PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok di masyarakat
modern dewassa ini. Pendidikan itu sendiri dapat dibedakan menjadi
pendidikan formal dan non formal. Seiring berjalannya sebuah trend
pendidikan yang semakin berkembang di masyarakat, maka sebuah proses
pendidikan dalam suaru lembaga haruslah terdapat sebuah manajemen
yang baik baik itu manajemen personalia, sarpras, keuangan, maupun
peserta didik.
Mengacu pada UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyatakan
bahwa Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Jadi, bisa
diartikan adalah seseorang yang sedang menimba ilmu di berbagai jenjang
maupun jalur di lembaga pendidikan untuk mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran. Dalam proses pendidikan, manajemen
peserta didik sangatlah penting, terutama dalam hal sisitem perekrutan,
pencatatan, pengelompokkan, pendekatan, mutasi, promosi ke jenjang
yang lebih tinggi dan layanan kepada peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi manajemen peserta didik di Indonesia?
2. Bagaimana proses rekrutmen, pencatatan, pengelompokkan, mutasi,
promise dan pelayanan kepada peserta didik di Indonesia?
3. Bagaimana pendekatan-pendekatan dalam manajemen peserta didik?
C. Tujuan
1. Mengetahui kondisi manajemen peserta didik secara umum.
2. Mengetahui kondisi manajemen peserta didik di Indonesia.
3. Menyimpulkan kondisi manajemen peserta didik di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik terdiri dari dua kata manajemen dan
peserta didik. Manajemen bisa diartikan kegiatan pengaturan dan
pendayahgunaan sumber daya secara efisien disertai penetapan cara
pelaksanaannya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan
peserta didik menurut Suharsini Arikunto (1986: 12) adalah siapa saja
yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Menurut
UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 bahwa peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Jadi, bisa diartikan adalah seseorang yang sedang menimba ilmu
di berbagai jenjang maupun jalur di lembaga pendidikan untuk
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk
sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Secara umum, manajemen
peseta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan dengan lancer,
tertib, dan teratur. Selain itu, terdapat tiga tugas utama dalam bidang
managemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu
penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan
pembinaan disiplin.
b. Mutasi Internal
Mutasi intern adalah perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah.
Dalam hal ini akan dibahas khusus mengenai kenaikan kelas. Maksud dari
kenaikan kelas adalah peserta didik yang telah dapat menyelesaikan
program pendidikan selama satu tahun, apabila telah memenuhi
persyaratan untuk dinaikkan, maka kepadanya berhak untuk naik kelas
berikutnya. Peserta dikatakan naik kelas apabila telah memenuhi
persyaratan :
- Tidak terdapat nilai mati
- Program pendidikan umum rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,00. Boleh
terdapat 2 nilai kurang dari 6,00 asal bukan pendidikan agama dan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
- Program pendidikan akademis rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,00.
Boleh terdapat 2 nilai kurang dari 6,00 asal bukan bahasa indonesia
- Program pendidikan keterampilan rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,00.
Boleh terdapat 1 nilai kurang dari 6,00.
1. Produk dan jasa yang ditawarkan kepada reputasi, prospek, dan variasi
pilihan
Sebagai proses pemberian bantuan kepada peserta didik agar peserta didik
dapat mengarahkan dirinya kepada tindakan yang diharapkan dan sesuai
dengan tuntunan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Layanan ini juga dapat membantu peserta didik dalam
memilih jenis sekolah lanjutan, memilih program lanjutan, pemilihan
pembelajaran lapangan yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik
agar peserta didik dapat mengembangkan dirinya secara maksimal.
2. Layanan Perpustakaan
Diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran disekolah. Bagi
siswa perpustakaan merupakan penyedia informasi pendukung
pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperluas wawasan dan
meningkatkan cakrawala pengetahuan, memingkatkan keterampilan,
membantu peserta didik untuk melakukan proes penelitian, serta
meningkatkan minat baca peserta didik.
3. Layanan Kantin
4. Layanan Kesehatan
5. Layanan Transportasi
6. Layanan Asrama
Adapun layanan lain yang dapat diberikan oleh pihak penyedia jasa
layanan pendidikan adalah layanan laboratorium, layanan pengembangan
minat dan bakat oeserta didik, serta layanan fasilitas berupa sarana dan
prasarana yang baik, termasuk diantaranya layanan yang diberikan oleh
komponen tenaga kependidikan seperti guru, karyawan dan tata usaha
kepada peserta didiknya.
BAB III
KESIMPULAN
Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi
Aksara
Jabar, Cepi Safruddin Abdul, dkk. 2016. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta :
UNY Press
Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Kompas
Media Nusantara.
Tangkilisan, Glendy, dkk. 2014. Jurnal EMBA Bauran Pemasaran Jasa
Pendidikan Pengaruhnya Derhadap Keputusan Siswa Dalam Memilih
Sekolah di SMKN 1 Manado. Vol. 2 No. 4 Desember (Hal 269-277)