Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS TITIK IMPAS

(BREAK EVEN POINT ANALYSIS)

07/04/2021 1
Definisi BEP
• Break Even Point = BEP = Titik Pulang
Pokok adalah keadaan suatu usaha ketika
TIDAK MEMPEROLEH LABA dan TIDAK
RUGI
• Untuk keperluan analisa tersebut perlu
mempelajari kaitan antara REVENUE, COST,
NETT PROFIT
• Dengan BEP maka pebisnis dapat
mengambil keputusan yang berkaitan
dengan pengurangan atau penambahan
harga jual, biaya dan laba
DEFINISI
Analisis yang berkaitan dengan penentuan titik impas
dalam Pengelolaan Usaha atau titik Pulang Pokok atau
titik dimana tidak ada untung dan tidak rugi
Untuk melakukan analisis ini, biaya perlu diklasifikasi
menjadi dua
Biaya variabel
Biaya tetap

07/04/2021 3
Biaya Variabel (Variabel Cost /VC)
Biaya yang berubah-ubah secara proporsional
Tergantung pada jumlah unit produksi, pemakaian
Atau biaya yang berubah uabah sesuai dengan besarnya
volume produksi.
Misalnya bahan baku, semakin banyak produksi akan
semakin banyak bahan baku yang digunakan.. Semakin
banyak bahan baku yang digunakan akan semkain
banyak biaya bahan baku. Dan jika sedikit produksi
maka bahan baku yg digunakan juga sedikit sehingga
biaya juga sedikit.
Jadi biaya variabel dikeluarkan atau dipakai tergantung
pada besar kecilnya produksi
07/04/2021 4
Biaya Tetap dan Total Biaya
Biaya yang tidak berubah (tetap) dalam jangka
pendek tidak terpengaruh besarnya produksi
Contoh . Biaya pemeliharaan gedung, gaji dan tenaga
administrasi,. Biaya Beban Listrik, dll
Total biaya adalah total biaya variabel dan total biaya
tetap.
Total Cost (TC) atau Total Biaya adalah

TC = Biaya Tetap (TC) + Biaya Variabel (VC)

07/04/2021 5
Titik Impas
Kondisi: total penerimaan = total biaya
Total penerimaan: harga (P) x unit yang dijual (Q)
TR = P X Q
TR = Total Revenue = total penerimaan
P adalah harga dan Q adalah kuantitas (jumlah )
Kondidi titik impas terjadi bilamana Penerimaan =
biaya yng dikeluarkan
TR = TC
TC = Total Cost

07/04/2021 6
BREAK EVEN POINT
• Impas menunjukkan keadaan di mana jumlah
penjualan = jumlah biaya untuk memperoleh
hasil tersebut

• Laba akan diperoleh jika produksi dan


penjualannya melampaui titik impas

• Cara ini digunakan jika perusahaan hanya


menghasilkan satu macam barang atau
beberapa macam barang dengan bauran
penjualan yang konstan.
Rumus BEP dalam Penjualan (Biaya / Rupiah)

Biaya Tetap
BEP (Rp) 
Biaya Variabel
1-
Hasil Penjualan

Rumus BEP dalam Unit Barang terjual

Biaya Tetap
BEP(unit ) 
Harga - Biaya Variabel per unit
Contoh:
• Produksi dan penjualan = 100.000 unit
• Biaya yang dikeluarkan:
• Biaya variabel = Rp. 40.000.000
• Biaya tetap = Rp. 24.000.000
• Harga penjualan per satuan Rp. 1.000
BEP dalam penjualan Rp

Rp. 24.000.000
BEP(Rp)   Rp.40.000.000
Rp. 40.000.000
1-
Rp. 100.000.000
BEP dalam UNIT penjualan

Rp. 24.000.000
BEP (unit) 
Rp.1.000/unit - Rp. 400/unit
 40.000 unit
BEP atau pulang pokok terjadi bilaman penjualan sebesar Rp. 40.000.000.
atau BEP dengan unit barang yang terjual sebesar 400 unit.
Jika penjualan kurang dari 400 unit akan rugi dan untung atau laba
bilaman penjualan di atas 400 unit
• Biaya Variabel perunit = 400.
• Didapatkan dari
• Total biaya variabel = 40.000.000.
• di bagi produksi penjualan = 100.000.

