Anda di halaman 1dari 4

a) Rasio bermanfaat karena dapat memberikan informasi tentang seberapa baik laporan keuangan

yang disajikan antara lain pengembalian atas ekuitas serta informasi tentang seberapa baik aset
lainnya seperti persediaan, piutang usaha dan Aset Tetap yang telah dikelola dan bagaimana
perusahaan mendapatkan data.
Lima Kategori Utama Rasio, sbb:
 Rasio Likuiditas
 Rasio Manajemen Aset
 Rasio Manajemen Utang
 Rasio Profitabilitas
 Rasio Nilai Pasar

b) Rasio Lancar = Aset Lancar ÷ kewajiban lancar


= $ 2.680.122 ÷ $1.144.800
= 2,34 X
Rasio Cepat = (Aset Lancar – Persediaan) ÷ Kewajiban Lancar
= ($ 2.680.122 – 1.716.480) ÷ $ 1.144.800
= 0,84 X
Industrial average = 1,84 X

2013E 2012 2011


Rasio Lancar 2,34 X 1,2 X 2,3 X
Rasio Cepat 0,84 X 0,4 X 0,8 X

Kesimpulan:
 baik Rasio Lancar dan Rasio Cepat mengalami penurunan pada tahun 2012 sebanyak 1,1
X untuk rasio lancar dan 0,4 X untuk rasio cepat sedangkan proyeksi pada tahun 2013
nilainya hampir sama dengan tahun 2011 hanya ada kenaikan sebesar 0,04 X
 Rasio likuiditas hanya dipergunakan oleh bankir dalam melakukan analisis kredit.

c) Inventory Turn Over = Penjualan ÷ Inventories


= $7.035.600 ÷ 1.716.480
= 4,10 X
DSO = Receivables ÷ Average sales per day
= 878.000 ÷ (7.035.600/365)
= 46 Hari
Fixed Aset Turn Over Ratio = Sales ÷ Net Fixed Asset
= $7.035.600 ÷ $817.040
= 8,6 X
Total Assets Turn Over Ratio = Sales ÷ Asset Total
= $7.035.600 ÷ $3.497.152
= 2,0 X
Kesimpulan:
 D’Leon Inc. Hanya mengalami perputaran persediaan sebanyak 4,1 X sedangkan
perusahaan yang lain rata-rata perputarannya sebanyak 6,1 X
 Lama waktu untuk mendapatkan uang pembayaran terhadap penjualan D’Leon Inc.
selama 46 Hari sedangkan rata-rata industri lain hanya menunggu selama 32 hari
 Rasio Perputaran Aset Tetap D’Leon Inc. sebesar 8,6 X ini menunjukan sedikit diatas
rata-rata industri yang besarnya 7,0 X artinya perusahaan ini paling tidak intensiv dalam
menggunakan Aset Tetapnya dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
 Rasio Perputaran Total Aset sebesar 2,0 X dibawah Rata-rata industri 2,6 X artinya
perusahaan ini tidak menghasilkan cukup penjualan jika dilihat dari total aset yang
dimiliki.
 Kesimpulan intinya bahwa D’Leon Inc. untuk rasio manajemen aset secara keseluruhan
dibawah rata-rata industri sehingga perusahaan ini dapat dikatan perusahaan yang kurang
efektif dalam mengelola asetnya.

d) Debt to total Asset = Total Debt ÷ Total Asset


= ($1.144.800 + $400.000) ÷ $3.497.152
= 44,17%
TIE Ratio = EBIT ÷ Interest Charges
= $492.648 ÷ $70.008
= 7,04 X
Kesimpulan:
 Perusahaan akan dengan mudah mendapatkan pinjaman dari kreditur karena persentase
total utang terhadap total aset hanya 44,17% yang mana lebih rendah dari pada rata-rata
industri yang mencapai 50%
 D’Leon Inc untuk TIE rasio nya sebesar 7,04 X diatas rata-rata industri yang hanya 6,2
X artinya d’Leon Inc tidak mengalami kesulitan apabila mencoba untuk meminjam dana
tambahan
 Dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa D’Leon Inc. mampu menghimpun dana
melalui utang karena persentase total utang terhadap total aset yang hanya 44,17% dan
TIE rasio yang diatas rata-rata sebesar 7,04 X

e) Operating Margin = EBIT ÷ Sales


= $492.648 ÷ $7.035.600
= 7%
Profit Margin = Net Income ÷ Sales
= $253.584 ÷ $7.035.600
= 3,6%
BEP Ratio = EBIT ÷ Total Asset
= $492.648 ÷ $3.497.152
= 14%
ROA = Net Income ÷ Total Asset
= $253.584 ÷ $3.497.152
= 7,2%
ROE = Net Income ÷ Common Equity
= $253.584 ÷ $1.952.352
= 12,98%
Kesimpulan
 Operating margin yang dimiliki perusahaan lebih baik daripada tahun 2012 dan 2011.
Namun sedikit di bawah rata-rata industry.
 Profit margin yang dimiliki perusahaan D’Leon lebih baik daripada tahun 2012 dan 2011
dan juga sedikit di atas rata-rata industri.
 BEP Ratio dan rasio ROA yang dimiliki perusahaan D’Leon lebih baik daripada tahun
2012 dan 2011 tetapi masih di bawah rata-rata industri.
 Tingkat rasio ROE perusahaan tahun 2013 jauh lebih baik dari tahun 2012. Namun,
sedikit di bawah tingkat 2011 dan masih jauh di bawah rata-rata industri.

