Anda di halaman 1dari 3

Orientasi dan Penerimaan Peserta Didik

Penerimaan peserta didik baru adalah salah satu kegiatan manajemen peserta didik yang
sangat penting karena jika tidak ada peserta didik yang diterima di sekolah maka berarti
bahwa tidak ada yang harus ditangani atau diatur. Penerimaan peserta didik juga merupakan
aktivitas yang akan menentukan kualitas input yang dapat direkrut oleh suatu sekolah. Hal-
hal yang berkaitan dengan penerimaan peserta didik meliputi:

Kebijakan penerimaan peserta didik

Agar seseorang dapat diterima menjadi peserta didik di suatu lembaga pendidikan
seperti sekolah, maka ia harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.
Meskipun setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan
namun tidak secara otomatis mereka dapat diterima di suatu lembaga pendidikan.

Kebijakan operasional penerimaan peserta didik baru dibuat dalam rangka untuk
mendapatkan calon peserta didik yang diidealkan dan dibuat berdasarkan petunjuk-petunjuk
yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Kebijakan operasional penerimaan
peserta didik baru antara lain memuat:

Aturan-aturan mengenai jumlah peserta didik yang dapat diterima di suatu sekolah yang
didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang ada di sekolah atau faktor kondisional sekolah.

Faktor kondisional sekolah meliputi daya tampung kelas baru, kriteria siswa baru yang
dapat diterima, anggaran yang tersedia, prasarana dan sarana yang ada di sekolah, tenaga
kependidikan, jumlah peserta didik yang tinggal kelas, dan sebagainya.

Sistem pendaftaran dan seleksi atau penyaringan peserta didik baru serta berisi mengenai
waktu pendaftaran (kapan dimulai dan kapan berakhir).

Personalia-personalia yang terlibat dalam pendaftaran, seleksi, dan penerimaan peserta didik
baru.

Sistem atau cara penerimaan peserta didik

Ada dua sistem penerimaan peserta didik baru, yaitu sistem promosi dan sistem seleksi.
Sistem promosi adalah penerimaan peserta didik baru tanpa diseleksi terlebih dahulu
sehingga mereka yang mendaftar sebagai peserta didik diterima semua. Umumnya sistem
promosi ini berlaku pada sekolah-sekolah yang jumlah pendaftarnya kurang dari daya
tampung yang telah ditentukan. Yang kedua adalah sistem seleksi yang dapat digolongkan
menjadi tiga macam, yaitu seleksi berdasarkan daftar nilai Ujian Nasional (UN) ataupun
Ujian Sekolah (UAS), penelusuran minat dan kemampuan (PMDK), dan hasil tes masuk.

Sistem seleksi biasanya dilakukan melalui dua tahap meliputi seleksi administratif dan
seleksi akademik. Seleksi administratif merupakan seleksi atas kelengkapan administratif
calon peserta didik (formulir pendaftaran, pas foto, fotokopi ijazah, dsb.). Apabila tidak
memenuhi kelengkapan administratif, maka calon peserta didik tidak dapat mengikuti seleksi
akademik namun sekolah masih dapat memberikan kebijaksanaan tertentu kepada masing-
masing calon misalnya terkait dengan penundaan pemenuhan persyaratan administratif.
Seleksi akademik dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan akademik calon peserta didik.

Kriteria dan prosedur penerimaan peserta didik baru

Kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan diterima atau tidak diterimanya


seseorang sebagai peserta didik. Ada beberapa macam kriteria dalam penerimaan peserta
didik, yaitu kriteria acuan patokan (standard criterian referenced) dimana suatu penerimaan
peserta didik didasarkan atas patokan-patokan yang telah ditentukan sebelumnya. Yang
kedua adalah kriteria acuan norma (norm criterian referenced) di mana suatu penerimaan
peserta didik didasarkan atas keseluruhan didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta
didik. Ketiga adalah kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah di mana sekolah
kemudian sekolah mengurutkan (me-ranking) prestasi siswa dari yang paling tinggi hingga
paling rendah sampai daya tampungnya terpenuhi.

Adapun prosedur atau langkah-langkah penerimaan peserta didik baru, yaitu:

Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru yang terdiri dari ketua umum, ketua
pelaksana, sekretaris, bendahara, pembantu umum, seksi kesekretariatan, seksi
pengumuman/publikasi, seksi pendaftaran, seksi pengawasan, dan seksi seleksi di mana
masing-masing panitia mempunyai tugas dan wewenang sendiri-sendiri.

Rapat penerimaan atau penentuan peserta didik baru yang membicarakan mengenai
keseluruhan ketentuan penerimaan peserta didik baru. Hasil rapat atau catatan-catatan
tentang rapat tersebut kemudian dicatat dalam buku notulen rapat dan dijadikan sebagai
bahan untuk membuat keputusan-keputusan sekolah. Hal-hal yang tercantum dalam buku
notulen rapat adalah tanggal dan waktu pelaksanaan rapat, tempat rapat, agenda rapat,
daftar hadir peserta rapat, dan hal-hal yang menjadi keputusan dalam rapat.

Pembuatan dan pemasangan pengumuman yang berisikan tentang gambaran singkat


mengenai sekolah (sejarahnya, kelengkapan gedung dan fasilitas sekolah, tenaga
kependidikan, dsb.), persyaratan pendaftaran peserta didik baru, cara pendaftaran, waktu,
tempat, dan biaya pendaftaran, waktu dan tempat seleksi, serta pengumuman hasil seleksi.

Pendaftaran dan seleksi peserta didik baru. Yang harus disediakan pada saat pendaftaran
adalah loket pendaftaran, loket informasi, dan formulir pendaftaran. Seleksi peserta didik
baru, seperti yang telah dikemukakan di bagian atas, ada tiga macam yaitu melalui nilai
UN, PMDK, dan tes. Apabila seleksi yang digunakan adalah tes, maka hal yang perlu
diperhatikan adalah mengatur pengawas maupun peserta tes. Oleh karena itu perlu adanya
tata tertib bagi pengawas maupun peserta tes. agar tes dapat berjalan dengan baik, tenang,
dan tertib.

Penentuan dan pengumuman peserta didik yang diterima. Apapun jenis seleksi yang
dipergunakan, hal yang perlu dipertimbangkan adalah berapa daya tampung kelas baru.
Dari hasil penentuan tersebut maka akan didapatkan tiga macam kebijaksanaan sekolah,
yaitu peserta didik yang diterima, peserta didik cadangan, dan peserta didik yang tidak
diterima. Hasil penentuan tersebut kemudian diumumkan melalui pengumuman. Ada dua
macam pengumuman, yaitu pengumuman terbuka dan tertutup (melalui surat).

Registrasi atau daftar ulang bagi peserta didik yang diterima. Calon peserta didik yang
dinyatakan diterima diharuskan mendaftar ulang dengan memenuhi persyaratan dan
kelengkapan yang diminta oleh sekolah. Peserta didik yang tidak melakukan daftar ulang
dianggap gugur dan kehilangan haknya sebagai peserta didik di sekolah tersebut. Peserta
didik yang mendaftar ulang dicatat dalam buku induk sekolah yang memuat data penting
mengenai peserta didik meliputi nomor urut, nomor induk, identitas peserta didik, identitas
orang tua/wali peserta didik, latar belakang pendidikan peserta didik, dan nilai raport
peserta didik tiap semester.

Setelah peserta didik mendaftar ulang, maka mereka akan memasuki masa orientasi di
sekolah agar peserta didik siap menghadapi kondisi dan situasi sekolah yang baru. Dengan
adanya orientasi, diharapkan peserta didik dapat sadar bahwa lingkungan yang baru yang
dimasukinya membutuhkan pikiran, tenaga dan waktu yang relatif lebih banyak dibandingkan
dengan lingkungan sekolah sebelumnya.

Yang dimaksud dengan orientasi adalah perkenalan yang meliputi lingkungan fisik
sekolah maupun lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik sekolah meliputi prasarana dan
saran sekolah dan fasilitas-fasilitas yang tersedia, sedangkan lingkungan sosial sekolah
meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan selain guru, dan peserta didik di sekolah.
Selain itu, peserta didik juga diperkenalkan dengan tata tertib sekolah yang mengatur perilaku
peserta didik di sekolah.

Orientasi peserta didik baru ini bertujuan untuk:

Mengenal lebih dekat mengenai diri peserta didik sendiri di tengah-tengah lingkungan baru
maupun mengenal lingkungan fisik dan sosial sekolah

Pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan yang dapat diberikan oleh sekolah

Sosialisasi diri dan pengembangan diri secara optimal

Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental dan emosional agar siap menghadapi
lingkungan sekolah baru

Anda mungkin juga menyukai