggunakan patokan-patokan
tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan sebelumnya
Tujuan & Fungsi
Tujuan dilakukannya penilaian hasil belajar oleh pendidik terhadap peserta didik adalah:
1. a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah
dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial
dan program pengayaan.
2. b. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, yaitu
harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
3. c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi bagi
mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian
hasil belajar.
4. d. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.

Selanjutnya fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi:


a. Formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester
b. Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun
pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan.
08 SISTEM TINGKAT, JURUSAN, MUTASI, DROP OUT

DROP OUT

TINGKAT

MUTASI

JURUSAN
PENJELASAN

TINGKAT JURUSAN MUTASI DROP OUT

Sistem tingkat adalah Peminatan adalah program Mutasi adalah Drop out adalah
suatu bentuk kurikuler yang disediakan perpindahan peserta peserta didik yang
penghargaan kepada untuk mengakomodasi didik dari kelas yang keluar dari sekolah
peserta didik setelah pilihan minat, bakat satu ke kelas lain yang sebelum waktunya atau
memenuhi kriteria dan dan/atau kemampuan sejajar, dan/atau sebelum lulus.
waktu tertentu dalam peserta didik dengan perpindahan peserta
bentuk kenaikan satu orientasi pemusatan, didik dari satu sekolah
tingkat ke jenjang perluasan, dan/atau ke sekolah lain yang
yang lebih tinggi. pendalaman mata pelajaran sejajar
dan/atau muatan kejuruan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai