Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HASIL OBSERVASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :


Manajemen Peserta Didik
Dosen Pengampu :
Eka Lisdianty, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun oleh kelompok :


Fatimah Zahra
Resti Fatimah
Rispa Maqdisyahr
Yesi Amalia

SEMESTER 3
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MA’ARIF CIAMIS
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
Jl. Umar Sholeh Imbanagara Raya Ciamis 46211

1
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks. Pertama, karena konsep sekolah itu sendiri sukar
untuk dipahami jika menggunakan perspektif tunggal. Kedua, karena terdapat beberapa perbedaan
acuan yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam mendefinisikan sekolah. Ketiga, karena sekolah selalu
berkaitan dengan unsur manusia, yaitu guru dan siswa. Karena faktor manusia itulah maka sekolah sukar
untuk dikelola secara efektif dan efisien. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan adanya
manajemen sekolah yang merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan sekolah agar proses
pembelajaran berjalan lancar. Sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan
baik dalam rangka MBS, yaitu kurikulum dan program pengajaran, peserta didik, tenaga pendidikan,
keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dengan maasyarakat, sarana prasarana pendidikan, serta
manajemen layanan khusus.

Berkaitan dengan kondisi siswa, maka dibutuhkan adanya manajemen peserta didik di lembaga
pendidikan, karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan
ketrampilan. Menurut suharsimi arikunto (1986:12) bahwa peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar
sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik bertujuan mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan
teratur. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut
yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan pembinaan disiplin.

Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembagan potensi
fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Manajemen peserta didik
merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai
dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Karena pentingnya manajemen peserta
didik untuk menunjang pendidikan, sehingga diperlukan pengaturan atau memanajemen terhadap
peserta didik tersebut. Oleh karena itu, kami akan menguraikan mengenai manajemen peserta didik di
SMP PGRI 6 Kedawung Sragen berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.

II. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Kebijakan, Sistem, Kriteria dan Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru

2. Apa Saja Jenis-jenis Pengelompokan Peserta Didik

3. Apa Pendekatan Peningkatan dan Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik di Sekolah

2
4. Bagaimana Pembinaan Disiplin Peserta Didik (Hukuman Peserta Didik, Kode Etik Peserta Didik dan
Pengadilan Peserta Didik)

5. Bagaimana Evaluasi Hasil Belajar Siswa ( Kenaikan Kelas; dan Penjurusan)

6. Bagaimana Perpindah Peserta Didik (Mutasi dan DO)

7. Apa Kelulusan dan Alumni (Peningkatan Mutu Sekolah dengan Menejemen Berbasis Sekolah Melalui
Peran Serta Alumni)

8. Apa saja Program Ekstrakulikuler (Ciri Khas Sekolah, Panduan Model Pengembangan Diri yang
Dipakai).

DAFTAR ISI

3
BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

II. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

B. HASIL OBSERVASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK

1. Kebijakan, Sistem, Kriteria dan Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru

2. Jenis-jenis Pengelompokan Peserta Didik

3. Pendekatan Peningkatan dan Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik di Sekolah

4. Pembinaan Disiplin Peserta Didik (Hukuman Peserta Didik, Kode Etik Peserta Didik dan Pengadilan
Peserta Didik)

5. Evaluasi Hasil Belajar Siswa ( Kenaikan Kelas; dan Penjurusan)

6. Perpindah Peserta Didik (Mutasi dan DO)

7. Kelulusan dan Alumni (Peningkatan Mutu Sekolah dengan Menejemen Berbasis Sekolah Melalui
Peran Serta Alumni)

8.Program Ekstrakulikuler (Ciri Khas Sekolah, Panduan Model Pengembangan Diri yang Dipakai).

BAB lll Penutup

A. Kesimpulan

B. Lampiran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK Al-Ikhlas Susuru

Kepala Sekolah : Ipin Aripin, S.Ag.,M.Pd.l

Alamat : Jln Susuru - Kertajaya Kec. Panawangan, Kalurahan/Désa Kertajaya Kacamatan Panawangan,
Kabupatén Ciamis, Jawa Kulon kalawan