f) a. Price/Earnings = price per share ÷ earnings per share


earning per share (EPS) = net income ÷ shares outstandings
= $253,584 ÷ 250,000
= $ 1,01
P/E Ratio = price per share ÷ earnings per share
= $12.17 ÷ $ 1.01
= 12 X
b. Book/Market = market price per share ÷ book value per share
book value per share (BVPS) = common equity ÷ shares outstandings
= $1,952,352 ÷ 250,000
= $ 7.81
B/M Ratio = market price per share ÷ book value per share
= $12.17 ÷ $ 7.81
= 1.56 kali
Kesimpulan: kondisi rasio P/E dan rasio M/B lebih baik dari tahun 2012 and 2011 tetapi masih
dibawah rata-rata industry yang lainnya.

g) DuPont Equation = profit margin x total asset turnover x equity multiplier


= 3.60 x 2.01 x (1 ÷ (1 – 0.4417))
= 12.96% = 13%
Kesimpulan:
Kekuatan :
 Posisi fixed assets turnover milik D’Leon diatas rata-rata industry yang lainnya.
 Profit margin perusahaan sedikit di atas rata-rata industri, dan debt ratio-nya di bawah
rata-rata industry. Dengan kata lain, kondisi demikian baik untuk perusahaan karena
perusahaan mempunyai profit sedikit tinggi dan hutang yang rendah.
 Profit Margin yang baik dapat diartikan bahwa perusahaan telah menekan biaya
operasional dan juga beban bunga yang ditunjukkan dengan debt ratio yang rendah.
 Interest expense yang rendah mengindikasikan rasio hutang perusahaan telah berkurang,
hal tersebut telah meningkatkan rasio TIE perusahaan sehingga berada di atas rata-rata
industri.
Kelemahan :
 Current ratio yang dimiliki perusahaan lemah
 Sebagian besar pengelolaan asset ratio-ya buruk, hanya fixed asset turnover yang terlihat
baik.
 Rasio nilai pasar juga dalam posisi yang rendah.

h) Sales per day = $7,035,600 ÷ 365


= $19,275.62.

Accounts receivable under new policy = $19,275.62 x 32 days


= $616,820.

Freed cash = old A/R – new A/R


= $878,000 – $616,820
= $261,180
Kesimpulan:
 Mengurangi accounts receivable dan DSO mempunyai dampak positif dapat menambah
cash bagi perushaan.
 Cash yang didapatkan dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan perusahaan
seperti: membeli kembali saham, mengembangkan bisnis, dan mengurangi hutang.
i) Perusahaan D’Leon memiliki persediaan yang berlebihan atau beberapa persediaannya sudah
usang. Jika perusahaan berkenan untuk mengurangi persediaan yang dimilikinya, akan
memperbaiki current asset ratio, inventory and total assets turnover. Selain itu, perusahaan akan
mampu mengurangi debt ratio lebih banyak lagi. Oleh sebab itu, perusahaan memperbaiki harga
saham dan profitabilitas perusahaan.

j)
 Rasio perusahaan berdasarkan data yang diproyeksikan diprediksi akan mengalami
kenaikan, meskipun current asset ratio perusahaan rendah.
 Sebagai manajer kredit, saya tidak akan terus memberikan kredit kepada perusahaan
berdasarkan perhitungan perusahaan saat ini, terutama jika perusahaan tidak memiliki
keunggulan dalam hal kapasitas keuangan.
 Syarat COD dapat memberatkan dan memungkinkan D’Leon bangkrut. Jika bank
menuntut untuk membayar hutang-hutangnya, hal ini dapat menjadikan D’Leon
bangkrut.
 Tindakan kreditur pasti akan dipengaruhi oleh masuknya modal di perusahaan. Hal ini
akan menurunkan debt ratio yang dimiliki perusahaan dan risk exposure kreditur.
k) Sebelum perusahaan mengambil opsi ekspansi, seharusnya dilakukan analisis rasio secara
ekstensif untuk menentukan dampak perluasan yang diusulkan pada perusahaan.
l) Hal 123 (124 yang pdf saya upload) Baca sendiri ya! Saya malas ngetiknya 
m) Hal 126 (124 yang pdf saya upload) Alasannya sama seperti point l :’(

Anda mungkin juga menyukai