• 40.000.000, / 100.000.m= 400


GRAFIK BIAYA TOTAL
Rp
BIAYA TOTAL

P BIAYA VARIABEL

24.000 BIAYA TETAP

0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
PRODUKSI
BEP
PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP
P
BIAYA VARIABEL
40.000

24.000 BIAYA TETAP

0 400 Volume (unit)


P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
PRODUKSI
PEMETAAN BEP
Daerah Laba PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP

40.000
BIAYA VARIABEL

P BIAYA TETAP

0 40.000 Volume (unit)


Daerah
Rugi P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
PRODUKSI
• BEP atau Pulang pokok terjadi pada titik
penjualan 40.000 unit

diatas titik BEP adalah daerah Laba / untung.


Dan dibawah titik BEP adalah daerah Rugi.
Hal ini berarti. Pada penjaualan 40,000 unit
perusahaan akan pulang poko...
Penjualan diatas 40.000 unit perusahaan akan
mendapatkan keuntungan.
Penjualan di bawah 40,000 unit perusahaan
akan mengalami kerugian
BEP dengan menggunakan Tabel

diketahui ; Harga = 1.000 perunit


Penjualan = 100.000 unit
Biaya Tetap = 24.000.000.
Biaya variabel = 40.000.000
Biaya variabel per unit = 40.000.000 / 100.000 unit = 400

Penjualan Biaya Tetap Biaya Variabel Harga / Unit Total Cost (TC) Total Penjualan Kondisi Keterangan
0 24.000.000 0 1.000 24.000.000 0 Biaya Total > Penjualan RUGI
1 24.000.000 40.000 1.000 24.040.000 1.000 Biaya Total > Penjualan RUGI
100 24.000.000 40.000 1.000 24.040.000 100.000 Biaya Total > Penjualan RUGI
500 24.000.000 200.000 1.000 24.200.000 500.000 Biaya Total > Penjualan RUGI
1.000 24.000.000 400.000 1.000 24.400.000 1.000.000 Biaya Total > Penjualan RUGI
10.000 24.000.000 4.000.000 1.000 28.000.000 10.000.000 Biaya Total > Penjualan RUGI
20.000 24.000.000 8.000.000 1.000 32.000.000 20.000.000 Biaya Total > Penjualan RUGI
30.000 24.000.000 12.000.000 1.000 36.000.000 30.000.000 Biaya Total > Penjualan RUGI
40.000 24.000.000 16.000.000 1.000 40.000.000 40.000.000 Biaya Total = Penjualan B E P = Pulang Pokok
50.000 24.000.000 20.000.000 1.000 44.000.000 50.000.000 Biaya Total < Penjualan Laba / Untung
60.000 24.000.000 24.000.000 1.000 48.000.000 60.000.000 Biaya Total < Penjualan Laba / Untung
70.000 24.000.000 28.000.000 1.000 52.000.000 70.000.000 Biaya Total < Penjualan Laba / Untung

Total Cost = Biaya tetap + Biaya Variabel


Total Penjualan = Penjualan x Harga perunit
Biaya Variabel = Penjualan X biaya variabel perunit
tanda < adalah lebih kecil dari
tanda > adalah lebih besar dari
Latihan Soal
• Produksi dan penjualan = 200.000 unit
• Biaya yang dikeluarkan:
• Biaya variabel= Rp. 50.000.000
• Biaya tetap = Rp. 30.000.000
• Harga penjualan per satuan Rp. 2.000
• Pertanyaan ; Hitunglah BEP nya dan gambarkan grafiknya

• Catatan
• Latihan soal ini agar dikerjakan sebagai bahan ujian akhir..
• Jika ada yang tidak dipahami atau kesulitan dalam latihan soal ini
agar di tanyakan

Anda mungkin juga menyukai