NPSN : 20254646

Status : Swasta

Bentuk Pendidikan : SMK

Status Kepemilikan : Yayasan

SK. Pendirian Sekolah : 2

Tanggal SK. Pendirian Sekolah : 2008-01-02

SK Izin Oprasional : 421.3/96-Disdik/2010

Tempat SK Izin Oprasional : 2010-01-13

5
B. HASIL OBSERVASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK

1. Kebijakan, Sistem, Kriteria dan Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru

Sistem Penerimaan Peserta Didik

Sistem yang dimaksudkan disini lebih menunjuk kepada cara. Berarti, sistem penerimaan peserta didik
adalah cara penerimaan peserta didik baru. Ada dua macam penerimaan peserta didik baru, yakni:

1. Menggunakan sistem promosi.

Yang dimaksud dengan sistem promosi adalah penerimaan peserta didik, yang sebelumnya tanpa
menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai peserta didik disuatu sekolah, bisa diterima
begitu saja. Sehingga mereka yang mendaftar menjadi peserta didik tidak ada yang ditolak. Sistem
promosi ini secara umum berlaku di sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang darijatah atau daya
tampung yang telah ditentukan.

2. Menggunakan sistem seleksi.

Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam. Yaitu yang pertama, seleksi berdasarkan
daftar nilai EBTA (DANEM), yang kedua berdasarkan Penulusuran Minat dan Kemampuan (PMDK),
sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.

Ada tiga macam kriteria dalam penerimaan peserta didik. Pertama, yaitu kriteria acuan patokan yang
merupakan suatu penerimaan peserta didik berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.
Kedua, kreteria acuan norma, yaitu penerimaan calon peserta didik berdasarkan atas keseluruhan
prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi. Prosentasi peserta didik tersebut dijumlah kemudian
dirata-rata, dari hasil rata-rata tersebut dapat dilihat nilai prestasi calon peserta didik, dan kemudian
dapat dipilih calon peserta didik yang memiliki nilai sesuai dengan kriteria. Selanjutnya, yang ketiga
adalah kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah. Sekolah menetukan berapa jumlah daya
tampung, setelah menentukan daya tampung, kemudian sekolah merangking prestasi siswa mulai dari
prestasi paling tinggi hingga dengan prestasi paling rendah. Penentuan diterima atau tidaknya peserta
didik dapat dilihat dengan cara mengurutkan dari atas kebawah, sampai daya tampung terpenuhi.

Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru Penerimaan peserta didik baru termasuk salah satu dalam
manajemen peserta didik, karena kegiatan penerimaan peserta didik menentukan seberapa kualitas
input yang dapat diterima oleh sekolah yang bersangkutan.

2. Jenis-jenis Pengelompokan Peserta Didik

6
Jenis pengelompokan sekolah tergantung kepada program sekolah, kebijakan kurikulum dan
pemerintah.

Sejumlah perubahan proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan dilakukan
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Perubahan dan pengembangan tersebut betujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang didalamnya terdapat perubahan program yang berkaitan langsung
dengan layanan bimbingan dan konseling yakni peminatan peserta didik. Kurikulum 2013 memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan minat secara lebih
luas dan terbuka sesuai dengan prinsip perbedaan individu. Berikut pembagian dan penjelasan
peminatan pada SMK berdasarkan Kurikulum 2013 yang bisa disampaikan oleh Pemerintah.

Peminatan peserta didik merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik
dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Di samping
itu juga membantu individu dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan
kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli
kemaslahatan umum melalui pendidikan.

Untuk itu struktur Kurikulum tahun 2013 menyediakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan dan jenjang pendidikan (Kelompok A dan
Kelompok B), dan mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka
(Kelompok C).

Untuk mata pelajaran kelompok A yang merupakan kelompok wajib diikuti para siswa SMK dan SMA
terdiri dari :

Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sejaran
Indonesia dan Bahasa Inggris.

Untuk kelompok B yang juga wajib diikuti oleh para siswa SMK terdiri dari :

Seni Budaya, Prakarya, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Jumlah mata pelajaran kelompok A dan B pada setiap kelas adalah 18 jam perminggu.

Peminatan Kelompok C yakni mata pelajaran peminatan akademik dan vokasi dimana masing-masing
kelas berjumlah 28 jam perminggu. Kelompok mata pelajaran A dan B merupakan mata pelajaran wajib
baik untuk SMA maupun untuk SMK. Khusus untuk SMK jumlah jam pelajaran dalam seminggu adalah 46
jam. Untuk mata pelajaran Kelompok C yakni peminatan akademik dan vokasi bagi SMK.

3. Pendekatan Peningkatan dan Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik di Sekolah

7
Pendekatan peningkatan kehadiran.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatan kehadiran peserta didik disekolah adalah dengan
melihat kasus per-kasus. Sebab para peserta didik satu sama yang lainnya,mempunyai masalah-masalah
yang berbeda.

