Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS VERTIKAL YAYASAN SATRIA MANDIRI

Kinerja keuangan organisasi nirlaba


1. Fiscal Performanace
a. Total pendapatan dibagi total asset
187.430 .711
= = 0,072061
2.601.008 .196
Dari rasio di atas, menunjukkan bahwa perputaran aset atau asset turnover dari
Yayasan Satria Mandiri sebesar 0,072061. Dapat disimpulkan dengan rendahnya rasio
perputaran aset tersebut (di bawah 1%), bahwa Yayasan Satria Mandiri masih kurang
dapat memanfaatkan potensi pendapatan dari organisasi mereka guna mengurangi defisit
yang berlebihan.
b. Total pendapatan dibagi total biaya
187.430.711
= = 0,482957
388.090.211
Adanya biaya yang lebih besar bagi Yayasan Satria Mandiri daripada pendapatan
yang diterimanya. Ada baiknya Yayasan Satria Mandiri mengimbangi pendapatan dengan
biaya yang dikeluarkan guna mengurangi defisit yang berlebihan, walaupun yayasan
terkait merupakan yayasan nirlaba.
c. (Total pendapatan- Total Biaya) dibagi dengan total pendapatan
(187.430 .711−388.090 .211)
= = −1,070579623421479 = -1,07058
388.090 .211
Rasio di atas merupakan rasio surplus margin sebesar -1,07058 yang kami anggap
kurang baik bagi yayasan terkait.
d. (Total pendapatan- Total Biaya) dibagi dengan total asset
(187.430 .711−388.090 .211)
= = −0,077146815726528 = -0,07715
2.601 .008 .196
Rasio tersebut juga dapat dikategorikan sebagai ROA yang menurut kami kurang baik
karena belum adanya pengelolaan aset yang baik oleh Yayasan Satria Mandiri, walaupun
yayasan terkait merupakan yayasan nirlaba.

2. Public Support
a. Total Kontribusi dibagi total beban
61.800 .000
= = 0,159241326496638 = 0,15924
388.090.211
b. Total Kontribusi dibagi total asset
61.800.000
= = 0,023760017402114 = 0,02380
2.601.008 .196
c. Total kontribusi dibagi total pendapatan
61.800 .000
= = 0,329721845850545 = 0, 32972
187.430.711
Dapat dikatakan bahwa rasio dukungan publik yang dimiliki Yayasan Satria Mandiri
cukup baik karena yayasan terkait tidak terlalu mengandalkan dana hibah yang mereka
terima, meskipun pemanfaatan pendapatan mereka kurang baik.

3. Investment Performance and Concentration


2.800
Kas setara kas dibagi total asset = = 0,000001076505643 = 0,000001
2.601.008 .196
Penyimpanan kas bank yang lebih banyak menunjukkan bahwa Yayasan Satria Mandiri
cukup efektif dalam menyediakan dana untuk beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan.
Selain itu, kepemilikan kas yang rendah menunjukkan adanya kegiatan investasi yang cukup
baik bagi yayasan terkait.

Terdapat 5 jenis rasio yang dapat digunakan dalam institusi nonprofit yaitu liquidity, debt capacity,
sources of funds,uses of funds, dan net operating result.
1. Liquidity
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera
dipenuhi.
Aktiva Lancar 76.821.831
Rasio Lancar = x 100% = x 100% = 0,76
Hutang Lancar 100.423.921
Karena current ratio adalah < 1 sehingga Yayasan Satria Mandiri dianggap tidak mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Debt Capacity
Ukuran Debt to EBITDA adalah metrik arus kas yang paling umum untuk mengevaluasi
kapasitas utang. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang yang
timbul dan memberikan informasi kepada banker investasi tentang jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk melunasi semua hutang, mengabaikan bunga, pajak, depresiasi, dan
amortisasi.

Debt Capacity =
Total Debt 100.423 .921
= =0,5357
Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization 187.430 .711

Karena hasil menunjukan 0,5357, dikatakan bahwa Rasio Hutang/EBITDA yang menurun
atau berkurang lebih baik dari pada rasio yang meningkat karena hal itu menyiratkan bahwa
perusahaan sedang melunasi hutangnya dan / atau meningkatkan pendapatannya.

3. Sources of Funds
Berikut realisasi jumlah dana untuk setiap sumber dana yang telah diserap oleh Yayasan
Satria Mandiri selama satu tahun periode (tahun 2020).
Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan Rp 86.950.000
Pendapatan Jasa Non-Layanan Pendidikan Rp 37.000.000
Hibah Rp 61.800.000
Pendapatan Bunga Rp 1.680.000.711
Equity Rp 2.500.584.275
Total Sources of Funds: Rp 2.680.711

4. Uses of Funds
Berikut adalah jumlah realisasi pembayaran yang telah diterbitkan Yayasan Satria Mandiri
selama satu tahun periode (tahun 2020)
Biaya Operasional Rp 388.090.211
Capital Assets Rp 2.524.186.365
Total Uses of Funds: Rp 2.912.276.576

5. Net Operating Result


Berikut adalah jumlah realisasi pendapatan bersih dari kegiatan operasional Yayasan Satria
Mandiri selama satu tahun periode (tahun 2020)
Pendapatan: Rp 187.430.711
Biaya Operasional: Rp 388.090.211
Net Operating Loss: Rp (200.659.500)

Adapun analisis vertical dengan rasio profitabilitas yang merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar nilainya maka
akan semakin baik profitabilitasnya. Khusus ROE, apabila sudah mencapai 15% nilainya sudah
dianggap baik atau ideal.
1. Gross Profit Margin
Laba Kotor
= x 100%
Pendapatan
−200.659 .500
= x 100%
187.430 .711
= -107,06%
Hal tersebut menunjukkan kurangnya pendapatan bersih yang sehat berdasarkan rasio
GPM terkait.
2. Operating Profit Margin
EBIT
= x 100%
Pendapatan
−200.659 .500
= x 100%
187.430 .711
= -107,06%
Laba operasional tidak dapat dikenakan pajak karena Yayasan Satria Mandiri
mengalami defisit.
3. Net Profit Margin
Laba bersih
= x 100%
Pendapatan
−200.659 .500
= x 100%
187.430 .711
= -107,06%
Laba bersih juga dihitung sama sebagai laba sebelum pajak karena Yayasan Satria
Mandiri mengalami defisit.
4. ROA
EBIT
= x 100%
Total Aset
−200.659.500
= x 100%
2.601.008 .196
= -7,72%
ROA dari Yayasan Satria Mandiri tahun berjalan di bawah 0 karena yayasan terkait
mengalami defisit. Hal ini kami rasa kurang baik karena kurangnya pemanfaatan pendapatan
yang berguna bagi perputaran aset untuk Yayasan Satria Mandiri sendiri.
5. ROE
Laba bersih
= x 100%
Total Ekuitas
−200.659 .500
= x 100%
2.500.584 .275
= -8,03%
ROE dari Yayasan Satria Mandiri tahun berjalan (tahun 2020) juga di bawah 0 karena
yayasan terkait mengalami defisit.

Anda mungkin juga menyukai