ANALISIS RASIO PT. HERO Supermarket Tbk. (Amelia Indra Hestarita 18110045)
ANALISIS RASIO PT. HERO Supermarket Tbk. (Amelia Indra Hestarita 18110045)
1.717.996
(2011) =
1.375 .941
= 1,24
Analisis pada Rasio Keuangan PT. Hero Supermarket Tbk. Tahun 2010 menunjukkan
angka 1,08. Hal ini berarti perusahaan belum mampu mengelola manajemen asset lancar tahun
2010 dari pada tahun setelahnya. Tahun 2011 menandakan bahwa kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya lebih besar dari pada tahun sebelumnya yaitu
1,24. disamping itu risiko lancar yang tinggi menunjukkan bahwa adanya kelebihan asset lancar
yang akan mempunyai pengaruh kurang baik terhadap profitabilitas perusahaan karena aktiva
lancar secara umum menghasilkan tingkat return yang lebih rendah dibangdingkan dengan asset
tetap.
1.198.756−919.063
(2010) = = 0,25
1.109.803
1.717.996−1.209 .340
(2011) = = 0,36
1.375 .941
Analisis: Rasio cepat PT. Hero Supermarket Tbk. Tahun 2010 lebih sedikit dari tahun
sesudahnya yaitu sebesar 0,25. Dalam hal ini, perusahaan tidak mampu mempergunakan
asset lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Tahun 2011 terjadi kenaikan
persediaan sehingga mengakibatkan rasio cepat menurun yaitu 0,36.
Kas+Setara kas
Cash Ratio =
Hutang Lancar
179.090
(2010) = = 0,16
1.109.803
102.878
(2011) = 1.375.941 = 0,07
Analisis: Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Tahun 2010 perusahaan membayar sebesar
0,16 terhadap kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan pada tahun 2011
mengalami penurunan menjadi 0,07.
2. Rasio Leverage
Total Hutang
DebtRatio = x 100%
Total Aktiva
1.307.181
(2010) = x 100% = 41 %
3.125.368
1.554 .770
(2011) = x 100% = 41 %
3.719.583
Analisis:Rasio Debt Ratio PT. Hero Supermarket Tbk. Tahun 2010 dan 2011 menghasilkan
angka yang sama selama dua periode yaitu 41%. Meskipun hanya menggunakan dari kreditur
dibawah 50%.
EBIT
CoverageRatio =
Beban Bunga
327.154
(2010) =
4.088
= 80,02
384.072
(2011) =
4.532
= 84,74
1.307.181
(2010) = x 100% = 7,93%
164.710
1.554 .770
(2011) = x 100%= 9,43%
164.710
3. Rasio Aktivitas
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover =
Rata−Rata Persediaan
169.044
(2010) = = 0,18 kali
919.063
186.382
(2011) = = 0,15 kali
1.209.340
analisis: Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Rasio perputaran persediaan mengalami
fluktuasi. Tahun 2011 mengalami penurunan yang semula pada tahun 2010 sebanyak 0,18
kali menjadi 0,15 kali. Hal ini disebabkan kurangnya pengendalian persediaan yang efektif
pada tingkat persediaan perusahaan relatif besar dan terus meningkat setiap tahun.
Penjualan Kredit
Receivable Turnover =
Rata−Rata Piutang
169.044
(2010) = = 1,35 kali
125.181
186.392
(2011) = = 0,94 kali
197.684
Analisis:Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Perusahaan dapat melakukan tagihan atas
piutangnya pada suatu periode tertentu. Pada tahun 2010 perusahaan dapat melakukan
sebanyak 1,35 kali dan tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 0,94 kali. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin banyak melakukan tagihan atas piutang perusahaan akan
semakin baik.
Rata−rata piutang x 360
Receivable Collection Period =
Penjualan kredit
125.181 x 360
(2010) = = 267 hari
169.044
197.684 x 360
(2011) = = 382 hari
186.392
Analisis:PT. Hero Supermarket Tbk. Pada rata-rata hari bagi pelanggan untuk membayar
pembeliannya adalah pada tahun 2010 sebesar 265 hari dan pada tahun 2011 mengalami
kenaikan menjadi 382 hari. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak rata-rata hari maka
pengembalian piutang akan lambat.
Penjualan
Fixed Asset Turnover =
Aktiva Tetap
7.649.989
(2010) = = 5,25 kali
1.454 .899
8.952 .052
(2011) = = 5,87 kali
1.524 .697
Analisis: Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Rasio perputaran asset mengalami kenaikan. Pada
tahun 2010 sebesar 5,25 kali menjadi sebesar 5,87 kali pada tahun 2011.
Penjualan
Asset Turnover =
Total Aktiva
7.649.989
(2010)= = 2,44
3.125.368
8.952.052
(2011)= = 2,40
3.719.583
Analisis: Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Rasio perputaran total aset mengalami
fluktuasi. Rasi yang paling tinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 2,44. Pada tahun
2011 mengalami penurunan menjadi 2,40. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran asset
rendah dan perlu adanya evaluasi manajemen terkait dengan strategi dan pengeluaran
modalnya.
4. Rasio Keuntungan
Laba Kotor
Gross Profit Margin = x 100%
Penjualan
1.885.457
(2010) = x 100% = 0,24%
7.649.989
2.142.463
(2011) = x100%=0,23%
8.952.052
Analisis:Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Rasio perbandingan antara laba kotor dengan
penjualan atau pendapatan yang ada mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2010
yaitu 0,24% dan tahun 2011 yaitu sebesar 0,23%
EBIT
Profit Margin(PM) = x 100%
Penjualan
327.154
(2010) = x 100% = 0,42%
7.649.989
384.072
(2011) = x 100% =0,42%
8.952.052
Analisis: Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Rasio pendapatan terhadap penjualan terjadi
keseimbangan anatara 2 periode tersebut. Dimana kedua periode ini mencapai sebesar
0,42% .
EBT
Net Profit Margin (NPM) = x 100%
Penjualan
293.108
(2010) = x 100% = 0,03%
7.649.989
362.150
(2011) = x 100% =0,04%
8.952.052
327.154
(2010) = x 100% = 10%
3.125.368
384.072
(2011) = x 100% =10%
3.719.583
Analisis: Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti efisiensi
manajemen. Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Return on asset dari tahun 2010 hingga 2011 tetap
pada angka yang sama yaitu 10% karena disebabkan perputaran aset perusahaan tidak berusaha
untuk meningkatkan efesiensi manajemen asset.
EAT
Return On Equity (ROE) = x 100%
Modal Sendiri
221.909
(2010) = x 100% = 19%
1.148.600
273.586
(2011) = x 100% = 19%
1.422.186
Analisis: Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Dari tahun 2010 sampai 2011 mengalami
persamaan peningkatan yaitu sebesar 19%.
EAT
Return On Investment (ROI) = x 100%
Investasi
221.909
(2010) = x 100% = 35,60%
6.232
273.586
(2011) = X100%= 36,29%
7.538
Analisis: Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Tahun 2010 jumlah uang yang di investasikan
yaitu 35,60% dan pada tahun 2011 mengalami kenaikamnmenjadi 36,29%.
EAT
Earning Per Share (EPS) =
Jumlah Saham Beredar
221.909
(2010) = = 1,34
164.710
273.586
(2011) = = 1,66
164.710
Analisis:Pada PT. Hero Supermarket Tbk. Pada periode 2010 terdapat jumlah saham yang
beredar yaitu senilai 1,34 sedangkan pada periode 2011 jumlah saham yang beredar
mengalami kenaikan sebesar 1,66 dari pembagian pendapatan.