1. Perbaikan Ligkungan Rumah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan berkenaan berkaitan dengan perbaikan lingkunan rumah dalam
rangka meningkatkan kehadiran peserta didik disekolah yaitu sebagai berikut:

a. Mengantarkan peserta didik kesekolah tepat pada waktunya. Hal demikian dapat dilakukan oleh
orang tua pada kelas-kelas awal di sekolah dasar. Upaya demikian, dapat dilakukan juga oleh sekolah
misalnya dengan transportasi sekolah yang tepat waktu dan dapat mengakomodasi peserta didik di
sekolah.

b. Peserta didik diberi pekerjaan tertentu dan memerintahkan mereka mengumpulkannya kesekolah.

c. Orang tua berusaha memantau waktu tidur anaknya agar yang bersangkutan tidur tepat waktu
sehingga dapat bangun tepat waktu juga. Dapat juga menyediakan weker agar anaknya bangun pagi-
pagi benar sebelum berangkat kesekolah.

d. Pengupayakan agar peserta didik memahami sedalam mungkin mengenai tata tertib sekolah.

2. Perbaikan Kondisi Sekolah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan berkenaan dengan perbaikan kondisi sekolah yaitu sebagai berikut:

a. Mengunakan tata tertib sekolah sebagai salah satu pendekatan untuk meningkatkan kehadiran
peserta didik di sekolah. Peserta didik yang melanggar tata tertip sekolah bisa diberi sangsi sesuai
dengan yang ditentukan dan disepakati oleh peserta didik. Pada awal orientasi peserta didik, para
peserta didik memang diminta untuk menyepakati kesediaanya untuk mentaati peraturan sekolah dan
tata tertib sekolah.

b. Memberikan pengertian kepada peserta didik akan arti pentingnya kehadiran mereka.

c. Menjadikan kehadiran peserta didik disekolah sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian atau
kehadiran peserta didik sebagai bagian dari perhitungan nilai ujian di sekolah.

d. Memperbaiki kondisi sekolah agar dipersepsi oleh peserta didik sangat menarik.

e. Memperlibatkan guru secara aktif dalam upaya peningkatan kehadiran peserta didik.

8
f. Selalu mempresensi peserta didik pada saat awal masuk kelas, baik pada jam-jam pertama maupun
pada saat jam-jam setelah istirahat atau pergantian jam. Mereka yang tidak ada pada jam-jam tertentu
dicatat pada buku absensi dann digolongkan sebagai peserta yang tidak hadir.

3. Perbaikan Terhadap Peserta Didik Sendiri

“Perbaikan terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena yang menentukan hadir tidaknya
mereka sendiri. Usaha yang dilakukan dapat secara preventif, kuratif dan preservatif” Imron (1994:67).
Preventif dalam kamus lengkap bahasa Indonesia berarti bersifat mencegah atau pencegahan,
pencegahan ini bisa di terapkan dirumah oleh orang tua, di sekolah oleh guru dan juga di lingkungan
mereka tinggal yakni masyarakat. Kuratif dalam kamus ilmiah popular berarti tindak penyembuhan atau
pengobatan sedangkan preservatif dalam kamus ilmiah popular berarti memelihara, yang berarti
memelihara kebiasaan baik yang sudah terbentuk. Artinya jika ketiga istilah ini sama-sama di terapkan,
maka kehadiran peserta didik dapat di tingkatkan dan ketidakhadiran peserta didik dapat di kurangi.

Kehadiran peserta didik ialah keikutsertaan peserta didik secara fisik dan mental, serta keterlibatan
mereka dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Sedangkan ketidak hadiran peserta didik bisa di kata, tidak
terlibatnya peserta didik dalam kegiatan sekolah.

Dalam upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam kehadirannya di sekolah, maka guru
atau konselor seharusnya dapat memahami latar belakang dan faktor-faktor penyebab
ketidakhadirannya, untuk menemukan inti masalah yang sebenarnya.

Ada banyak sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik di sekolah. Pertama, ketidakhadiran yang
bersumber dari lingkungan keluarga. Ada kalanya suatu keluarga mendukung terhadap kehadiran
peserta didik di sekolah, dan adakalanya tidak mendukung. Bahkan dapat juga terjadi, bahwa keluarga
justru menjadi perintang bagi peserta didik untuk hadir di sekolah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatan kehadiran peserta didik disekolah adalah dengan
melihat kasus per-kasus.

Peserta didik yang hadir di sekolah hendaknya di catat oleh guru dalam buku presensi. Sementara
peserta didik yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi.

4.Pembinaan Disiplin Peserta Didik (Hukuman Peserta Didik, Kode Etik Peserta Didik dan Pengadilan
Peserta Didik)

9
Pembinaan yang dilakukan untuk membentuk kedisiplinan peserta didik disekolah seperti memberi
bimbingan, arahan kepada peserta didik, dengan sabar dan terus menerus sehingga mereka terbiasa dan
memahami aturan-aturan dari sekolah.

Memilih metode belajar yang menyenangkan dan membangun kedekatan antara guru dengan peserta
didik layaknya seorang sahabat dengan sahabat, sehingga peserta didik merasa percaya dan nyaman
dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga meningkatkan kedisiplinan peserta didik, dalam
mengikuti pelajaran.

Menjalin kerjasama antara guru dengan orang tua. Kerjasama antara guru dan orang tua sangat penting
sekali dilakukan karena guru dan orang tua, memiliki tanggung jawab yang sama untuk pembinaan
terhadap peserta didik sehingga peningkatan kedisiplinan peserta didik disekolah dapat dicapai.

Hukuman merupakan suatu sanksi yang diberikan akibat dari pelanggaran dari aturan-aturan yang telah
ditentukan. Tujuan hukuman ialah sebagai alat pendidikan dimana hukuman yang diberikan justru harus
dapat mendidik dan menyadarkan peserta didik.

Kode etik peserta didik adalah aturan-aturan dan norma-norma yang ditanamkan pada peserta didik
yang di dalamnya berisikan segala hal yang boleh-tidak boleh, benar-tidak benar, layak-tidak layak bagi
peserta didik, dengan harapan harus ditaati dan diterapkan oleh peserta didik. Aturan-aturan yang
dimaksud bisa berupa aturan tertulis dan aturan tidak tertulis, yang di dalamnya termasuk tradisi-tradisi
yang sering ditaati disekolah.

Pengadilan perserta didik yang biasa disebut student court’s adalah suatu lembaga pendidikan yang ada
di sekolah, yang bertugas mengadili peserta didik, peserta didik yang mempunyai kesalahan-kesalahan
tidak divonis begitu saja, melainkan dihadapkan ke pengadilan dan diadakan persidangan.

5. Evaluasi Hasil Belajar Siswa ( Kenaikan Kelas; dan Penjurusan)

Evaluasi hasil belajar peserta didik perlu dilakukan dan diketahui untuk melihat sejauh mana
perkembangan peserta didik dalam kurun waktu tertentu/dari waktu ke waktu. Manfaat dari evaluasi ini
adalah selain bagi peserta didik itu sendiri untuk mengetahui seberapa besar perkembangan kognitif,
afektif dan psikomotor selama mengikuti pendidikan.

Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas merupakan bentuk penghargaan kepada siswa setelah memenuhi kriteria prestasi
akademik dan waktu tertentu dalam bentuk kenaikan dari satu tingkat ke satu tingkat lebih tinggi.

Penjurusan merupakan salah satu proses penempatan atau penyaluran dalam pemilihan program
pengajaran para siswa SMA. Dalam penjurusan ini, siswa diberi kesempatan memilih jurusan yang paling
cocok dengan karakteristik dirinya. Ketepatan memilih jurusan dapat menentukan keberhasilan belajar
siswa, begitupun sebaliknya.

10
6. Perpindah Peserta Didik (Mutasi dan DO)

Drop out dan mutasi ini tidak hanya ditangani oleh pihak sekolah, namun juga perlu adanya
persetujuan serta pertimbangan dari pihak keluarga. Hal tersebut mampu mengoptimalkan peran serta
orang tua murid, sehingga nantinya terdapat suatu kerjasama yang saling menguntungkan dalam
menunjang daya kembang kepada para peserta didik. Dan diharapkan kepada kita sebagai mahasiswa
atau generasi muda agar bisa nantinya mengatur siswa-siswa dan memahami setiap masalah siswa agar
tidak terjadi Mutasi dan Drop Out.

7. Kelulusan dan Alumni (Peningkatan Mutu Sekolah dengan Menejemen Berbasis Sekolah Melalui
Peran Serta Alumni)

Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu pendidikan, tidak dapat terlaksana tanpa pemberian kesempatan sebesar-besarnya
pada sekolah yang merupakan ujung tombak terdepan untuk terlibat aktif secara mandiri mengambil
keputusan tentang pendidikan. Sekolah harus menjadi bagian utama sedangkan masyarakat dituntut
partisipasinya dalam peningkatan mutu yang telah menjadi komitmen sekolah demi kemajuan
masyarakat.

Peningkatan mutu hanya akan berhasil jikalau ditekankan adanya kemandirian dan kreativitas sekolah.
Proses pendidikan menyangkut berbagai hal diluar proses pembelajaran, seperti misalnya lingkungan
sekolah yang aman dan tertib, misi dan target mutu yang ingin dicapai setiap tahunnya, kepemimpinan
yang kuat, harapan yang tinggi dari warga sekolah untuk berprestasi, pengembangan diri, evaluasi yang
terus menerus, komunikasi dan dukungan intensif dari pihak orang tua, masyarakat dan alumnus. sedikit
tahun itu memberikan kontribusi yang tidak kecil selama pendidikan.

Peran serta Alumnus

Alumnus sebagai warga istimewa dan memiliki ikatan batin yang kuat dengan sekolah, diharapkan
peransertanya dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dimana mereka dahulu telah
merasakan layanan jasa pendidikannya. Ada berbagai cara yang dapat diberikan oleh para alumni,
misalnya sumbangan pemikiran untuk mencari konsep dan cara kerja meningkatkan mutu layanan
pendidikan, memberikan sumbangan pelatihan atau informasi yang dibutuhkan oleh warga sekolah,
mendukung secara moral dan finansial kebutuhan dan upaya sekolah dalam peningkatan mutu,
memberikan bea siswa kepada anak-anak berprestasi tetapi tidak mampu secara ekonomi,
menghubungkan dengan pihak-pihak terkait yang dapat memberikan kontribusi apapun terhadap

11
almamater, dsb. Bantuan dan partisipasi yang diharapkan tentu tidak anya bersifat insidental, namun
berkelanjutan. Di berbagai sekolah, juga di sekolah-sekolah Pangudi Luhur, telah terbentuk entah Ikatan
Alumni, Perkumpulan Alumni, Yayasan Alumni, sebagai wadah secara "organisatoris" untuk
berpartisipasi aktif meningkatkan mutu layanan pendidikan almamaternya.

8.Program Ekstrakulikuler (Ciri Khas Sekolah, Panduan Model Pengembangan Diri yang Dipakai).

Ciri khas ekstrakulikuler di SMK AL-IKHLAS adalah ekstakulikuler kesenian islami dan pramuka.

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram
direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik.

Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen:

1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:

a. kehidupan pribadi

b. kemampuan sosial

c. kemampuan belajar

d. wawasan dan perencanaan karir

2. Ekstrakurikuler, antara lain kegiatan:

a. kepramukaan, latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS), palang merah remaja (PMR), pasukan
pengibar bendera (PASKIBRA).

b. kegiatan ilmiah remaja (KIR),

c. seni dan budaya, olahraga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan

d. seminar, lokakarya, pameran/bazar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

12
SMKS Al Ikhlas Susuru Panawangan yaitu Sekolah Menengah Kajuruan Swasta yang terletak didaerah

Kabupaten Ciamis. Alamat lengkepna di Jln Susuru - Kertajaya Kec. Panawangan, Kalurahan/Désa
Kertajaya Kacamatan Panawangan, Kabupatén Ciamis, Jawa Kulon kalawan nomor NPSN 20254646.

Meskipun sebagai sekolah swasta, justru membuat sekolah ini tertantang untuk mengadakan
manajemen yang tidak kalah baik dengan sekolah negeri. Terbukti melalui manjaemen peserta didik di
sekolah ini yang sudah cukup baik, meliputi proses penerimaan peserta didik baru, pelaksanaan tata
tertib yang sangat diawasi, penanganan siswa yang melanggar, hingga terdapat beberapa organisasi dan
ekstrakurikuler yang dapat digunakan siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan kemampuan
sesuai bidangnya masing-masing. Selain itu, SMK Al Ikhlas Susuru berbasis islami sehingga tidak hanya
pelajaran umum yang didapat namun pelajaran agamapun diperdalam.

Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi sekolah yang lebih maju, baik
dari segi akademik maupun keterampilan peserta didik, untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan
mampu menunjang kegiatan belajar dan mengajar, serta mampu menambah dan meningkatkan mutu
pendidikan pada sekolah tersebut.

B. Lampiran

13
14

Anda mungkin juga menyukai